Anda di halaman 1dari 3

Sekolah Bertaraf Internasional

Di suatu hari senin yang cerah di salah satu Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Ada
seorang guru muda yang memberikan pengumuman kepada semua siswa.

Guru: “Anak-anak, Alhamdulillah, kita dapat kabar gembira. Sebentar lagi sekolah kita
resmi menjadi Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Nah, untuk menyambut hari bahagia
itu, apa yang akan kalian siapkan? Coba Satriabajahitam, apa yang akan kamu
persiapkan?”
Satriabajahitam: “Bahasa Inggris, bu! Ya, belajar bahasa Inggris.”
Guru: “Tepat sekali Satriabajahitam. Kamu, oncoman, apa yang akan kamu persiapkan?”
Oncoman: “Uang, bu!”

Mendengar jawaban tersebut, guru muda tadi penasaran. Kemudian dia melanjutkan
pertanyaan pada Oncoman.
Guru: “Lho, kok uang?”
Oncoman: “Ya jelas, bu. Soalnya kalau sekolah kita jadi SBI, pasti bayarnya lebih mahal,
dan nggak mungkin bakal sama aja kan ?”
Guru: “Loh, loh, kamu kok begitu? Begini, oncoman, Sekolah Bertaraf Internasional itu
berarti sekolah kita sama bagusnya dengan sekolah-sekolah di luar negeri sana.”
Oncoman: “Tapi menurut saya, SBI ini bukan Sekolah Bertaraf Internasional, tapi Sekolah
Bertarif Internasional!”
Guru: “Oncoman, jangan membantah!”

Mendengar jawaban Oncoman yang kritis, guru muda tadi menegur dengan keras dan
terdiam. Mungkin hatinya mengiyakan. Untuk menormalkan situasi, dialihkanlah
pembicaraan menjadi tentang materi pelajaran agar kondusif kembali.

Anda mungkin juga menyukai