Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PENYAKIT HATI DAN OBATNYA

Dosen pengampu:

Moch. Cholid Wardi,M.H.I

Disusun oleh:

Samsukdin (20383021107)

Hikmatul Auliya (20383022018)

Wiwin Wahyuni (20383022117)

Wulan Maulidini (2038022049)

Lina Mafazatin Naila (20383022080)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI PERBANKAN SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA 2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Penyakit Hati Dan Obatnya”.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan


pengetahuan untuk pengalaman bagi para pembaca, sehingga pembuatan makalah
ini untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun tata bahasanya. Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi bekal dunia akhirat,
memberikan manfaat, maupun inspirasi terhadap para pembacanya

Pamekasan,02 November 2020

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................... .i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Penyakit Hati ............................................................................................. 2


B. Gejala Dan Ciri-Ciri Penyakit Hati ........................................................... 2
C. Macam-Macam Penyakit Hati .................................................................. 4
D. Obat-Obat Penyakit Hati .......................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
B. Saran ........................................................................................................ 12
C. Daftar pusaka ........................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam linkungan masyarakat terdapat hal-hal yang menjadi suatu kebiasaan


dalam kalangan masyarakat. Kebiasaan ini terjadi karena adanya
suatu perkumpulan antar satu dengan yang lain. Hal ini terjadi karena adanya
perasaan tidak enak yang muncul pada satu individu, yang dibawa pada satu
golongan atau kelompok.Di kalangan massyrakat ini sering dianggap sepele atau
pun dianggap biasa,kebiasaan nya biasa disebut ngerumpi ataupun bisik bisik
tetangga, hal ini adalahsalah satu penyakit yang tidak bisa di hapus dengan sekejap,
karena ini sudah menjadi tabi’at yang menyebar di kalangan masyarakat. Itu adalah
salah satu penyakit hati yang ada dalam masyarakat untuk itu saya mengangkat
judul “penyakit hati dan obatnya” agar tidak lagi menjadi kebiasaan yang buruk
menjadi merata.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian penyakit hati?
b. Bagaimana gejala dan ciri-ciri penyakit hati?
c. Apa macam-macam penyakit hati?
d. Apa obat penyakit hati?
A. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui apa pengertian penyakit hati.
b. Mengetahui gejala dan ciri-ciri penyakit hati
c. Untuk mengetahui macam-macam penyakit hati
d. Mengetahui obat penyakit hati

BAB II

1
PEMBAHASAN

A. Penyakit hati
Penyakit hati adalah perasaan tidak enak yang ada dalam diri manusia
sehingga menyebabkan hatinya merasa tidak tenang, gelisah dan waswas. Perasaan
tidak enak itu tidak seperti virus yang menyerang komputer. Secara biologis
penyakit bisa diartikan sebagai sejumlah virus atau bakteri yang menyerang bagian
tubuh manusia dan menyebabkan tidak stabil, serta menyebabkan terjadinya
penyakit. Penyakit ada yang bisa diobati dan ada juga yang sukar diobati, sama
halnya dengan penyakit yang di derita oleh sebagian orang-orang yang beriman.
Penyebab dari hal itu antara lain adalah kesalahan dari mereka. Ia muncul karena
ada sesuatu yang tidak beres di dalam hati dan pikiran manusia. Tidak peduli laki-
perempuan, tua-muda, besar-kecil, maupun kaya-miskin. Jika pikiran dan hati
manusia itu telah diserang oleh virus yang bisa membahayakan iman-islam tersebut,
maka sulit bagi manusia untuk mengendalikannya, apalagi untuk
menghilangkannya. Sebab, sekali ia telah menempel di dalam hati dan pikiran
manusia. Semakin sulit bagi manusia untuk menghalau proses penyebarannya.
B. Gejala Dan Ciri-Ciri Penyakit Hati

Setiap penyakit itu pasti ada tandanya sebagai mana ketika dokter
mengenali dan memutuskan untuk melakukan langkah-langkah diagnosis yang
tepat untuk dosennya, adapun gejala dan ciri-ciri penyakit hati dalam makalah ini
yaitu awal yang menyertai sebelum munculnya rasa sakit atau rasa tidak enak pada
diri si penderita tersebut, berikut gejala dan ciri-ciri penyakit hati.

1. Sulit Kendalikan Nafsu

Gejala dan ciri-ciri penyakit hati yang pertama yaitu sulitnya manusia untuk
mengendalikan nafsunya sendiri karena pada saat itu nafsu itu tidak stabil dan akan
sangat bercondong pada hal yang tidak baik, walaupun manusia diturunkan ke
muka Bumi ini dibekali tiga nafsu oleh Allah SWT., ke dalam diri manusia itu yaitu:
nafsu lawwamah (nafsu antara kebaikan dan keburukan), nafsu ammara ( nafsu
yang condong ke perbuatan buruk), nafsu muthma’innah ( yakni keinginan yang
bersih dari keburukan dan selalu merasa tentram dalam kesucian). Ketiga nafsu itu

2
bukanlah milik manusia melainkan manusia hanya menerima titipan dari Allah
SWT. Karena Allah SWT., menitipkan anugerah yang sangat besar itu pada kita
pasti ada tujuannya yaitu, agar kita dapat memilih dan memilah yang mana yang
harus dijadikan teman, sahabat, dan musuh bagi manusia itu sendiri. Allah SWT.,
telah memberikan kebebasan kepada kita untuk memilih jalan yang benar menurut
ajaran Nabi Muhammad SAW.

2. Suka Mengeluh

Tanda berikutnya yaitu manusia yang suka mengeluh, mengeluh pada


dasarnya adalah ketidak puasan hati dalam menerima apa yang manusia itu
dapatkan dibandingkan dengan usaha yang telah manusia itu lakukan.
Menurut ahlul kasaf, lahir karena si penderita tidak bersifat netral dan tidak siap
untuk menerima kemungkinan terburuknya dalam perjalanan hidupnya. Akibatnya
penderita lupa untuk bersyukur dan lupa pada Zat yang memberi masalah itu.

3. Tidak Sabar Dengan Proses

Setiap kejadian pastilah ada sebabnya,tidak mungkin sesuatu yang terjadi


tidak ada sebab yang mendahuluinya. Yang demikian yang
disebut sunnatullah yang biasa kita kenal dengan istilah hukum kausalitas. Suka
tidak suka,begitulah hukum yang di tetapkannya, manusia hanya menjalaninya saja.

4. Maunya Enak, dan Tidak mau Susah

Tidak ada yang gratis dalam dunia ini. Sebab semua ada syaratnya dan
aturannya masing-masing. Demikian lah hukum di dunia ini, jadi jika manusia ingin
memiliki seuatu, ia harus berusaha terlebih dahulu sebab kalau manusia tidak mau
berusaha jangan harap manusia itu dapat memperolehnya dengan gampang. semua
yang manusia inginkan pasti ada syarat yang harus dipenuhi, harus ada usaha.
Sebagaimana pepatah lama mengatakan “ berakit-rakit kehulu, berenang-renang
ketepian, bersakit-sakit dahulu, senang kemudian.”

5. Tidak Senang Pada Guru

3
Barang siapa yang menolak jalan kebajikan yang telah ditunjukkan oleh
seseorang, bahwa sesungguhnya orang itu terkena virus penyakit hati. dikatakan
demikian seseorang yang digerak kan oleh Allah SWT., untuk menunjukkan jalan
kebajikan pada kita itu aslinya adalah “Guru”. Menurut para ahlul suffah orang
yang hatinya lagi sakit biasanya memang memiliki kecenderungan tidak
mendengarkan nasehat dari siapapun. Tidak peduli yang memberi nasehat itu orang
tuanya, kekasihnya, guru disekolahnya, atau ulama sekalipun, karena hati orang itu
lagi diselimuti oleh virus penyakit hati merasa tidak senang pada gurunya.

C. Macam-macam penyakit hati


1) Sombong
Sombong adalah salah satu penyakit hati yang dibenci oleh Allah SWT.
Sepertiyang tersirat dalam surat Al-Qur’an seperti berikut ini:
Artinya : “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal
didalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang
sombong.” [AlMu’min: 76].
Artinya :“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong,
karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-
kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’: 37]
Sombong juga bisa diartikan dengan sikap yang menganggap dirinya lebih
daripada yang lain sehingga ia menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan
dirinya, selalu merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, lebih
mulia, dan lebih beruntung daripada yang lain. Biasanya, orang seperti ini
memandang orang lain lebih buruk, lebih rendah dan tidak mau mengakui kelebihan
orang tersebut, sebab tindakan seperti itu menurutnya sama dengan merendahkan
dan menghinakan dirinya sendiri.
Sombong dapat juga terjadi karena orang tersebut adalah keturunan
bangsawan, hartawan, berasal dari keturunan orang-orang yang kejam memiliki
anak-anak yang banyak, pembantu-pembantu, orang-orang suruhan yang dapat
menolong dirinya.
Sombong terbagi dalam tiga macam. Pertama, sombong kepada Allah. Ini
merupakan kesombongan yang jelek, karena orang yang menyombongkan dirinya
kepada Allah, mendapatkan murka Allah di dunia dan akhirat. Kedua sombong

4
terhadap rasul, seperti yang dilakukan oleh orang-orang Quraisy dan Bani Isra'il.
Ketiga sombong terhadap sesama manusia, sombong jenis ini yang biasanya terjadi.
2) Hasud (iri, dengki)
Dengki menurut bahasa (etimologi) berarti menaruh perasaan marah (benci,
tidak suka) karena sesuatu yang sangat baik berupa keberuntungan jatuh pada orang
lain. Orang yang iri dan dengki selalu merasa susah bila melihat orang lain senang,
dan sebaliknya ia merasa senang bila orang lain susah, biasanya orang iri dengki
akan mencela orang lain dengan lisan, tulisan, dan perbuatannya. Dalam al-qur’an
sudah tertera sabagai berikut :
Artinya:

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena)bagi orang
laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, danbagi para wanita
(pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, danmohonlah kepada Allah
sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.” [An Nisaa’: 3

Bahaya dengki sama dengan iri hati, bahkan dengki lebih tajam, dan lebih
mengikat. Orang dengki tidak segan mencari tipu daya untuk menghilangkan
nikmat orang lain dan merebutnya. Biasanya, orang yang memiliki sifat ini, hidup
mereka tidak tenang, selalu dirasuki perasaan was-was, di jauhi sahabat karib di
lingkungan tempat tinggalnya.

Adapun tanda-tanda orang yang bersifat dengki antara lain adalah:

a. Tidak senang melihat orang lain mendapatkan kebahagiaan


b. Suka mengumpat, mencela, menghina, dan memfitnah orang lain
c. Bila berbicara, ucapannya selalu membuat sakit hati orang lain
d. Suka mencaci, bersikap angkuh, congkak, sombong dalam ucapan dan
perbuatannya.
Adapun cara mengobati sifat dengki adalah dengan membiasakan diri
beristighfar.
3) Riya’ (pamer)

5
Riya adalah orang yang beribadah atau berbuat kebaikan dengan maksud pamer
kepada orang lain, agar orang mengira dan memujinya sebagai orang
yang baik hati atau rajin/gemar beribadah dan berbuat kebajikan. Ciri-
ciri riya yakniapabila di hadapan orang dia giat tapi bila sendirian dia malas, dan
selalu inginmendapat pujian dalam segala urusan.Seperti yang tertera dalam Al-
Qur’an sebagai berikut:

Artinya :

“Hai orang -orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan(pahala)


sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan
si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada
manusia” [QS. Al-Baqarah: 264].

4) Ghibah

Al-Ghazali menjelaskan bahwa ghibah adalah menuturkan sesuatu yang


berkaitan dengan orang lain yang apabila penuturan itu sampai pada yang
bersangkutan, ia tidak menyukainya.

An-Nawawi menjelaskan bahwa ghibah adalah menuturkan keburukan orang


lain, baik yang dibicarakannya itu ada pada badannya, agamanya, dunianya,
dirinya, kejadiannya, akhlaknya, hartanya, anaknya, orang tuanya, istri atau
suaminya, pembantu rumah tanggganya, pakaiannya, gaya berjalannya,
gerakannya, senyumnya, cemberutnya, air mukanya, atau yang lainnya. Tetap
disebut ghibah baik dengan lisan maupun tulisan, atau yang berbentuk rumus,
isyarat dengan mata, tangan, kepala, atau yang lain.

5) Kufur
Kufur secara bahasa berarti menutupi. Kufur adalah kata sifat
dari kafir. Jadi, kafir adalah orangnya, sedangkan kufur adalah sifatnya. Menurut
syara’, kufur adalah tidak beriman kepada Allah SWT. dan rasul-Nya, baik dengan
mendustakan atau tidak mendustakan.
Kufur adalah keadaan tidak percaya atau tidak beriman kepada Allah SWT.
Dengan demikian orang kafir adalah orang yang tidak percaya atau tidak beriman

6
kepada Allah SWT., baik orang tersebut bertuhan selain Allah SWT. maupun tidak
bertuhan, seperti apabila komunis (ateis).

6) Syirik
Syirik secara bahasa adalah menyamakan dua hal, sedangkan

menurut pengertian istilah adalah terdiri atas definisi umum dan definisi
khusus. Definisi umum adalah menyamakan sesuatu dengan Allah SWT dalam
hal-hal yang di miliki khusus oleh Allah.

adapun Syirik secara khusus adalah menjadikan sekutu selain Allah SWT.
Syirik ada dua macam, yaitu syirik akbar (syirik besar) dan syirik
shoghir (syirik kecil). Syirik akbar adalah menjadikan sekutu selain Allah SWT.
lalu menyembahnya. Syirik shoghir adalah setiap perbuatan yang menjadi perantara
menuju syirik akbar, atau perbuatan yang dicap syirik oleh nash, tetapi tidak
sampai mencapai derajat syirik akbar.
7) Bakhil atau kikir

Bakhil atau Kikir alias Pelit atau Medit merupakan salah satu penyakit
hatikarena terlalu cinta pada harta sehingga tidak mau berbagi dan bersedekah
kepadaorang lain.

Artinya:

“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah


berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itubaik
bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiam
at. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi.
Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Ali ‘Imran 180]

8) Nifak atau Munafik


Nifak adalah nama sifat dari perilaku manusia, sedangkan munafik adalah
orang yang mempunyai sifat munafik. Menurut Abu Ahmadi (1991: 42-48), nifak
atau munafik adalah lawan kata “terus terang” atau “terang-terangan”. Dengan kata

7
lain, nifak berarti menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang
terkandung di dalam hati.
Ciri-ciri khusus dari orang munafik telah dijelaskan oleh Allah SWT. sebagai
kaum yang suka menimbulkan kerusakan, gemar melakukan kejahatan, dan suka
membuat malapetaka.
Kaum munafik adalah sumber segala bahaya yang sering mengancam berbagai
bangsa di kawasan negara. Penyebab utamanya adalah mereka berpura-pura
bersikap baik terhadap musuh, tetapi di dalam hatinya mereka sedang mencari
kelemahan lawan. Tujuannya adalah mencari keuntungan bagi mereka sendiri,
walaupun kelakuan itu harus mengorbankan bangsanya.

D. Obat-Obat Penyakit Hati


Segala penyakit didunia yang diturunkan oleh Allah SWT pasti ada obatnya
,begitupun dengan beberapa obat dari penyakit hati. Untuk mengobati penyakit
hati, terlebih dahulu kita harus mengetahui pembangkit dan penyebabnya.
Penyebab utama dari penyakit hati tak lain adalah dorongan hawa nafsu yang
selalu mendorong ke arah kejelekan. Oleh karena itu, pencegah dan
pengobatannya dapat ditempuh melalui beberapa tahap. Yaitu:
1) Baca Qur'an dan Maknanya
َّ ‫آن َما ه َُو شِّ فَاء َو َرحْ َمةٌ ل ِّْل ُمؤْ مِّ نِّينَ َوالَ يَ ِّزيدُ ال‬
ً ‫ظالِّمِّينَ إَالَّ َخ َس‬
﴾٨٢﴿ ‫ارا‬ ِّ ْ‫َونُن َِّز ُل مِّنَ ْالقُر‬
Artinya:
” Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada
orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Al-Isra: 82) [11]
Obat penyakit hati dalam Islam yang pertama adalah membaca Al-Qur'an dan
maknanya. Allah SWT., tidak akan menurunkan penyakit tanpa obatnya, jika sakit
kepala saja ada obatnya, maka penyakit hati pun ada obatnya. Sebagaimana firman
Allah SWT., bahwa Dia tidak menurunkan Al-Qur'an kecuali menjadi penawar bagi
mereka yang beriman. Maka untuk menghindari segala penyakit hati, yuk kita
perbanyak membaca Al-Qur'an, tidak hanya dibaca, tapi juga dimaknai dan kita
aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Insya Allah dengan membaca Al-Qur'an tidak
hanya menyembuhkan penyakit hati, tapi juga membuat hati menjadi tentram.

8
1. Berpuasa Sunnah
Puasa merupakan suatu ibadah yang tidak hanya menahan diri dari makan
minum, tapi juga menahan diri dari segala bentuk hawa nafsu yang dapat
menyebabkan timbulnya penyakit hati dalam diri seseorang. Dengan berpuasa, akan
mempersempit jalannya darah. Sedangkan syetan berada pada jalan darahnya
manusia. Sebagaimana sabda Nabi SAW, “Sesungguhnya setan mengalir dalam diri
manusia pada tempat mengalirnya darah.” (HR. Bukhari no. 7171 dan Muslim no.
2174). Jadi puasa dapat menenangkan syetan yang seringkali menjadikan seseorang
was-was. Puasa pun dapat menekan syahwat dan rasa marah.
Ditinjau dari segi kejiwaanpun puasa ternyata mempunyai efek yang baik
sekali, karena dengan puasa secara tidak langsung seseorang dilatih untuk
mengendalikan tuntutan hawa nafsu yang cenderung ingin melakukan hal-hal yang
buruk. Di lain hal, dengan berpuasa seseorang akan merasa lebih dekat dengan
Allah sehingga merasa lebih aman dan tenteram.
2. Mendirikan Shalat Malam
a) Kerjakanlah shalat malam, karena shalat malam itu kebiasaan orang-
orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk
mendekatkan diri kepada TUHAN kalian, juga sebagai penebus pada
segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindarkan
penyakit dari badan (HR.Imam Tarmidji & Ahmad).
b) Shalat di sepertiga malam atau bisa disebut shalat tahajud memiliki
banyak manfaat sekaligus syafaatnya. Diantaranya adalah menjauhkan
kita dari berbagai penyakit hati. Shalat malam atau shalat tahajud
merupakan kebiasaan orang-orang yang shaleh, dengan menjadi orang
yang shaleh kita akan terhindar dari segala macam penyakit hati
sekaligus penebus dosa bahkan menghindari segala penyakit yang
bersifat lahiriyah.
c) Berkumpul dengan Orang Shaleh

ِّ‫ع ْن ُه ْم ت ُ ِّريدُ ِّزينَةَ ْال َحيَاة‬ َ ُ‫صبِّرْ نَ ْف َسكَ َم َع الَّذِّينَ يَدْعُونَ َربَّ ُهم بِّ ْالغَدَاةِّ َو ْالعَشِّي ِّ ي ُِّريدُونَ َوجْ َههُ َو َال تَ ْعد‬
َ َ‫ع ْينَاك‬ ْ ‫َوا‬
٢٨﴿ ‫طا‬ ً ‫عن ِّذ ْك ِّرنَا َواتَّبَ َع هَ َواهُ َوكَانَ أَ ْم ُرهُ فُ ُر‬ َ ُ‫الدُّ ْنيَا َو َال تُطِّ ْع َم ْن أَ ْغف َْلنَا قَ ْلبَه‬
Artinya:

9
“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan
perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami
lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah
keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi: 28).

Pernah dengar pepatah yang menyebutkan temanmu adalah cerminan dirimu?


Ternyata pepatah ini tidak hanya sekedar pepatah, tapi merupakan sabda Rasulullah
SAW dan firman Allah SWT., agar berkumpul dengan orang-orang shaleh. Salah
satu manfaat berkumpul dengan orang-orang shaleh adalah terhindar dari maksiat,
dan bisa mencegah dari penyakit hati. Karena jika kita bergaul dengan orang shaleh
insya Allah akan saling mengingatkan dalam kebaikan dan ketakwaan.
Sesungguhnya manusia itu tempatnya salah dan lupa, maka kita perlu orang lain
untuk terus mengingatkan kita pada kebaikan.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penyakit hati adalah suatu perasaan tidak enak yang ada dalam diri manusia
sehingga menyebabkan hatinya merasa tidak tenang, gelisah dan waswas.

Cara mengobati penyakit hati yaitu dengan mengingat Allah SWT selalu,
Membaca dan menyimak Al-Qur’an, Merasakan keagungan Allah SWT . dan
banyak lagi yang sudah di terangkan di atas.

B. Saran-saran

Dengan selesainya makalah ini yang berjudul “Penyakit hati dan obatnya”,
kelompok kami berharap agar kita tidak lagi terjerumus atau masih bernaung dalam
penyakit yang seperti ini, hendaklah kita menjauhkan diri dari penyakit yang seperti
ini, dengan menjadi pribadi yang lebih baik untuk dikemudian hari.

11
DAFTAR PUSTAKA

Barozi, Ahmad dan Abu Azka Fathin Mazayasyah, Penyakit Hati dan
Penyembuhannya.
Solichin, Mohammad Muchlis. Akhlak dan Tasawuf Dalam Wacana Kontemporer
Anwar, Rosihor. Akhlak Tasawuf. Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2010.
Syakur, Abdul Akhlak Tasawuf. UIN sunan Ampel Press: Anggota IKAPI, 2014

12

Anda mungkin juga menyukai