Anda di halaman 1dari 10

-------------------_-.-.

_--

PENGEMBANGAN I(EBUDAYAAN
SEBAGAI IDENTITAS BANGSA
SriSoeprapto e:l Jirzanah

Usaha menghadapi hidup masakini serta membangun masyarakat


di masa depan memerlukan kesinambungan"dengan kehidupan
kultural masa lampau. Kesadaranakan kontinyuitas historis
meinperkuat kesacIaran kultur suatu bangsa, sehingga
terbentuldah rasa nasionalisme atau identitas diri
bangsa. Pemupukan identitas nasional tidak
dapat dijalankan tanpa menghidupkan
kesadaran kultural.

A. PENDAHULUAN memberi makna kepada hidup manusia


Kenyataan menunjukkan bahwa bangsa Indonesia. Kebudayaan' nasional
Indonesia terdiri atas banyak unsur etnik mengandung makna totalitas, karena di
beserta adatnya, bennacam-macam agama dalamnya terdapat banyak unsur, sehingga
dan aliran 'kepercayaan, dan lingkungan yang mengandung banyak persoalan. Setiap
berbeda, maka kesatuan merupakan nilai kebudayaan menCakup tiga lingkup persoalan
yang sangat penting. Proses integrasi untuk hidup, ytitu: menghadapi diri sendiri;
mewujudkan kesatuan ini memegang peranan menghadapi sesama dan bangsanya, alam
yang sangat fundamental. Proses integrasi sekitar; serta menghadapi Tuhan.
,pada hakikatnya perlu diarahkan agar

14
Apa dan bagaimana pola pikir pemenuhan kebutuhan manusia yang asasi.
Kebudayaan Nasional dalam menghadapi dan Kebudayaan dapat dipahami juga sebagai
menjawab tiga persoalan pokok bagi hidup, suatu strategi manusia dalam menghadapi
temtama dalam rangka pengembangan lingkungannya. Kebudayaan mempakan
Kebudayaan Nasional sebagai identitas suatu·sistem dan terkait dengan sistem sosial.
bangsa Indonesia. Inilah yang akan ditelusuri Kebudayaan bukan suatu yang mandiri lepas
lOOih lanjut dalam tulisan iui. dari ·sistem sosial-ekonomis. KOOudayaan dari
satu sisi mengkondisikan sistem sosial dalam
B. PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN arti ikut serta· membentuk atau mengarahkan,
DAN KEPRIBADIAN NASIONAL akan tetapi juga dikondisikan oleh sistem
sosial-ekonomi dalam arti dipengamhi
1. PengertianKebudayaan olehnya.
Edward B. Tylor mengartikan 2. Perkembangan A/am Pikiran Kebudayaan
kebudayaan sebagai " kese lurohan yang Indonesia
romit . yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat a. KOOudayaan Indonesia Asli
istiadat, dansemua kemampuan dan Pandangan hidup yang tercermin dari
kebiasaan yang didapat manusia ·sebagai kebudayaan· .Indonesia asli bersumber pada
anggota masyarakat" (Theodore Brameld, kepercayaan tentang roh-roh dan hal-hal gaib
1973, P.7). Seorang antropolog budaya yang meresapi seluruh kehldupan, baik
Amerika Frans Boas, mengartikan " kehidu~ manusia individu, maupun
Kebudayaan mencakup semua manifestasi kehidupan masyarakat. Pikiran dan
kebudayaan sosial dari suatu masyarakat, perbuatan tertuju pada bagaimana
reaksi-reaksi seorang individu yang timbul menghalangi atau menjauhkan pengamh roh-
karena pengaroh kebiasaan masyarakat roh yang mengganggu (S. Takdir
dimana ia tinggal, dan basil karya kegiatan Alisyahbana, 1977, P.13).Pandanganhidup·
manusiawi sebagaimana ditentukan oleh kebudayaan Indonesia asli bereorak religius.
kebiasaan-kebiasaan itu " (Theodore Segala sesuatu temrai dalam aktivitas-
Brameld, 1973, P.9). Clyde Kluekhon aktivitas keagamaan~ Pemikiran mitis pada
mengartikan kebudayaan sebagai dasamya adalah pemikiran-pemikiran
keselumban cam hidup suatu rakyat sebagai tradisional. Cara berpikir primitif
warisan sosial yang diperoleh individu dari memandang bahwa tidak ada hal yang lOOih
kelompoknya " (Franz-Joseph Eilers, 1987, suei daripada kesueian waktu, atan usia.
P.16). Seseorang wajib memmuskan dan
Beberapa pengertian mengenai melestarikan tata manusia dengan bentuk
kOOudayaan tidak dimaksudkan sebagai yang terns talc bembah dalam rangka
inventarisasi definisi kOOudayaan. Banyaknya mempertabankan kehormatan ini. Setiap
definisi kebudayaan tidak menambah usaha memutuskan kontinyuitas ini akan
pemahaman mengenai kOOudayaan. Beberapa menghancurkan intisari hidup mitis dan
pengertian kebudayaan dimaksudkan untuk religius. Pandangan primitif, mempercayai
menunjukkan adanya berbagai dimensi dari bahwa pembahan)cecil saja dalam pola-pola
kebudayaan. Kebudayaan terkait dengan eiri yang mapan dlanggap mendatangkan
manusia sebagai makhluk yang "belum malapetaka (Ernst Cassirer, 1987, P.340)
selesai" dan hams berkembang, sehingga Dasar sistem kemasyarakatan yang
kebudayaan juga terkait dengan usaha amat menonjol adalah ttnilai solidaritas".

15
Susunan masyarakat meropakan persekutuan- bercorak retigius, bersumber pada
persekutuan kecil yang hidup dalam desa. kepercayaan akan· rob-rob dan kekuatan .gaib.
Keputusan-keputusan yang penting .diambil Meskipun pada dasarnya sama dengan
secara permufakatan (S. Takdir Alisyahbana, kebudayaan Indonesia asli, .kOOudayaan
1977, P.14). Prinsip kerukunan mempakan Hindu-Budha telahlebih maju dalam
sesuatu yangsangat berarti dalam kehidupan rasionalisasinya,karena telah IOOib dahulu
masyarakat pada kebudayaan Indonesia asti. mengenal tulisan dan hurof-hurofsebagai
Tujuan prinsip kerukunan ialah sarana untuk komunikasidan ·berguna untuk
mempertahankan keadaan -masyarakat yang mewariskan tradisikepada keturunannya.
hannonis dan 'berosaha untuk menghilangkan Perkembangan daIam kehidupan
tanda-tand8 ketegangan dalam masyarakat masyarakat yang paling pokok· setelah
atau antar pribadi, sehingga bubungan- datangnya pengaroh dari kebudayaan Hindu-
hubungan sosial tetap harmonise Budha adalah timbulnya suatu sistem
Alam pikiran mitis sangat dominan pemerfutahan bentuk kerajaan yang lengkap
mewamai kebudayaan Indonesia asti, dimana dengan susunan pegawai dan tentara,
bentuk kepercayaannyaadalah animisme dan sehingga tumbuh pribadi-pribadi manusia
dinamisme. Masyarakatnya bersifat sebagai individu.
komunalistik, dan perekonomiannya bersifat Aspekontologis muncul dan mewamai
autarkis dalam lingkUngan desa yang kecil. secara dominankebudayaan 'lndonesia jaman
Susunanpemerintahannya bersifat Hindu-Budha. KOOudayaan Indonesia· asli
patriarkbat demo-kratis. Aspek.ontologis dan susunan pikirannya masih kabur dalam
aspek fungsional terdapat juga . dalam selubung mitos dan ada1. Di India lambat- .
kebudayaan Indonesia asli ini dan ikut laun timbul' pribadi.pribadi yang dengan
1

mewamai, meskipun dalam kadar yang sadar memikirkan dan mengatur susunan
sangat terbatas dankecil. pikirannya tentang roh-rob dan kekuatan
gaib, manusia dalam hubungannya dengan
b. Kebudayaan Indonesia zaman Hindu- alam dan masyarakat, bahasa, bangunan-
Budha bangunan dan sebagainya. Di India telah
Kebudayaan Hindu adalah kebudayaan dikenal ilmu dan filsafat, yang telah terlepas
yang berasal dari India, tennasuk di dari cara berpikir yang kompleks dan
dalamnya kebudayaan Budha. Pada emosional, seperti: ilmu matematik dan
permulaan Masehi bangsa Indonesia kedokteran (S. Takdir Alisyah~, 1977,
berkenalan dengan kebudayaan Hindu yang P.IS).
datang dari India. Meskipun kebudayaan·
Hindu yang datang dari India itu telah lOOih c. Kebudayaan Indonesia Jaman Islam
maju daripada kebudayaan Indonesia asli, Kebudayaan Islam yang datang ke
namun pada pokoknya kebudayaan Hindu Indonesia bersamaan dengan saat kerajaan-
itupun bersahaja, karena dalam kebudayaan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia sedang
itupun kuasa "agama" berdasarkan cara mengalami kemun4uran. Pengaruh Islam
berpikir yang kompleks dan emosional (S. datang berupa agama Islam, tulisan Arab dan
Takdir Alisyahbana, 1977, P.IS). keseni~.,
Kebudayaan Indonesia jaman Hindu - Ke6udayaan Islam itupun bersumber
Budha pada dasarnya mempunyai pandangan kepada kepercayaan tentang kekuatan gaib,
hidup yang tidak berbeda dengan kebudayaan yang dalam kebudayaan Islam dinamakan
Indonesia asli. yaitu, pandangan. hidup yang Allah. Berbeda dengan animisme dan
16
dinamisme (kepercayaan' kOOudayaan kelesuan, untuk kemudian dihadapkan pada
Indonesia asli), berbeda dengan hierarki kOOudayaan Barat yang modern.
dewa-dewa dan imanentisme kebudayaan Eropa saat itu sedang mengalami
India, karena dalam kepercayaan Islam ada kebangkitan yang terkenal sebagai
suatu jarak antara manusia dan Allah serta "Renaissance" yang sejalan dengan aliran
manusia dan alam (S. Takdir Alisyahbana, humanisme dan reformasi. Manusia lambat-
1977, P.24) laun bertambah percaya kepada rasio atau
Agama Islammendasarkan bentuk kemampuan pikimya, serta kesanggupannya
kepercayaannya pada satu Tuhan yang untuk mengetahui dan menguasai alam
menjadikan seluruh alam semesta ini, dengan sekitarnya. Kepercayaan terhadap
aktivitas. upacara penyembahan kepada satu kemampuan akal sebagai sarana dalam
Toban juga. Inilah yang mempakan ciri khas menjalani hidupnya inilah yang dipakai
yang utama dati agama Islam sekaligus sebagai dasar "rasionalisme" (S. Takdir
membedakannya dengan kebudayaan- Alisyahbana, 1977, P.31)
kebudayaan lain yang datang lebih dahulu. Perkembangan ilmu menumbuhkan
Agama Islam yang datang tidak suatu sikap yang· barn terhadap alamo
dirasakan sebagai suatu yang asing dantidak Kemajuan ilmu manusia berarti juga
banyak .berbeda dati yang sudah ada pada kemajuan kekuasaan manusia atas alamo
jaman Hindu. Apabila dahulunya orang loom Kalau pengaroh Hindu dan pengaroh, Islam
menitik- beratkan alam pikirannya kepada telah mendatangkan bentuk-bentuk bam di
keajaiban dan kegaiban·alam.sekitar, maka di dalam sistem kemasyarakatan, bahasa,
dalam Islam dijumpai juga dalam tasawuf kesenian, danreligi, maka dengan datangnya
Islam. kebudayaan Barat, kebudayaan Indonesia
dibadapkan pada sistem pengetahuan, sistem
d.Kebudayaan Indonesia Jaman Modem ekonomi, dan sistem teknologi yang berbeda,
Berbeda dengan kedatangan pengaroh dan yang pada hakikatnya loom maju dati
Hindu dan pengaroh agama Islam, bangsa apa yang. berkembang di dalam masyarakat
Barat yang datang ke Indonesia disambut dan kOOudayaan Indonesia. Unsur-unsur
dengan sikap melawan oleh penduduk budaya tersebut penting bagi terbuka lebarnya
pribumi. Sejarah Perge- rakan kebangsaan komunikasi dengan budaya internasional.
mencatat perjuangan para pahlawan yang Indonesia yang sejak awal abad ke-19 resmi
telah berosaha mengenyahkan bangsa Barat meropakan bagian dati Kerajaan Belanda
meskipun banyak yang menemui kegagalan. secara ~dak langsung mendapatkan pengarWt
Pengaruh Barat masuk ke masyarakat kebudayaan Barat. Pembawaan dunia Barat
Nusantara loom melalui jalur fisik, jalur yang sudah modem ito belum banyak yang
material. Motivasi utama dati penjelajah- dapat dirasakan oleh bangsa Indonesia
penjelajah itu pada dasarnya memang (kecua1i tekaDan-tekanan faham imperalisme
motivasi ekonomi sebagai akibat dan politik: kolonial).
perkembangan pengetahuan dan teknologi, Perkembangan selanj1itnya membuka
meskipun bersamaan dengan itu .ada juga mata rakyat Indonesia akan haknya sebagai
kelompok-kelompok zending Kristen ataupun manusia yang ,tDerdeka, sehingga berani
kelompok misi Katholik (Ali Moertopo, bangkit melawan penjajah. Langkah-langkah
1982, P.292). Pada masa inilah yang diambil Belanda dengan politik: etis
perkembangan kOOudayaan khususnya sempat menimbulkan implikasi budaya, yaitu
kebudayaan rohani di Indonesia mengalami munculnya beberapa orang pemikir atau
17
cendekiawan Indonesia, yang akhimya Suatu idealisme kebangsaan telah .bersinar.
menjadi pelopor pergerakan Nasional dan Titik awal dari kebangkitan Nasionaldan
membawa situasi barn bagi kultur bangsa perjuangan,kebangsaan telah dimulai (Alfian,
Indonesia. 1982, P.95)
Secara keseluruhan dapat dikatakan, Titik awal dan landasan dari berbagai
bahwa kebudayaan Indonesia jaman modem pemikiran telah tumbuh dan berkembang.
secara kultural sangat dipengaruhi oleh Kaum .cendekiawan moocul sebagai ujoog
perkembangan sistem pengetahuan" sistem tombak dari kesadaran dan idealisme bam
teknologi dan sistem ekonomi yang begitu itu. Kaum cendekiawan menjadi pelopor
pesat, dan mempakan kekua~-kekuatan pergerakan nasional. Secara singkat dapat
bam yang menentukan perlcembangan dikatakan, bahwa pertemuan dengan
kebudayaan di kemudian .bari. Aspek kebudayaan Barat telah membuka jalan
fungsional mewarnai secara dominan dalam pikjran rakyat Indonesia yang akhimya
periode ini. merumuskan jiwa tertekan menjadi suatu
kesadaran politik, kesadaran nasional serta
3. Proses Perkembangan Budaya PoUlik menggerakkan kebangkitan nasional.
Nasional Indonesia Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan
Pertemuan dengan kebudayaan Barat berdirinya perkumpulan "Budi Utomo" pada
yang telah lebib maju dalam ilmu tanggal20 Mei 1908.
pengetabuan, teknologi, dan sistem Cita-cita BudiUtomo ialah kehormatan
pendidikannya . membawa pengamh. yang bangsa, dan kedudukan bangsa supaya
besar bagi perkembangan pemikiran rakyat menjadi bangsa yang terhormat
Indonesia dan kesadaran kebangsaan atau diantatabangsa-bangsa di dunia.
nasionalisme Indonesia. Pendidikan Barat Budi Utomo dianggap sebagai
mulai menjalar secara berarti pada permulaan Pergerakan Nasional ataU
pertukaranbudaya dan telah menjadi salah Kebangkitan,Nasional. Kebangkitan Nasional
satu faktor penting yang menggerakkan yang pada awalnya adalah rangkaian 'dari
perkembangan pemikiran. Kolonialisme proses perkembangan kebudayaan Indonesia
Barat-sudah lama menjadi sebab'bagi bangsa akhimya mengekspresikan diri di dalam
Indonesia untuk:' bersatu dalam melawan konsepsi politik, <Ii dalam konsepsi
penjajah dan memerdekakan diri. kenegaraan. Kebangkitan Nasional
Kebudayaan Barat .menjadi sebab untuk: mempakan satu ungkapan bam dati bangsa
memahami diri dan memikirkan mengapa Indonesia, suatu ungkapan barn di dalam
bangsa Indonesia sampai begitu lemah, kontinuitas sejarab masyarakat dan
sehingga memungkinkan bangsa yang kebudayaan Indonesia, dan bukannya suatu
membawa kebudayaan Barat itu menjajah peristiwa· yang terlepas dari perkembangan
selama ratusan taboo. Suatu sikap yang amat kebudayaan sebelumnya maupun sesudahnya.
kritis terhadap, diri sendiri dalam mencari Dinamika kebudayaan nusantara makin
makna yang sesungguhnya·, dari kehidupan menampakkan kekuatannya. Bermula dari
yang tertindas dan telbelakang. Akibatnya gerakan kedaerahan dan keagamaan, bermula
muncul semangat bam yang didorong oleh dengan g~ kebudayaan , pendidikan dan
basrat yang kuat untuk: melepaskan diri dari sosial, kemudian menuju kepada gerakan
segala macam belenggu. Bangsa Indonesia politik yang sifatnya persatuan, kesatuan atau
.mendambakan .perubahan dan pembaharoan nasional. Berawal .dengan gerakan yang
diri, dan itu berarti suatu kesadaran bam. berbeda satu dengan yang lain, tetapi
18
bermuara pada kesatuan, nasionalisme, negara, tujuan negara, bentuk negara, dan
Bhinneka Tunggallka. sistem pemerintahan.
Setelah timbulnya kesadaran Sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei
kebangsaan atau nasionalisme pada taboo sid I·Juni 1945, berhasil merangkaikan nilai-·
1908 yang meropakan awal .kOOangkitan nilai dasar yang terkandung di dalam
Nasional, maka·proses perkembangan budaya pelbagai alam pikiran yang hidup dan
politik bangsa Indonesia mengekspresikan tumbuh, baik yang datang dari luar maupun
secara loom tegas dan jelas di dalam dari dalam, ke dalam· suatu rangkuman
peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 pemikiran yang cukup berbobot dan relevan \
Oktober 1928. Sumpah Pemuda itu dengan dinamika perkembangan masyarakat
mengikrarkan pemyataan : ·Satu Nusa, Satu Indonesia. Sesudah sidang itu, Ialu dibeniuk
Bangsa, dan Satu bahasa. Sumpah Pemuda suatu panitia kecil yang bertugas
menunjukkan bahwa. kesadaran akan merumuskan kembali rancangan hukum
nasionalisme pada rakyat Indonesia sudah dasar bagi bangsa Indonesia merdeka. Panitia
semakin matang. Sebagai tindale lanjut dari kecil itu pada tanggal 22 Juni 1945 telah
perkembangan budaya politik nasional itu, menghasilkan suatu persetujuan mengenai
kaum cendekiawan yang memelopori rancangan hukum dasar yang terkenal
kOOangkitan Nasional berosaha memmuskan dengan sebutan "Piagam Jakarta", yang di
kembali nilai-nilai dasar yang berharga bagi dalamnya terdapat pennnusan dan sistematik
bangsa Indonesia untuk kelangsungan Pancasila. Pancasila ··masih mempakan
hidupnya. "Konsep" dasar negara. Selanjutnya pada
Kebangkitan Nasional belum tanggal9 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan,
menemukan perkembangan yang definiti( dan kemudian dibentuklah Panitia Persiapan
maka pecahlah Perang Dunia Kedua, dan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang
masuklah Jepang menduduki Indonesia. merop8kan Badan Negara yang sah pada
Kendati ada penderitaan ·dan kesengsaraan, waktu itu. Akhimya "diprc;ldamasikanlah"
periodependudukan Jepang tampaknya ikut Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada
mematangkan dan menyebarkan· gerakan tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan
KOOangkitan Nasional tersebut Indonesia inilah yang menjadi puncak dari perjalanan
menjadi semakin matang, dalam arti bahwa sejarah pergerakan nasional, dan puncak dati
dari gerakan kebudayaan, perkembangannya proses budaya politik nasional bangsa
sudah mencari ekspresi di dalam gerakan Indonesia menuju bangsa yang merdeka.
politik (Ali Moertopo, 1982, P.292). Janji PPKI dalam sidangnya pada tanggal 18
Jepang memberi kemerdekaan kepada Agustus 1945, melalui suatu proses
Indonesia beropa pembentukan Badan permusyawaratan, akhimya dengan suara
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan bulat berhasil menetapkan· suatu konsensus
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada atau suatu kesepakatan untuk mensyahkan
tanggal 29 April 1945, dan pelantikan Undang-undang Dasar Negara Republik
anggota-anggotanya pada tanggal 28 Mei Indonesia, di dalam PemJ>ukaan Undang-
1945. Bangsa Indonesia ·mendapat oodang Dasar tersebut terdapat Pancasila
kesempatan secara legal untuk sebagai dasal:. negara. Perkembangan
membicarakan, mempersiapkan keperluan- kebudayaan *~/Indonesia beilar-benar
keperluan negarany~ yaitu: persiapan mendapatkan wujudnya yang bam,
Undang-undang Dasar yang meliputi dasar khususnya dalam bentuk politik, kenegaraan
dan konstitusional.
19
Pembiasaankelakuan manusiamenurut
4. Pancasila dan Kebudayaan .In_esia pola kelakuan atau norma sosial tertentu
Pancasila adaIah dasar filsafat Negara akan menciptakan suatu kelembagaan
dan pandangan hidup bangsa Indonesia. sebagai realitas nilai-nilai ideal tertentu.
Pancasila berfungsi sebagaidasar dari tata Disinilah muncul apa yang disebut ethos
kehidupan, sikap, dan, cam hidup. Pancasila kebudayaan suatu., bangsa. Ethos merupakan
sebagai pedoman dan tujuan hidup manusia, kompleks niIa-nilai yangkoheren ·serta
baik dalam bidup perseorangan, sosial memberi "watak" atau identitas khusus
kemasyarakatan, maupun kenCgaraan. kepada kebudayaan yang diresapinya
Notonagoro berpendapat, bahwa rakyat (Sartono Kartodirdjo, 1990, P.37).
Indonesia, bangsa Indonesia, penguasa Pancasila 'sebagai· pandangan hidup
Negara Indonesia, di dalam bangsa, di dalamnya terkandung nilai-nilai
menyelenggarakan segala sesuatu menganai yang dapat berfungsi sebagai ethos
kehidupan rakyat, kebidupan bangsa, Kebudayaan Nasional, sehingga mewujudkan
kehidupan masyarakat, ,dan 'kehidupan kesatuan yang koheren dan "berjiwa".
negara, sehamsnya berpikir, beraSa, Pancasila 'beserta norma-norma moral yang
berangan-angan, berkehendak, bersikap, ideal apabila akan .dijadikan realitas dalam
berbuat, bertujuan, pendek kataberpribadi kehidupan sehari-hari, maka,.. ,setiap warga
yang sesuai dengansegala, kenyataan dalam masyarakat Indonesia perlu mengalami
obyektivanya yang telah dijadikan landasan enkultUrasi.
dari dasar filsafat Negara (Notonagoro, 1980, Pembinaan kebudayaan Nasional
P.65). Indonesia relevan dengan Pancasila' terutama
Arab pembinaan kebudayaan Nasional terletak pada sila kedua, 'meskipun tetap
Indonesia hams berpijak pada dasar filsafat dalam hubungannya dengan sila-sila yang
bangsa yaitu Pancasila, -artinya bahwa lain. Rumusan isi arti Sila Kemanusiaan
bentuk-bentuk kebudayaan sebagai YangAdil dan Beradab, ialah kesesuaian
pengejawantahan pribadi manusia Indonesia sifat dan keadaan dengan' hakikat manusia
hams menunjukkan, nilai·nilai esensial dari sebagai makhluk bersusun majemuk atau
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara. monopluralis dari unsur-unsur jiwa raga, akal
Sartollo 'Kartodirdjo berpendapat bahwa rasakehendak, dan sifat perseorangan, sifat
permulaan kehi- dupan' bangsa Indonesia makhluk sosial dan berkedudukan sebagai
dalam kerangka kebudayaan Nasional yang pribadi berdiri seodiri dan kedudukan sebagai
berdasarkan Pancasila, adaIah proses yang makhluk Tuhan. Kesemua unsur tersebut
timbal balik antara yang ideal .dan yang merupakan suatu kesatuan atau keutuhan
aktual, antara "das sollen" dan "das Sein", dalam diri manusia yang penjelmaannya
antara "kebenaran ideal" dengan realitas akan terwujud dalam setiap perbuatan dan
sebagai tindakan manusia (Notonagoro, 1980, P.65).
polaritas antara yang ideal dan yang Susunan kodrat manusia yang terdiri dari
aktual, antara nilai-nilai dan kelakuan unsur jiwa dan rag~" .merupakan hal yang
individu antara kelembagaan dan interaksi u~ merupakan kesatuan.· Tanpa kejiwaan
sosial, dan lain sebagainya. Hubungan kultur atau tanpa Jceragaan tidak mungkin terwujud
dapat dipandang sebagai proses yang adanya' petrgertian manusia. Manusia' bokan
menyembatani polaritas itu (Sartono hanya sebagai benda atau hanya sebagai
Kartodirdjo, 1990, P.36). rokh. Aspek kejiwaan dan keragaan tersebut
dapat diperinci atas unsur-unsumya yang

20
kemudian dapat dipergunakan sebagai dalam. menentukan segala tindak: kannya.
referennya~ Berpikir, berasa dan berkehendak: Manusia bebas apakah mau berbuatbaik atau
adalah sebagai gejala-gejala kejiwaan jabal, karena mempunyai otonomi dan
manusia. Sedangkan raga manusia itu otoritas tindakan. Namun di lain pihak
'mempunyai unsur-unsur yang sesuai dengan manusia sebagai makhluk Tuhan adalah
benda-benda mati, <Ian juga memiliki unsur- bergantung padaNya: Manusia adalah ·sesuatu
unsur yang sesuai dengan benda hidup yang dijadikan, oleh karenanya manusia
vegetatif serta benda hidup, animal. Aspek hanya mampu menyusun dan merangkai,
keragaan manusia mempunyai kesesuaian bukan yang mencipta. Manusia terbatas dan
dengan unsur-unsur yang terdapat pada bergantung pada yang menjadikannya, yang
benda mati,' benda hidup vegetatif danbenda mencipta dan menguasai segalanya.
hidup animal. Karena kompleksitasnya Manusia penuh dengan persoalan dan
unsur-unsur tersebut sehingga manusia dapat selalu berhadapan dengan persoalan-
hidup dengan lebih sempurna dari pada persoalan manusiawi dalam seluruh
makhluk lainnya. Manusia mempunyai hidupnYa. Susunan hakikat kodrat manusia
kesesuaian antara unsur-unsurnya dengan yang memiliki unsur-unsur jamak: tersebut,
alam semesta dan seisinya. Dengan yang sifat dan keadaannya saling bertolak
demikian dapat dimengerti pula bahwa belakang menyebabkan kebutuhan-
manusia' dapat memanfaatkan. alam semesta kebutuhannya pun akan saling.bertentangan.
seisinya ini. Kenyataan bahwa semua unsur-unsur itu
Sifat kodrat manusia sebagai makhluk: menjadi kesatuan yang bulal, yaitu yang
individu dan sosial adalah suatu kenyataan merupakan pengertian manusia. Sebagai
bahwa kedua aspek tersebut juga mempakan bentuk yang manunggal, tetapi dalam sifat
sifat dasar manusia, sehingga manusia hams dan keadaan serta pelaksanaannya .yang
merasa memiliki dan penuh dedikasi atas penuh dengan perbedaan 'dan kedinamikan,
keduanya. Manusia tidak: dapat hidup tanpa baik ke dalam maupun ke luar.
manusia lain. Manusia saling berhubungan, Suatu persoalan bagi manusia, adalah
bergantung dan membutuhkan orang lain bagaimana mengarahkan dan menjaga
dalam ikatan· sosial. Suatu kenyataan pula, pemenuhan kebutuhan unsur-unsur jamak:
bahwa manusia adalah makhluk: individu, tersebut agar selalu dalam keadaan selaras,
manusia memiliki raga sendiri yang utuh dan serasi, seimbang, harmonis dan dinamis,
terpisah dari yang lainnya, mempunyai sehingga dapat meningkatkan derajat
kehendak: sendiri~ kebutuhan sendiri, kemanusiaannya. Manusia hams dapat
kebebasan sendiri. Antara sifat individu dan memberikan proporsi secara tepat. Usaha
sosial memang saling berlawanan, akan memenuhi kebutuhan manusia yang
tetapi kedua aspek tersebut hendaknya monopluralis di atas, ada empat watak atau
dipenuhi secara terpadu, selaras, dan tabiat yang hams dipunyai oleh manusia,
seimbang. yang oleh Notonagoro dinamakan "empat
Kedudukan kodrat .manusia sebagai tabiat saleh", yaitu terdiri atas: watak
makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan kebij~ watak keadil~ watak
makhluk Tuban adalah juga merupakan sifat kesederhanaan 48n watak keteguhan
dasar manusia. Sifat dasar manusia bahwa (Notonagoro, 1980, P.90). Kebijaksanaan
manusia mempunyai kedudukan kodrat adalah kesediaan untuk berbuat dengan
sebagai diri pribadi, maka manusia didorong kehendak: baik, berdasar akal sehat
mempunyai kemerdekaan dan kebebasan .di selaras dengan cipta, rasa dan karsa.
21
Keteguhan adalah kesediaan un- fungsinya menurut pola dan gaya bidup
tuk mengbindar dari penderitaan sesuai dengan ethos Pancasila.
(pengendalian diri dalam hal pende-
ritaan). Kesederbanaan adalah c. KESIMPULAN
pengendalian diri dari kenikmatan. Perkembangan Alam Pikiran
Keadilan adalah kesediaan merasa wajib Kebudayaan hidonesia dari masa ke masa
memberikan orang lain apa yang menjadi yang merupakan pengalaman masa lampau,
haknya. Seseorang memenuhi ke empat akan berpengaruh dalam pembentukan
watakltabiat saleh tersebut, maka akan kepribadian bangsa. Agar pembentukan
mempunyai watak dan perbuatan yang pribadi tidak bergeser dari prinsip yang telah
sesuai sepenuhnya dengan hakikat dimiliki oleh bangsa Indonesia, diperlukan
kemanusiaannya. arahan pembinaan melalui kesadaran
Pancasila memenuhi syarat sebagai historis. Kebudayaan terkait dengan eiri
manusia sendiri sebagai makhluk yang
suatu konsep kebudayaan, yang. di
"belum selesai" dan barns ·berkembang,
dalamnya mengandung unsur-unsur
sehingga diperlukan rasa kontinyuitas
hakikat kemanusiaan secara utuh. lsi arti
dengan kehidupan· kUlturai di masa-lampau.
sila kedua Pancasila di atas, masih
Kesadaran kontinyuitas ·historis memperkuat
merupakan konsep umum atau hakikat kesadaran kulturaI, sehingga terbentuklah
abstrak dari setiap manusia di dunia ini. perasaan akan identitas dirinya atau
Bagi bangsa Indonesia sebagai suatu bangsanya.
kesatuan orang Indonesia, dari hakikat Kebudayaan sebagai suatu proses
abstrak ito dijelmakan ·dalam hakikat manusiawi, maka pemabaman isi arti sila
pribadi kebangsaan dan hakikat kongkrit kedua dan ketiga dari Paneasila yang
kebangsaan seperti yang tersimpul. dalam terkandung konsep .kemanusiaan secara utuh
silaketiga .Pancasila, yang merupakan dan hakikat kepribadian bangsa Indonesia,
konsep dasar kebudayaan Nasional maka .pembinaanKebudayaan Nasional
Indonesia. Kebudayaan Nasional ad3Jah harus berdasarkan Paneasila. Pandangan\
merupakan kepribadian yang terwujud hidup. bangsa·lndonesia mengandung· nilai-
dalam pandangan hidup, cam berpikir dan nilai yang dapat berfungsi sebagai ethos
tingkah laku yang membedakan bangsa Kebudayaan Nasional, sehingga
Indonesia dari bangsa-bangsa lain. mewujudkan kesatuan yang koheren dan
Apabila telah ditetapkan dasar pembinaan berjiwa Paneasila. Nasionalisme Indonesia
kebudayaan Nasional, maka sebagai yang berjiwa Pancasila, perlu dibudayakan
konsekuensi logis dari proses secara wajar. Pertumubuhan kebudayaan
pengembangan kebudayaan hams tetap tidak periu menekan dan menghapus
berpijak pada dasar yang telah ditetapkan. identitas Iokal atau regional, akan tetapi
yaitu Pancasila. Pancasila sebagai ideologi diberi kttsempatan menyumbang dan
Negara berfungsi memberikan orientasi memperka1a Kebudayaan Nasional.
tujuan dalam kehidupan Nasional. Pancasila merupakan konsep yang
bersumber pada budaya Indonesia,
Manusia menjalankan peranannya dan
merupakan dasar orientasi yang tepat untuk

22
menghadapi perobahan-perubahan dan
pengaruh budaya dari luar. Pancasila
mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang
selaras dan seimbang, yaitu keselarasan
dalam hubungannya dengan Tuhan, dengan
sesama manusia, dan alam sekitar, serta
selaras dalam kehidupan jasmaniah, dan
rohaniah.

DAFTAR PUSTAKA

Alfian, 1980, Po/itik, Kebudayaan, dan


Manusia Indonesia, LP3ES, Jakarta.
Ali Moertopo, 1982, Strategi Pembangunan
Nasiona/, eSIS, Jakarta.
Brameld, Th., 1973, Cu/tura' Foundations of
'Education, Greenwood Press,
Publishers, USA.
Cassirer, E., 1987, Manusia dan
Kebudayaan, sebuah Esei tentang
manusia, alih bahasa alois A.
Nugroho, PT Gramedia, Jakarta.
Eilers, F.Y., 1987, Communication Between
Cultures, Universita Gregorianas,
Roma.
Kohn, H., 1974, Nationalisme, An Anvil
Original, Canada.
Notonagoro, 1974, Pidato Penerimaan Gelar
Doctor Honoris Causa Da/am Ilmu
Fi/safat, Gama Press, Yogyakarta.
_ _ _ _, 1980, Pancasi/a Secora Ilmiah
Populer, Pancuran Tujh, Jakarta.
Sartono Karto Dirdjo, 1994, Pembangunan
Bangsa, Aditya Media, Yogyakarta.
_ _ _, 1990, Kebudayaan Pemhangunan
Dalam Perspektif Sejarah, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta
S. Takdir Alisyahbana, 1977, Perkembangan
Sejarah Kebudayaan Indonesia dilihat
Dari Jurusan Nilai-ni/ai, Idayu Press,
Jakarta.

23

Anda mungkin juga menyukai