Pelayanan kesehatan Utama atau Primay Health Care (PHC) adalah pelayan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik individu maupun keluarga dalam masyarkat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya tentu dengan biaya yang dapat dijangkau oleh masyarakat untuk memelihara setiap tingkat perkembangan mereka dalam semangat hidup mandiri dan menentukan nasib pribadi (M. Iqbal, SKM, Ilmu Keperawatan Komunitas, 2005). Tanggung jawab tenaga kesehatan dalam PHC lebih dititk beratkan kepada hal-hal sebagai berikut : 1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembanagn dan implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan. 2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu. 3. Mengerjakan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat. 4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat. 5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat. Adapun tujuan umum dari pelayanan kesehatan utama dalam mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan,sehingga akan dicapai tingkat kepuasan pada masyarakat yang menerima pelayanan. Tujuan khusus : 1. Pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani 2. Pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dilayani 3. Pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani 4. Pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Fungsi dari Pelayanan Kesehatan Utama/Primary Health Care (PHC) meliputi, pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, diagnosis dan pengobatan, pelayan tindak lanjut, pemberian sertifikat. Adapun prinsip dasar dari Pelayanan Kesehatan Utama ada lima yaitu pemerataan upaya kesehatan, penekanan pada upaya preventif, menggunakan teknologi tepat guna, melibatkan peran serta masyarakat, melibatkan kerja sama lintas sektoral. Kegiatan dalam pelayana kesehatan utama meliputi : penyuluhan kesehatan terhadap masalah kesehatan yang pokok, cara penanggulangan dan pengobatam serta pencegahannya, imunisasi, kesehatan ibu dan anak, KB, perbaikan gisi, pencegahan penyakit menular, pengadaan obat essensial, sanitasi dan pengadaan air bersih serta perawatan lanjut usia. Strategi Pelayanan Kesehatan Umum adalah memotivasi masyarakat agar dapat merawat dan mengatur diri sendiri serta memelihara kesehatan, peningkatan gizi masyarakat, kesehatan ibu dan anak termasuk KB, penyediaan air yang memenuhi syarat kesehatan, sanitasi yang baik, imunisasi, tindakan preventif, kontrol terhadap penyakit endemik lokal, tindakan yang tepat terhadap penyakit yang terjadi dan penggunaan obat tradisional dalam masyarakat. Hubungan antara Pelayanan Kesehatan Utama dan Komunitas adalah untuk melaksanakan kesehatan masyarakat, mengatur jenjang tingkat pelayanan kesehatan menjadi tingkat rumah tangga (individu dan keluarga), tingkat masyarakat (pimpinan dan tokoh), tingkat rujukan pertama serta menyelenggarakan kerja samalintas sektoral dan lintas program yang melibatkan peran serta masyarakat. Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal kesehatan perorangan. Komunitas sebagai subjek sekaligus objek dalam hal kesehatan perorangan. Komunitas sebagai subjek sekaligus objek dalam PKU diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan melayani status kesehatan komunitas dimana ia tinggal.
B. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari kata yaitu keperawatan, kesehatan daan komunitas, dimana setiap kata memiliki arti yang cukup luas. Azrul Azwar (2000) mendefenisikan ketiga kata tersebut sebagai berikut : 1. Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan, penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun masyarakat dan ekosistem. 2. Kesehatan adalah ilmu yang mempelajari masalah kesehatan manusia mulai dari tingkat individu sampai tingkat ekosistem serta perbaikan fungsi setiap unit dalam sistem hayati tubuh manusia mulai dari tingkat sub sampai dengan tingkat sistem tubuh. 3. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling berhubungan lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa yang penting untuk menunjang kehidupan sehari- hari. WHO (1959) Keperawatan komunitas adalah lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan keterampilan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan ligkungan fisik, rehabilitas, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hal itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan. Ruth Freeman Keperawatan komunitas adalah suatu lapangan khusus bidang keperawatan dimana teknik keperawatan, keterampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi kesehatan lain dan pada tenaga sosial lain demi untuk memelihara kesehatan masyarakat. American Nursing Association (ANA) Keperawatan komunitas adalah suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan penduduk. Badan Kerja Kerawatan Masyarakat Keperawatan komunitas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat denagn dukungan peran serta aktif masyarakat. Nauman (1972) Memberikan pendefenisian keperawatan komunitas yang berfokus pada teori sistem. Teori ini memberi penekanan pada penururnan stress dengan memperkuat garis pertahanan diri baik yang bersifat fleksibel, normal maupun yang resisten intervensi diarahkan ketiga jenis pertahanan tersebut. Yang menjadi target pelayanan keperawatan komunitas adalah individu, kelompok dan masyarkat sebagai kesatuan yang utuh. Kesehatan masyarakat didapatkan berdasarkan pada interaksi yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan. Dalam laporan ini, kami menggunakan pendekatan konsep model keperawatan Betty Nauman. Model teori Nauman didasari oleh teori sistem dimana terdiri dari individu, keluarga atau kelompok dan komunitas yang merupakan target pelayanan kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk melakukan tiga tingkat pencegahan yaitu pencegahan primer, sekunder dan tersier. 1. Pencegahan primer Pencegahan primer dalam arti yang sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau diaplikasikan kepopulasi yang sehat pada umumnya. Pencegahan primer ini mencakup kegiatan mengindentifikasi faktor resiko terjadinya penyakit, mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kesehatan dan pendidikan dalam komunitas. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya dan perlindungan khusus terhadapa penyakit. 2. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat terjadinyaperubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya maslah kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa dini. Intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan atau keseriusan penyakit. 3. Pencegahan tersier Fokus pada tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan kesehatan setelah terjadi gangguan beberapa sistem tubuh. Rehabilitasi sebagai tujuan pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses penyakitnya, tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat yang berfungsi optimal dari ketidakmampuannya. Model teori Nauman menggambarkan bawha komunitas adalah sistem terbuka yang mempunyai sumber energi (infra struktur) dan mempunyai lima variabel yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam komunitas yaitu biologis, psikologis, sosial kultural, perkembangan dan spiritual. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah semua orang yang membentuk masyarakat (Anderson, 1998). Secara lebih rinci sasaran ini terdiri dari tiga tingkat yaitu, individu, keluarga dan komunitas. 1. Tingkat individu Individu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai maslah kesehatan dan keperawatan (ketidakmampuan merawat dirinya sendiri) karena sesuatu hal maka akan mempengaruhi anggota keluarga lain baik fisik, mental dan sosial. 2. Tingkat keluarga Sasaran kegiatan adalah keluarga dimana anggota keluarga yang bermasalah yang dirawat sebagai bagian dari keluarga dengan pendekatan proses keperawatan keluarga sebagia berikut : Mengenai masalah kesehatan Mengambil keputusan kepada anggota keluarga Memberikan perawatan kepada anggota keluarga Menciptakan lingkungan yang sehat Memanfaatkan sumber daya dalam keluarga untuk meningkatkan kesehatan keluarga 3. Tingkat komunitas Pelaynan asuhan keperawatan beriorientasi pada individu, keluarga dilihat sebagai satu kesatuan dalam komunitas. Asuahan ini diberikan untuk kelompok berisiko atau masyarakat bianaan. Pada tingkat komu itas diberikan dengan memandang komunitas sebagai klien.
C. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayana keperawatan profesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkaun pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan dan evalausi pelayanan kesehatan (Spradley, 1985:Logan and Dawkin,1987). Keperawatan komunitas bertujuan memandirikan masyarakat menanggulangi masalah kesehatan sendiri. Kegiatan dilakukan secara berkesinambungan atau yang berkelanjutan dan menggunakan metode peroses keperawatan komunitas yang dilakukan melalui lima tahap, sebagai berikut ; 1. Pengkajian Pengkajian komunitas menurut Anderson dan Mc. Forlace (1985) yaitu terdiri dari inti komunitas yang meliputi demografi, popilasi, nilai-nilai, keyakian, riwayat individu, termasuk riwayat kesehatan, faktor-faktor lingkungan : adalah lingkungan fisik, pendidikan, keamanan, dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial, komunitas dan reaksi. Semaua aspek ini dikaji melalui pengamatan langsung, penggunaan data statistik, angket, wawancara dengan tokoh masyarakat, tokoh agama dan aparat pemerintah. 2. Analisa data dan diagnosa keperawatan Dari hasil pengkajian diperoleh data yang kemudian dianalisa untuk mengetahui stressor yang mengancam masyarakat bebrapa berat reaksi yang muncul dalam masyarakat tersebut. Selanjutnya dirumuskan masalah dan diagnosa keperawatan menurut Mueke (1987), yang terdiri dari : a. Masalah sehat sakit b. Karakteristik populasi c. Karakteristik lingkungan 3. Perencanaan (intervensi) Strategi intervensi keperawatan komunitas mencakup tiga askep, yaitu : primer, sekunder, dan tersier, melalui pendidikan kesehatan dan kerja sama dan proses kelompok serta mendorong peran serta msyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan, yang dihadapi yang akhirnya untuk menumbuhkan kemandirian masyarakat, maka diperlukan perorganisasian komunitas yang dirancang untuk membuat perubahan. Menurut Rhotman (1968), ada tiga model pendekatan perorganisasian komunitas yaitu pendekatan pengembangan perencanaan sosial (social planning), pendekatan pengembanagn masyarakat (locality development) dan pendekatan social action, namun yang didominasi adalah dengan pendekatan locality development yang berarti mengembangkan masyarakat berdasarkan sumber daya dan sumber dana yang dimiliki, serta mampu mengurangi hambatan yang ada. 4. Pelaksanaan (implementasi) Dalam pelaksanaan praktek keperawatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan (Anderson Mc. Forlance, 1985) : Pencegahan primer Pencegahan primer dalam arti sebenarnya, dilakukan sebelum terjadi sakit. Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan dan perlindungan khusus terhadap penyakit. Pencegahan sekunder Menekankan pada diagnosa dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses penyakit atau kelainan, sehingga memperndek waktu sakit dan tingkat keparahan. Pencegahan tersier Pencegahan ini dimulai pada saat cacat atau tidak adapat diperbaiki lagi (irreversibel). Kegiatan rehabilitasi selain bertujuan menghambat proses penyakit juga mengembalikan individu ke fungsi yang optimal, intervensi atau tindakan yang dilakukan untuk pencapain tujuan denagan cara : ∙ Aktivitas kegiatan program ∙ Pembentukan kelompok kerja kesehatan (POKJAKES) 5. Evaluasi Evaluasi merupakan respon komunitas atau masyarakat terhadap program kesehatan yang telah dilaksanakan meliputi (input), pelaksanaan (proses), dan hasil (output). Sedangkan fokus evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas adalah : Relevansi antara kenyataan yang ada dengan pelaksanaan Perkembangan ataua kemajuan proses : apakah sesuai dengan perencanaan, bagaimana dengan peran serta staf atau pelaksana tindakan fasilitas dan jumlah peserta. Efisiensi biaya : pencarian sumber dana dan penggunaannya. Efektivitas kerja : apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas. Dampak : apakah status kesehatan meningkat setelah dilakukan intervensi.