Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Analisis Common-Size

Analisis common-size ialah analisis yang disususun dengan menghitung tiap-


tiap rekening dalam laporan laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total
penjualan (untuk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca). Dalam
menganalisis laporan keuangan, sebaiknya dihitung pula proporsi suatu kelompok
atau sub-kelompok yang salah satu kelompoknya dibahas. Pada neraca misalnya,
aktiva dianggap bernilai 100% dan tiap pokok atau pos pada kategori aktiva ini
dinyatakan dalam persentase dari total aktiva.

Laporan keuangan dalam persentase per-komponen (common-size statement)


menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total
kelompoknya. Teknik analisis, dengan cara menyususun laporan keuangan seperti ini
disebut teknik analisis common-size dan termasuk metode analisis vertikal.

Suatu neraca yang disusun dalam persentase per-komponen (Common-size


statement) dapat memberikan memberikan informasi sebagai berikut :

1. Kompetisi investasi (aktiva) suatu perusahaan dapat memberikan gambaran


tentang posisi relatif aktiva lancar terhadap aktiva tak lancar.

2. Struktur modal (komposisi pasiva), yang dapat memberikan gambaran


mengenai posisi relatif utang perusahaan terhadap modal sendiri.

Apabila neraca dalam persentase per-komponen ini disusun secara komparatif


(misalnya dua tahun berturut-turut), dapat memberikan informasi mengenai perubahan
komposisi, baik komposisi investasi maupun struktur modal. Laporan laba-rugi yang
disusun dalam persentase per-komponen (Common-size percentage) dapat
menggambarkan distribusi/alokasi setiap Rp 1,00 penjualan kepada masing-masing
elemen biaya dan laba. Sementara apabila disusun secara komaratif, dapat
menggambarkan perubahan distribusi tersebut.

Ilustrasi sederhana analisis dalam persentase per-komponen (Common-size) ini dapat


dilihat pada tabel-tabel berikut :

PT BAGAS PERKASA JAYA


Neraca Komparatif Dalam Persentase Per-komponen
Per 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)

31 Desember Commmon-Size (%)


NERACA
2009 2010 2009 2010
Kas Rp 1,300 Rp 1,200 09,29 07,50
Piutang Dagang Rp 1,200 Rp 1,000 08,57 06,25
Persediaan Rp 2,200 Rp 2,600 15,71 16,25
Tanah Rp 2,300 Rp 3,700 16,43 23,13
Gedung Rp 4,000 Rp 4,000 28,57 25,00
Mesin Rp 4,000 Rp 5,000 28,57 31,25
Akumulasi Depresiasi Rp (1,000) Rp (1,500) (7,41) -9,375
Total Aktiva Rp 14,000 Rp 16,000 100% 100%
Utang Lancar Rp 2,500 Rp 2,200 17,86 13,75
Utang Jk Panjang Rp 4,500 Rp 6,000 32,14 37,50
Modal Rp 7,000 Rp 7,800 50,00 48,75
Total Utang & Modal Rp 14,000 Rp 16,000 100% 100%

PT BAGAS BERKAS JAYA


Laporan Laba-Rugi Komprehensif dalam Persentase per-komponen
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 2009 dan 2010
(Dalam Ribuan Rupiah)

Tahun Commmon-Size (%)


NERACA
2009 2010 2009 2010
Penghasilan Rp 150,000 Rp 200,000 100,00 100,00
Harga Pokok Penjualan Rp 50,000 Rp 60,000 33,33 30,00
Laba Kotor Rp 100,000 Rp 140,000 66,67 70,00
Biaya Pemasaran Rp (25,000) Rp (34,000) (16,67) (17,00)
Biaya Administrasi Rp (20,000) Rp (28,000) (13,33) (14,00)
Biaya Bunga Rp (10,000) Rp (14,000) (6,67) (07,00)
Laba Sebelum Pajak Rp 45,000 Rp 64,000 30,00 32,00
Pajak 15% Rp 6,750 Rp 9,500 04,50 04,80
Laba Bersih Rp 38,250 Rp 64,000 25,50 27,20

Cara perhitungan persentase perkomponen adalah sebagai berikut :

1. Pos-pos didalam neraca dikategorikan menjadi dua, yaitu aktiva dan pasiva.
Masing-masing kategori ini (total aktiva dan total pasiva) dinyatakan sebesar
100%, sedangkan masing-masing pos yang termasuk pada masing-masing
kategori dinyatakan dala persentase atas dasar total aktiva atau pasiva
(kategori). Jadi pos Kas yang 31 Desember 2009 bersaldo Rp1.300 bila
dinyatakan dalam persentase kmponen menjadi :

= 100 %

= 100 %

= 9,29 %

2. Pos-pos dalam perhitungan laba-rugi dinyatakan dalam persentase


perkomponen atas dasar total penghasilan (total penghasilan dinyatakan
sebesar 100%). Jadi pos harga pokok penjualan tahun 2010 yang bersaldo
Rp60.000,- bila dinyatakan dalam persentase per-komponen menjadi:

= 100 %

= 100 %

= 30 %

Dari neraca yang disusun dalam persentase per-komponen tersebut, tampak


bahwa selama dua tahun, telah terjadi perubahan pada komposisi, baik aktiva
(misalnya kas, persediaan) maupun pasiva (misalnya utang jangka panjang).
Sementara dari perhitungan laba-rugi, tampak bahwa distribusi setiap Rp1,00
penjualan kepada harga pokok penjualan misalnya mengalami penurunan,
meskipun distribusi untuk biaya lainnya (pemasaran, administrasi, dan bunga),
secara total mengalami kenaikan.

B. Tujuan analisis common-size adalah untuk memperoleh gambaran tentang:

1. Komposisi dan proporsi investasi pada setiap jenis aktiva.


2. Struktur modal dan pendanaan.
3. Distribusi hasil penjualan pada biaya dan laba.

Anda mungkin juga menyukai