Anda di halaman 1dari 37

MATERI PELAKSANAAN KEGIATAN

PERTEMUAN TINGKAT DESA ( PRA SMD DAN

MMD)

“ PENGENALAN SUMBER DAYA DI DESA “

DISUSUN OLEH :

TIM PROMKES PUSKESMAS


TINANGGEA

UPTD PUSKESMAS TINANGGEA


DINAS KESEHATAN KABUPATEN KONAWE SELATAN
Jl. Poros Tinanggea- Bombana, Kel. Ngapaaha. Konawe Selatan
KATA PENGANTAR

Segala Puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kepada
kita untuk senantiasa mensyukuri nikmat dan menjalankan segala perintahnya.
Semoga Sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Syukur yang tak terhingga, bahwa kami, “ Tim MMD UPT Puskesmas
Tinanggea “, dapat melaksanakan salah satu tugas Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) yaitu dengan menyusun laporan Hasil kegiatan SMD dan MMD Desa
Lasuai Kec..Tinanggea tahun 2020, dan laporan ini akan menjadi bahan
pertimbangan kami dalam Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2020.
Laporan Hasil kegiatan SMD dan MMD ini masih jauh dari kata sempurna
namun untuk menyelesaikan segala permasalahan kesehatan di wilayah kerja, kami
tetap seoptimal mungkin dan berusaha untuk sebaik mungkin.
Saran dan masukan akan sangat membantu bagi kami untuk penyusunan
laporan yang lebih baik lagi. Khusus ucapan terima kasih kepada pelbagai pihak
yang telah membantu kami dalam proses kegiatan SMD dan MMD sampai pada
penyusunan laporan ini. dan semoga penyusunan laporan ini bisa bermanfaat bagi
kita semua.Amin.

Tinanggea, 1 Desember 2020

Tim Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI……..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................................... 5
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum................................................................................. 6
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................. 6
1.3. Mekanisme Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)............................... 6
1.3.1. Prosedur SMD................................................................................ 7
1.4. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa..................... 11
1.4.1. Prosedur MMD............................................................................. 12
1.5. Harapan Dari Pelaksanaan Kegiatan SMD Dan MMD........................... 14
BAB II ANALISIS SITUASI
2.1. Analisis Situasi Desa Lasuai................................................................... 16
2.1.1. Bidang Pemerintahan Desa........................................................ 16
2.1.2. Bidang Pertahanan Desa............................................................ 16
2.1.3. Bidang Kependudukan Desa...................................................... 17
2.1.4. JumlahPerangkat Desa............................................................... 18
2.1.5. Jumlah Pengurus RT/RW Desa.................................................. 18
2.1.6. Pajak Retribusi Desa................................................................... 18
2.1.7. Badan Permusyawaratan (BPD) Desa....................................... 18
2.1.8. Peraturan (Perdes) Desa............................................................ 18
2.1.9. Keputusan Kepala Desa............................................................. 19
2.1.10. Keuangan Dan Sumber - Sumber Pendapatan......................... 19
2.1.11. Keamanan Desa......................................................................... 19
2.1.12. Bidang Pembangunan................................................................ 19
2.1.13. Bidang Pendidikan..................................................................... 19
2.1.14. Bidang Tranportasi..................................................................... 20
2.1.15. Bidang Pengairan....................................................................... 20
2.1.16. Bidang Pertanian........................................................................ 20
2.1.17. Bidang Peternakan..................................................................... 20
2.1.18. Bidang Perkoprasian.................................................................. 20
2.1.19. Jumlah Proyek Desa Yang Di Biayayai..................................... 21
2.1.20. Kejuaraan Lomba Desa Yang Pernah Di Dapat........................ 21
BAB III ANALISIS MASALAH
3.1. Identifikasi Masalah................................................................................ 22
3.1.1. Identifikasi Masalah Kesehatan Melalui Kegiatan Survey Mawas
Diri (SMD).................................................................................... 22
3.1.2. Identifikasi Masalah Melalui Kegiatan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD)................................................................................ 24

iv
3.2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah................................................... 25
3.3. Merumuskan Masalah............................................................................ 29
3.4. Mencari Akar Penyebab Masalah.......................................................... 29
3.5. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah....................................... 31
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan............................................................................................. 34
5.2. Saran....................................................................................................... 35
5.2.1. Bagi Masyarakat Desa Lasuai..................................................... 35
5.2.2. Bagi Pemerintahan Desa Lasuai................................................. 36
5.2.3. Bagi Puskesmas Tinanggea Kab Konawe Selatan..................... 36

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Survei Mawas Diri (SMD) yaitu Survey Berbasis Masyarakat merupakan
kegiatan pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan oleh
tokoh masyarakat dan kader setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan
atau perawat di desa (Depkes RI, 2007). Tujuan Survei Mawas Diri (SMD)
/Survey Berbasis Masyarakat adalah masyarakat lebih mengenal kesehatan
yang ada di desa/ kelurahan dan menimbulkan minat atau kesadaran untuk
mengetahui masalah kesehatan dan pentingnya permasalahan tersebut untuk
diatasi.
UPT Puskesmas Tinanggea memandang perlu untuk melaksanakan
kegiatan SMD dan MMD diwilayah kerjanya dalam rangka mewujudkan visi
pembangunan nasional kita (Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur)
dengan saling kerjasama antara beberapa komponen, mulai dari masyarakat
sampai dengan penentu kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh
UPT Puskesmas Tinanggea adalah pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD)
dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), dimana masyarakat mampu
menggali/mendeteksi hingga mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya
masing-masing.
Berdasarkan sumber data dari penanggung jawab bina wilayah desa
Lasuai jumlah kepala keluarga tahun 2020.

Tabel.1.1
Data Jumlah Kepala Keluarga Desa.................... Tahun 2020

Jumlah
No Nama Desa RW/KP
RT KK
1 Desa Lasuai 1. Dusun I
2. Dusun II
3. Dusun III
4. Dusun IV

Sumber data primer dari penanggung jawab bina wilayah desa Lasuai

6
Dengan jumlah kepala keluarga ....., bahwa masyarakat desa
Lasuai harus mampu menggali/mendeteksi permasalahan kesehatan
sekaligus mencari jalan keluar dalam menanggulanginya. Survey Mawas Diri
(SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) yang diselenggarakan oleh
UPT Puskesmas Tinanggea bersama pemerintahan desa, tokoh masyarakat,
tokoh agama, kader kesehatan adalah salah satu cara yang baik dalam
menjawab persoalan tersebut.

1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan
MMD desa Lasuai tahun 2020 ini adalah untuk memberikan bahan
acuan/masukan dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas
Tinanggea tahun 2020.
1.2.2. Tujuan Khusus
1) Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD dan MMD
desa Lasuai tahun 2020
2) Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas Tinanggea tahun 2020
dalam upaya mengatasi masalah kesehatan masyarakat.

1.3. Mekanisme Pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD).


Sebelum kita melangkah pada prosedur pelaksanaan SMD dan MMD,
maka kita harus pahami dulu warga secara menyeluruh, menghimpun dan
mengukur seluruh informasi dasar mengenai masyarakatbaik Latar belakang
warga, kemampuan bertahan hidup termasuk pendangan hidup yang
dianutnya, data fisik geografi (lokasi, lingkungan sekitar, wilayah, dsb), latar
belakang sejarah, sarana angkutan, sumber mata air, sarana umum (listrik, air
minum), sumber daya alam milik umum, karakteristik penduduk, tingkat
pendidikan sekolah, lembaga keagamaan, tingkat kesehatan dan kebersihan
lingkungan, kepemilikan tanah, data sosial, kepemimpinan politik, ekonomi dan
pola kekerabatan, pemerintahan,adat dan budaya kehidupan, data ekonomi

7
(pekerjaan pencaharian, pendapatan, permodalan/investasi, pengeluaran,
produksi, penyaluran/distribusi Dst).
Setelah kita memahami warga secara menyeluruh sebagaimana yang
disebutkan diatas, maka kita harus memahami prosedur pelaksanaan SMD dan
MMD.
1.3.1. Prosedur SMD.
1. Persiapan Kegiatan SMD.
2. Pelaksanaan SMD.
3. Pengolahan Data SMD.
4. Penyajian data SMD.

1. Persiapan kegiatan SMD.


1) Menentukan waktu dan lokasi sasaran.
a. Waktu sebagaimana yang telah disepakati bahwa
pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) diwilayah kerja UPT
Puskesmas Tinanggea tahun 2020. Yaitu Pada minggu
pertama bulan November.
b. Lokasi sasaran seluruh desa diwilayah kerja UPT Puskesmas
Tinanggea
2) Menentukan data populasi (keseluruhan objek sasaran).
Populasi pada pelaksanaan Survey Mawas Diri (SMD) adalah
seluruh kepala keluarga (sebagai responden) yang ada diwilayah
kerja UPT Puskesmas Tinanggea pada tahun 2020.
Berdasarkan data survey jumlah kepala keluarga diwilayah
kecamatan Bl.Tinanggea tahun 2020 adalah sebanyak 25,095
KK, sementara tingkat desa Lasuai sebanyak ........ KK.
3) Menentukan data sampel (sebagian atau wakil dari populasi).
Untuk menentukan sampel Tim SMD Pelaksana SMD UPT
Puskesmas Tinanggea tidak menggunakan rumus slovin tetapi
menggunakan persent (%) yaitu 20 % sampel dari jumlah
populasi.
(Data sampel ada dalam lampiran)
4) Menentukan metode kegiatan SMD (wawancara, pengamatan,
angket/kuesioner).

8
Metode kegiatan pelaksanaan SMD menggunakan metode
wawancara, pengamatan/observasi dan angket/kuesioner
5) Membentuk tim surveyor pelaksana kegiatan SMD (petugas
kesehatan dan kader kesehatan).
Pembentukan Tim Surveyor Pelaksana Kegiatan SMD UPT
Puskesmas Tinanggea berdasarkan data penanggung jawab
bina wilayah perdesa
Catatan:
- Tim SMD Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas
Tinanggea dibekali dengan surat tugas dan pembagian tugas
masing-masing
- Diberikan pembinaan tata laksana kegiatan SMD sekaligus
pelantikan oleh Kapus dan Ketua Pokja UKM
6) Koordinasi dan komunikasi lintas program/sektoral.
Koordinasi dan komunikasi lintas program terus dilakukan dari
tahap persiapan, pelaksanaan, sampai evaluasi akhir. Begitu
juga Koordinasi dan komunikasi lintas sektor dari sosialisasi
tingkat kecamatan, desa dan kader kesehatan
Catatan:
- Pertemuan Sosialisasi lintas program/sektoral selalu dengan
adanya Surat Pemberitahuan/Undangan Sosialisasi
- Sebelum pelaksanaan SMD, Surat Permohonan Idzin
Pelaksanaan SMD dibuat dan diberikan kepada kepala desa
masing-masing yang ada diwilayah kerja UPT Puskesmas
Tinanggea dengan tembusan Dinkes, kecamatan dan
Pertinggal (arsip PKM)
- Dalam pelaksanaan SMD Tim SMD Pelaksana Kegiatan
SMD UPT Puskesmas Tinanggea, menyiapkan akses
informasi (bila diperlukan) berupa kotak saran, SMS center,
Dan alat peraga (bila diperlukan).
7) Membuat tabulasi (rancangan kuesioner).
Tabulasi dibuat dengan adanya masukan-masukan dari semua
program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sebagai dasar
rancangan pembuatan kuesioner

9
Catatan:
- Setelah dasar rancangan pembuatan kuesioner selesai maka
dilaksanakan pertemuan evaluasi dan kesepakatan
pembuatan konsep kuesioner dan disyahkan oleh Kapus
Tinanggea
- Dasar rancangan pembuatan kuesioner dilatar belakangi dari
Perkembangan penyakit (10 besar penyakit tahun 2020 hasil
program UKP), dan permasalahan kesehatan (hasil temuan
dilapangan) juga capaian program UKM dan konseling
(pelayanan UKM tahun 2016)
8) Membuat kuesioner.
Setelah adanya kesepakatan pembuatan konsep kuesioner dan
disyahkan oleh Kapus Tinanggea, selanjutnya pembuatan
kuesioner dan pendistribusian berdasarkan jumlah sampel yang
telah disepakati yaitu menggunakan tehnik Total Sampling
artinya semua KK berjumlah 219 KK di pakai sebagai sampel
kegiatan SMD.
(Lihat Lampiran lembar kuesioner)

2. Pelaksanaan SMD.
1) Hari pertama.
Rabu tgl, 6-11-2020jam 900 WIB Tim Surveyor Pelaksana
Kegiatan SMD UPT Puskesmas Tinanggea kumpul di kantor
desa Lasuai untuk menerima pengarahan sekaligus
pelepasan kegiatan.
Catatan:
- Setelah acara pertemuan didesa Lasuai Tim SMD
Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas Tinanggea
langsung kelapangan untuk melaksanakan kegiatan survei
(wawancara, pengamatan dan pendataan). Sampai jam 14 00.
- Sangat diperhatikan terkait pengamatan rumah sehat, jamban
sehat, tempat sampah, pembuangan limbah dst.
(visioner/dilhat secara langsung oleh petugas survei)
2) Hari kedua dan seterusnya

10
Jam 900 Sampai jam 1400.WIB Tim SMD Pelaksana Kegiatan
SMD UPT Puskesmas Tinanggea melaksanakan kegiatan yang
sama seperti kegiatan hari pertama (wawancara, pengamatan
dan pendataan).
Catatan:
- Kegiatan survei berlangsung sampai jumlah sampel sudah
tercapai
- Kegiatan survei dibatasi selama 4 hari (rabu-sabtu) tgl 6 sp 9
bln November 2020.
- Kader kesehatan diberdayakan dalam kegiatan ini dengan
pembinaan terkait teknis survei
3. Pengolahan Data SMD
Setelah pelaksanaan SMD Tim SMD Pelaksana Kegiatan SMD UPT
Puskesmas Tinanggea melakukan kegiatan :
1) Rekapitulasi data hasil survei secara keseluruhan
2) Membuat analisa data (identifikasi masalah, pemecahan
masalah, prioritas masalah, rumusan masalah, mencari
penyebab akar masalah, evaluasi masalah dan rencana tindak
lanjut)
Catatan:
- Diperlukan koodinasi dan komunikasi aktif dalam pembuatan
analisa data baik lintas program maupun lintas sektoral
- Dibentuk forum konsultasi (bila diperlukan).
4. Penyajian data SMD
Hasil dari pengolahan data SMD ditindak lanjuti dengan adanya
pertemuan kelompok kecil (4 orang dari Tim SMD Pelaksana
Kegiatan SMD UPT Puskesmas Tinanggea, dan tokoh presentatif
(tokoh agama/masyarakat, kader kesehatan dan BPD) masing-
masing 2 orang sebagai perwakilan. (Pertemuan kelompok kecil ini
untuk melakukan kegiatan pembahasan hasil analisis pelaksanaan
kegiatan SMD)
Catatan:

11
-
1.4. Mekanisme Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Setelah diadakannya pertemuan kecil tingkat SMD maka Tim SMD
Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas Tinanggea mengadakan koordinasi
baik lintas program maupun lintas sektoral untuk membahas rencana
pertemuan/kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah musyawarah yang
dihadiri oleh perwakilan masyarakat, untuk membahas masalah-masalah
terutama yang erat kaitannya dengan kemungkinan KLB, kegawatdaruratan dan
bencana yang ada didesa, serta merencanakan penanggulangan topik yang
membahas dari hasil pelaksanaan SMD.

Adapum metode pertemuan MMD ini, Tim Pelaksana Kegiatan


SMD UPT Puskesmas Tinanggea menggunakan Teknik PRA (Participatory
Rural Apraisal ) dan Fokusdiskusi.
Participatory Rural Appraisal (PRA) atau Pemahaman Partisipatif
Kondisi Pedesaan (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan
masyarakat secara bersama-sama menganalisis masalah kehidupan dalam
rangka merumuskan perencanaan dan kebijakan secara nyata.
Fokus diskusi adalah diskusi Kelompok Terarah (Focus Group
Discussion) merupakan suatu proses pengumpulan informasi mengenai suatu
masalah tertentu yang sangat spesifik.

1.4.1. Prosedur MMD.


1. Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
2. Pelaksanaan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).

1. Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).


1) Persiapan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD).
Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas Tinanggea
membuat surat permohonan idzin pelaksanaan MMD yang
ditujukan kepada kepala desa Lasuai (tembusan Dinkes,
kecamatan dan pertinggal/arsip PKM).
2) Menentukan waktu dan tempat lokasi pertemuan
Waktu hari rabu tgl, 13 Desember 2020 dan tempat lokasi aula
desa Lasuai
3) Membuat surat undangan pertemuan MMD (oleh pihak
pemerintahan desa)
Kepala desa menindak lanjuti surat permohonan idzin
pelaksanaan MMD dari Tim SMD Pelaksana Kegiatan SMD UPT
Puskesmas Tinanggea dengan membuat surat edaran untuk
mengundang masyarakat (tokoh agama/masyarakat, kader
kesehatan,BPD dan RW/RT)

4) Membuat run down acara pertemuan


Susunan acara dibuat oleh Tim SMD Pelaksana Kegiatan SMD
UPT Puskesmas Tinanggea dengan rekomendasi dari pihak
pemerintahan desa.
(Susunan acara/run down ada dalam lampiran).
5) Koordinasi dan komunikasi lintas program/sektoral
Koordinasi dan komunikasi aktif terus berjalan dalam rangka
persiapan pertemuan MMD baik lintas program maupun lintas
sektoral
7) Menyiapkan ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi
(daftar hadir, visum kegiatan dan poto/video kegiatan).
Dalam rangka persiapan pertemuan MMD maka pihak
pemerintahan desa dan Tim SMD Pelaksana Kegiatan SMD
UPT Puskesmas Tinanggea menyiapkan/menganggarkan dana
ATK, konsumsi, alat peraga dan bahan dokumentasi (daftar hadir
dan visum kegiatan).

2. Pelaksanaan pertemuan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)


Dalam pelaksanaan pertemuan musyawarah masyarakat desa
(MMD) peserta yang diundang terdiri daripemuka masyarakat desa

toga/toma), petugas Puskesmas, dan sektor terkait di tingkat desa dan


kecamatan (seksi-seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN,
Pertanian, Agama, dan lain-lain).
Adapun cara pelaksanaan pertemuan MMD adalah :
1) Pembukaan/sambutan oleh Kades
2) Sambutan dari Kapus Tinanggea atau perwakilan Tim SMD
Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas Tinanggea
3) Perkenalan peserta MMD oleh kader
4) Penyajian materi tentang desa siaga aktif oleh perwakilan Tim
Pelaksana Kegiatan MMD UPT Puskesmas Tinanggea
5) Penyajian Hasil SMD oleh kader/tokoh.
6) Memberikan waktu umpan balik (pertanyaan, pendapat, saran,
masukan) dari masyarakat untuk menggali potensi dan sumber
daya yang ada di masyarakat.
7) Perumusan dan penentuan prioritas masalah oleh perwakilan
Tim Pelaksana Kegiatan SMD UPT Puskesmas
Tinanggea
8) Penyusunan rencana kerja penanggulangan oleh Kades
9) Penyimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana
kerja oleh Kades
10) Membuat kesepakatan bersama
11) Menyusun rencana tidak lanjut oleh Tim SMD Pelaksana
Kegiatan SMD UPT Puskesmas Tinanggea
12) Penutupan oleh Kades
13) Do’a oleh tokoh agama setempat

1.5. Harapan Dari Pelaksanaan Kegiatan SMD Dan MMD.


Dengan terlaksananya kegiatan SMD dan MMD tahun 2020 diharapkan
seluruh pemegang program UKM :
1. Mengetahui kebutuhan dan harapan terhadap pelayanan program UKM
yang diinginkan masyarakat
2. Mengetahui berbagai sumber yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
pelaksanaan program UKM

3. Dapat menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun 2020. (Data yang
dikumpulkan melalui kegiatan SMD dan MMD dapat digunakan sebagai
salah satu dasar penyusunan)
4. Dapat mengembangkan program sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat
5. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan pertimbangan untuk
perencanaan kegiatan lintas program dan sektoral
6. Hasil kegiatan SMD dan MMD dapat menjadikan bahan informasi bagi pihak
lain yang membutuhkannya.
BAB II
ANALISIS SITUASI

2.1. Analisis Situasi Desa Lasuai


2.1.1. Bidang Pemerintahan Desa.
Desa : Lasuai
Kecamatan : Tinanggea
Kabupaten : Konawe Selatan
Provinsi : Sul-Tra
Keadaan Data Bulan : Januari 2020
1. Luas Dan Batas Wilayah :
1) Luas Desa Lasuai :........................ Ha
2) Batas Desa
a. Sebelah Timur :Desa
b. Sebelah Barat :Desa
c. Sebelah Utara :Desa
d. Sebelah Selatan :Desa
2. Kondisi Geografis :
1) Ketinggian Tanah Dari Permukaan Laut : 596 MDL
2) Banyaknya Curah Hujan : 6 Bulan
3) Suhu Rata-Rata : 27,30 Oc
3. Orbitasi ( Jarak Tempuh Dari Pusat Pemerintahan Desa)
1) Jarak ke Kecamatan : ........ Km
2) Jarak ke Kabupaten : .........Km
3) Jarak Tempuh Ke Provinsi : .........Km
4) Jarak Ke Pusat Pemerintahan :
2.1.2. Bidang Pertahanan Desa.
1. Status
1) Sertivikasi Hak Milik :
2) Tanah Kas Desa
a. Tanah Carik : ........ ha
b. Luas Pekuburan : ........ha
c. Luas Perkantoran : ........ha

17
d. Tanah Desa Lainya :
3) Tanah Bersertivikat : ..... ha
4) Tanah Belum Bersertivikat :
a. Tanah Sawah
a) Irigasi Teknis :-
b) Irigasi Setengah Teknis : ...... ha
c) Irigasi Tadah Hujan : ...... ha
b. Tanah Kering
a) Tanah Pekarangan : ..... ha
b) Tanah Perkebunan : ..... ha
c) Tanah Pemukiman : ..... ha
2.1.3. Bidang Kependudukan Desa.
1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
1) Laki-laki : ......... jiwa
2) Perempuan : ........ jiwa
3) Jumlah KK : .........KK
4) Jumlah Total Penduduk : ....... orang
2. Jumlah Penduduk Menurut Agama
1) Islam : ....... orang
2) Kristen :-
3) Hindu :-
4) Budha :-
5) Katolik :-
3. Jumlah Penduduk Menurut Usia
1) Kelompok Pendidikan
a. 00 - 03 tahun : Orang
b. 04 - 06 tahun : Orang
c. 07 - 12 tahun : Orang
d. 13 - 15 tahun : Orang
e. 16 - 18 tahun : Orang
f. 19 -22 Tahun : Orang
2) Kelompok Tenaga Kerja
a. 10 - 14 tahun : Orang
b. 15 - 19 tahun : Orang
c. 20 - 26 tahun : .......Orang
d. 27 - 40 tahun : .......Orang
e. 41 - 56 tahun : .......Orang
f. 57 Tahun Ke Atas : ......Orang
2.1.4. Jumlah Perangkat Desa.
1. Kepala Desa : 1 Orang
2. Sekretaris Desa : 1 Orang
3. Kasi : .......Orang
4. Kaur : .......Orang
5. Kepala Dusun : .......Orang
2.1.5. Jumlah Pengurus RT/RW Desa.
1. Jumlah Pengurus RT : ...........Orang
2. Jumlah Pengurus RW : ......... Orang

2.1.6. Pajak Retribusi Desa.


Pajak bumi dan bangunan ( PBB )
1. Jumlah Wajib Pajak :
2. Jumlah SPPT : .............. buah
3. Jumlah realisasi : Rp. .................. ( %)
2.1.7. Badan Permusyawaratan (BPD) Desa.
1. Jumlah Anggota BPD : orang
2. Tanggal Bulan Pembentukan :.....................
2.1.8. Peraturan (Perdes) Desa.
1. Jumlah Perdes Yang Ditetapkan : ............ Buah
2. Jumlah Perdes Yang Disetujui BPD : ............ buah
2.1.9. Keputusan Kepala Desa.
1. Jumlah Keputusan Kades Sebagai Tindak Lanjut Dari Perdes : ..... buah
2. Jumlah Keputusan Yang Merupakan Kebijakan Kades : ..... buah

2.1.10. Keuangan Dan Sumber - Sumber Pendapatan Desa Tahun 2016.


1. Keungan
1) Sisa Anggaran Tahun Lalu :-
2) penerimaan : Rp..........................
3) Pengeluaran Rutin : Rp.........................
4) Pengeluaran Pembangunan : Rp.........................

19
2.1.11. Keamanan Desa.
1. Pembinaan Hansip/Linmas :
1) Jumlah Angka Laki-Laki : Orang
2) Jumlah Anggota Perempuan :-
2. Ketentraman Dan Ketertiban :
1) Jumlah Kejadian Kriminal : 2 kali
2) Jumlah Bencana Alam :-
3) Jumlah Pos Kamling : 10 buah
4) Jumlah Peronda Kampung : ...... orang
5) Jumlah Penyuluhan :-
2.1.12. Bidang Pembangunan.
1. Agama
1) Sarana Peribadahan
a. Jumlah Masjid Jami : ............ buah
b. Jumlah Mushola / Langgar : .......... buah
2.1.13. Bidang Pendidikan.
1. Pendidikan umum
1) PAUD RA : .......... buah
2) Jumlah SD/MI : .......... buah
3) Jumlah SLTP/Sederajat : .......... buah
4) TK : .......... buah
5) SMK : ........ Buah
2.1.14. Bidang Tranportasi.
1. Angkutan Pedesaan :-
2. Angkutan Ojek : buah
3. Mobil Pribadi : buah
2.1.15. Bidang Pengairan.
1. Jumlah Waduk / Dam : … buah
2. Saluran Irigasi : … buah
3. Gotong -Royong : … buah
4. Pembagi Air : … buah
2.1.16. Bidang Pertanian.
1. Padi Dan Palawija
1) Padi : …. ha
2) Jagung : … ha
3) Kacang tanah : … ha
4) Ketela pohon : … ha
5) Tomat :-
6) Lain - lainnya : … ha
2.1.17. Bidang Peternakan.
1. Ayam Kampung : …..Ekor
2. Ayam ras : …..ekor
3. Itik : …. ekor
4. Kambing : …. ekor
5. Domba : ,,,.. ekor
6. Kerbau : …. ekor
7. Kuda : …. ekor
2.1.18. Bidang Perkoprasian.
1. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) : 1 buah
2.1.19. Jumlah Proyek Desa Yang Di Biayayai.
1. Swadaya Masyarakat : …. buah
2. Pemerintah Kabupaten : .. buah
3. Pemerintah Provinsi : .. buah
4. Pemerintah Pusat : .. buah
5. Aspirasi : .. buah
2.1.20. Jumlah Fasilitas kesehatn yang di miliki .
1. Posyandu : buah
2. Polindes : : buah
3. Poskesdes :- buah
4. Praktek kesehatan lainnya : buah
BAB III
ANALISIS MASALAH

3.1. Identifikasi Masalah


Ada dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan yaitu melalui kegiatan
Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) diwilayah
desa Lasuai Kec..Tinanggea Kab. Konawe Selatan Tahun 2020.

3.1.1. Identifikasi Masalah Kesehatan Melalui Kegiatan Survey Mawas Diri


(SMD).
Berdasarkan hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) pada tanggal 6-9
(4hari) bulan November 2020 diwilayah desa Lasuai Kec..Tinanggea
Kab.Tinanggea dengan teknis wawancara, pengamatan dan
kuesioner. Didapatkan beberapa masalah kesehatan sebagai berikut :

Tabel 3.1.1
Identifikasi Masalah Kesehatan
Berdasarkan Data Hasil Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD)
Desa Lasuai Kec.Tinanggea Kab.Kon-sel Tahun 2020

No I. Kesehatan Ibu dan Anak, KB, Temuan %


1 Melakukan pemeriksaan kehamilan a. Ya 22 98
minimal 4 kali? b. Tidak 1 2
2 a. Ya 1 2
Mengalami gangguan kehamilan
b. Tidak 22 98
Pernah terlahir bayi BBLR (Berat Badan a. Ya 3 15
3
Lahir Rendah, <2500 gram) b. Tidak 23 85

III. Gizi
Balita selalu ditimbang (minimal 8 kali a. Ya 57 97,2
1
per tahun) di Posyandu b. Tidak 3 2,8
Balita dengan status gizi a. Ya 11 55,5
2
kurang/BGM/Buruk? b. Tidak 39 44,5
Bayi diberikan ASI Eksklusif selama 6 a. Ya 32 77,9
3
bulan (hanya diberikan ASI saja) ? b. Tidak 17 22,1
Mengkonsumsi aneka ragam makanan / a. Ya 99 97,2
4
menu Seimbang ? b. Tidak 9 2,8
a. Ya 223 100
5 Menggunakan garam ber Iodium ?
b. Tidak - -
II. Imunisasi
1 Memperoleh Imunisasi Lengkap? a. Ya 24 97,4
b. Tidak 2 2,6

No IV. Surveilans Temuan %


Dalam 3 bulan terakhir,ada anggota a. Ya 20 39,7
1
keluarga yang sakit b. Tidak 203 60,3

22
2 Diare 1 0,3
3 Hipertensi (Darah Tinggi) 36 11,2
4 Demam Berdarah 4 1,2
5 TBC (Flek paru) 11 3,4
6 Demam Tifoid 5 1,6
7 Gatal-gatal 21 6,6
8 Hepatitis 2 0,6
9 Varicella (Cacar Air) 4 1,2
10 Diabetes Mellitus (Penyakit Gula) 9 2,8
11 Pneumoni / ISPA (Balita) 6 1,9
No V. Rumah dan Lingkungan Temuan %

a. Memenuhi syarat 111 59,7


1 Jamban keluarga b.Tidak Memenuhi
syarat 110 34,4
c.Tidak ada sarana 1 5,9
a. Tergenang
dipekarangan 2 2,8
b. Ke sawah atau kebun 11 5,9
2 Pembuangan limbah kamar mandi
c. Ke selokan/sungai 140 43,8
c. Dibuatkan sarana
SPAL 152 47,5
a. Tersedia (tertutup) 34 10,6
3 Pembuangan sampah rumah tangga b. Tersedia (tdk tertutup) 36 73,7
c.Tidak tersedia 50 15,6
a. Tersedia 122 38,1
4 Pembuangan sampah pekarangan
b. Tidak tersedia 98 61,9
a. TersediaSPAL 52 47,5
5 Pembuangan air limbah dapur b.dibuang secara
terbuka 68 52,5
a. 1 - 5 meter 37 11,5
6 Jarak kandang ternak dari rumah b. 5 - 10 meter 2 0,6
c. Menempel - -
a. Ya, minimal 3 jenis. 77 24,0
7 Mempunyai TOGA (Tanaman Obat
b. Ya, kurang dari 3 jenis 31 9,7
Keluarga)
c. Tidak 112 66,2

No VI. Perilaku Anggota Keluarga Temuan %


a.Ya 199 97,2
1 Ada anggota keluarga yang merokok
b. Tidak 29 2,8
a. Ya 105 95,3
2 Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
b.Tidak 25 4,7
a. Ya 215 98,4
3 Menggosok gigi minimal 2 kali sehari
c. Tidak 5 1,5
a. Ya 3 0,9
4 Minum Miras / Narkoba
d.Tidak 217 63,4
Pemberantasan sarang nyamuk minimal a. Ya 105 48,4
5
1 minggu sekali b.Tidak 116 51,6
a.Ya 215 98,4
6 Mandi 2 kali sehari
b.Tidak 5 1,5
a. Ya 212 97,5
7 Buang Air Besar (BAB) di jamban
b.Tidak 8 2,5

23
a. Ya 191 90,9
8 Cuci tangan dengan sabun setelah BAB
b.Tidak 29 9,0
9 Membuang sampah pada tempatnya ? a. Ya 149 77,8
b.Tidak 71 22,1
Melakukan aktifitas fisik/olah raga a. Ya 81 5,6
10
minimal 30 menit tiap hari b.Tidak 139 74,6
Rutin membersihkan rumah/menyapu a. Ya 218 99,3
11
tiap hari ? b.Tidak 2 0,6
Membuka jendela saat pagi hari atau a. Ya 195 92,2
12
minimal setengah hari b.Tidak 25 8,7
Sampah yang buang sudah dipilah pilah a. Ya 104 32,5
13
sesuai jenisnya b.Tidak 116 67,5

No VII. Kesehatan remaja Temuan %


Remaja sudah mendapatkan pendidikan a. Ya 36 53
1 kesehatan oleh petugas kesehatan
tentang Narkoba, dan Sex bebas b.Tidak 32 47
Terdapat masalah reproduksi pada a. Ya 2 3
2
remaja putra/putri b.Tidak 45 97
Remaja pernah mendapakatkan a. Ya 118 68.1
3 penyuluhan kesehatan oleh petugas
kesehatan dalam 6 bulan terakhir b.Tidak 102 31,9
No VIII. Kesehatan Lansia Temuan %
terdapat Posyandu Lansia di Tempat a. Ada 146 76,9
1
anda b.Tidak 24 23,1

3.1.2. Identifikasi Masalah Melalui Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa


(MMD)
Berdasarkan hasil Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) pada
hari rabu tanggal 13 November 2020 di aula desa Lasuai
Kec.Tinanggea Kab.Konawe Selatan , dengan metode pertemuan dan
metode Pemahaman Partisipatif serta Fokus diskusi didapatkan beberapa
masalah sebagai berikut :

Tabel 3.1.2.
Identifikasi Masalah Kesehatan berdasarkan
Data Hasil Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Desa Lasuai Kec.Tinanggea Kab. Konawe Selatan Tahun 2020
No Nama Peserta RW Keluhan/ Umpan balik Tanggapan Hasil Tanggapan
1 Rokhani 4 Tidak ada Tempat Tim SMD Kepala desa menyetujui
Pembuangan Akhir langsung menganggarkan dari
(TPA) sampah mengadvokasi kepala 10% dana ADD untuk
2 Hartono 9 Tidak ada Tempat desa supaya pembangunan TPA
Pembuangan Akhir menganggarkan dari
(TPA) sampah 10% dana ADD untuk
3 Hendro 1 Tidak ada Tempat pembangunan TPA
Pembuangan Akhir

24
(TPA) sampah
4 Kahar Tidak ada Tempat
Pembuangan Akhir
(TPA) sampah
5 Edi Tidak ada Tempat
Pembuangan Akhir
(TPA) sampah
6 SaIdah 2 Solusi biaya Tim SMD Kepala desa menyetujui
pengobatan untuk langsung solusi biaya pengobatan
yang tidak mampu mengadvokasi kepala untuk yang tidak mampu
desa supaya melalui program dana
mengaktifkan desa sehat dan
siaga dengan program menjadikannya desa
dana sehatnya siaga aktif

Berdasarkan dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan yaitu


melalui kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) diwilayah desa Lasuai Kec.Tinanggea Kab.Konawe Selatan Tahun
2020. Maka dapat digambarkan melalui tabel dibawah ini

Tabel 3.1.2
Sumber Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah
No Nama Kegiatan Kategori Jumlah
Identifikasi
1 Survei Mawas Diri (SMD) I. KIA, KB 3 Masalah
II. Imunisasi 1 Masalah
III. Gizi 3 Masalah
IV. Surveilans 5Masalah
V. Rumah dan lingkungan 7 Masalah
VI. Perilaku anggota 4 Masalah
keluarga
VIII. Kesehatan lansia 1 Masalah
2 Musyawarah Masyarakat I. Tanggapan terhadap 2 Masalah
Desa (MMD) umpan balik dan
keluhan

Dari dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan tersebut hanya


dari kegiatan MMD yang langsung ditanggapi dan mendapat
penangulanganya, dengan demikian yang akan dianalisa menjadi
prioritas masalah adalah dari kegiatan SMD.

3.2. Menetapkan Urutan Prioritas Masalah.

Untuk menentukan prioritas masalah sebagaimana yang tercantum


dalam tabel 3.1.1. Mengenai Identifikasi Masalah Berdasarkan Data Hasil

25
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) Desa Lasuai Kec..Tinanggea
Kab.Kon-sel Tahun 2020, maka surveyor menggunakan metode kriteria
matriks USG (Urgent,Serious,Growth)
Berdasarkan skala likert masing-masing kriteria ditetapkan dengan nila 1-
5.(5=sangat besar, 4=besar, 3=sedang, 2=kecil, 1=sangat kecil) Nilai semakin
besar jika tingkat urgensinya sangat mendesak, atau tingkat keseriusannya,
atau tingkat perkembanganya semakin memperhatin. Kemudian kalikan tingkat
urgensi (U) dengan tingkat Keseriusan (S) dan tingkat Perkembangan (G).
Prioritas masalah diurutkan berdasarkan hasil perkalian.
Matriks USG (Urgent, Serious,Growth)
Kriteria Penilaian
NO Masalah
Kesehatan Urgent U) Serious (S) Growth (G) UXSXG

I KIA& KB (3 masalah)
Masalah 1 1 1 2 2
Masalah 2 1 1 2 2
Masalah 3 1 2 2 4
Gizi (5 masalah)
Masalah 1 1 1 2 2
II Masalah 2 3 3 4 36
Masalah 3 1 2 2 4
Masalah 4 1 1 2 2
Masalah 5 1 1 2 2
Imunisasi (1 masalah)
III
Masalah 1 1 1 2 2
IV Surveilans (11
masalah)
Masalah 1 2 3 3 18
Masalah 2 1 1 1 1
Masalah 3 1 1 2 1
Masalah 4 1 1 1 1
Masalah 5 1 1 1 1
Masalah 6 1 1 1 1
Masalah 7 1 1 1 1

Rumah & lingkungan


V
(7 masalah)
Masalah 1 2 3 3 18
Masalah 2 3 3 3 27
Masalah 3 4 4 5 80
Masalah 4 3 4 4 48
Masalah 5 3 3 4 36

26
Masalah 6 1 1 1 1
Masalah 7 3 4 4 48
Perilaku anggota
VI
keluarga (13 masalah)
Masalah 1 4 5 5 100
Masalah 2 1 1 1 1
Masalah 3 1 1 1 1
Masalah 4 1 1 2 2
Masalah 5 3 3 4 36
Masalah 6 1 1 1 1

Kes. remaja (3
VII
masalah)
Masalah 1 3 3 3 27
Masalah 2 1 1 1 1
Masalah 3 2 3 3 18
Kes. lansia (1
VIII masalah)
Masalah 1 1 2 3 6

Berdasarkan Matriks USG (Urgent, Serious,Growth)maka ditetapkan


prioritas masalah pada masing-masing program.

Tabel 3.1.2.c
Prioritas Masalah Pada Masing-Masing Program
No Urutan Prioritas Masalah Nilai
Program UKM Matrik
(UXSXG)
1 Rumah dan 1. Tempat pembuangan sampah rumah 80
Lingkungan tangga Tidak tersedia
(Kesling) 2. Tempat pembuangan sampah pekarangan 48
Tidak tersedia
3. Tidak mempunyai TOGA (Tanaman Obat 48
Keluarga)
4. Pembuangan air limbah dapur dibuang 36
secara terbuka
5. Pembuangan limbah kamar mandi tidak 27
ada SPAL
6. Jamban keluarga tidak Memenuhi syarat 18
Total 257
2 Perilaku 1. Ada anggota keluarga yang merokok 100
Anggota 2. Tidak melakukan aktifitas fisik/olah raga 64
Keluarga minimal 30 menit tiap hari
(Promkes) 3. Sampah yang buang tidak dipilah pilah 48
sesuai jenisnya

27
4. Tidak melakukan pemberantasan sarang 36
nyamuk minimal 1 minggu sekali
Total248
3 Kesehatan 1. Remaja tidak mendapatkan pendidikan 27
Remaja kesehatan oleh petugas kesehatan tentang
Narkoba, dan Sex bebas
2. Remaja tidak mendapakatkan penyuluhan 18
kesehatan oleh petugas kesehatan dalam 6
bulan terakhir
Total 45
4 Gzi 1. Balita dengan status gizi kurang /BGM/ Total 36
Buruk
5 Surveilan 1. Dalam 3 bulan terakhir, ada anggota Total 18
keluarga yang sakit
6 Lansia 1. Tidak terdapat Posyandu Lansia di Tempat Total 6
Anda
7 KIA 1. Pernah terlahir bayi BBLR (Berat Badan Total 4
Lahir Rendah, <2500 gram)
8 Imunisasi 1. Tidak memperoleh Imunisasi Lengkap? Total 2

Pada tabel 3.1.2.c. diketahui bahwa prioritas masalah pada masing-


masing program adalah : Urutan pertama program “Kesling“, dengan 6
masalah, nilai total matrik USG = 257. Kedua program “Promkes“ dengan 4
masalah, nilai total matrik USG = 248. Ketiga program “Kesehatan Remaja“
dengan 2 masalah, nilai total matrik USG = 45. Keempat program “Gizi“dengan
1 masalah, nilai total matrikUSG = 36. Kelima program “Surveilans“ dengan 1
masalah, nilai total matrikUSG = 18. Keenam program “Lansia“ dengan 1
masalah, nilai total matrik USG = 6. Ketujuh program “KIA“ dengan 1 masalah,
nilai total matrik USG =4. Kedelapan program “Imunisasi“ dengan1 masalah,
nilai total matrik USG = 2.
Sementara nilai tertinggi pada matrik USG pada masalah kesehatan
adalah masalah: “Ada anggota keluarga yang merokok” nilai total matrik USG
= 100. Dan nilai terendah pada matrik USG pada masalah kesehatan adalah
masalah: “Tidak memperoleh imunisasi lengkap ”nilai total matrik USG = 2
Dengan demikian prioritas masalah pada masing-masing program adalah
program “Kesling”. dengan 6 masalah, nilai total matrik USG = 257. Dan
prioritas masalah pada semua masalah kesehatan adalah masalah “ Ada
anggota keluarga yang merokok ” nilai total matrik USG = 100.

28
3.3. Merumuskan Masalah.

Hal ini mencakup apa masalahnya, siapa yang terkena masalahnya,


berapa besar masalahnya, dimana masalah itu terjadi dan bilamana masalah itu
terjadi (what, who,when, where, and how).
Dalam rumusan masalah ini ditetapkan masalahnya yaitu, “Ada anggota
keluarga yang merokok “. Dan yang terkena dampak masalahnya yaitu
“Tatanan rumah tangga”. Besar masalah yang dihadapi sangat signifikan yaitu
UXSXG =100.
Masalah ini terjadi di dalam “Tatanan rumah tangga”. Desa Lasuai wilayah
kerja Puskesmas Kecamatan Tinanggea, dan bila masalah ini terjadi secara
simultan dan tidak ditangani segera, maka dampak pada “Tatanan rumah
tangga”. Akan samakin terpuruk.

3.4. Mencari Akar Penyebab Masalah

Untuk mencari akar penyebab masalah, surveyor menggunakan metode


diagram sebab akibat dari ishikawa/fishbone (diagram tulang ikan). Kategori
yang digunakan antara lain adalah :
1) Manusia, Dana, Sarana, Metode, Lingkungan.

29
Diagram ishikawa/fishbone

Sarana Dana Manusia

Tidak adanya alat peraga Dana penyuluhanterbatas Kurangnya tenaga penyuluh

Kurangnya kesadaran masyarakat


Tidak adanya alat transportasi DanaBOKterbatas

Kurangnya kader kesehatan


Sarana terbatas Dana dr PKM tdk ada

Anggota keluarga
yg merokok
Banyaknya pedagang rokok Teknispenyuluhan kurang diterima

Banyaknya pendatang yg meroko Kurangnya inovatif penyuluhan

Kurangnya himbauan dr pemerintah Kurang tepat sasaran

Lingkunga Metode

30
3.5. Menetapkan Cara-Cara Pemecahan Masalah.

No Prioritas Penyebab Alternatif Pemecahan


Masalah masalah pemecahan masalah terpilih
masalah
1 Anggota Manusia Manusia Manusia
keluarga yang
- Kurangnya - Tersedianya - Tersedianya
merokok
tenaga tenaga penyuluh tenaga
penyuluh - Adanya penyuluh
kesadaran
- Kurangnya
masyarakat
kesadaran
masyarakat - Penambahan
kader kesehatan
- Kurangnya
kader
kesehatan
Dana Dana Dana

- Dana - Tersedianya - Tersedianya


penyuluhan dana dana
terbatas penyuluhan penyuluhan
- Dana BOK - Tersedianya
terbatas dana BOK
- Dana dr PKM - Tersedianya
tdk ada dana dr PKM

Sarana Sarana Sarana

- Tidak adanya - Tersedianya alat - Tersedianya


alat peraga peraga Sarana
- Tidak adanya - Tersedinya alat
alat transportasi
transportasi - Tersedianya
- Sarana Sarana
terbatas
Metode Metode Metode

- Teknis - Teknis - Teknis


penyuluhan penyuluhan penyuluhan
kurang belum diterima
diterima sempurna
- Kurangnya - Adanya inovatif
inovatif penyuluhan
penyuluhan - Tepat sasaran
- Kurang tepat
sasaran

31
Lingkungan Lingkungan Lingkungan

- Banyaknya - Tidak adanya - Adanya


pedagang pedagang rokok himbauan dari
rokok - Tidak adanya pemerintah
- Banyaknya pendatang yg
pendatang yg meroko
meroko - Adanya
- Kurangnya himbauan dr
himbauan dari pemerintah
pemerintah

Sebagaimana uraian diatas bahwa pemecahan masalah terpilih adalah:


1) Tersedianya tenaga penyuluh
2) Tersedianya dana penyuluhan
3) Tersedianya Sarana
4) Teknis penyuluhan diterima
5) Adanya himbauan dari pemerintah

Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana Tindak


Lanjut (RTL) dari permasalahan tersebut.

32
Rencana Tindak Lanjut (RTL) Dari Pemecahan Masalah Terpilih

No Kegiatan Tujuan Sasaran Pgjwb Dana Waktu Tempat Pelaksana Ket


Kegiatan Program
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Penyuluhan Untuk Masyarakat Kepala BOK / Disesuaikan Disesuaikan - Promkes
memberikan wilayah Puskesmas APBD Dgn jadwal Dgn jadwal - Kesling
penyuluhan kerja Kegiatan kegiatan - Gizi
tentang Puskesmas - Kesehatan
kesehatan Tinanggea remaja
- Surveilan
- Lansia
- KIA
- Imunisassi

2 Sarana Untuk Kegiatan Kepala BOK / Disesuaikan Disesuaikan Bendahara


kelancaran program Puskesmas APBD program
kegiatan
bidang
kesehatan
3 Teknis Untuk Kegiatan Kepala BOK / Disesuaikan PKM Pemegang
penyuluhan menentukan program Puskesmas APBD program
teknis
penyuluhan yg
bisa diterima
oleh
masyarakat
4 Himbauan dari Untuk Masyarakat Kepala BOK / Disesuaikan Disesuaikan Pemegang
pemerintah memberikan wilayah Puskesmas APBD program
informasi kerja
tentang Puskesmas
kesehatan Tinanggea

33
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Mayarakat Desa
(MMD) desa Lasuai Kec.inanggea Kab.Konawe Selatan telah
dilaksanakan
sesuai dengan SOP dan rencana baik waktu, tempat, tenaga SMD/MMD dan
penyusunan laporan. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena merupakan
pembelajaran oleh masyarakat untuk masyarakat. Sementara Puskesmas
hanya sebagai pendamping dan nara sumber.
Masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan diwilayahnya
sehingga bisa menyusun program untuk mengatasinya dan menyambut
program pengentasan wilayah dari masalah kesehatan menjadi gerakan
masyarakat sehat, Puskesmas bisa memberi masukan program apa saja
untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan dan kebutuhan
rasional masyarakat desa.
Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat
membedakan antara, keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan, dan
kebutuhan pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di
wilayahnya. Contoh pelayanan diare akan dibutuhkan masyarakat jika
memang masih sering terjadi KLB diare, tetapi pelayanan bedah kosmetik
mungkin hanya keinginan beberapa orang saja.
Kegiatan SMD dan MMD merupakan satu rangkaian dengan kegiatan
Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan dan seterusnya. Karena itu
keluaran dari hasil kegiatan itu harus valid dan dapat dipertanggung
jawabakan, kegiatan SMD dan MMD desa Lasuai Kec.Tinanggea
Kab.Konsel diketahui bahwa prioritas masalah pada masing-masing program

adalah program “Kesling”. dengan 6 masalah, nilai total matrik USG = 257.
Dan prioritas masalah pada semua masalah kesehatan adalah masalah “Ada
anggota keluarga yang merokok ” nilai total matrik USG = 100.
34
5.2. Saran
5.2.1. Bagi Masyarakat Desa Lasuai Kec.Tinanggea Kab. Konawe Selatan.
Berdasarkan hasil kegiatan SMD dan MMD berkaitan dengan
masaah kesehatan dimasyarakat desa Lasuai Kec.Tinanggea
Kab.Kon-sel, maka surveyor menyarankan sebagaimana berikut :
1) Masalah kesehatan masyarakat desa Lasuai Kec.Tinanggea
Kab.Kon-sel berkaitan dengan. Rumah dan Lingkungan, Perilaku

Anggota Keluarga, Kesehatan Remaja, Gzi, Surveilan, Lansia, KIA


dan Imunisasi.
Berdasarkan data hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa ditemukan
enam masalah terkait Rumah dan Lingkungan, dengan nilai total
matrik USG = 257, Empat masalah terkait Perilaku Anggota
Keluarga, nilai total matrik USG = 248. Dua masalah terkait
Kesehatan Remaja, nilai total matrik USG = 45. Satu masalah terkait
Gizi, nilai total matrik USG = 36. Satu masalah terkait Surveilans,
nilai total matrik USG = 18. Satu masalah terkait Lansia, nilai total
matrik USG = 6. Satu masalah terkait KIA, nilai total matrik USG =4
Satu masalah terkait Imunisasi, nilai total matrik USG = 2.
Adapun Rumah dan Lingkungan, Perilaku Anggota Keluarga,
Kesehatan Remaja, Gzi, Surveilan, Lansia, KIA dan Imunisasi,
masyarakat belum menganggap akan adanya masalah kesehatan,
dengan demikian perlu adanya perhatian bagi masyarakat desa
Lasuai Kec.Bl.Tinanggea Kab.Kon-sel, agar lebih bisa
meningkatan kemampuan pengetahuan dan sikap berkaitan dengan
masalah kesehatan tersebut.
Adapun salah satu jalan untuk meningkatan kemampuan
pengetahuan dan sikap adalah masyarakat harus merespon setiap
ada kegiatan penyuluhan tentang kesehatan, baik yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, kader disamping itu
masyarakat harus rajin melihat, membaca atau mendengarkan lewat
TV, Msdsos, Radio, majalah kesehatan dan buku-buku kesehatan.
Dengan motivasi yang kuat ingin meningkatan kemampuan
pengetahuan dan sikap berkaian dengan kesehatan, maka
masyarakat desa Lasuai Kec.Bl.Tinanggea Kab.Kon-sel, tidak
akan ditemukan lagi masyarakat dengan kategori pengetahuan dan
sikap kurang terhadap masalah kesehatan.
5.2.2. Bagi Pemerintahan Desa Lasuai Kec.Tinanggea Kab.Kon-sel
Sehubungan dengan adanya data hasil kegiatan SMD dan MMD
bahwa pemerintahan desa Lasuai Kec.Tinanggea Kab.Kon-sel,
kurang peran aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan karena
masih menganggap bahwa tugas penyuluhan kesehatan harus atau
cukup dari tenaga kesehatan dan kader.
Dengan demikian perlu adanya perhatian bagi pemerintahan desa
Lasuai Kec.Tinanggea Kab.Kon-sel, agar lebih bisa meningkatan peran
aktif dalam memberikan penyuluhan kesehatan karena masalah
kesehatan adalah tanggung jawab kita bersama.

5.2.3. Bagi Puskesmas Kec.Bl.Tinanggea Kab.Kon-sel


Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya
pembangunan kesehatan diwilayah kerjanya, baik didalam gedung
mupun diluar gedung. Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam
pembangunan kesehatan adalah berhsil tidaknya pelayanan preventif
dan promotif. Meskipun dalam data sekunder bahwa pelayanan
preventif dan promotif sudah berjalan dengan baik namun dari data
primer (SMD dan MMD) masih ditemukan bahwa pelayanan preventif
dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat sebagaimana data hasil
kegiatan SMD dan MMD yang dilakukan pada masyarakat desa
Lasuai Kec.Tinanggea Kab.Kon-sel, bahwa masih banyak masalah
kesehatan.
Dari hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa fakta dilapangan
ditemukan enam masalah terkait Rumah dan Lingkungan, empat
masalah terkait Perilaku Anggota Keluarga, dua masalah terkait
Kesehatan Remaja, satu masalah terkait Gizi, satu masalah terkait
Surveilans, satu masalah terkait Lansia, satu masalah terkait KIA, satu
masalah terkait Imunisasi.

36
Dengan adanya data tersebut maka pembangunan kesehatan
masyrakat diwilayah kerja Puskesmas khususnya dibidang pelayanan
preventif dan promotif masih harus ditingkatan.
Adapun persoalan diatas surveyor menyarankan agar
Puskesmas harus lebih meningkatan fungsi dan peranan dalam
peningkatan pelayanan preventif dan promotif, diantaranya Puskesmas
harus banyak koordinasi baik melalui lintas sektoral maupun
dilingkungan Puskesmas sendiri.

37
LAMPIR AN

38
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 LEMBAR KUESIONER


Lampiran 3 SUSUNAN PANITIA
Lampiran 4 SUSUNAN ACARA/RUN DOWN
Lampiran 5 DAFTAR HADIR KEGIATAN MMD
Lampiran 6 HASIL KEGIATAN MMD
Lampiran 7 NOTULEN KEGIATAN MMD
Lampiran 8 CATATAN TANGGAPAN/UMPAN BALIK KEGIATAN MMD
Lampiran 9 POTO KEGIATAN SMD/MMD
Lampiran 11 SURAT TUGAS PELAKSANAAN SMD/MMD
Lampiran 13 SURAT UNDANGAN PERTEMUAN MMD

Catatan
Daftar lampiran diatas harus disertakan lampiran dokumen aslinya
-----------------------------------------------------------------------------------------
Copyright @ 2020 Sie Promkes PKM Tinanggea - All Rights Reserved

39

Anda mungkin juga menyukai