Anda di halaman 1dari 5

Nama : Yosefa Sastriani

NIM : P07134019111

Kelas : III C

Mata Kuliah : Hematologi

Dosen Mata Kuliah : 1. Ni Nyoman Astika Dewi, M.Biomed

2. Putu Ayu Suryaningsih, S.ST

1. Diketahui :
 Jumlah Eritrosit (N) : 346
 V :5
 Pengenceran : 200
Jawab:

Hitung Eritrosit :

= (N/V) × Pengenceran

= (N/{ 5 × 0,2 × 0,2 × 0,1} ) × 200

= (N /0,02) × 200

= (346/0,02) × 200

= (17.300) × 200

= 3. 460.000 Sel

Jadi, jumlah sel eritrosit pada pasien adalah 3. 460.000 Sel

2. Pemeriksaan hemoglobin dengan metode sahli dan metode cyanmeth


1) Penyebab perbedaan hasil antara metode sahli dan metode
cyanmeth
Yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil antara metode sahli
dengna metode cyanmeth adalah pada metode sahli hematin yang
berwarna coklat dibandingkan dengan warna standar pada alat
metode sahli yang diaman saat membandingkannya menggunakan
mata telanjang (langsung), oleh karena itu maka subjektivitas sangat
berpengaruh . sedangkan dalam metode cyanmeth warana yang
dibentuk stabil dan dapat diukur dengan fotometer sehingga
pemeriksaan dengan metode cyanmeth lebih teliti dibandingkan
dengan metode sahli.
2) Selamat pagi Bapak/Ibu, saya Yosefa Sastriani selaku petugas
laboratorium RS KOTA Y ingin menyampaikan bahwa perbedaan
hasil yang didapatkan dari hasil pemeriksaan hemoglobin yang
dilakukan di puskesmas di Desa x dengan RS KOTA Y terdapat
perbedaan karena pada puskesmas X pada saat pemeriksaan
hemoglobin menggunakan metode visual yaitu metode sahli yang
dimana pengukurannya dilakukan dengan cara membandingkan
warna hematin yang didapat dengan warna standar dari tabung sahli,
kemudian pengukurannya dilakukan dengan menggunakan mata
telanjang (langsung), selain itu terdapat faktor lain seperti faktor
ketajaman pencahayaan dan lain sebagainya.
3) Konsentrasi hemoglobin
Absorbansi x 36,77 grHb/100ml
= 0,278 x 36,8 grHb/100ml
= 10,2304 g/dl
Jadi konsentrasi hemoglobin pasien yaitu 10 g/dl.
3. Peningkatan kadar Hematokit
a) Terjadi peningkatan hematokrit sekaligus penurunan jumlah trombosit
dari hari ke-5 sampai hari ke-6 disebabkan karena pada saat
seseorang mengalami DHF maka akan banyak pembulu darah
kapiler yang pecah sehingga akan menyebabkan trombosit harus
bekerja lebih ekstra dan hal ini akan menyebabkan penyusutan
jumlah. Sedangkan kadar hematokrit menjadi tinggi dapat disebabkan
karena keketanlan pada raha meningkat akibat keluarnya cairan dari
pembulu darah saat seseorang menderita DHF.
b) Dengan nilai hematokrit pada hari ke-6 sebesar 48 artinya kadar
hematokrit anak tersebut dapat dikatakan tinggi karena kadar normal
hematokrit pada anak – anak adalah 33 – 38 %. Sebagai seorang
petugas laboratorium hal yang dapat dilakukan adalah mencatat dan
melaporkan segera kepada dokter ataupun pihak yang berwenakng
untuk segera memberikan tindakan terbaik.
4. Metode yang digunakan adalah Metode westergreen
a) Alat dan Bahan yang digunakan
Alat :

 Tabung/ pipet Westergreen


 Tabung Reaksi 5ml atau tabung serologis
 Rak westergreen
 Push ball
Bahan :
 Darah Vema dengan antikoagulan EDTA
 1 mg untuk tiap ml darah, perlu diencerkan dengan Nacl 0,9%
(4 volume darah ; 1 volume NaCl 0,9%
 Na Citrat 3,8% : 0,2 ml Na Citrat 3,8 % untuk tiap 0,8 ml darah
b) Cara kerja pemeriksaan
 Pipet NaCl 0,9% dengan pipet Westergreen sampai skala 150,
kemudian masukkan kedalam tabung Westergreen atau tabung
serologis.
 Sampel darah dengan antikoagulan EDTA dihisap dengan pipet
Westergreen yang telah berisi NaCl 0,9% tadi.
 Campur isi tabung Westergreen dengan cara menyedot dan
meniup beberapa kali sehingga tercampur baik.
 Campurkan larutan dalam tabung Westergreen kemudian dihisap
dengan pipet Westergreen sampai skala 0, kemudian letakkan
pipet Westergreen tegak lurus pada rak Westergreen.
 Baca tingginya pengendapan pada 1 jam dan 2 jam.
c) Faktor yang menyebabkan hasil tinggi palsu pada LED
 Posisi tabung miring dan suhu kamar meningkat.
5. Petugas laboratonium mengalami trouble elektrical pada alat hemmatology
analyzer sehingga barus melakukan perneriksaan leukosit secara manual
a. Mekanisme kerja reagen turk pada pemeriksaan leukosit
adalah reagen turk akan melisikan sel darah merah namun
tetap mempertahankan sel leukosit.
b. Jumlah sel leukosit dalam 1 mikroliter darah pada
pemeriksaan tersebut adalah :
Diketahui :
- Sel leukosit 145 sel
- Pengenceran 20x
Ditanya : jumlah sel lekosit dalam 1 mikroliter adalah?
Jawaban :
= N/V x Pengenceran (20x)
= 145/(4 x 1 x 1 x 0,1 ) x 20
= (2.900 )/(0,4 )
= 7.250 sel/mm3 darah

Jadi jumlah sel Leukosit dalam 1 mikroliter yaitu 7.250.000


sel/mm3 darah.
c. Jumlah sel leukosit adalah :
Diketahui : jumlah sel 77 pada 42 kotak sedang
Ditanya : berapakah jumlah trombosit pasien tersebut?
Jawaban :
= (n )/(v ) x pengenceran
= 77/(42 x 0,25x 0,25 x 0,1 ) x 20
= (77 )/0,2625 x 20
= 5.866,66 sel/mm3 darah.
Jadi jumlah sel leukosit sebanyak 5.867 sel/mm3 darah.
6. Pemeriksaan trombosit dengan hapusan darah tepi
 Karena kamar alat hitung otomatis tidak sensitive terhadap gumpalan
trombosit
 Jumlah trombosit = T x 2000
= 129 x 2000
= 258.000 sel/mmk
Jadi jumlah trombosit pasien tersebut adalah 258.000 sel/mmk

 Jumlah trombosit = (N / V) x Pengenceran


= (25 / 0,04) x 200
= 125.000
Jadi jumlah trombositnya adalah 125.000

Anda mungkin juga menyukai