NIM : P17320118097
Tingkat : 2C
Asuhan Keperawatan Pada An.A Dengan DHF ( Dengue Haemorrhagic Fever ) Di Ruang
Anak RSHS Bandung
1. PENGKAJIAN
B. Identitas Pasien
No.RM : 13101998
Nama : An. Andi
Umur : 4 tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Nama Ayah : Tn. Y
Umur : 48 tahun
Nama Ibu : Ny. N
Umur : 45 tahun
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru SD
Dx.Medis : Typoid
Tanggal MRS : 12 April 2020
Tanggal Pengkajian : 13 April 2020
Alamat : Jln. Adil No. 9 Bandung
C. Keluhan Utama
Orang tua mengatakan anak demam sejak 3 hari.
F. Riwayat Pertumbuhan
Berat Badan : 15 kg
Panjang Badan : 98 cm
Lingkar Kepala : 49 cm
G. Riwayat Sosial
1. Yang Mengasuh
Ibu pasien mengatakan anaknya dirawat oleh kedua orang tuanya, jika orang
tuakerjadiasuhneneknya.
2. Hubungan Dengan Anggota Keluarga
Semua anggota keluarga sangat bahagia dengan kehadiran An. Andi.
3. Hubungan Dengan Teman Sebaya
Ibu pasien mengatakan di rumahnya ada anak yang sebaya dengan anaknya.
H. Riwayat Keluarga
1. Sosial Ekonomi
Ayah dan Ibu pasien bekerja sebagai guru.
2. Lingkungan Rumah
Ibu mengatakan Lingungan sekitar rumahnya tidak terlalu Nampak bersih karena padat
penduduk.
3. Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan anggota keluarganya tidak ada yang mengalami sakit DBD
sebelumnya.
J. Pengkajian Terhadap
1. Pemeliharaan dan Persepsi Terhadap Kesehatan
Ibu pasien mengatakan bertanya tentang nutrisi untuk pasien dhf dan bagaiman
lingkungan yang baik agar tidak terjadi dhf
2. Nutrisi
a. Di Rumah :
Anak makan 3x1 hari, dengan 2x selingan.
b. Di Rumah Sakit :
Anak makan 3x1 hari, dengan 1x selingan. Habis ¼ porsi. Mengeluh mual dan
susah makan karna makanan tidak enak.
3. Cairan
a. Di Rumah :
Anakminumair mineral5-6 kali sehari, dengan susu 2 gelas sehari.
b. Di Rumah Sakit :
Anak hanya menghabiskan 500ml. anak sulit minum
4. Aktivitas
a. Di Rumah :
Anak sudah bisa bermain bola dengantemansebayanya.
b. Di Rumah Sakit :
Anak sesekali menangis rewel, dan tampak lemas.
K. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Tingkat kesadaran : Composmentis, GCS: 15
b. Nadi : 122x/menit Suhu : 38,5oC RR : 58x/menit
c. Respon nyeri : ada nyeri pada ektremitas ( persendian dan otot ). Skala nyeri 4
( baker wong scale faces )
d. BB : 15 kg TB : 98 cm LK: 49 cm
2. Kulit
CRT <3 detik, tidak terdapat sianosis pada kulit,kulit kering, warna kuli tterlihatmerah,
akral teraba hangat, adanya petekia pada kulit, turgor kulit kembali lama , dan muncul
keringat dingin, dan lembab.suhu: 38,5oC
3. Kepala
Kepala simetris, tidak terdapat tanda sindrom down pada wajah, persebaran rambut
merata dan berwarna hitam, fontanel mayor masih terlihat menutup, fontanel minor
sudah tidak teraba dan sudah menutup. Lingkar kepala 49 cm.
4. Mata
Konjungtiva pucat, tidak terdapat edema pada area palpebral, sclera berwarna putih
keruh, anak dapat membuka dan menutup mata dengan baik, reflex pupil mengecil saat
diberi rangsangan cahaya.
5. Telinga
Kedua telinga simetris, tidak ada secret pada area dalam mata, anak dapatmendengar
suara di sekitar, tidak ada pembengkakan pada aera telinga, warna sesuai dengan warna
sekitar
6. Hidung
Hidung simetris, warna kulit sama dengan warna sekitar, tidak terdapat pernapasan
cuping hidung, tidak terdapat secret.
7. Mulut
Bibir tampak kering, tidak terdapat sianosis, area mulut bersih, anak dapat membuka
mulut dengan baik
8. Leher
Terdapat reflek menelan, tidak ada pembesaran tonsil dan tiroid, tidak ada distensi JVP
9. Dada
Persebaran warna kulit merata, tidak tampak nodul, massa, luka. Dinding dada bergeser
simetris, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan. Tulang punggung lurus dan tidak
ada kelainan. Dinding dada teraba hangat, tidak ada fraktur costae, edema, dan nyeri.
Kulit payudara utuh, warna kulit sama dengan sekitar, areola mamae tampak lebh gelap,
tidak ada massa, lesi atau nodul. Puting susu simetris antara kedua payudara, menonjol,
halus, lembut, dan tidak ada produksi apapun. Tidak teraba massa, nodul, dan bengkak
saat pemeriksaan dengan mengangkat tangan atau berbaring dengan tangan dibelakang
kepala. Pada areola tidak ada massa, nodul, atau produksi cairan yang abnormal.
10. Paru-paru
Dinding dada bergerak seimbang dan tidak ada yang tertinggal. Pada inspirasi dalam ibu
jari akan terpisah 3-5 cm. Getaran teraba sama pada tangan kanan dan kiri. Perkusi paru
resonan. Suara napas vesikuler, bronkial, dan bronkovesikuler pada ICS 2. Tidak
terdengar suara napas tambahan..
11. Jantung
Tidak tampak adanya pulsasi pada area katup aorta, trikuspidalis, dan pulmonal. Suara
jantung dalnas pada ICS 3-5 kiri sternum saat diperkusi. S1 dan S2 terdengar pada
semua katup jantung dengan lokasi terkeras pada katup mitral
12. Abdomen
Warna kulit merata dengan sekitar, tidak ada bekas luka, bentuk adomen skafoid/cekung,
tidak tampak pembesaran hepar, bentuk abdomen simetris, tidak ada distensi abdomen,
gerakan dinding abdomen seirama dengan irama pernapasan. Umbilicus tepat berada
ditengah dan berbentuk cekung.Bising usus 30x/menit terdengar di keempat kuadran
abdomen. Terdengar suara hipertimpani di semua kuadran abdomen, kecuali di kuadran
1 (hati-dalnas). Pasien tidak merasa nyeri, tidak teraba massa atau nodul, tidak teraba
pembesaran hepar..
13. Genetalia
Tidak terdapat hipospadia maupun epispadia, skortum teraba.
14. Anus dan rectum
Tidak terdapat abses ataupun tumor pada area anus dan rectum.
15. Musculoskeletal
Bentuk dan ukuran ekstremitas atas dan bawah simetris, tonus otot tampak baik, tidak
ada pembengkakan, tidak ada fraktur, terpasang infus di lengan kanan. Merasa nyeri dan
linu pada ektremitas
16. Neurologi
Terdapat respon nyeri pada anak.
L. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Normal
Darah - Hemoglobin 13,9 mg/dl 10,5 – 14 mg/dl
Rutin - Hematokrit 35% 33 – 42%
- Trombosit 75.000 150rb – 480rb/Ul
- Leukosit 2.100/mm3/uL 4500 – 13.500/uL
M. Analisa Data
DO: Viremia
Skala nyeri 4 ( baker wong
face scale : sedikit lebih nyeri Mengaktifkan sistem
) komplemen
Tampak meringis
Membentuk &
Melepas zat C3a,CSa
PG2,hypothalamus
Permeabilitas
membrane meningkat
Terajdi kebocotan
plasma
Peningkatan
hematokrit
Viskositas darah
meningkat
Aliran darah
meningkat
Suplai oksigen
menurun
Pemumpukan asam
laktat di sel otot
Nyeri Akut
2. Hipertermi b.d. proses infeksi virus Virus dengue Hipertermi
dengue d.d. :
DS : Infeksi virus
Ibu pasien mengatakan dengue/viremia
anaknya panas badan tinggi
terus menerus Pengaktifan komplek
DO : imun antibodi
Kesedaran:Composmentis
Nadi: 122x/menit Suhu: Virus mengeluarkan
38,5oC RR : 58x/menit zat (bradikinin,
Akral teraba hangat serotin thrombin,
Merangsang PGE2 di
hipotalamus
Termoregulasi instabil
Hipertermi
3. DO: Infeksi virus dengue Kekurangna volume
cairan
Suhu : 38,8 C
TD : 100/70 mmhg Hipertermi
DS : Renjatan hipovolemik
muntah muntah
Klien mengatakan haus terus Kebocoran plasma
menerus
Kekurangan volume
cairan
4. Ds: Infeksi virus dengue Nutrisi kurang dari
kebutuhan
Pasien
mengatakanmakanan tidak Viremia
enak
Pasien mengatakan mual Mekanisme tubuh
Ibu mengatakan anak susah melawan virus
makan
Do: Peningkatan asam
dengan 1x selingan.
Habis ¼ porsi. Anoreksia/mual
muntah
Ada mual dan muntah.
Penuruntan intake
nutrisi
Defisit nutrisi
6. DS : Virus dengue masuk Resiko kambuh ulang
Ibu mengatakan belum tahu melalui gigitan
tentang penyakit DHF nyamuk
DO :
Ibu bertanya tentang nutrisi Bereaksi dengan
untuk pasien DHF antibodi
Ibu bertanya tentang
lingkungan yang bdhaik agar Komplek virus
tidak terjadi DHF antibodi
Dengue Haemorragic
Fever
Kurangnya informasai
mengenai DHF
Kurang pengetahuan
Lingkungan yang
tidak sehat
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kekurangan volume cairan b.d peningkatan permeabilitas jaringan d.d adanya tanda
tanda dehidrasi
2. Hipertermi b.d. proses infeksivirus dengue d.d Suhu: 38,5oC
3. Nyeri akut b,d penumpukan asam laktat pada sel otot d.d Skala nyeri 4 (baker wong face
scale : sedikit lebih nyeri)
4. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake tidak adekuat.
5. Resiko kambuh berulang b.d kurang informasi
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No Diagnosa Perencenaan
. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
6. Monitor ttv
pasien 5. Dengan
diberikan
cairan iv akan
membantu
untuk cairan
tubuh kembali
adequate
6. Dengan
dimonitor ttvnya
akan mengetahui
kondisi fisik
pasien
7. Beri Health
Education
kepada
keluarganya
mengenai
pengertian, 7. meningkatkan
penanganan,da pengetahuan
n terapi yang dan
diberikan pemahaman
tentang keluarga
penyakitnya pasien
8. Beri obat
penurun panas
8. Membantu
menurunkan
panas
7. Keluarga dan
pasien
mungkin
belum
mengetahui
nutrisi yang
baik untuk
pasien DHF
5. Resiko kambuh Setelah 1. Tanyakan 1. Pengetahuan
berulang b.d pengetahuan keluarga
dilakukan
kurang informasi keluarga mengenai merupakan acuan
tindakan DHF untuk
menyampaikan
keperawatan
informasi
1x24 jam sehingga tidak
2. Berikan mengulangi yang
diharapkan
penjelasan sudah
pengetahuan mengenai 2. Pencegahan
pencegahan DHF dilakukan agar
klien
tidak terjadi lagi
meningkat, kondisi DHF baik
pada klien
dengan kriteria
3. Berikan maupun pada
hasil: penjelasan orang yang
mengenai nutrisi tinggal serumah
-Klien dapat
yang baik untuk dengan klien
menyebutkan pasien DHF 3. Nutrisi yang
baik akan
definisi DHF,
mempercepat
penyebab, pemulihan bagi
kondisi kesehatan
pencegahan dan
klien
nutrisi yang
baik untuk
pasien DHF.
4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Selasa/14 april 07.00 1/2 Mengobservasi vital sign tiap 2-3 Dhiya
jam
2020
E/ TD 150/60 mmHg, N
100x/mnt, RR 30x/mnt, suhu
37,5C
07.00 1 Dhiya
Memantau tanda-tanda dehidrasi
E/ tidak ada tanda dehidrasi
07.00 1 Dhiya
Mengkaji membran mukosa dan
turgor kulit bagian perut
07.35 1 Alma
menkaji membran mukosa dan
turgor kulit bagian perut
5. EVALUASI KEPERAWATAN
O:
P : Intervensi Dihentikan
P : Intervensi Dihentikan
O:
P : Intervensi Dihentikan
O:
- Suhu 37,3
- Nadi 90x/menit
- RR 25x/menit
- Mukosa bibir lembap,
turgor perut kembali
<2detik, konjungtiva
dan bibir tidak anemis,
ubun-ubun tidak
cekung.
P: Intervensi dihentikan
O:
- Suhu 37,3◦C
- Akral dingin
- Kulit tidak merah