Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak zaman dahulu manusia telah mengenali ilmu ukur tanah, Untuk itu
apabila manusia bepergian biasanya  mereka menghitung dengan berpatokan
melalui matahari yaitu terbitnya matahari dan tenggelamnya matahari. Perkembangan
ilmu pengukuran tanah berasal dari bangsa Romawi, yang ditandai dengan pekerjaan
konstruksi diseluruh wilayah kekasisaran. Selanjutnya ilmu ini dilestarikan oleh
bangsa Arab yang disebut ilmu geometris praktis. Pada abad ke-13, Von Piso dalam
karyanya yang berjudul “Patricia Geometria”menguraikan cara-cara pengukuran
tanah, yang kemudian dilanjutkan oleh Liber Quadratorium mengenai pembagian
kuadra. 
Dari segi peralatannya, astrolab adalah instrumen atau petunjuk yang dipakai
pada masa itu. Alat ini berbentuk lingkaran logam dengan penunjuk  berputar
dipusatnya, yang dipegang oleh cincin diatasnya dan batang silang (crossstaff).
Panjang batang silang menyebabkan jaraknya bisa diukur dengan perbandingan
sudut. Sejalan dengan perkembangan zaman dan perkembangan dunia ,maka ilmu
ukur tanah mengalami perkembangan pula hingga ditemukannya alat  yang
disebut waterpass dan theodolit, yang sangat membantu manusia
sampai sekarang.Ilmu ukur tanah bisa juga kita gunakan diberbagai bidang
misalnya bidang pertanian, perikanan, kehutanan dan pertambangan, cara
pengambilan data dan pengolahannya sama dengan di bidang teknik sipil.
.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dalam penyusunan makalah ini adalah :
 Mengetahui pengertian dan metoda yang di gunakan dalam ilmu ukur tanah
 Mengetahui manfaat ilmu ukur tanah dalam bidang geologi
 Mengetahui Manfaat ilmu ukur tanah dalam bidang pertambangan

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 1


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Land surveying suatu tindakan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh
dari bentuk-bentuk di permukaan bumi dengan jalan pengamatan dan pengukuran
serta menggambarkan hasil pengamatan dan pengukuran tersebut ke atas kertas
gambar (bidang datar) Land surveying adalah bagian dari ilmu yang Iebih luas yang
dinamakan ilmu geodesi. Land surveying mempunyai dua maksud :
1. maksud ilmiah, yaitu menentukan bentuk permukaan bumi termasuk survei
astronomi, penentuan titik triangulasi, gaya berat bumi.
2. maksud praktis, yaitu membuat peta dari sebagian besar atau sebagian kecil
permukaan bumi.
Pengukuran yang di lakukan terhadap titik-titik detail alam maupun buatan
manusia meliputi posisi horizontal (x,y) maupun posisi vertikal nya (z) yang
diferensikan terhadap permukaan air laut rata-rata. Agar titik-titik di permukaan bumi
yang tidak teratur bentuknya dapat di pindahkan ke atas bidang datar maka di
perlukan bidang perantara antara lain : bidang Ellipsoid, bidang bultan dan bidang
datar (untuk luas wilayah 55 km) Dalam pengertian yang lebih umum pengukuruan
tanah dapat dianggap sebagai disiplin yang meliputi semua metode untuk
menghimpun dan melalukan proses informasi dan data tentang bumi dan lingkungan
fisis. Dengan perkembangan teknologi saat ini metode terestris konvensional telah
dilengkapi dengan metode pemetaan udara dan satelit yang berkembang melalui
program-program pertanahan dan ruang angkasa.
Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang
tergolong modern. Sederhana atau modernnya alat ini dapat dilihat dari sederhana
cara menggunakannya dan sederhana komponen alatnya. Alat-alat ini ada yang
tergolong alat-alat pekerjaan kantor dan alat pekerjaan lapangan. Alat kantor umumya
berkaitan dengan alat tulis, gambar dan hitung, sementara alat lapangan berkaitan

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 2


dengan alat-alat ukur. Alat lapangan yang dapat digolongkan sederhana antara lain
meteran, kompas, teropong pendatar tangan, odometer, dan alat sifat datar sederhana
tanpa teropong.

2.2 Proses Dari Ilmu ukur tanah


Ada 3 tahap urutan kerja dalam ukur tanah.
1. Taking a general view
Hal ini merupakan tahap reconnaiscance survey yaitu untuk mendapatkan
gambaran umum terhadap daerah yang akan dipetakan sehingga dapat ditentukan
langkah langkah kerja pengukuran. Metode pengukuran yang akan digunakan, jumlah
tenaga lapangan surveyor yang dibutuhkan biaya serta waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut
2. Observation and measurement
Merupakan tahap pengukuran. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan
hubungan letak posisi antara titik-titik yang satu dengan yang lain, dengan
menentukan ukuran jarak, sudut horisontal,kadang-kadang diperlukan pula letak
vertikal antara titik terhadap titik yang lain. Posisi yang dimaksudkan dapat posisi
relatif ataupun absolut. Dalam tahap ini diperlukan pengertian yang cukup tentang
penggunaan alat, spesifikasi alat ukur serta metode pengukuran.

3. Presentation/Penyaiian Tahap Penggambaran.


Dalam setiap survei data yang telah dikumpulkan harus disajikan dalam suatu
bentuk peta dengan simbol yang memudahkan bagi orang lain untuk mengetahui hasil
pengukuran yang telah disajikan dalam bentuk grafik/profil ataupun bentuk peta.

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 3


2.3 Pengukuran
Pengukuran dalam ukur tanah terdiri dari 2 bentuk, yaitu :
a. linear yaitu pengukuran jarak antara dua titik atau lebih di permukaan bumi;
b. angular yaitu pengukuran sudut/arah antara garis-garis ukur atau antara garis-garis
tertentu baik secara horisontal maupun vertikal. Salah satu atau kedua-duanya bentuk
pengukuran ini digunakan dalam 4 metode basis dalam ukur tanah yaitu :
1. chain surveying (ukur rantai)
2. triangulation
3. levelling
4. traversing : - compass iraversing - theodolite traversing Kontrol dan pengujian
(control and checking)
Ada 2 prinsip yang harus diperhatikan untuk penetapan metode pengukuran.
1. Prinsip pertama,
adalah menetapkan sistem stasiun pengukuran dimana posisi titik tersebut
ditetapkan dengan ketelitian yang tinggi. Misalnya titi-titik pokok diikatkan kepada
titik triangulasi yang diukur secara teliti. Titik-titik ini disebut titik kontrol atau titik
pasti. Pada pengukuran detail di antara titik kontrol tersebut bila terjadi kesalahan
akan dapat diketahui dan dibenarkan.
2. Prinsip kedua,
adalah semua pekerjaan survei harus diuji sehingga dapat diketahui sebelum
pengukuran selanjutnya dilaksanakan. Misalnya arah AB = 100 °, maka arah BA
setelah dicek harus (180 + 100 = 280°).

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 4


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Ilmu Ukur Tanah Dalam Pertambangan


Pekerjaan survey sangat penting dalam pekerjaan tambang,mulai eksplorasi
sampai eksploitasi. untuk membuka tambang biasanya di perlukan survey awal,
survey awal bisa mengguanakan surfey fotogrametry dengan foto udara, bisa juga
menggunakan surfey teristris dengan gps, Theodolite atau total station. Biasanya
untuk surfey pendahuluan , total station di gunakan untuk pekerjaan penentuan titik
kontrol, penentuan batas, atau stakeout titik titik awal di lapangan

3.1.1 Mine progress map ( peta kemajuan tambang )


 Dalam dunia pertambangan, data surfey sanagant vital yaitu sebagai data
utama untuk pembuatan peta kemajuan tambang
 Peta kemajuan tambang ebagai data untuk monitoring bentuk progress
penambangan dan untuk dasar perhitungan volume, baik volume lapisan
tanah penutup ( OB dan IB ) maupun volume coal
 Data surfey ini bisa di peroleh dengan cara pengukuran topografi
menggunakan Total station, GPS ataupun laser scanning

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 5


3.1.2 Mine design map
Mine design map di buat mengguanakn data geologi, geotek, drilling, dan data
surfey ( topografi ). Tanpa data toppografi mine design map tidak bisa di produksi.
Dalam mine design map, di cantumkan coal resourches, volume tanah penutup, di
mana volume ini di hitung menggunakan data surfey.

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 6


3.1.3 Hitungan Volume Coalstock ( stock pile )

Kondisi Stoack coaldi update dan di hitung volumenya oleh tim surfey

3.1.4 Hitungan volume tanah Penutup (OBdan IB )


Untuk menghitung volume tanah penutup ( OB ) di butuhkan data topoografi
original dan data topografi existing. Data ini semua di sediakan oleh tim surfey

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 7


3.1.5 Stake out titik ( batas, titik bor, dll )
Stake out adalah penentuan posisi / letak suatu titik yang sudah du ketahui
koordinat ( x,y, dan z ) nya. Proses stake out memerlukan minimal 1 buah titik stasion
dengan azimuth atau 2 titik ( STA dan BS/FS ). Tahapan prosesnya adalah setelan
titik koordinat di masukkan, maka alat mengkalkulasi sudut/ arah titik yang di cari,
sehingga teropong alat di arahkan pada arah tersebut ( biasanya bacaan Hz
menunjukan 0 ). Pada arah tersebut kemudian di cari jarak yang sesuai.

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 8


3.2 Ilmu Ukur Tanah Dalam Geologi
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang
dinamakan Ilmu Geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi
dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif tau absolut titik-titik pada
permukaan tanah, diatasnya atu dibawahnya dalam memenuhi kebutuhan seperti
pemetaan geologi dan penentuan posisi relatif suatu daerah.
Pemetaan geolgi ( geological mapping ) di lakukan untuk mengetahui sebaran
batuan, Struktur geologi, batas geologi. Pemetaan geologi permukan di lakukan
dengan metode lintasan tertutup dan terbuka, serta di lokasi-lokasi tertentu ddi
lakukan tape and compass transverse, yang dilakukan dengan menelusuri rencana
lintasan menggunakan peralatan geologi lapangan.
Lintasan merupakan suatu series titik pengamatan ( station ) yang terukur
( dalam arah dan jarak ) dari satu lintasan dapat di buat suatu penampang geologi.
Dari beberapa lintasan dapat di kompilasi menjadi suatu peta geologi.

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 9


Lintasan geologi merupakan rangkaian pengamatan, yang didapatkan dengan
cara melintasi suatu wilayah, yang hasilnya akan disajikan kedalam penampang
geologi atau peta lintasan geologi. Cara ini ditempuh apabila peta dasar yang
diperlukan tidak tersedia, atau apabila diinginkan suatu detail dari singkapan yang
penting yang tidak dapat disajikan dalam peta dasar dengan skala yang ada. Cara ini
umumnya juga dipakai untuk menyelidiki atau pemetaan geologi yang bersifat
pendahuluan (Reconnaissance mapping).
Salah satu cara yang digunakan ialah melakukan lintasan pengukuran kompas,
dengan menggunakan tali ukur atau dengan perhitungan langkah (pace & compass).
Arah lintasan umumnya tidak mengikuti aturan tertentu, tergantung keadaan medan
dan geologinya. Lintasan dapat dilakukan secara tertutup, artinya titik pengamatan
terakhir akan kembali ke titik pengamatan pertama, atau lintasan terbuka, dimana titik
pengamatan berakhir pada lokasi lain, umumnya sudah ditentukan koordinat dan
ketinggian atau dapat dikenal pada peta topografi.

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 10


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang
dinamakan Ilmu Geodesi yang mempelajari cara-cara pengukuran di permukaan bumi
dan di bawah tanah untuk menentukan posisi relatif tau absolut titik-titik pada
permukaan tanah, diatasnya atu dibawahnya dalam memenuhi kebutuhan seperti
pemetaan geologi dan penentuan posisi relatif suatu daerah.
Pengukuran-pengukuran dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan
bayangan tentang keadaan lapangan, dengan menentukan tempat titik-titik di atas
pemukaan bumi terhadap satu sama lainnya. Untuk mendapat hubungan antara titik-
titik itu, baik hubungan yang mendatar maupun hubungan tegak, diperlukan sudut-
sudut yang harus diukur. Untuk hubungan mendatar dan sudut yang
mendatar(horisontal) dan untuk hubungan tegak diperlukan sudut yang
tegak(vertikal). Sudut mendatar(horisontal) diukur pada skala lingkaran yang letak
mendatar dan sudut tegak(vertikal) diukur pada lingkaran yang tegak lurus.

4.2 Saran
Dengan ada pembelajaran praktek lansung dilapangan menjadikan lebih
mudah untuk memahami ilmu ukur tanah. Ilmu yang didapat diharapkan dapat
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya khususnya di aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari. Di harapkan juga dengan praktek yang telah di lakukan dapat di
aplikasikan dalam berbagai bidang baik dalam bidang geologi maupun bidang
pertambangan

APLIKASI ILMU UKUR TANAH Page 11

Anda mungkin juga menyukai