Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PJOK

PERBEDAAN OLAHRAGA PENDIDIKAN, OLAHRAGA PRESTASI,


OLAHRAGA REKREASI, DAN OLAHRAGA TRADISIONAL

Dosen Pengampu : M. Nor Solikin, S.Pd.

Disusun Oleh:

Nama : Widya Gumilar

Kelas : 1B D3 Keperawatan

Nim : 20191531

AKADEMI KEPERAWATAN KRIDA HUSADA KUDUS


JL. LINGKAR PATI KM 5 DS. JEPANG KEC. MEJOBO KAB. KUDUS

TAHUN AJARAN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah.SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya serta memberikan perlindungan dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyusun makalah dengan judul “Perbedaan Olahraga Pendidikan, Olahraga Prestasi,
Olahraga Rekreasi, dan Olahraga Tradisional”. Dimana makalah ini sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Jasmani.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa selama penyusunan makalah ini penulis banyak 
menemui kesulitan dikarenakan keterbatasan  referensi dan keterbatasan penulis sendiri.
Dengan adanya kendala dan keterbatasan yang dimiliki penulis maka penulis berusaha
semaksimal mungkin untuk menyusun makalah dengan sebaik-baiknya.

Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini, diantaranya Sebagai manusia penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi perbaikan
yang lebih baik dimasa yang akan datang.

Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
umumnya, Amin.

Kudus, 13 Juni 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………...……………....……………………...4
B. Rumusan Masalah………………………………………………...…..……....…………4
C. Tujuan………………………………………………………………...………...……….4
D. Manfaat…………………………………………………………………........………….4
BAB II PEMBAHASAN
A. OLAHRAGA PENDIDIKAN…………………………………………………….…… 5
B. OLAHRAGA PRESTASI……………………………………………………………… 9
C. OLAHRAGA REKREASI……………………………………………………………. 10
D. OLAHRAGA TRADISIONAL………………………………………………………. 12
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 17
2. Saran……………………………………………………………………………...…… 17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

BAB I

PENDAHULUAN

3
A . Latar Belakang

Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan
gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat
meningkatkan daya tahan tubuh seseorang. Olahraga dapat dimulai sejak usia dini hingga
usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari. Menurut Janpurba (2011), jika seseorang
melakukan olahraga secara rutin maka akan dapat meningkatkan massa ototnya, karena
latihan tersebut dapat merangsang sel otot untuk tumbuh menjadi lebih besar dan sel-sel otot
yang semula istirahat akan kembali menjadi aktif lagi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Olahraga Pendidikan?


2. Apa itu Olahraga Prestasi?
3. Apa itu Olahraga Rekreasi?
4. Apa itu Olahraga Tradisional?

C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui Olahraga Pendidikan
2. Mahasiswa dapat mengetahui Olahraga Prestasi
3. Mahasiswa dapat mengetahui Olahraga Rekreasi
4. Mahasiswa dapat mengetahui Olahraga Tradisional.

D. Manfaat
Makalah ini dapat dijadikan acuan dalam pemberian informasi guna juga sebagai refrensi
baca dalam pembelajaran mengenai tentang Perbedaan Olahraga Pendidikan, Olahraga
Prestasi, Olahraga Rekreasi, dan Olahraga Tradisional.

BAB II

PEMBAHASAN

4
A. OLAHRAGA PENDIDIKAN

1. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah yang merupakan media pendorong
perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifitas,
pembiasaan pola hidup sehat dan pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual dan
sosial) dalam rangka mencapai tujuan sistem pendidikan Nasional.

2. Pengertian, Tujuan, Ruang Lingkup dan Manfaat Pendidikan Jasmani

a. Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan satu mata ajar yang diberikan di suatu
jenjang sekolah tertentu yang merupakan salah satu bagian dari pendidikan keseluruhan yang
mengutamakan aktivitas jasmani dan pembinaan hidup sehat untuk bertumbuh dan
perkembangan jasmani, mental, sosial dan emosional yang serasi, selaras dan seimbang
(Depdiknas, 2006:131).

Berikut ini beberapa definisi dan pengertian pendidikan jasmani dari beberapa sumber buku:

Menurut Sukintaka (2000:2), pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian
integral dari pendidikan total yang mencoba mencapai tujuan mengembangkan kebugaran
jasmani, mental, sosial, serta emosional bagi masyarakat dengan wahana aktivitas jasmani.

Menurut Samsudin (2008:2), pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui
aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan
keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan aktif, sikap sportif, dan
kecerdasan emosi.

Menurut Firmansyah (2009:04), pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang


melibatkan interaksi antara peserta didik dengan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas
jasmani secara sistematik menuju pembentukan manusia seutuhnya.

Menurut Winarno (2006:33), pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari proses
pendidikan secara keseluruhan yang menggunakan aktivitas jasmani sebagai media atau alat
untuk mencapai tujuan, pendidikan jasmani bertujuan untuk mengembangkan individu secara
organis, neuromusculer, intelektual, dan emosional.

5
Menurut Rosdiani (2013:23), pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematis bertujuan untuk
mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neumuskuler, perseptual,
kognitif, dan emosional, dalam kerangka sistem pendidikan nasional.

Menurut Mulyanto (2014:34 ), pendidikan jasmani adalah proses belajar untuk bergerak,dan
belajar melalui gerak. Ciri dari pendidikan jasmani adalah belajar melalui pengalaman gerak
untuk mencapai tujuan pengajaran melalui pelaksanaan, aktivitas jasmani, bermain dan
olahraga.

b. Tujuan Pendidikan Jasmani

Menurut Suryobroto (2004:8), tujuan pendidikan jasmani adalah untuk pembentukan anak,
yaitu sikap atau nilai, kecerdasan, fisik, dan keterampilan (psikomotorik), sehingga siswa
akan dewasa dan mandiri, yang nantinya dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan Pendidikan Jasmani menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah sebagai
berikut:

 Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan


pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas
jasmani dan olahraga yang terpilih.
 Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
 Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.
 Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang
terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
 Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja sama, percaya
diri dan demokratis.
 Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan.
 Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai
informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan
kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif.

Menurut Suherman (2009:7), tujuan pendidikan jasmani secara umum deklasifikasi menjadi
empat tujuan perkembangan, yaitu:

6
 Perkembangan fisik. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan
aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh
seseorang (physical fitnes).
 Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak
secara efektif, efisien, halus, indah, dan sempurna (skill full).
 Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dan
menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani ke dalam
lingkungannya.
 Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam
menyesuaikan diri pada suatu kelompok atau masyarakat.
 Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani

c. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani

Menurut BNSP (2006:513), ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan adalah sebagai berikut:

 Permainan dan olahraga. Meliputi olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak,


keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders,
sepakbola, bolabasket, bolavoli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri
serta aktivitas lainnya.
 Aktivitas pengembangan. Meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran
jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.
 Aktivitas senam. Meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai serta aktivitas lainnya.
 Aktivitas ritmik. Meliputi: Gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobik serta
aktivitas lainnya.
 Aktivitas air. Meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di
air, dan renang serta aktivitas lainnya.
 Pendidikan luar sekolah. Meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,
berkemah, menjelajah dan mendaki gunung.
 Kesehatan. Meliputi: penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari,
khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan
yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat

7
cedera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K
dan UKS.

d. Manfaat Pendidikan Jasmani

Menurut KTSP (Depdiknas, 2006), manfaat pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak

Pendidikan jasmani merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Di
dalamnya anak-anak dapat belajar sambil bergembira melalui penyaluran hasratnya untuk
bergerak. Semakin terpenuhi kebutuhan akan gerak dalam masa-masa pertumbuhannya,
makin besar bagi kualitas pertumbuhan itu sendiri.

2. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya

Pendidikan Jasmani adalah waktu untuk berbuat. Anak-anak akan lebih memilih untuk
berbuat sesuatu dari pada hanya harus melihat atau mendengarkan orang lain ketika mereka
sedang belajar. Dengan bermain dan bergerak anak benar-benar belajar tentang potensinya
dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba mengenali lingkungan sekitarnya.

3. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna

Peranan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar cukup unik, karena turut mengembangkan
dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai berbagai keterampilan
dalam kehidupan di kemudian hari.

4. Menyalurkan energi yang berlebihan

Anak adalah makhluk yang sedang berada dalam masa kelebihan energi. Kelebihan energi ini
sangatlah perlu disalurkan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anak.
Segera setelah kelebihan energi tersalurkan, anak akan memperoleh kembali keseimbangan
dirinya, karena setelah istirahat, anak akan kembali memperbaharui dan memulihkan
energinya secara optimal.

5. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional

Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan yang lengkap,
meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah jika para ahli percaya

8
bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling tepat untuk membentuk manusia
seutuhnya.

B. OLAHARAGA PRESTASI

1. Olahraga Prestasi

Menurut Husdarta (2010:149) Olahraga prestasi adalah Kegiatan olahraga yang dilakukan
dan dikelola secara profesional dengan tujuan untuk memperoleh prestasi optimal pada
cabang-cabang olahraga. Para olahragawan atau atlit yang menekuni cabang-cabang olahraga
dengan tujuan untuk mencapai prestasi baik pada tingkat daerah, nasional maupun
internasional disyaratkan memiliki kebugaran dan harus memiliki keterampilan pada cabang
olahraga yang lebih baik dibandingkan dengan rata-rata non-atlit.

Olahraga prestasi merupakan kegiatan olahraga yang memiliki tujuan untuk mengembangkan
potensi manusia yang dimiliki untuk mencapai kemampuan dan prestasi yang optimal. Upaya
meningkatkan dan juga mempertahankan prestasi yang sudah dicapai oleh negara ini salah
satunya dengan diadakan pembinaan olahraga melalui pencarian dan pemanduan bakat,
pelatihan olahraga dan juga tidak lepas dari pendidikan yang berdasarkan dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

2. Sarana dan Prasarana Olahraga

Sarana olahraga adalah terjemahan dari “factiles” yaitu sesuatu yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan dalam pelaksanaan kegiatan olahraga atau pendidikan jasmani. Sedangkan
prasarana olahraga didefinisikan sebagai sesuatu yang mempermudah atau memperlancar
tugas dan memiliki sifat yang relatif permanen (Soepratomo, 2000:5-6).

Sarana dan prasarana olahraga merupakan peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk
kegiatan olahraga. Prasarana olahraga tempat atau ruang termasuk lingkungan yang
digunakan untuk kegiatan olahraga dan/atau penyelenggarakan keolahragaan (Undang-
undang Sistem Keolahragaan Nasional, 2005:pasal 1 ayat 20-21). Sarana dan prasarana
memiliki arti berbeda, kalau sarana yaitu peralatan atau media yang dapat berpindah-pindah,
dan prasarana merupakan media yang tidak dapat berpindah-pindah dan dipindah.
Manajemen sarana dan prasarana adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap

9
benda-benda agar senantiasa siap pakai. Dalam hal ini ada dalam ada dalam sarana dan
prasarana tersebut berupa, pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan gedung, serta penyediaan
lahan bagi lembaga yang akan berdiri adalah diselenggarakan oleh pemerintah (Mulyono,
2008:184).

1. Kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan, media, buku dan sumber
belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib
dimiliki oleh setiap sekolah

2. Kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi
daya dan jasa yang dimiliki oleh setiap sekolah (PERMEN Nomor 24 tahun 2007).

C. OLAHRAGA REKREASI

1.Pengertian Olahraga Rekreasi

Rekreasi, dari bahasa latin, re-creare, yang secara harfiah berarti 'membuat ulang' adalah
kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali jasmani dan rohani seseorang. hal ini
adalah sebuah aktivitas yang dilakukan seseorang selain pekerjaan. Kegiatan yang umum
dilakukan untuk rekreasi dalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi. kegiatan rekreasi
umumnya dilakukan pada akhir pekan. secara umum rekreasi dapat dibedakan dalam dua
golongan besar, (indoor recreatin) dan rekreasi di alam terbuka (outdoor recreation). Rekreasi
memulihkan kondisi tubuh dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran. Rekreasi adalah
"kegiatan atau pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang diwaktu luangnya, yang
memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi."

Pengertian rekreasi olahraga suatu kegiatan yang menyenangkan yang mengandung unsur
gerak positif. rekreasi olahraga adalah aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi
unsur-unsur olahraga sehinnga dapat menyenangkan.

Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau
waktu-waktu luang.

 menurut kusnadi (2002:4)

pengertian olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan untuk tujuan rekreasi

 menurut haryono (1978:10)

10
olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu senggang berdasarkan
keinginan atau kehendak yang timbul karena memberi kepuasan atau kesenangan

 menurut nurlan kusmaedi (2002:4)

olahraga rekreasi adalah kegiatan olahraga yang ditujukan untuk rekreasi atau wisata.

2. Tujuan Olahraga Rekreasi

Tujuan olahraga rekreasi yaitu:

 Pengisi waktu luang


 Pelepas lelah, kebosanan dan kepenatan
 Untuk memperoleh kesegaran jasmani dengan olahraga menyenangkan
 Memperoleh kesenangan dengan cara olahraga
 Memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan

3. Macam-macam Olahraga Rekreasi

Macam-macam olahraga rekresi yaitu:

1 Olahraga Rekreasi: Jogging

2 Olahraga Rekreasi: Renang

3 Olahraga Rekreasi: Panjat Tebing

4 Olahraga Rekreasi: Mendaki Gunung

5 Olahraga Rekreasi: Bersepeda

6 Olahraga Rekreasi: Dance / Tari

7 Olahraga Rekreasi: Fitness / Gym

8 Olahraga Rekreasi: Arung Jeram

9 Olahraga Rekreasi: Airsoft Gun

10 Olahraga Rekreasi: Memancing

11 Olahraga Rekreasi: Inline-Skating

11
D. OLAHRAGA TRADISIONAL

Undang-undang No. 5 Tentang Pemajuan Kebudayaan tahun 2017 merupakan tolak ukur
Maju dan Berkembangnya Kebudayaan di tanah air. Objek-objek pemajuan kebudayaan yang
termaktub dalam undang-undang tersebut salah satunya adalah Olahraga Tradisional. Dalam
undang-undang ini dijelaskan bahwa olahraga tradisional memiliki pengertian yaitu, berbagai
aktivitas fisik dan/ atau mental bertujuan untuk menyehatkan diri, peningkatan daya tahan
tubuh, di dasarkan pada nilai-nilai tertentu, dilakukan oleh kelompok masyarakat secara
terus-menerus dan diwariskan pada generasi berikutnya, antara lain beladiri, Pasola, lompat
batu dan debus.

Menurut Santoso Giriwijoyo dan Jafar Sidik (2013:233) berpendapat bahwa "olahraga adalah
serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara hidup, meningkatkan
kualitas hidup, dan mencapai tingkat kemampuan jasmani yang sesuai dengan tujuan". Jika
dilihat banyak sekali manfaat yang didapatkan tanpa kita sadari dari beberapa macam
keterangan yang diberikan. Manfaat lainnya adalah kepuasan diri, berkepribadian,
menciptakan sosialisasi dan pembentukan karakter. Pada hakikatnya olahraga mempunyai
aspek kerjasama, kominikatif, perjuangan, mental, jasmani dan lain sebagainya.

Olahraga Juga diatur dalam Peraturan Perundang-undangan dengan berdasar pada Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional
yang menyebutkan "Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan meningkatkan
kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan akhlak
mulia, sportivitas, disiplin, mempererat dan menbina persatuan dan kesatuan bangsa,
memperlakukan ketahanan nasional serta mengangkat harkat, martabak, dan kehormatan
bangsa". Dalam olahraga terkandung nilai-nilai yang positif dalam pembentukan karakter
bangsa melalui gambaran olahraga bukan hanya kompetisi saja melainkan bersifat rekreasi
seperti halnya parawisata tentunya dengan potensi yang dimiliki.

Selain Keolahragaan nasional dalam undang-undang tersebut juga mengatur tentang Olahraga
rekreasi pada Pasal 1 ayat12 menyatakan bahwa "Olahraga rekreasi adalah olahraga yang
dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan,
kebugaran, dan kegembiraan". Sebuah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran kembali
jasmani dan rohani dilakukan secara umum untuk dalam hal rekreasi merupakan bagian dari
parawisata, olahraga, permainan dan hobi. Kegiatan ini umumnya dilakukan untuk

12
menghabiskan waktu di akhir pecan dengan berkumpul bersama keluarga maupun orang lain
demi menyalurkan sebuah hobi atau mengembangkan olahraga yang bersifat tradisional.
Umumnya permainan olahraga tradisional ini dilakukan oleh masyarakat pedesaan jika
terdapat waktu yang luang.

Dalam hubungan Olahraga, masyarakat beserta kebudayaan dilihat dari pergerakan


lingkungan hidup dengan masyarakat dengan berbagai kelompok yang beragam. Senada yang
diutarakan oleh Prabang Setyono (2015:10) mengemukakan bahwa "Kehidupan sebetulnya
adalah proses pertukaran energi antara organisme dan lingkungan". Boleh dikata manusia
sebagai makhluk sosial yang memiliki kecenderungan untuk berkelompok dalam rangka
mencapai tujuan masing-masing. Memanfaatkan alam dan gejalanya untuk saling membantu.
Namun perbedaan tidak dapat dielakkan sebab perbedaan itu bersumber dari nilai maupun
norma masing-masing individu. Keberagaman budaya itu merupakan tantangan, karena
apabila tidak dikelola dan ditangani dengan baik maka keberagaman budaya akan dapat
mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Serta merupakan sebagai peluang,
karena keragaman budaya itu bila dibina dan diarahkan secara tepat, maka akan menjadi
suatu kekuatan atau potensi dalam melaksanakan pembangunan.

Olahraga tradisional sering dikaitkan sebagai Olahraga rekreasi dikarenakan dalam


permainan olahraganya mengandung beberapa aspek dan unsur olahraga rekreasi seperti
hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial. Selain meningkatkan potensi jasmani
juga rohani sehingga permainan olahraga tradisional dapat menarik perhatian dan memiliki
nilai budaya sebagai asset parawisata tak terhingga. Olahraga ini memiliki keunikan
tersendiri serta sebuah nilai budaya bagi yang menyaksikannya. Rekreasi merupakan kegiatan
atau pengalaman sukarela yang dilakukan oleh seseorang di waktu luang yang memberikan
kepuasan dan kenikmatan pribadi.

Menurut Hariyono (1988:10) "Olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada
waktu senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena memberi kepuasan
dan kesenangan". Permainan atau games mampu memberikan sebuah kepuasan maupun
kesenangan kepada pelaku yang memainkan sebuah permainan untuk mencari kebahagiaan
dan menyehatkan badan baik itu secara jasmani maupun rohani. Permainan yakni,
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh kesenangan sebagai sarana hiburan
yang diminati dan dimainkan olehbanyak orang tanpa mengenal usia. Permainan itu terdiri
dari permainan tradisional maupun modern dimana memfokuskan pada permainan tradisional

13
yang merupakan permainan zaman dahulu yang diwariskan secara turun temurun. Dari
generasi ke generasi.

Olahraga tradisional adalah bagian dari permainan tradisional asli rakyat yang harus dijaga
sebagai aset budaya bangsa yng memiliki unsur olah fisik tradisional. Permainan rakyat yang
berkembang perlu dilesatarikan karena selain hiburan maupun kesenangan olahraga ini juga
mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas jasmani dan rohani bagi si pelakunya.
Permainan tradisional ini berhubungan dengan hasil penggalian dari budaya sendiri yang di
dalamnya banyak mengandung nilai-nilai pendidikan karena permainan ini memberikan rasa
senang, gembira dan ceria pada anak. Permainan tradisional akan mengembangkan potensi
anak yang ditunjukkan dengan perilaku penyesuaian sosial dengan tetap melestarikan dan
mencintai budaya bangsa. Atmadibrata mengemukakan permainan tradisional Jawa barat
disinyalir memiliki ketrampilan prestatif yang bersifat entertainment yang dapat dijumpai
dimana-mana.

Olahraga asli berdasarkan dari identitas lokal bangsa daerah yang berbeda-beda namun
memiliki kesamaan dari segi olahraga tradisional yang disebabkan oleh adanya saling
mempengaruhi antara budaya yang satui dengan yang lain bahakan ada yang berasimilasi
atau berakulturasi. Olahraga Tradisional memang kurang dikenal bahkan tidak memiliki
penggemar di kalangan generasi milenial zaman ini. Namun meski begitu budaya
peninggalan para leluhur harus dilestarikan dan dikembangkan. Berikut ini merupakan
Contoh kecil dari penjelasan singkat Olahraga tradisional yang ada di Kabupaten Tolitoli
maupun Indonesia pada umumnya.

Lompat Batu (Nias)

Permainan olahraga ini hanya terdapat di Sumatera Utara dengan sebuah kisah pada masa
lampau orang-orang Nias sangat hobi dan gemar berperang maka mereka membangun
benteng setinggi 2 meter untuk membentengi diri. Maka tradisi melompat batu pun terlahir.
Tradisi ini dilakukan sebelum berperang di iringi dengan tarian-tarian perang. Namun pada
zaman sekarang tradisi ini berkembang menjadi sebuah permainan tradisional yang
sebelumnya sebagai bentuk tradisi ketika akan meranjak dewasa untuk segera dinikahkan
bagi yang bisa melompat di batu tersebut.

Pencak Silat.

14
Pada masyarakat etnis Dondo di Kabuapaten Tolitoli Ilmu beladiri sudah ada pada masa
lampau digunakan untuk melindungi diri dari kejahatan maupun bekal berperang. Pada etnis
lain pun tidak jauh berbeda dari etnis dondo itu sendiri. Ilmu beladiri ini popular di masa
kerajaan-kerajaan di nusantara hingga sekarang bahkan Pencak silat masuk dalam nomor
cabang yang diperlombakan di tingkat Daerah, nasional maupun internasional.

Egrang

Enggrang merupakan permainan olahraga tradisional yang berasal dari daerah jawa, enggrang
Jajangkungan (Bahasa Sunda) sering dimainkan oleh anak-anak karena untuk melakukan
permainan Enggrang ini hanya dibutuhkan sebatang bambu yang berukuran kecil dan
pembuatan nya pun relatif mudah cukup dengan menempelkan kayu pada sebatang bambu
dengan ketinggian 0,5 m dari tanah. Penempelan kayu tersebut berguna sebagai pijakan kaki.

Gobak Sodor

Gobak sodor merupakan olahraga tradisional yang mulai menghilang ditelan zaman,
permainan ini dilakukan oleh 5-7 orang peserta dan membutuhkan lapangan yang luas dengan
ukuran lapangan dapat disesuaikan dengan karakteristik seseorang. Inti permainannya adalah
menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik
yang sudah ditentukan, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara
lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan tersebut.

Dalam bahasa Tolitoli permainan olahraga ini disebut Kalaar yang di mainkan oleh 5-7 orang
peserta dengan membutuhkan lapangan yang luas. Biasanya arena yang digunakan yaitu
lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari
setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur sebagai tempat jaga. Permainan ini sangat
menyenangkan, selain itu juga melatih ketangkasan, strategi, kecepatan, kecerdikan dan
kekompakan.

Memanah

Memanah adalah salah satu olahraga tradisional yang telah ada sejak Indonesia masih
berbentuk kerajaan-kerajaan. Kegunaannya pada saat itu adalah untuk berburu binatang dan
berperang. Seperti kita ketahui Tolitoli merupakan salah satu daerah yang pada masa lampau
berbentuk kerajaan dan sejak Islam serta Pengaruh Ternate yang dibawa oleh para mubaligh
maka sistem kerajaan berganti menjadi kesultanan Tolitoli dengan Sultan Pertama adalah
Djamalul Alam.

15
Masih banyak lagi permainan olahraga tradisional di Indonesia yang tidak dapat saya jelaskan
satu persatu seperti, Tarik Tambang, Bakiak, Karapan sapi, Pantol, Pangkilan Dondo. Paraga,
Sepakraga Dondo. Kemungkinan masih banyak lagi Olahraga tradisional yang tersebar di
seluruh pelosok Nusantara.

Olahraga tradisional. Sejauh ini hanya di Indonesia yang mengenalkan jenis olahraga
tradisional kepada publik dalam negeri. Yang dimaksud tradisional adalah jenis olahraga
yang timbul berdasar permainan dari masing-masing suku dan etnis yang ada di Indonesia.
Dan cabang ini tidak semuanya dilombakan baik secara nasional maupun internasional.
Adapun cabang-cabang di dalamnya adalah: sepak raga, pencak silat, karapan sapi, engrang,
dan lain-lain.

Olahraga tradisional disebut juga sebagai budaya, yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara
genetis. Ketika seseorang berusaha melaksanakan kegiatan olahraga baik secara perorangan
maupun kelompok dengan orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Dengan demikian budaya dapat
diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan
berkembang dari waktu ke waktu. Sehingga kesimpulannya adalah Olahraga tradisional salah
satu simbol Identitas Bangsa.

16
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Pendidikan jasmani adalah salah mata pelajaran di sekolah yang merupakan media pendorong
perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, sikap sportifitas,
pembiasaan pola hidup sehat dan pembentukan karakter (mental, emosional, spiritual dan
sosial) dalam rangka mencapai tujuan sistem pendidikan Nasional.

Olahraga prestasi merupakan kegiatan olahraga yang memiliki tujuan untuk mengembangkan
potensi manusia yang dimiliki untuk mencapai kemampuan dan prestasi yang optimal.

Olahraga rekreasi adalah kegiatan yang menyenangkan yang mengandung unsur gerak
positif. aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi unsur-unsur olahraga sehinnga
dapat menyenangkan.

Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang dilakukan pada waktu senggang atau
waktu-waktu luang.

Olahraga tradisional memiliki pengertian yaitu, berbagai aktivitas fisik dan/ atau mental
bertujuan untuk menyehatkan diri, peningkatan daya tahan tubuh, di dasarkan pada nilai-nilai
tertentu, dilakukan oleh kelompok masyarakat secara terus-menerus dan diwariskan pada
generasi berikutnya.

2. Saran

Sebagai generasi muda kita dianjurkan untuk berolahraga selain untuk kebugaran dan
kesehatan tubuh, olahraga juga digunakan sebagai jati diri suatu bangsa, dengan begitu kita
perlu melestarikan dikenal oleh generasi berikut juga mancanegara.

17
DAFTAR PUSTAKA

Winarno. 2009. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Bandung: Ganecsa Exacta.

Depdiknas. 2006. Permendiknas.No.22 tentang Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan.
Jakarta: Depdiknas.

BNSP. 2006. Ruang Lingkup Penjasorkes. Jakarta: Depdiknas.

Sukintaka. 2004. Teori Pendidikan Jasmani Filosofi Pembelajaran dan Masa Depan. Bandung:
Yayasan Nuansa Cendikia.

Samsudin. 2008. Penbelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan(SD/MI). Jakarta: Litera.

Firmansyah, H. 2009. Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa dengan Hasil Belajar Pendidikan Jasmani.
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 6 No. 1.

Rosdiani, Dini. 2013. Model Pembelajaran Langsung Dalam Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan.
Bandung: Alfabeta.

Mulyanto, Respaty. 2014. Belajar dan Pembelajaran Penjas. Bandung: UPI.

Suryobroto, Agus S. 2004. Diklat Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani. Yogyakarta: FIK UNY.

Suherman, Adang. 2009. Revitalisasi Pengajaran Dalam Pendidikan Jasmani. Bandung: UPI.

https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-tujuan-ruang-lingkup-dan-manfaat-
pendidikan-jasmani.html?m=1

https://www.analisisilmu.site/2018/09/pengertian-olahraga-prestasi-serta.html?m=1

http://pengertianolahragarekreasi.blogspot.com/2017/01/pengertian-olahraga-rekreasi.html?m=1

https://shawless.net/olahraga-rekreasi/

18

Anda mungkin juga menyukai