Anda di halaman 1dari 29

Nama : Dhiya Syifa Az-zahra

NIM : P17320118097
Tingkat : 2C

Asuhan Keperawatan Pada An.A Dengan DHF ( Dengue Haemorrhagic Fever ) Di Ruang
Anak RSHS Bandung
1. PENGKAJIAN
B. Identitas Pasien
No.RM : 13101998
Nama : An. Andi
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Nama Ayah : Tn. Y
Umur : 48 tahun
Nama Ibu : Ny. N
Umur : 45 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru SD
Dx.Medis : Typoid
Tanggal MRS : 12 April 2020
Tanggal Pengkajian : 13 April 2020
Alamat : Jln. Adil No. 9 Bandung

C. Keluhan Utama
Orang tua mengatakan anak demam sejak 3 hari.

D. Riwayat Kesehatan Sekarang


Ibu pasien mengatakan bahwa pasien mengalami demam 3 hari yang lalu. Anaknya
mengalami panas badan yang tinggi terus menerus. Ibu pasien sudah memberiobat penrun
panas Bodrexin 3x1 tablet, tetapi setelah 2 hari panasnya tidak juga turun.
Kemudian, keluarga membawa Andi berobat kedokter umum dan di diagnosis
Typoid Fever serta diberikan amoxicillin 3x5ml dan sanmol syrup 3x5ml.Setelah tiga hari
panasnya tetaptidak turun, kecualisetelahminumobat penurun panas tetapi 2 - 4 jam
kemudian panas badannya naik lagi. Satuhari sebelum masuk RS, Andi mengalami mimisan
(keluar darah dari hidung) kurang lebih 10 – 15 cc lalu oleh keluarga langsung membawa
berobat kedokter spesiali sanakdan kemudian dirujuk ke RSHS.
Malam itujuga Andi dibawake IGD RSHS, kemudian dilakukan pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan darah .Andi juga mengeluhkan nyeri dan linu pada bagian tubuh tangan
dan kakinya ( persendian ) dengan skala 4 ( baker wong scale ) Selanjutnya perawat
melakukan pemasangan infus RL 20 gtt/mnt. Selanjutnya Jam 23.00 WIB dibawa ke ruang
perawatan anak untuk diopname dengan diagnose medis DHF.

E. Riwayat Kesehatan Dahulu


1. Prenatal
Ibu mengatakanpasien merupakan anak ibu- 3 dan merupakan kehamilan yang
diharapkan, selama hamil ibu melakukan pemeriksaan rutin ke bidan kurang lebih 6 ×
(kali). Ibu mengatakan selama hamil tidak pernah sakit, obat yang diminum ibu selama
hamil yaitu tablet penamabah darah dari bidan. Ibu mengatakan tidak mempunyai
riwayat hipertensi dan penyakit DM. Ibu mengatakan selama kehamilan berat badan
naik ± 10 kg dan melakukan imunisasi TT 2 × selama kehamilan. Pada usia kehamilan 4
bulan mendapatakan TT 1 (Pertama), TT 2 (dua) pada kehamilan 5 bulan. Selama hamil
ibu tidak pernah mengalami hyperemesis dan eklampsi. .
2. Perinatal dan Postnatal
Ibu mengatakan pasien lahir normal dengan usia kehamilan aterm berat badan lahir
2700 gr, panjang 46 cm, bayi lahir langsung menangis.
3. Penyakit yang Pernah Diderita
Pasien ketika lahir tidak mengalami BBLR.
4. Hospitalisasi/Tindakan Operasi
Ibu pasien mengatakan pasien belum pernah melakukan tindakan operasi atau
perawatan lainnya.
5. Injury/Kecelakaan
Ibu pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami jatuh ataupun terluka.
6. Alergi
Ibu mengatakan pasien tidak memiliki alergi apapun.
7. Imunisasi dan Tes Laboratorium
Ibu mengatakan pasien terakhir mendapatkan vaksin hepapatitis 4, BCG 3, Polio 3, DPT
3, HIB 3. Pasien belum pernah melakukan tes laboratorium sebelumnya.
8. Pengobatan
Ibu mengatakan bahwa pasien tidak mengkonsumsi obat apapun.

F. Riwayat Pertumbuhan
Berat Badan : 15 kg
Panjang Badan : 98 cm
Lingkar Kepala : 49 cm

G. Riwayat Sosial
1. Yang Mengasuh
Ibu pasien mengatakan anaknya dirawat oleh kedua orang tuanya, jika orang
tuakerjadiasuhneneknya.
2. Hubungan Dengan Anggota Keluarga
Semua anggota keluarga sangat bahagia dengan kehadiran An. Andi.
3. Hubungan Dengan Teman Sebaya
Ibu pasien mengatakan di rumahnya ada anak yang sebaya dengan anaknya.

H. Riwayat Keluarga
1. Sosial Ekonomi
Ayah dan Ibu pasien bekerja sebagai guru.
2. Lingkungan Rumah
Ibu mengatakan Lingungan sekitar rumahnya tidak terlalu Nampak bersih karena padat
penduduk.
3. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang mengalami sakit DBD
sebelumnya.

I. Pengkajian Tingkat Perkembangan saat ini


1. Personal Sosial
Pasien dapat mencuci tangan sendiri, mengenakan celana panjang, kemeja, baju tanpa
dibantu. Pasien dapat mengikuti peraturan permainan dengan teman temannya.
2. Adaptif Motorik Halus
Pasien dapat meletakan 8 buah kubus satu persatu diatasnya tanpa menjatuhkan, pasien
dapat menggambar lingkaran.
3. Bahasa
Ibu mengatakan anak sudah bisa berkomunikasi dengan baik.
4. Motorik Kasar
Pasien dapat berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan dan dapat melompati kertas
didepannya dengan satu kaki i.

J. Pengkajian Terhadap
1. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Ibu pasien mengatakan bertanya tentang nutrisi untuk pasien dhf dan bagaiman
lingkungan yang baik agar tidak terjadi dhf
2. Nutrisi
a. Di Rumah :
Anak makan 3x1 hari, dengan 2x selingan.
b. Di Rumah Sakit :
Anak makan 3x1 hari, dengan 1x selingan. Habis ¼ porsi. Mengeluh mual dan
susah makan karna makanan tidak enak.
3. Cairan
a. Di Rumah :
Anakminumair mineral5-6 kali sehari, dengan susu 2 gelas sehari.
b. Di Rumah Sakit :
Anak hanya menghabiskan 500ml. anak sulit minum
4. Aktivitas
a. Di Rumah :
Anak sudah bisa bermain bola dengantemansebayanya.
b. Di Rumah Sakit :
Anak sesekali menangis rewel, dan tampak lemas.

5. Tidur dan Istirahat


a. Di Rumah :
Anak tidur malam sekitar 9-10 jam, nyenyak tanpa keluhan.Anak tidur siang sekitar
1,5 jam, nyenyak dan tidak rewel.
b. Di Rumah Sakit :
Anak tidur malam sekitar 9-10 jam, nyenyak tanpa keluhan.Anak tidur siang sekitar
1,5 jam, nyenyak dan tidak rewel.
6. Eliminasi
a. Di Rumah :
Anak BAK 2x/hari, warna urine kuning bersih serta tidak ada keluham.
Anak BAB 1x/hari, warna kuning kecoklatan, kosistensi lembek, serta tidak ada
keluhan.
b. Di Rumah Sakit :
Anak BAK 3x/hari, warna urine kuning bersih serta tidak ada keluham.
Anak belum BAB selama di rumah sakit.
7. Pola Hubungan
Anak selalu ingin dengan ibunya, jika tidak ia akan menangis.
8. Koping Atau Temperamen Dan Disiplin Yang Diterapkan
Pasien sangat dekat dengan keluarga terutama ibunya, jika merasa sedih atau ketakutan
pasien biasa bersama ibunya
9. Kognitif Dan Persepsi
Perkembangan kognitif sama dengan tahapan perkembangan
10. Konsep Diri
Tahap emos ianakyaitu learning initiative vs guilt.
11. Seksual Dan Menstruasi
Anak selalu memasukan tangannya ke dalam mulutnya.
12. Nilai
Anak sudah bisa mengikuti perintah “tidakboleh” dan boleh dilakukan.

K. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Tingkat kesadaran : Composmentis, GCS: 15
b. Nadi : 122x/menit Suhu : 38,5oC RR : 58x/menit
c. Respon nyeri : ada nyeri pada ektremitas ( persendian dan otot ). Skala nyeri 4
( baker wong scale faces )
d. BB : 15 kg TB : 98 cm LK: 49 cm
2. Kulit
CRT <3 detik, tidak terdapat sianosis pada kulit,kulit kering, warna kuli tterlihatmerah,
akral teraba hangat, adanya petekia pada kulit, turgor kulit kembali lama , dan muncul
keringat dingin, dan lembab.suhu: 38,5oC
3. Kepala
Kepala simetris, tidak terdapat tanda sindrom down pada wajah, persebaran rambut
merata dan berwarna hitam, fontanel mayor masih terlihat menutup, fontanel minor
sudah tidak teraba dan sudah menutup. Lingkar kepala 49 cm.
4. Mata
Konjungtiva pucat, tidak terdapat edema pada area palpebral, sclera berwarna putih
keruh, anak dapat membuka dan menutup mata dengan baik, reflex pupil mengecil saat
diberi rangsangan cahaya.
5. Telinga
Kedua telinga simetris, tidak ada secret pada area dalam mata, anak dapatmendengar
suara di sekitar, tidak ada pembengkakan pada aera telinga, warna sesuai dengan warna
sekitar
6. Hidung
Hidung simetris, warna kulit sama dengan warna sekitar, tidak terdapat pernapasan
cuping hidung, tidak terdapat secret.
7. Mulut
Bibir tampak kering, tidak terdapat sianosis, area mulut bersih, anak dapat membuka
mulut dengan baik
8. Leher
Terdapat reflek menelan, tidak ada pembesaran tonsil dan tiroid, tidak ada distensi JVP
9. Dada
Persebaran warna kulit merata, tidak tampak nodul, massa, luka. Dinding dada bergeser
simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan. Tulang punggung lurus dan tidak
ada kelainan. Dinding dada teraba hangat, tidak ada fraktur costae, edema, dan nyeri.
Kulit payudara utuh, warna kulit sama dengan sekitar, areola mamae tampak lebh gelap,
tidak ada massa, lesi atau nodul. Puting susu simetris antara kedua payudara, menonjol,
halus, lembut, dan tidak ada produksi apapun. Tidak teraba massa, nodul, dan bengkak
saat pemeriksaan dengan mengangkat tangan atau berbaring dengan tangan dibelakang
kepala. Pada areola tidak ada massa, nodul, atau produksi cairan yang abnormal.
10. Paru-paru
Dinding dada bergerak seimbang dan tidak ada yang tertinggal. Pada inspirasi dalam ibu
jari akan terpisah 3-5 cm. Getaran teraba sama pada tangan kanan dan kiri. Perkusi paru
resonan. Suara napas vesikuler, bronkial, dan bronkovesikuler pada ICS 2. Tidak
terdengar suara napas tambahan..
11. Jantung
Tidak tampak adanya pulsasi pada area katup aorta, trikuspidalis, dan pulmonal. Suara
jantung dalnas pada ICS 3-5 kiri sternum saat diperkusi. S1 dan S2 terdengar pada
semua katup jantung dengan lokasi terkeras pada katup mitral
12. Abdomen
Warna kulit merata dengan sekitar, tidak ada bekas luka, bentuk adomen skafoid/cekung,
tidak tampak pembesaran hepar, bentuk abdomen simetris, tidak ada distensi abdomen,
gerakan dinding abdomen seirama dengan irama pernapasan. Umbilicus tepat berada
ditengah dan berbentuk cekung.Bising usus 30x/menit terdengar di keempat kuadran
abdomen. Terdengar suara hipertimpani di semua kuadran abdomen, kecuali di kuadran
1 (hati-dalnas). Pasien tidak merasa nyeri, tidak teraba massa atau nodul, tidak teraba
pembesaran hepar..
13. Genetalia
Tidak terdapat hipospadia maupun epispadia, skortum teraba.
14. Anus dan rectum
Tidak terdapat abses ataupun tumor pada area anus dan rectum.

15. Musculoskeletal
Bentuk dan ukuran ekstremitas atas dan bawah simetris, tonus otot tampak baik, tidak
ada pembengkakan, tidak ada fraktur, terpasang infus di lengan kanan. Merasa nyeri dan
linu pada ektremitas
16. Neurologi
Terdapat respon nyeri pada anak.
L. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Normal
Darah - Hemoglobin 13,9 mg/dl 10,5 – 14 mg/dl
Rutin - Hematokrit 35% 33 – 42%
- Trombosit 75.000 150rb – 480rb/Ul
- Leukosit 2.100/mm3/uL 4500 – 13.500/uL

M. Analisa Data

NO DATA FOKUS ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Gigitan nyamuk aedes Nyeri akut
 klien mengeluh nyeri dan linu agepti
pada tangan dan kaki
( persendian )
Beredar dalam darah

DO: Viremia
 Skala nyeri 4 ( baker wong
face scale : sedikit lebih nyeri Mengaktifkan sistem
) komplemen
 Tampak meringis
Membentuk &
Melepas zat C3a,CSa
PG2,hypothalamus

Permeabilitas
membrane meningkat

Terajdi kebocotan
plasma

Peningkatan
hematokrit

Viskositas darah
meningkat

Aliran darah
meningkat

Suplai oksigen
menurun

Pemumpukan asam
laktat di sel otot

Nyero otot dan sendi

Nyeri Akut
2. Hipertermi b.d. proses infeksi virus Virus dengue Hipertermi
dengue d.d. :
DS : Infeksi virus
 Ibu pasien mengatakan dengue/viremia
anaknya panas badan tinggi
terus menerus Pengaktifan komplek
DO : imun antibodi
 Kesedaran:Composmentis
 Nadi: 122x/menit Suhu: Virus mengeluarkan
38,5oC RR : 58x/menit zat (bradikinin,
 Akral teraba hangat serotin thrombin,

 Kulit terlihat merah histamine)

Merangsang PGE2 di
hipotalamus

Termoregulasi instabil

Hipertermi
3. DO: Infeksi virus dengue Kekurangna volume
cairan
 Suhu : 38,8 C
 TD : 100/70 mmhg Hipertermi

 Kulit kering, mukosa bibir


kering, bibir dan konjungtiva Peningkatan

anemis, keluar kerigat reabsorbsi Na dan

berlebih, Terdapat perdarahan H2O

dari hidung, mata cekung


turgor kulit kembali dengan Permeabilitas

lama ubun ubuncekung membran meningkat

DS : Renjatan hipovolemik

 Klien mengeluh ada keluhan dan hipotensi

muntah muntah
 Klien mengatakan haus terus Kebocoran plasma

menerus
Kekurangan volume
cairan
4. Ds: Infeksi virus dengue Nutrisi kurang dari
kebutuhan
 Pasien
mengatakanmakanan tidak Viremia
enak
 Pasien mengatakan mual Mekanisme tubuh
 Ibu mengatakan anak susah melawan virus
makan
Do: Peningkatan asam

 Anak makan 3x1 hari, lambung

dengan 1x selingan.
 Habis ¼ porsi. Anoreksia/mual
muntah
 Ada mual dan muntah.

Penuruntan intake
nutrisi

Defisit nutrisi
6. DS : Virus dengue masuk Resiko kambuh ulang
 Ibu mengatakan belum tahu melalui gigitan
tentang penyakit DHF nyamuk
DO :
 Ibu bertanya tentang nutrisi Bereaksi dengan
untuk pasien DHF antibodi
 Ibu bertanya tentang
lingkungan yang bdhaik agar Komplek virus
tidak terjadi DHF antibodi

Dengue Haemorragic
Fever
Kurangnya informasai
mengenai DHF

Kurang pengetahuan

Gaya hidup yang tetap


sama

Lingkungan yang
tidak sehat

Resiko kambuh ulang

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b.d peningkatan permeabilitas jaringan d.d adanya tanda
tanda dehidrasi
2. Hipertermi b.d. proses infeksivirus dengue d.d Suhu: 38,5oC
3. Nyeri akut b,d penumpukan asam laktat pada sel otot d.d Skala nyeri 4 (baker wong face
scale : sedikit lebih nyeri)
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat.
5. Resiko kambuh berulang b.d kurang informasi

3. PERENCANAAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Perencenaan
. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional

1. Kekurangan Setelah 1. Pantau tanda- 1. Dengan


volume cairan b.d dilakakukan memantau tanda
tanda dehidrasi
peningkatan tindakan dehidrasi kita
permeabilitas keperawatan bisa tau kondisi
jaringan d.d selama 3 x 24 kebutuhan cairan
2. Pantau dan catat
adanya tanda jam diharapkan anak
tanda dehidrasi gangguan pengeluaran 2. Dengan
volume cairan memantau urine
urine
kurang dari output kita bisa
kebutuhan mengetahui
dapat diatasi keseimbangan
dengan kriteria 3. Anjurkan cairan yang
hasil : dalami oleh
pemberian
1. Membran pasien.
mukosa minum yang
lembab 3. Dengan minum
cukup
2. Turgor cukup, kebutuhan
kembali <2 4. Kaji membran cairan akan tetap
detik terpenuhi
mukosa dan
3. Ubun-ubun
tidak turgor kulit
cekung 4. Kaji mukosa,
bagian perut
4. Intake dan turgor untuk
output 5. Kolaborasi melihat tingkat
seimbang dehidrasi
pemberian
cairan intraven

6. Monitor ttv
pasien 5. Dengan
diberikan
cairan iv akan
membantu
untuk cairan
tubuh kembali
adequate

6. Dengan
dimonitor ttvnya
akan mengetahui
kondisi fisik
pasien

2. Hipertermi b.d. Setelah 1. Observasi 1. Mengetahui


proses dilakukan keadaan umum perkembangan
infeksivirus asuhan pasien keadaan
dengue d.d Suhu: keperawatan umum dari
38,5oC selama 3x24 pasien
jam gangguan 2. Observasi
hipertermi tanda-tanda 2. Mengetahui
dapat teratasi vital perubahan
dengan kriteria tanda-tanda
hasil : vital dari
3. Anjurkan pasien
- Badan sudah pasien
tidak panass memakai 3. Pakaian tipis
tinggi pakaian yang membantu
- Suhu 36,5- tipis mempermudah
37,5 penguapan
- Akral dingin 4. Anjurkan panas
- Kulit tidak pasien banyak
merah minum dibantu
oleh keluarga 4. Mencegah
terjadinya
5. Anjurkan dehidrasi
pasien banyak sewaktu panas
istirahat
5. Meminimalisir
produksi
6. Beri kompres panas yang
hangat diproduksi
dibeberapa oleh tubuh
bagian tubuh, 6. Mempercepat
seperti ketiak, dalam
lipatan paha, penurunan
leher bagian produksi
belakang panas

7. Beri Health
Education
kepada
keluarganya
mengenai
pengertian, 7. meningkatkan
penanganan,da pengetahuan
n terapi yang dan
diberikan pemahaman
tentang keluarga
penyakitnya pasien

8. Beri obat
penurun panas

8. Membantu
menurunkan
panas

3. Nyeri akut b,d Setelah a. Kaji respon a. Mengetahui


penumpukan asam dilakukan pasien terhadap presepsi nyeri
laktat pada sel tindakan nyeri yang pasien
otot d.d Skala perwatan dalam rasakan
nyeri 4 (baker 2x24 jam nyeri b. kaji skala nyeri b. Mengetahui
wong face scale : berkurang adanya penurunan
sedikit lebih dengan kriteria atau peningkatan
nyeri) hasil : nyeri
- Klien c. Membantu
mengatakan mengurangi nyeri
nyeri dan c. Lakukan
karena fokus
linu pada distraksi
pasien teralihkan
tangan dan
d. Memberikan
kaki
(persendian) rasa nyaman
berkurang d. atur posisi e. Mengurangi
- Skala nyeri nyeri
1 dari (0- e. beri kompres
10) hangat f. Mengurangi
- Pasien nyeri yang dirasa
tampak f. kolaborasi
tenang pemberian therapy

4. Gangguan nutrisi Setelah 1. Motivasi 1. Anak mungkin


kurang dari
dilakukan makan perlu didukung
kebutuhan tubuh
b.d intake tidak tindakan agar mau
adekuat.
keperawatan makan
dalam waktu 2 2. Berikan makan 2. Makan sedikit
x 24 jam sedikit tapi tapi sering
diharapkan sering agar anak tidak
gangguan mual dan
nutrisi teratasi muntah
atau dengan 3. Berikan 3. Makan dengan
kriteria hasil: makanan dalam kondisi hangat
- Anak kondisi hangat membuat asam
menghabisk lambung turun
an porsi 4. Observasi dan tidak
makannya hemoglobin menyebabkan
- Tidak mual
dan muntah mual muntah
- Hemoglobi 5. Kaji makanan 4. Hemoglobin
n di batas yang disukai yang normal
normal dan tidak merupakan
11.5-13.0 disukai gambaran
g/dL intake nutrisi
6. Kolaborasi yang cukup
dengan ahli gizi 5. Makanan yang
mengenai disukai perlu
makanan yang diperbanyak
akan diberikan agar intake
7. Lakukan menjadi
penkes adekuat
mengenai 6. Membantu
nutrisi yang dalam proses
baik untuk penyembuhan
pasien DHF

7. Keluarga dan
pasien
mungkin
belum
mengetahui
nutrisi yang
baik untuk
pasien DHF
5. Resiko kambuh Setelah 1. Tanyakan 1. Pengetahuan
berulang b.d pengetahuan keluarga
dilakukan
kurang informasi keluarga mengenai merupakan acuan
tindakan DHF untuk
menyampaikan
keperawatan
informasi
1x24 jam sehingga tidak
2. Berikan mengulangi yang
diharapkan
penjelasan sudah
pengetahuan mengenai 2. Pencegahan
pencegahan DHF dilakukan agar
klien
tidak terjadi lagi
meningkat, kondisi DHF baik
pada klien
dengan kriteria
3. Berikan maupun pada
hasil: penjelasan orang yang
mengenai nutrisi tinggal serumah
-Klien dapat
yang baik untuk dengan klien
menyebutkan pasien DHF 3. Nutrisi yang
baik akan
definisi DHF,
mempercepat
penyebab, pemulihan bagi
kondisi kesehatan
pencegahan dan
klien
nutrisi yang
baik untuk
pasien DHF.

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/tangga waktu DX Implementasi Paraf


l

Senin/13 08.00 1 Berkolaborasi Pemberian Latifah


april 2020 cairan intravena
E/ terpasang infus dilengan kiri
pasien

08.00 3 Mengatur posisi pasien Latifah


E/ pasien dalam posisi semi
fowler

08.00 3/2 Berkolaborasi pemberian Latifah


therapy
E/ pasien meminum obat
analgetik dan antipiretik sesuai
dosis

08.30 3/2 Memberi kompres hangat Latifah


E/ terpasang kompres hangat di
sendi yang dirasa nyeri dan di
ketiak

09.00 3 Melakukan distraksi Latifah


E/ pasien mewarnai gambar
yang diberikan perawat

09.00 2 Memonitor keadaan umum Latifah


pasien
E/ pasien tampak lemas,
Compos Mentis

09.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap Latifah


2-3 jam
E/ TD 150/60 mmHg, N
100x/mnt, RR 30x/mnt, suhu
38C

09.30 3 Mengkaji respon pasien Latifah


terhadap nyeri
E/ Pasien mengeluh nyeri tetapi
nyerinya sudah berkurang

09.30 3 Mengkaji skala nyeri


E/ skala nyeri 3 dari 10

09.30 5 Menanyakan pengetahuan Latifah


keluarga mengenai DHF
E/ keluarga pasien tidak
mengetahui mengenai penyakit
DHF

09.30 2/5 Memberikan penjelasan Latifah


mengenai pencegahan DHF
E/ keluarga pasien
mendengarkan

09.30 4/5 Memberikan penjelasan Latifah


mengenai nutrisi yang baik
untuk pasien DHF
E/ keluarga pasien
mendengarkan

09.30 2 Menganjurkan pasien memakai Latifah


pakaian yang longgar dan tipis
E/ pasien memakai pakaian
longgar dan tipis
09.30 2/1 Menganjurkan pasien banyak Latifah
minum dibantu oleh keluarga
E/ pasien mau minum
09.30 2 Menganjurkan pasien banyak Latifah
istirahat
E/ pasien terbaring di bed
10.00 4 Mengkaji makanan yang Latifah
disukai dan tidak disukai
E/ pasien menyukai ikan
goring. Ayam goring tepung,
dan sayur soup.

10.30 4 Berkolaborasi dengan ahli gizi Latifah


mengenai makanan yang akan
diberikan
E/ pasien disediakan makanan
dengat diit DHF

12.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap Latifah


2-3 jam
E/ TD 150/60 mmHg, N
100x/mnt, RR 30x/mnt, suhu
38C

12.00 4 Memotivasi makan Latifah


E/ pasien bersedia untuk makan

12.00 4 Memberikan makan sedikit tapi Latifah


sering
E/ pasien menghabiskan 1/3
porsi makanan

12.00 4 Berikan makanan dalam Latifah


kondisi hangat
E/ pasien memakan makan
hangat

14.00 1 Memantau tanda-tanda Ninda


dehidrasi
E/ tidak ada tanda dehidrasi

14.00 1 Memantau dan catat Ninda


pengeluaran urine
E/ pengeluaran urine 6 jam
terakhir 500 cc

14.00 1 menkaji membran mukosa dan Ninda


turgor kulit bagian perut
E/ mukosa lembab, turgor kulit
perut elastis

15.00 3/2 Berkolaborasi pemberian Ninda


therapy
E/ pasien meminum obat
analgetik dan antipiretik sesuai
dosis

15.00 2 Memonitor keadaan umum Ninda


pasien
E/ pasien tampak lemas,
Compos Mentis

15.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap Ninda


2-3 jam
TD 140/60 mmHg, N
110x/mnt, RR 30x/mnt, suhu
37,8C

16.00 4 Mengobservasi hemoglobin Ninda


E/ nilai gb 12

18.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap Ninda


2-3 jam
E/ TD 150/60 mmHg, N
90x/mnt, RR 35x/mnt, suhu
37,8C

21.00 2 Memonitor keadaan umum Ninda


pasien
E/ pasien tampak lemas,
Compos Mentis

21.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap Ninda


2-3 jam
E/ TD 150/60 mmHg, N
100x/mnt, RR 30x/mnt, suhu
37,5C

22.00 2/3 Berkolaborasi pemberian Ninda


therapy
E/ pasien meminum obat
analgetik dan antipiretik sesuai
dosis

Selasa/14 april 07.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Dhiya
jam
2020
E/ TD 150/60 mmHg, N
100x/mnt, RR 30x/mnt, suhu
37,5C

07.00 1 Dhiya
Memantau tanda-tanda dehidrasi
E/ tidak ada tanda dehidrasi

07.00 1 Memantau dan catat pengeluaran Dhiya


urine

E/ pengeluaran urine 15 jam


terakhir 200 cc

07.00 1 Dhiya
Mengkaji membran mukosa dan
turgor kulit bagian perut

E/ mukosa lembab, turgor kulit


perut elastis
08.30 1 Berkolaborasi Pemberian cairan Dhiya
intravena
E/ terpasang infus dilengan kiri
pasien
08.30 1 Mengatur posisi pasien Dhiya
E/ pasien dalam posisi semi
fowler
09.00 2 Memonitor keadaan umum pasien Dhiya
E/ pasien tampaklemas, Compos
Mentis
10.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Dhiya
jam
E/ TD 133/80mmHg, N 90/mnt,
RR 25/mnt, suhu 37,0C

10.15 2/3 Berkolaborasi pemberian therapy Dhiya


E/ pasien meminum obat analgetik
dan antipiretik sesuai dosis
10.40 2/3 Memberi kompres hangat Dhiya
E/ terpasang kompres hangat di
sendi yang dirasa nyeri dan di
ketiak
11.20 3 Melakukan distraksi Dhiya
E/ pasien mewarnai gambar yang
diberikan perawat
12.30 3 Mengkaji respon pasien terhadap Dhiya
nyeri
E/ Pasien mengatakan nyeri sudah
hilang
13.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Dhiya
jam
E/ TD 140/80mmHg, N 93/mnt,
RR 29/mnt, suhu 37,8C

14.00 5 Menanyakan pengetahuan Dheva


keluarga mengenai DHF
E/ keluarga pasien sudah
mengetahui mengenai penyakit
DHF, namun kurang mengerti
14.00 2/5 Memberikan penjelasan mengenai Dheva
pencegahan DHF
E/ keluarga pasien mendengarkan
14.00 4/5 Memberikan penjelasan mengenai Dheva
nutrisi yang baik untuk pasien
DHF
E/ keluarga pasien mendengarkan
15.15 2 Menganjurkan pasien memakai Dheva
pakaian yang longgar dan tipis
E/ pasien memakai pakaian
longgar dan tipis

15.15 1/2 Menganjurkan pasien banyak Dheva


minum dibantu oleh keluarga
E/ pasien mau minum

15.15 2 Menganjurkan pasien banyak Dheva


istirahat
E/ pasien terbaring di bed

16.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Dheva


jam
E/ TD 145/70 mmHg, N 96/mnt,
RR 28/mnt, suhu 38C
17.20 4 Mengkaji makanan yang disukai Dheva
dan tidak disukai
E/ pasien menyukai ikan goreng.
Ayam goreng tepung, dan sayur
soup.
17.20 4 Berkolaborasi dengan ahli gizi Dheva
mengenai makanan yang akan
diberikan
E/ pasien disediakan makanan
dengan diit DHF
18.00 4 Memotivasi makan Dheva
E/ pasien bersedia untuk makan
18.00 4 Memberikan makan sedikit tapi Dheva
sering
E/ pasien menghabiskan 1/2 porsi
makanan
18.00 4 Berikan makanan dalam kondisi Dheva
hangat
E/ pasien memakan makan hangat
19.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Dheva
jam
TD 140/75 mmHg, N 100/mnt,
RR 30x/mnt, suhu 37,8C
19.50 3/2 Berkolaborasi pemberian therapy Dheva
E/ pasien meminum obat analgetik
dan antipiretik sesuai dosis
19.50 2 Memonitor keadaan umum pasien Dheva
E/ pasien tampak lemas, Compos
Mentis
20.20 1 Dheva
Memantau tanda-tanda dehidrasi
E/ tidak ada tanda dehidrasi

21.00 1 Memantau dan catat pengeluaran Dheva


urine
E/ pengeluaran urine 6 jam
terakhir 400cc
21.15 1 Dheva
menkaji membran mukosa dan
turgor kulit bagian perut

E/ mukosa lembab, turgor kulit


perut elastis

22.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Dheva


jam
TD 144/60mmHg, N 90/mnt, RR
30x/mnt, suhu 38,0C
Rabu, 15 April 07.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Alma
2020 jam
TD 125/70mmHg, N 85/mnt, RR
28x/mnt, suhu 37,8,0C
07.05 2 Memonitor keadaan umum pasien Alma
E/ pasien tampak lemas, Compos
Mentis
07.30 1 Alma
Memantau tanda-tanda dehidrasi

E/ tidak ada tanda dehidrasi

07.35 1 Alma
menkaji membran mukosa dan
turgor kulit bagian perut

E/ mukosa lembab, turgor kulit


perut elastis

07.55 1 Memantau dan catat pengeluaran Alma


urine
E/ pengeluaran urine 6 jam
terakhir 300cc
08.00 2 Berkolaborasi pemberian therapy Alma
E/ pasien meminum obat
antipiretik sesuai dosis
08.05 2 Memberi kompres hangat Alma
E/ terpasang kompres hangat di di
ketiak dan daerah lipatan paha
09.00 2/1 Menganjurkan pasien banyak Alma
minum dibantu oleh keluarga
E/ pasien mau minum

10.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Alma


jam
TD 130/70mmHg, N 85/mnt, RR
28x/mnt, suhu 37,8,0C
12.00 4 Memfasilitasi pasien untuk makan Alma
E:/ pasien mau makan
14.00 2/1 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Syifa
jam
TD 125/80mmHg, N 85/mnt, RR
28x/mnt, suhu 37,50C
14.30 2 Memonitor keadaan umum pasien Syifa
E/ pasien tampak lemas, Compos
Mentis
14.33 1 Syifa
Memantau tanda-tanda dehidrasi
E/ tidak ada tanda dehidrasi

14.35 1 Memantau dan catat pengeluaran Syifa


urine
E/ pengeluaran urine 6 jam
terakhir 400cc
14.40 1 Syifa
menkaji membran mukosa dan
turgor kulit bagian perut

E/ mukosa lembab, turgor kulit


perut elastis

16.00 2 Berkolaborasi pemberian therapy Syifa


E/ pasien meminum obat
antipiretik sesuai dosis
17.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Syifa
jam
TD 125/80mmHg, N 85/mnt, RR
28x/mnt, suhu 37,70C
20.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Syifa
jam
TD 125/80mmHg, N 85/mnt, RR
28x/mnt, suhu 37,50C

5. EVALUASI KEPERAWATAN

NO TANGGA DX JAM PERKEMBANGAN PARAF


L

1 14April 5 07.0 S: Ibu pasien mengatakan dhiya


2020 0 sudah mengerti dan paham
mengenai penyakit DHF

O:

Ibu pasien sudah bisa


menyebutkan definisi DHF,
penyebab, pencegaan dan
nutrisi serta lingkungan yang
baik untuk pasien.

A : Resiko kambuh ulang b.d.


kurangnya pengetahuan teratasi

P : Intervensi Dihentikan

2 15 April 3 17.0 S: Syifa


2020 0
Pasien mengatakan nyeri sudah
berkurang
O:

- Skala nyeri 2 (0-10)


- Pasien tampak tenang

A : Nyeri akut b.d.


penumpukan asam laktat pada
sel otot teratasi

P : Intervensi Dihentikan

3 15 April 4 17.0 S: Syifa


2020 0
- Ibu mengatakan
anaknya menghabiskan
1 porsi makanannya.
- Pasien mengatakn
sudah tidak mual
muntah

O:

- Anak makan 3x1 hari


1porsi penuh, selingan
1x
- Anak tampak lahap
A : Gangguan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b.d.
intake tidak adekuat teratasi

P : Intervensi Dihentikan

4 16 April 1 07.0 S: latifah


2020 0
Klien mengatakan tidak ada
muntah, rasa haus sudah
berkurang.

O:

- Suhu 37,3
- Nadi 90x/menit
- RR 25x/menit
- Mukosa bibir lembap,
turgor perut kembali
<2detik, konjungtiva
dan bibir tidak anemis,
ubun-ubun tidak
cekung.

A: Kekurangan volume cairan


b.d. peningkatan permeabiliras
jaringan teratasi.

P: Intervensi dihentikan

5 16April 2 14.0 S: Ninda


2020 0
- Ibu pasien mengatakan
badan anaknya sudah
tidak panas lagi

O:

- Suhu 37,3◦C
- Akral dingin
- Kulit tidak merah

A : Hipertermi b.d. proses


infeksi dengue teratasi
P : Intervensi Dihentikan

Anda mungkin juga menyukai