TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pertumbuhan
memiliki arti timbul (hidup) dan bertambah besar atau sempurna. Sehingga secara
kuantitaif sendiri dapat di ukur atau dinyatakan dalam satuan serta dapat diamati
pertambahan, pembesaran, perubahan ukuran dan bentuk, hal yang tidak ada
menjadi ada, kecil menjadi besar, sedikit menjadi banyak, pendek menjadi tinggi,
Telah disebutkan diatas, bahwa faktor pertumbuhan ada dua yakni faktor
internal meliputi gen, sel, atom, kromosom atau gizi. Kemudia yang kedua adalah
faktor ekseternal meliputi lingkungan sekitar baik pola hidup maupun olahraga.
seseorang. Ketika yang optimal hanya salah satu faktor, maka hasil pertumbuhan
akan kurang maksimal. Sedangkan ketika kedua faktor tersebut dapat berjalan
yang meliputi jumlah, ukuran, bentuk, luas, tinggi serta berat pada fisisk
seseorang anak. Selain itu, setiap anak telah mengalami pertumbuhan sejak
bertemunya se telur dengan sel ovum dalam kandungan ibu sampai batas usia
masuk kategori “normal” atau tidak berkebutuhan khusus terkait gen atau sel.
ukur (timbangan untuk berat badan, alat ukur (Aziza & Richval, 2017).
masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ
maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang,
organism yang disertai dengan pertambahan ukuran, berat, serta tinggi yang
lebih bersifat kuantitatif, di mana suatu organisme yang kecil menjadi lebih besar
hasil dari proses pematangan fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada
anak yang sehat pada perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan juga dapat diartikan
perubahan dalam besar, jumlah, dan ukuran yang dapat diukur dengan ukuran
memiliki arti perubahan secara kualitatif pada ranah jasmani dan rohani manusia
yang saling berkesinambungan menuju ke arah yang lebih baik atau ke arah yang
pertumbuhan jasmaniah itu sendiri. Sehingga dari sini dapat terlihat bahwa
yakni fator internal yang terdiri dari usia dan bakat atau kemampuan yang dimiliki
seseorang. Kemudian ada faktor eksternal yang terdiri dari tentang proses
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan
sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungan, perkembangan lebih dapat
mencerminkan sifat – sifat yang khas mengenai gejala – gejala yang Nampak, proses
yang kekal dan tetap menuju kea rah suatu wadah pada tingkat integrasi yang tinggi
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola teratur dan dapat diramalkan
pematangan sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang
(Masganti, 2012).
oleh beberapa faktor, antara lain status ekonomi keluarga dan tingkat pendidikan
perkembangan anak baik pertumbuhan pola pikir maupun . Anak yang dibesarkan
di keluarga yang memiliki status ekonomi tinggi akan lebih mudah untuk
memenuhi kebutuhan gizi yang lebih baik dibandingkan dengan anak yang
dibesarkan di keluarga yang berstatus ekonomi sedang atau rendah. Anak dengan
pendidikan yang tinggi akan lebih mudah menerima informasi atau arahan tentang
cara meningkatan tumbuh kembang anak, penggunaan fasilitas kesehatan, serta
lainnya seperti stimulasi orang tua, nutrisi, serta jenis kelamin. Nutrisi dan
stimulasi orang tua merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam
kebutuhan nutrisi yang cukup dan stimulasi yang terarah dari orang tua akan
yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi terjadi secara
serentak dalam kehidupan manusia. Namun demikian kedua proses ini tidak
usia lanjut kemunduran fisik dan perubahan alam pikiran lebih banyak berubah