Anda di halaman 1dari 6

Nama : Henrita

NIM : 1811013
Tugas : Manajemen Keperawatan

MANAJEMEN MUTU KEPERAWATAN DENGAN PROYEK MPKP


A. Model Asuhan Keperawatan Profesional
Suatu kerangka kerja yang mendefinisikan keempat unsur : standar, proses
keperawatan, pendidikan keperawatan dan sistem MAKP
B. Model Asuhan Keperawatan Profesional 6 Unsur utama dalam
penentuan pemilihan metode pemberian asuhan keperawatan. Marquis
& Huston, 1998 : 143)
1. Metode Fungsional
1) berorientasi pada penyelesaian tugas dan prosedur keperawatan
2) Perawat ditugaskan untuk melakukan tugas tertentu untuk dilaksanakan
kepada semua pasien yang dirawat di suatu ruangan
3) Misalnya : Seorang perawat bertanggung jawab untuk pemberian obat-
obatan, seorang yang lain untuk tindakan perawatan luka, dll
4) Seorang perawat bertanggung jawab kepada manajer perawat.
5) Perawat senior menyibukan diri dengan tugas manajerial, sedangkan
perawat pelaksana pada tindakan keperawatan.
a. Kelebihan:
1) Efisien karena dapat menyelesaikan banya pekerjaan
2) Baik untuk RS yg. kekurangan tenaga
3) Memudahkan dalam mengawasi staf
b. Kekurangan:
1) Pelayanan terpisah-pisah
2) Persepsi perawat cenderung kepada tindakan
3) Menurunkan tanggung jawab dan tanggung gugat
4) Hubungan perawat dan klien sulit terbentuk
2. Alokasi Pasien Atau Keperawatan Total
Pengorganisasian layanan asuhan keperawatan dengan model penugasan
alokasi pasien atau keperawatan total merupakan pengorganisasian
pelayanan asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa pasien oleh satu
orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode tertentu atau
sampai pasien pulang
a) Kelebihan
1) bahwa fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien
2) memberi kesempatan untuk melakukan keperawatan yang
komprehensif
3) memotivasi perawat untuk selalu bersama pasien selama bertugas
4) pekerjaan nonkeperawatan dapat dilakukan oleh staf bukan
perawat
b) Kekurangan
1) beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak sehingga
tugas rutin yang sederhana terlewatka
2) peserta didik sulit melatih keterampilan dalam perawatan besar,
misalnya menyuntik, mengukur suhu
3) pendelegasian perawatan klien hanya sebagian selama perawat
penanggung jawab pasien bertugas.
3. Metode Tim
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien
melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.
a) Tujuan Metode Tim
1) Untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan
objektif pasien sehingga pasien merasa puas.
2) Dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi perawat dalam
melaksanakan tugas, memungkinkan adanya transfer  of knowladge
dan transfer of experiences diantara perawat dalam memberikan
asuhan keperawatan
3) Meningkatkan pengetahuan serta keterampilan dan motivasi
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
4) Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
5) Menerapkan penggunaan proses keperawatan sesuai standar
6) Menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda
b) Kelebihan
1) Dapat memfasilitasi pelayanan keperawatan secara komprehensif
2) Memungkinkan pelaksanaan proses keperawatan
3) konflik antar staf dapat dikendalikan melalui rapat dan efektif
untuk belajar
4) Memberikepuasan anggota tim dalam berhubungan interpersonal
5) Memungkinkan meningkatkan kemempuan anggota tim yang
berbeda-beda secara afektif
c) Kekurangan
1) Ketua tim menghabiskan banyak waktu untuk koordinasi dan
supervisi anggota tim dan harus mempunyai keterampilan yang
tinggi baik sebagai perawat pemimpin maupun perawat klinik
2) Keperawatan tim menimbulkan fragmentasi keperawatan bila
konsepnya tidak diimplementasikan dengan total
3) Rapat tim membutuhkan waktu sehingga pada sitiuasi sibuk rapat
tim ditiadakan, sehingga komunikasi antar anggota tim terganggu
4) Perawat yang belum terampil dan belum berpengalaman selalu
tergantung staf, berlindung kepada anggota tim yang mampu
4. Metode Primer
 Keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan di mana perawat primer bertanggung jawab selama 24
jam terhadap perencanaan pelaksanaan pengevaIuasi satu atau
beberapa klien dan sejak klien masuk rumah sakit sampai pasien
dinyatakan pulang
 Ketika perawat primer tidak sedang bertugas, perawatan
diberikan/didelegasikan kepada perawat asosiet yang mengikuti
rencana keperawatan yang telah disusuni oleh perawat primer.
 Setiap perawat primer mempunyai 4-6 pasien
5. Metode Kasus
metode dimana perawat bertanggung jawab terhadap pasien tertentu yang
didasarkan pada rasio satu perawat untuk satu pasien dengan pemberian
perawatan konstan untuk periode tertentu. Metode penugasan kasus biasa
diterapkan untuk perawatan khusus seperti isolasi, intensive care, perawat
kesehatan komunitas.
a. Kelebihan :
1) Perawat lebih memahami kasus per kasus
2) Sistem evaluasi dapat dilakukan dg. Mudah
b. Kekurangan :
1) Belum dapatnya diidentifikasi perawat PJ
2) Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar
yang sama
6. Metode Modifikasi
 Yaitu penggunaan metode asuhan keperawatan dengan modifikasi
antara tim dan primer.
 Model Praktek Keperawatan Profesional III Pada ketenagaan terdapat
tenaga perawat doktor yang berfungsi untuk melakukan riset dan
membimbing riset
 Model Praktek Keperawatan Profesional II Pada ketenagaan ada tenaga
perawat spesialis keperawatan yang spesifik untuk cabang ilmu
tertentu. Jumlah perawat spesialis direncanakan satu orang untuk 10
perawat primer pada area spesialisnya.
 Model praktek Keperawatan Profesional I. diperlukan penataan 3
komponen utama yaitu: ketenagaan keperawatan, metode pemberian
asuhan keperawatan yang digunakan. Pada model ini adalah kombinasi
metode keperawatan primer dan metode tim disebut tim primer.
 MPKP Pemula merupakan tahap awal untuk menuju model PKP. Pada
model ini terdapat 3 komponen utama yaitu: ketenagaan keperawatan,
metode pemberian asuhan keperawatan dan dokumentasi asuhan
keperawatan.
C. Peran masing-masing komponen Kepala Ruang, Perawat Primer dan
perawatAssosciate
1. Kepala ruangan (Ka Ru)
a. Menerima pasien baru
b. Memimpin rapat
c. Mengevaluasi kinerja perawat
d. Membuat daftar dinas
e. Menyediakan material
f. Perencanaan, pengawasan, pengarahan dan pengawasan
2. Perawat primer (PP)
a. Membuat perencanaanASKEP
b. Mengadakan tindakan kolaborasi
c. Memimpin timbang terima
d. Mendelegasikan tugas
e. Memimpin ronde keperawatan
f. Mengevaluasi pemberianASKEP
g. Bertanggung jawab terhadap pasien
h. Memberi petunjuk jika pasien akan pulang
i. Memimpin timbang terima
j. Mengisi Resume keperawatan
3. Perawat Assosciate (PA)
a. Membuat ASKEP
b. Mengikuti timbang terima
c. melaksanakan tugas yang didelegasikan
d. mendokumentasikan tindakan keperawatan

Anda mungkin juga menyukai