BIOLOGI DASAR
PERCOBAAN IV
NIM : H031171502
PENDAHULUAN
berdiri sendiri. Kita hidup dalam suatu kelompok manusia, dimana masing-masing
terdapat makhluk hidup. Makhluk hidup tersebut bisa berupa masyarakat sekitar,
makhluk hidup yang tinggal di suatu tempat saling berinteraksi dan saling
buah, daun, atau batangnya. Tumbuhan pun juga bergantung kepada manusia untuk
pemeliharaannya agar ia tetap tumbuh dengan subur. Ada juga manusia yang
ternak pun juga bergantung pada manusia dalam hal penyediaan makanannya.
makhluk hidup, manusia juga memerlukan cahaya, air dan udara. Semua itu
merupakan benda tak hidup, tetapi sangat memengaruhi bagi kehidupan makhluk
hidup yang tinggal di suatu tempat (Irawati, 2011). Penting bagi mahasiswa untuk
mana yang paling penting dan untuk mengetahui struktur komunitas itu.
Percobaan ini dilakukan pada hari Selasa, tanggal 11 Oktober 2017 pada
di luar ruangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
manusia dengan lingkungan hidupnya. Ilmu tentang hubungan timbal balik antara
pertama kali diperkenalkan oleh Enerst Haeckel, seorang ahli biologi bangsa
Jerman. Ekologi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos yang berarti rumah dan
logos yang berarti ilmu. Oleh karena itu ekologi berarti ilmu tentang rumah (tempat
tinggal) makhluk hidup. Dengan demikian ekologi biasanya diartinya sebagai ilmu
Berdasarkan arti harfiah dari asal katanya ekologi dan ekonomi sama.
Ekologi (Oikos dan logos) sedang ekonomi (Oikos dan nomos) sehingga kedua
ilmu itu banyak persamaannya. Namun dalam ekologi, mata uang yang dipakai
dalam transaksi bukan rupiah atau dolar, melainkan materi, energi, dan informasi.
Arus materi, energi, dan informasi dalam suatu komunitas atau beberapa komunitas
mendapat perhatian utama dalam ekologi, seperti uang dalam ekonomi. Oleh karena
itu transaksi dalam ekologi berbentuk materi, energi, dan informasi (Riberu, 2008).
II.1 Populasi
Populasi berasal dari bahasa latin yaitu populous yang berarti penduduk atau
rakyat. Populasi dari suatu negara itu dimaksudkan adalah penduduk dari negara
Komodo. Jadi yang sama yang menduduki ruang atau tempat yang terbuka, dan
memiliki pelbagai ciri atau sifat yang merupakan milik yang unik dari kelompok
dan tidak merupakan milik individu di dalam kelompok itu (Zoer’aini, 1996).
tumbuh bila natalis melebihi mortalitas. Dalam suatu daerah atau suatu ekosistem
tetapi dalam biosfer, yang merupakan suatu ekosistem juga, tidak ada imigrasi dan
sekitar harga rata-rata. Pertambahan atau penurunan drastis secara menyolok akan
terjadi bila terjadi terjadi gangguan yang drastis terhadap lingkungannya, misalnya
wadah hama dan penyakit, bencana alam, dan sebagainya (Resosoedarmo, 1992).
apabila satuan populasinya besar. Hal ini mungkin karena adanya emigrasi yang
diimbangi oleh migrasi atau karena pertambahan dan pengurangan itu diimbangi
setempat dan secara ekologi mereka adalah anggota dari ekosistem. Bagian terbesar
dari ekositem adalah terdiri dari kumpulan tumbuhan dan hewan yang secara
dengan komunitas. Suatu komunitas terdiri dari banyak jenis dengan berbagai
macam fluktuasi populasi dan interaksi satu dengan yang lain. Komunitas terdiri
misalnya dari jenis-jenis tropis. Atau dapat juga dikatakan bahwa komunitas adalah
sekelompok makhluk-makhluk hidup dari berbagai jenis yang hidup bersama pada
suatu daerah. Ringkasnya komunitas adalah seluruh populasi yang hidup bersama
pada suatu daerah. Organisme yang hidup bersama ini sering disebut komunitas
diterapkan dalam mengamati pola komunitas. Pertama, apa yang dinamakan gradasi
dan sebagainya, kea rah ketinggian yang meningkat, Faktor-faktor ini secara
menentukan faktor mana sebenarnya yang paling penting dalam sebuah populasi,
membantu kita untuk mengerti fungsi dari organisme itu dalam komunitas. Dalam
II.3 Ekosistem
atau merupakan kesatuan dari suatu kesatuan dari suatu komunitas dengan
serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk
materi yang melakukan siklus dalam sistem itu serta energi yang menjadi sumber
kekuatan. Untuk mendapatkan energi dan materi yang diperlukan untuk hidupnya
diperoleh dari lingkungan abiotik. Energi dan materi dari konsumen tingkat pertama
yang khas. Setiap spesies juga hidup di tempat dengan faktor-faktor lingkungan
yang khas yaitu di suatu habitat tertentu. Ekosistem sepert halnya dengan komunitas
heterofik, seperti bakteri dan jamur yang relatif tidak bergerak, ukurannya kecil,
sistem secara keseluruhan. Keseimbangan itu diatur oleh berbagai faktor yang
tidak sama dengan habitat. Habitat adalah tempat dimana organime dan komunitas
organisme hidup. Organisme terdapat di laut, di padang pasir, di hutan dan lain
jumlah dan kulaitas organisme penghuni di setiap habitat tidak sama. Faktor-faktor
yang ada dalam lingkungan selain berinteraksi dengan organisme, juga berinteraksi
sesame faktor tersebut, sehingga sulit untuk memisahkan dan mengubahnya tanpa
mempengaruhi bagian lain dari lingkungan itu. Oleh karena itu untuk dapat
memahami struktur dan kegiatannya perlu dilakukan penggolongan faktor-faktor
lingkungan tersebut. Penggolongan itu dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu
(Zoer’aini, 1996) :
1. Lingkungan abiotik seperti suhu, udara, cahaya atmosfer, hara mineral, tanah,
dan api.
Jadi antara organisme dan lingkungan terjalin hubungan yang erat dan
timbal balik tanpa lingkungan organisme tidak mungkin ada, sebaliknya lingkungan
tanpa organisme, tidak berarti apa-apa. Di samping itu ada persyaratan dalam
kehidupan organisme
Jika makhluk hidup itu tidak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan
lingkungannya maka ia akan mati. Banyak individu mati dalam usia muda. Pada
umumnya, sebagian besar individu-individu itu mati muda bukan karena cacat atau
individu itu yang mempunyai cacat dari lahir, atau cacat bawaan (Zoer’aini, 1996).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
III.1 Alat
Alat yang digunakan adalah pensil, pulpen, penghapus dan tali rafia.
III.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah kertas grafik, komponen biotik (lalat, semut,
kupu-kupu, belalang, burung, cacing, laba-laba, katak, rumput, pohon sirsak, pohon
III.3.1.1 Model 1
Kita umpamakan di suatu pulau pada tahun 2017 dihuni oleh 10 burung
Asumsi 2 : setiap tahun semua tetua (induk jantan dan betina) mati sebelum musim
telur berikutnya
Asumsi 3 : setiap tahun semua keturunan hidup sampai musim telur berikutnya.
(dalam keadaan sebenarnya beberapa tahun tetua akan hidup dan beberapa
Asumsi 4 : selama pengamatan tidak ada burung elang yang meninggalakan atau
Kita umpamakan di suatu pulau pada tahun 2017 dihuni oleh 10 burung
Asumsi 2 : setiap tahun dua perlima dari tetua (jantan dan betina yang sama
jumlahnya) masih dapat mempunyai keturunan lagi untuk keduan kalinya, baru
kemudian mati
Asumsi 3 : setiap tahun semua keturunan hidup sampai musim telur berikutnya.
(dalam keadaam sebenarnya beberapa tahun tetua akan hidup dan beberapa
Asumsi 4 : selama pengamatan tidak ada burung elang yang meninggalakan atau
III.3.1.3 Model 3
Kita umpamakan di suatu pulau pada tahun 2017 dihuni oleh 10 burung
Asumsi 2 : setiap tahun semua tetua (induk jantan dan betina) mati sebelum musim
telur berikutnya
Asumsi 3 : setiap tahun dua perlima dari keturunan (jantan dan betina sama
Asumsi 4 : selama pengamatan tidak ada burung elang yang meninggalakan atau
Kita umpamakan di suatu pulau pada tahun 2017 dihuni oleh 10 burung
Asumsi 2 : setiap tahun semua tetua (induk jantan dan betina) mati sebelum musim
telur berikutnya
Asumsi 3 : setiap tahun semua keturunan hidup sampai musim telur berikutnya.
(dalam keadaan sebenarnya beberapa tahun tetua akan hidup dan beberapa
Asumsi 4 : setiap tahun 50 burung elang baru (jantan dan betina sama jumlahnya)
datang ke pulau tersebut dari tempat yang lainnya. Tidak ada seekor burung pun
survey tempat. Yang paling mudah untuk daerah penilitian adalah kebun, karena
kebun sudah dapat kita jumpai dimana-mana. Kemudian menentukan data apa yang
menyiapkan peralatan tulis. Kemudian kita mengumpulkan data pada area yang
IV.1 Hasil
IV.1.1.1 Model 1
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2021
IV.1.1.2 Model II
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
2
Asumsi 2 : x 270 = 108 ekor (54 pasang)
5
Tahun 2020
2
Asumsi 2 : x 450 = 580 ekor (290 pasang)
5
Tahun 2021
2
Asumsi 2 : x 7790 = 3116 ekor (1558 pasang)
5
Tahun 2017
2
Asumsi 3 : x 50 = 20 ekor mati (25 pasang mati)
5
Tahun 2018
2
Asumsi 3 : x 150 = 60 ekor mati (30 pasang mati)
5
Tahun 2019
2
Asumsi 3 : x 450 = 180 ekor mati (90 pasang mati)
5
2
Asumsi 3 : x 1350 = 540 ekor mati (270 pasang mati)
5
Tahun 2021
2
Asumsi 3 : x 4050 = 1620 ekor mati (810 pasang mati)
5
IV.1.1.4 Model IV
Tahun 2017
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
1. Tanah
2. Air
3. Cahaya matahari
4. Udara
IV.2 Pembahasan
kelahiran dan kematian yang berlasung secara normal, setiap tetua akan mati
sebelum musim bertelur berikutnya. Dalam kondisi yang ideal maka angka
kematian berada pada titik minimum. Hal ini tidak terlalu menghambat
Pada model II, setiap tahun dua perlima dari tetua masih dapat mempunyai
keturunan lagi untuk kedua kalinya sebelum akhirnya mati, hal ini tentunya
kematian. Pada model II sama seperti pada model I hanya saja pada asumsi 2
mengalami perubahan yaitu 2/5 dari tetua yang masih hidup dan dapat mempunyai
keturunan lalu 3/5 nya mati. Sehingga pada grafik mengalami kenaikan setiap tahun
dari tahun 2018-2021. Hal ini disebabkan karena adanya faktor kelahiran dan
Pada model III sama halnya dengan model I, tetapi pada asumsi 3
mengalami perubahan yaitu setiap tahun 2/5 dari keturunannya mati sebelum
Pada model ini asumsi lain tidak mengalami perubahan tetapi hanya
berubah pada asumsi ke 4 yang setiap tahunnya 50 burung gereja datang kepulau
tersebut dari tempat lain dan tidak ada seekor pun burung yang meninggalkan pulau
tersebut sehingga jumlah populasinya tiap tahunnya meningkat terlihat seperti pada
mempengaruhi.
Pada rantai makanan, proses makan dan dimakan hanya berlangsung dalam
satu arah, sehingga tidak ada komponen di dalamnya yang memiliki dua fungsi
sekaligus, karena mereka telah menempati peran masing masing tanpa ada saling
energi hilang berupa panas. Demikian juga sewaktu herbivora dimakan karnivora.
Oleh karena itu, aliran energi pada rantai makanan jumlahnya semakin berkurang.
Pergerakan energi di dalam ekosistem hanya satu jalur, berupa aliran energi.
produsen karena hanya mereka yang dapat membuat makan dari bahan mentah
anorganik.
yang terjadi. Semua rantai makanan dimulai dengan organisme autrofik, yaitu
disebut produsen karena hanya mereka yang dapat membuat makan dari bahan
mentah anorganik. Setiap organisme, misalnya sapi atau belalang yang memakan
tumbuhan disebut herbivora atau konsumen primer. Karnivora seperti halnya katak
terdapat pada satuan luas tertentu atau kepadatan populasi antar trofiknya dan
trofik umumnya menunjukkan jumlah populasi produsen lebih besar dari populasi
konsumen primer lebih besar dari populasi konsumen skunder lebih besar dari
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
1. Kita dapat meneliti suatu populasi dapat tumbuh dengan menggunakan empat
V.2 Saran