Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun-tahun pertama kehidupan seorang anak merupakan masa
yang sangat menentukan bagi masa depan anak dan memiliki pengaruh
sangat besar terhadap masa depan suatu bangsa. Pada masa usia dini ini,
merupakan masa paling potensial untuk mengoptimalkan seluruh aspek
perkembangan yang ada pada dirinya, seperti perkembangan fisik,
kognitif, bahasa, moral, sosial emosional dan kemandirian anak. Untuk itu
pendidik dan orang tua berkewajiban mendidik dan membimbing anak
kearah perkembangan yang positif, hal ini sesuai dengan UU no.4 tahun
1979 tentang kesejahteraan anak yang mengamanatkan bahwa orang tua
adalah pendidik yang pertama dan utama yang bertanggung jawab atas
terwujudnya kesejahteraan anak baik jasmani, mental, spiritual, maupun
sosial. Peran keluarga sangat penting bagi perkembangan anak.
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya yang ditujukan
kepada anak sejak lahir sampai dengan enam tahun. Kegiatan tersebut
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani dalam memasuki
tahap perkembangan selanjutnya. Pendidikan bagi anak usia dini bertujuan
untuk membantu meletakkan dasar-dasar kearah perkembangan sikap,
pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak
dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Peran pendidik anak dalam pengembangan potensi dasar menjadi
sangat penting. Jika pengembangan potensi anak usia dini dilakukan
dengan cara yang tidak tepat, maka dampak negatifnya akan terus terbawa
sampai anak dewasa. Terutama perkembangan motorik kasar, bila anak
mengalami hambatan tubuhnya terlalu gemuk dan lemas bergerak anak
akan sulit mengikuti permainan yang dilakukan oleh teman-teman
sebayanya. Anak- anak pada masa usia dini memerlukan berbagai bentuk
layanan dan bantuan orang dewasa. Untuk dapat mengembangkan

1
1
kemampuan motorik kasar anak dapat dilakukan dengan cara bermain
menendang bola.
Anak sejak lahir memiliki kecakapan alamiyah atau sering disebut
dengan potensi, untuk itu semua anak memerlukan pendidikan sejak usia
dini. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk membentangakan kekuatan
potensi tersebut sehingga menjadi kemampuan aktual yang bermanfaat
bagi kehidupan anak. Oleh karenanya perlu dilakukan usaha untuk
mengembangkan potensi tersebut agar menjadi kemampuan.
Taman pendidikan anak (TPA) adalah wahana asuhan
kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk
waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak punya
waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya. Selain itu
taman pendidikan anak juga disebut sebagai wahana pendidikan dan
pembinaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga
untuk jangka waktu tertentu selama orang tuanya berhalangan atau tidak
memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh anaknya karena bekerja atau
sebab lain. Taman pendidikan anak adalah salah satu bentuk pendidikan
nonformal untuk anak usia 0-6 tahun. Bentuk pelayanan dapat digulongkan
sesuai dengan usia perkembangan anak.
Pengembangan kemampuan anak dilakukan dengan kegiatan-
kegiatan yang menyenangkan. Kegitan tersebut misalnya bermain
menendang bola.Bermain menendang bola adalah salah satu kegiatan yang
dapat melatih motorik kasar anak, dengan perkembangan motorik kasar
yang baik anak akan dapat mempelajari dunia di sekitar anak.
TPA Al- Alif adalah salah satu taman pendidikan anak yang berdiri
sejak tahun 2011 dan terletak di RT/RW .03/01 desa Blimbing Gudo
Jombang. Dengan peserta didik 10 anak, Untuk mempersiapkan anak didik
yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, TPA Al- Alif selalu
mengutamakan lima bidang pengembangan anak dalam setiap
pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan program tahunan yang telah
dibuat. Diantara kegiatan tersebut adalah bermain menendang bola,

2
kegiatan bermain menendang bola dilakukan dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.
Program SI PAUD Universitas Terbuka Pokjar Jombang
menargetkan lulusannya menjadi tenaga pendidik yang profesional
sehingga dapat mengembangkan program PAUD dan dapat membuat
inovasi-inovasi pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran di lembaga
pendidikan anak usia dini. Salah satu mata kuliah yang harus ditempuh
mahasiswa yaitu analisis kegiatan pengembangan pendidikan anak usia
dini. Berkaitan dengan latar belakang di atas maka telah dilakukan
penelitian di TPA Al- Alif Blimbing Gudo Jombang, dengan tujuan untuk
mengumpulkan data mengenai “ Pengembangan kemampuan motorik
kasar anak melalui kegiatan bermain menendang bola pada anak usia dini
dan selanjutnya dianalisis secara kritis.
B. Fokus Penelitian
Setelah diadakan observasi di salah satu ruang kelas TPA Al- Alif
Blimbing Gudo Jombang. Maka penelitian ini terfokus pada kegiatan
pengembangan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan bermain
menendang bola pada anak usia dini di TPA Al-Alif Blimbing Gudo
Jombang.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti melakukan penelitian adalah:
1. Mengumpulkan data mengenai:
a. Pelaksanaan kegiataan pengembangan kemampuan motorik kasar
melalui kegiatan bermain menendang bola.
b. Proses pembelajaran.
c. Metode pembelajaran.
d. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran.
e. Tujuan pendidik melakukan kegiatan tersebut.
f. Manfaat pendidik melakukan kegiatan tersebut.
2. Membuat analisis kritis mengenai kegiatan pembelajaran tersebut.

3
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Lembaga TPA Al-Alif Blimbing Gudo Jombang
a. Memberi masukan terhadap perkembangan dan pembelajaran anak
usia dini ke arah yang lebih baik.
b. Meningkatkan mutu dan kwalitas sekolah.
c. Memberi inspirasi untuk menggali dan mewujudkan model-model
pembelajaran yang baru dengan memanfaatkan lingkungan sekitar.
2. Pendidik
a. Memberi masukan yang baik terhadap perkembangan dan
pembelajaran anak usia dini.
b. Memberi masukan peningkatan mutu pembelajaran kreatif dan
inovatif di TPA.
c. Mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran yang
digunakan.
3. Peneliti
a. Melatih peneliti untuk melakukan Penelitian kelas.
b. Mengembangkan kemampuan peneliti dalam hal menganalisis suatu
kegiatan anak di lembaga pendidikan anak usia dini.
c. Dapat menambah wawasan peneliti mengenai dunia pendidikan anak
usia dini.

BAB II

4
LANDASAN TEORI

A. Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar


1. Teori-Teori Perkembangan
a. Menurut Werner (1957)
Anak berkembang menuju kearah terbentuknya pribadi
utuh yang ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor bakat dan faktor
lingkungan. Konsep perkembangan pada anak yaitu perkembangan
sejalan dengan ortogenetis, maksudnya bahwa perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi
menuju sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan
integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan
sebagai prinsip totalitas pada diri anak.
b. Menurut Lerner dan Hultsch (1983)
Perkembangan manusia sesungguhnya berlangsung
sepanjang kehidupan, mulai dari saat konsepsi sampai dengan saat
kematian. Selain itu dinyatakan juga bahwa perkembangan manusia
juga merupakan perubahan berkesinambungan yang terjadi secara
beransur-ansur namun demikian perubahan tersebut dapat juga
terjadi secara tiba-tiba yang menyebabkan suatu ketidak
seimbangan.
2. Pengertian Perkembangan
Proses perkembangan pasti dialami oleh setiap individu,
perkembangan ini terjadi merupakan proses yang alamiyah maupun
proses yang dipelajari artinya diperlukan belajar atau latihan. Untuk
itu semua individu terutama anak usia dini memerlukan ransangan
atau bantuan dari orang dewasa dalam proses perkembangan,
Berdasarkan uraian diatas, yang dimaksud dengan
perkembangan adalah suatu proses dalam kehidupan manusia yang
berlangsung secara terus menerus sejak masa konsepsi sampai akhir
hayat. Perkembangan juga diartikan sebagai perubahan-perubahan
yang dialami oleh seorang individu menuju tingkat kedewasaan atau

5
5
kematangan yang berlangsung secara sistematis, progesif dan
berkesinambungan baik itu mencapai aspek fisik maupun spikis
(yusuf, 2016).
3. Pengertian Motorik kasar
Pengertian motorik kasar menurut beberapa pendapat :
a. Menurut Bredekamp (1997) menjelaskan bahwa pengembangan
fisik anak usia prasekolah seharusnya dilakukan dalam seluruh
kegiatan pengembangan dan kurikulum.
b. Menurut Hilgard, dkk menyatakan bahwa setiap bentuk yang
berulang dengan cepat dan lancar, tersusun dari pola gerakan yang
dapat dikenal.
c. Untuk merangsang motorik kasar anak menurut Hadis (2003) dapat
dilakukan dengan melatih anak untuk meloncat, berlari, memeras,
bersiul, membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira, berjinjit,
berdiri diatas satu kaki, berjalan di titian.
Perkembangan Motorik adalah proses seorang anak belajar
untuk terampil mengerakkan anggota tubuh. Untuk itu anak belajar
dari guru tentang beberapa pola gerakan yang dapat mereka lakukan
untuk melatih ketangkasan, kecepatan, kekuatan, kelenturan serta
ketepatan koordinasi tangan dan mata. Mengembangkan kemampuan
motorik anak sangat diperlukan anak, agar mereka dapat tumbuh dan
berkembang secara optimal.
Berdasarkan uraian diatas yang dimaksud motorik kasar adalah
kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian
tubuh anak. Kemampuan motorik kasar ini biasanya memerlukan
tanaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar,
pengembangan ini juga memerlukan koordinasi kelompok otot-otot
anak yang tertentu yang dapat membuat mereka dapat meloncat,
berdiri, memanjat, berlari.

4. Manfaat Kemampuan Motorik Kasar Bagi AUD

6
Gerakan motorik kasar juga selalu mengandalkan kematangan
dalam koordinasi. Gerakan ini juga melibatkan aktivitas otot tangan,
kaki dan seluruh tubuh anak. Perkembangan motorik kasar memiliki
peran yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Secara langsung perkembangan motorik atau
fisik seorang anak akan menentukan ketrampilan anak dalam bergerak.
Sedangankan secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan
fisik akan mempengaruhi cara pandang anak terhadap dirinya sendiri
dan cara pandang anak terhadap orang lain.
Perkembangan fisik berjalan seiring dengan perkembangan
motorik, karena perkembangan motorik merupakan perkembangan
pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat
syaraf, dan otot terkoordinasi. Untuk itu perkembangan fisik motorik
tidak dapat dipisahkan karena keduanya saling mendukung dan saling
terkait satu sama lain.
Perkembnagan motorik perlu dilakukan sejak dini karena
merupakan masa yang paling ideal untuk mempelajari kemampuan
motorik. Menurut Hurlock (1996) ada lima alasan yaitu:
a. Tubuh anak lebih lentur dibanding tubuh orang dewasa.
b. Anak belum banyak memiliki ketrampilan yang akan berbenturan
dengan ketrampilan yang baru dipelajarinya sehingga anak
mempelajari ketrampilan lebih muda.
c. Secara keseluruhan anak lebih berani pada waktu kecil dari pada
mereka telah dewasa. Oleh karna itu mereka lebih berani mencoba
sesuatu yang baru.
d. Apabila orang dewasa merasa bosan dengan pengulangan, anak-
anak justru merasa sebaliknya. Mereka justru menyenangi sesuatu
yang diulang-ulang.oleh sebab itu, mereka bersedia mengulangi
suatu tindakan hingga pola otot terlatih untuk melakukannya
secara efektif.
e. Pada usia anak memiliki tanggung jawab yang lebih kecil
dibanding ketika mereka bertambah besar. Untuk itu mereka lebih

7
cepat menguasai suatu ketrampilan karena mereka melakukannya
dengan sedikit beban tanggung jawab.
5. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Motorik Kasar AUD.
a. Faktor tampilan
Faktor tampilan paling sering berpengaruh pada kemampuan
motorik kasar tertentu, faktor tampilan dapat berupa ukuran tubuh,
pertumbuhan fisik, sistim syaraf, kekuatan dan berat tubuh.
b. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan juga mempengaruhi perkembangan kemampuan
motorik kasar, karena stimulus dan motifasi dari lingkungan dapat
meningkatkan kemampuan motorik kasar anak.
B. Bermain Menendang Bola
1. Pengertian Bermain
Kebutuhan bermain sangatlah mutlak bagi perkembangan anak.
Dalam hal ini lingkungan dan orang dewasa perlu memfasilitasi
kebutuhan anak dengan menyediakan berbagai permainan yang dapat
mendukung perkembangan anak, permainan dan alat permainan
tersebut tidak harus bernilai ekonomi yang tinggi atau mahal tetapi
apapun dapat dijadikan alat bermain tentunya sesuatu alat yang aman
bagi anak.
Bermain membawa harapan tentang dunia yang memberikan
kegembiraan, memungkinkan anak berkhayal tentang sesuatu atau
seseorang. Bermain juga merupakan kebutuhan yang esensial bagi
anak karena melalui bermain anak akan dapat meningkatkan
kebutuhan motorik, kognitif, kreatifitas, bahasa, sosial emosiaonal.
Pengertian bermain menurut para ahli :
a. Menurut Piaget, 1951 Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan
berulang-ulang.
b. Menurut Elisabeth Hulock (1987:320) bermain adalah setiap
kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya
tanpa pertimbangan hasil akhir.

8
c. Menurut Roger, Cosby S dan Janet K. Sawyers (1995) setiap anak
ingin selalu bermain sebab dengan bermain anak merasa rileks,
senang dan tidak tertekan.
Berdasarkan uraian di atas yang dimaksud dengan bermain
adalah suatu aktifitas yang dilakukan anak secara langsung dan
spontan. Bermain juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang
digunakan untuk berbagai tujuan yang menyenangkan.
2. Macam-macam Bermain
Anak usia dini anak yang selalu menyukai dunia bermain karena
separuh waktunya digunakan untuk bermain, mereka suka
mengeksplorasikan semua emosinya dengan bermain. Berikut macam-
macam bermain yang sering dilakukan anak usia dini antara lain:
a. Bermain Sosial
Tugas seorang pendidik dalam kegiatan bermain sosial adalah
mengamati cara bermain anak dengan teman-temannya, dari
kegiatan tersebut akan diperoleh beberapa partisipasi yang
dilakukan anak yaitu tidak peduli, soliter, penonton, pararel,
asosiatif dan koorperatif
b. Bermain dengan Benda
Bermain dengan benda merupakan kegiatan bermain ketika anak
dalam bermain menggunakan benda tertentu untuk dijadikan
hiburan yang menyenangkan. Ada beberapa tipe dalam bermain
seperti ini misalnya : bermain praktis, bermain simbolik, dan
bermain dengan aturan.
c. Bermain Peran
Bermain peran merupakan suatu kegiatan bermain dengan suatu
rangkaian perasaan, ucapan, ataupun tindakan sebagai suatu pola
hubungan unik yang menunjukkan oleh individu terhadap individu
lainnya.
d. Bermain Sosiadrama
Sosiodrama merupakan kegiatan yang paling disukai anak usia
dini dan banyak dilakukan dalam kegiatan proses pembelajaran.

9
3. Manfaat Bermain
Dunia anak adalah dunia bermain karna bermain digunakan
sebagai media untuk menguatkan ketrampilan dan kemampuan anak.
Walaupun bermain merupakan kegiatan yang bebas dan spontan tetapi
bermain memiliki banyak manfaat diantaranya adalah:
a. Bagi perkembangan aspek fisik
Anak berkesempatan melakukan kegiatan yang melibatkan
gerakan-gerakan tubuh yang membuat tubuh anak sehat dan otot-
otot tubuh menjadi kuat.
b. Bagi perkembangan aspek motorik halus dan kasar
Bermain dapat meningkatkan kemampuan motorik halus dan kasar
anak karena bermain dibutuhkan gerakan dan koordinasi dari
tubuh ( tangan, kaki, mata).
c. Bagi perkembangan aspek emosi
Bermain juga dapat meningkatkan aspek emosi dengan bermain
anak dapat melepaskan ketegangan yang ada dalam dirinya anak
dapat menyalurkan perasaan dan emosinya.
4. Pengertian Menendang Bola
Menendang bola merupakan salah satu bentuk permainan yang
dapat meningkatkan kemampuan fisik motorik kasar anak. Permainan
ini dapat dilakukan dengan cara berkelompok atau dengan cara
sendiri. Permainan ini juga termasuk salah satu jenis permainan yang
menyenangkan karna menggunakan media yang nyata yaitu berupa
bola.
Berdasarkan hal di atas jadi yang di maksud dengan menendang
bola adalah gerakan kaki untuk menyentuh, mendorong atau
menyepak bola. Menendang bola merupakan ciri khas dalam
permainan bola.yang dapat melatih kekuatan otot kaki.
5. Cara Menendang Bola
Menendang bola tidak hanya sekedar menendang bola tersebut
tetapi banyak sekali cara atau teknik yang harus diketahui dalam
menendang bola. Diantara cara menendang bola yang baik adalah :

10
a. Menendang bola dengan kaki bagian dalam
Teknik ini digunakan untuk menggumpan jarak pendek antara
pemain dengan pemain
b. Menendang bola dengan punggung kaki
Kegiatan tersebut digunakan untuk menembak bola cukup keras,
tetapi arah bola masih sering kurang terkontrol. Biasanya untuk
menendang ke gawang.
c. Menendang bola dengan kaki bagian luar
Kegiatan tersebut digunakan untuk operan jarak pendek, jarak
jauh, operan bawah, operan melambung atas tniggi.
6. Manfaat Menendang Bola
Permainan menendang bola bagi anak usia dini memiliki banyak
sekali manfaatnya diantaranya adalah :
a. Dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar anak
b. Dapat mengenal bentuk geometri dari bola
c. Dapat meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan teman
d. Dapat mengguatkan otot kaki.
C. Anak Usia Dini Di TPA
1. Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional, ialah anak sejak lahir
sampai usia enam tahun. Sementara itu National Association for
Education Of Young Children (NAEYC) mengatakan bahwa anak usia
dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tanun, yang
tercakup dalam program pendidikan di taman penitipan anak,
penitipan anak pada keluarga (family child care home), pendidikan pra
sekolah baik swasta maupun negeri, TK, dan SD (NAEYC,1992).
2. Karakteristik Anak Usia Dini
a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar. Anak usia dini sangat ingin
tahu tentang dunia sekitarnya. Pada masa bayi rasa inign tahu ini
ditunjukkan dengan meraih benda yang ada dalam jangkauannya
kemudian memasukkannya ke mulutnya.

11
b. Merupakan pribadi yang unik. Meskipun banyak kesamaan dalam
pola umum perkembangan anak usia dini, setiap anak memiliki
kekhasan tersendiri dalam hal bakat, minat, gaya belajar, dan
sebagainya.
c. Suka berfantasi dan berimajinasi. Fantasi adalah kemampuan
membentuk tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang
sudah ada. Imajinasi adalah kemampuan anak untuk menciptakan
obyek atau kejadian tanpa didukung data yang nyata (Siti Aisyah,
2008).
d. Masa paling potensial untuk belajar. Masa itu sering juga disebut
sebagai “golden age” atau usia emas. Karena pada rentang usia itu
anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
pesat di berbagai aspek.
e. Menunjukkan sikap egosentris. Pada usia ini anak memandang
segala sesuatu dari sudut pandangnya sendiri. Anak cenderung
mengabaikan sudut pandang orang lain.
f. Memiliki rentang daya konsentrasi yang pendek. Anak usia dini
memiliki rentang perhatian yang sangat pendek. Pehatian anak
akan mudah teralih pada hal lain terutama yang menarik
perhatiannya.
g. Sebagai bagian dari makhluk sosial. Anak usia dini mulai suka
bergaul dan bermain dengan teman sebayanya. Ia mulai belajar
berbagi, mau menunggu giliran, dan mengalah terhadap temannya.
Melalui interaksi sosial ini anak membentuk konsep dirinya.
3. Pengertian Taman Pendidikan Anak (TPA)
Taman pendidikan anak adalah wahana asuhan
kesejahteraan sosial yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk
waktu tertentu bagi anak yang orang tuanya berhalangan atau tidak
punya waktu memberikan pelayanan kebutuhan kepada anaknya.
Taman pendidikan anak juga sebagai wahana pendidikan dan
pembinaan kesejah teraan anak yang berfungsi sebagai pengganti

12
keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orang tuanya
berhalangan.
4. Bentuk dan Karakteristik TPA
Ada tiga jenis TPA bila ditinjau dari bentuk karakternya,
yaitu sebagai berikut:
a. TPA sehari penuh atau fullday care.TPA jenis ini anak berada di
lembaga tersebut selama sehari penuh, biasanya selama 9 jam.
b. TPA setengah hari halfday care, yaitu anak dititipkan di lembaga
setengah hari atau selama 5 jam.
c. TPA insidental atau insidental day care, yaitu anak dititipkan
dilembaga yang banyak muncul di pusat pembelanjaan untuk
melayani orang tua yang akan berbelanja.
5. Fungsi Taman Pendidikan Anak (TPA)
Penyelenggaraan TPA memberikan layanan yang terintegrasi
dalam bidang gizi, kesehatan dan psikososial kepada anak usia dini
fungsi layanan tersebut antara lain:
a. Pencegahan, yaitu menghindarkan anak balita dari lingkungan
sosial yang memiliki berbagai hambatan yang akan menyebabkan
tidak terpenuhinya kebutuhan anak balita secara optimal.
b. Pengembangan, yaitu meningkatkan kemampuan anak balita
sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan lingkungan
sosial dalam proses pengasuhan.
c. Rehabiliyasi, yaitu menyembuhkan dan meminimalkan berbagai
bentuk dampak penelantaran yang dialami oleh anak balita.
d. Perlindungan, yaitu mencegah terjadinya bentuk kerawanan pada
balita maupun lingkungan sosial anak yang akan dapat
menyebabkan terjadinya penelantaran dan permasalahan dalam
kehidupannya.

6. Dasar Filsafat Pendidikan di TPA


Untuk mewujudkan anak usia dini yang berkualitas, maju,
mandiri, demokrasi dan berprestasi maka TPA dilandasi oleh dasar

13
filsafah pendidikan yang dirumuskan sebagai “Tempa, Asah, Asih,
dan Asuh”.
a. Tempa adalah upaya yang dilakukan untuk mewujudkan dan
meningkatkan kualitas fisik anak usia dini melalui upaya
pemeliharaan kesehatan, peningkatan mutu gizi, olah raga yang
teratur dan terukur serta pendidikan jasmani sehingga anak
memiliki nilai-nilai karakteristik.
b. Asah dimaksudkan agar anak usia dini memiliki kondisi
intelektual yang berkembang secara optimal, sehat dan berkualitas.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai program
yang dapat membantu menumbuhkan minat, bakat, apresiasi,
kreativitas secara berkelanjutan dan bertujuan.
c. Asih Pada dasarnya merupakan pendampingan dan perlindungan
terhadap anak usia dini. Asih juga merupakan pembinaan lanjutan
yang mengutamakan prinsip kepentingan terbaik bagi anak,
mewujudkan hak anak untuk berpartisipasi penuh dalam pendaya
gunaan waktu luang mereka secara bermanfaat.
d. Asuh dimaksudkan untuk mewujudkan kualitas kepribadian dan
jati diri anak agar memiliki integritas, iman dan takwa,
patriotisme, nasionalisme, rasa tanggung jawab.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

14
A. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah anak-anak, pendidik, dan Kepala TPA
Al- Alif Blimbing Gudo Jombang. Waktu Penelitian dilaksanakan pada
hari kamis, 8 Oktober 2015 mulai pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.00
WIB.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu suatu metode
yang menginterpretasikan data mengenai fenomena atau gejala yang
diteliti di lapangan. Diantara metode penelitian yang digunakan adalah:
1. Metode Observasi
Observasi adalah sistem atau rencana untuk mengamati perilaku
yang bertujuan untuk melihat fenomena yang unik dan mencatat
subyek yang sedang diteliti serta menjaring informasi mengenai
bagaimana siswa bersikap dan berinteraksi.
2. Metode Wawancara
Wawancara adalah salah satu alat pengumpul data yang
dilakukan dengan cara melakukan percakapan atau tanya jawab dengan
orang lain atau subjek yang berhubungan dengan penelitian.
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk
mengumpulkan bukti-bukti dan penjelasan yang lebih luas mengenai
fokus penelitian yang berupa portofolia, foto, penilaian, catatan
anekdot, serta perangkat pembelajaran yang telah dilaksanakan.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Pedoman Observasi
Observasi ini digunakan untuk melihat fenomena yang unik
atau menarik untuk dijadikan fokus penelitian. Hal ini terkait dengan
bagaimana model pengembangan kegiatan, penataan ruangan,
kegiatan yang dilakukan oleh anak, jumlah guru dalam satu kelas, alat
peraga edukatif atau APE yang digunakan, posisi anak waktu
15

15
kegiatan, dan bagaimana cara pendidik dalam memimpin kegiatan.
Sehingga instrumen observasinya sebagai berikut :

Tabel 3.1
PEDOMAN OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI KB

Tujuan : Kegiatan pembelajaran di Taman Pendidikan Anak (TPA)


Tempat : TPA Al- Alif Blimbing Gudo Jombang
Tanggal :
Usia : 2-6 Tahun

Hal-hal unik/menarik Ada Keterangan/ uraian


No
yang ditemukan dalam Ya Tidak peryataan
1 Model Pengembangan
kegiatan
2 Penataan Ruangan
3 Kegiatan yang dilakukan
anak
4 Alat Peraga Edukatif
(APE) yang digunakan
5 Pengaturan/
pengelompokkan Anak

6 Cara pendidik memimpin


kegiatan
7 Peran orangtua anak
8 Fasilitas penunjang
kegiatn
9 Respon anak dalam
mengikuti kegiatan
10 Kemampuan/minat
dalam kegiatan
menjiplak

2. Pedoman Wawancara
Wawancara ini digunakan untuk menggali informasi lebih
mendalam mengenai fokus penelitian.

16
a. Instrumen Wawancara terhadap pendidik TPA Al-Alif Blimbing
Gudo Jombang.
Nama : ....................
Tanggal :.....................
Tujuan : .....................
1) Usia berapa saja anak-anak yang berada dalam TPA yang ibu
asuh?
2) Apa perbedaan/keistimewaan progam TPA yang ibu asuh
dibandingkan TPA lainnya?
3) Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan untuk TPA yang ibu
asuh?
4) Kegiatan apa yang ibu berikan pada hari ini ?
5) Metode apa saja yang Ibu gunakan dalam kegiatan
pembelajaran?
6) Apa manfaat dari pembelajaran yang ibu berikan ?
7) Tadi saya melihat kegiatan yang dilakukan oleh anak yaitu
bermain menendang bola. Apa tujuan Ibu melakukan kegiatan
tersebut ?
8) Bagaimana cara ibu mengatasi anak yang tidak mau ikut
kegiatan ?
9) Apa peran orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan
di TPA ini ?

b. Instrumen Wawancara terhadap kepala TPA Al-Alif Blimbing


Gudo Jombang
Nama :.................................

17
Tanggal : ................................
Tujuan : .................................
1) Apakah visi, misi dan mungkin tujuan TPA yang ibu pimpin
dalam kaitannya dengan pendidikan anak?
2) Untuk mencapai tujuan tersebut, program apa yang ibu
terapkan ?
3) Siapa yang merancang program itu Bu?
4) Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak didik di TPA
ini?
5) Tahun berapa TPA ini didirikan?
6) Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di TPA
ini?
7) Apa nama yayasan dari lembaga yang ibu pimpin?
8) Bagaimana dengan pendanaan untuk kegiatan di TPA?
9) Berapa SPP atau iuran per bulan anak di TPA ini?
10) Dari mana HR untuk pendidik yang ada di TPA ini?
3. Pedoman Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan bukti-bukti
dan penjelasan yang lebih luas mengenai fokus penelitian.
Dokumen-dokumen yang dikumpulkan antara lain:
a. Rencana kegiatan mingguan
b. Rencana kegiatan Harian
c. Data guru dan SDM nya
d. Data peserta didik dan foto kegiatan pembelajaran

BAB IV
ANALISIS DATA

18
A. Tabulasi Data
Analisis data dalam penelitian ini meliputi tabulasi data untuk
mempermudah melihat analisis kritis tentang pengembangan kemampuan
motorik kasar anak melalui kegiatan menendang bola. Selanjutnya
melakukan analisis kritis tentang kemampuan motorik kasar anak melalui
kegiatan bermain menendang bola.
Tabel 4.1
Tabulasi data

Wawancara
Wawancara
Observasi denngan Kepala Dokumentasi
dengan Pendidik
Sekolah
Model Di TPA ini dari Visi : Visi misi
pengembangan usia 2-6 tahun membentuk lembaga,
kegiatan secara Usia anak di TPA generasi muda Foto
klasikal. kami rata-rata yang cakap, dokumentasi
Kegiatan awal usia 2 tahun - 6 cerdas dan Kegiatan anak
anak-anak tahun. berwawasan bermain
diajak duduk Anak dititipkan di Misi : menendang
melingkar di TPA ini sebelum Membentuk bola, Daftar
lantai orang tuanya generasi muda pendidik dan
menghadap ke berangkat kerja, yang islami, stuktur
pendidik. ada yang anak mandiri, bertakwa organisasi,
Pendidik dititipkan bila kepada Allah daftar anak dan
bercakap- ibunya sedang SWT, dan jadwak kegiatan
cakap dengan sibuk saja. berguna bagi anak
anak didik Cara penanganan bangsa dan
tentang cara kesehatan Negara serta
menendang pendidik dan agama .
bola yang baik. pimpinan Masalah
Pendidik bekerjasama pendanaan di
memberi dengan pukesmas TPA ini yaitu dari
19
contoh dan dan bidan yang iuran tiap bulan.

19
membantu ada di desa.
anak dalam Progam kegiatan Jumlah pengasuh
menendang dirancang oleh yang ada di TPA
bola. pimpinan dan ini ada 3 pegasuh,
pendidik yang ada ada yang lulusan
di TPA ini. SLTA dan lulusan
Jumlah anak yang S-1,
ada di TPA ini
ada 10 anak. Untuk iuran
Kegiatan yang perbulan disini
dilakuakan pada sebesar Rp200
hari ini tadi yaitu 000, -
bermain Kesehatan anak
menendang bola, disini
tujuan dari bekerjasama
kegiatan tersebut dengan bidan atau
adalah untuk puskesmas
melatih dan terdekat.
mengembangkan Untuk makan di
kemampuan TPA ini dulu di
motorik kasar sediakan sarapan
anak. pagi, tetapi
Kegiatan tersebut sekaran disini
sudah disesuaikan disediakan makan
dengan siang saja karena
karakteristik anak anak-anak sudah
usia dini dan banyak yang
sesuai dengan makan di rumah,
tahapan walaupun di
perkembangan rumah tadi tidak
anak. sempat sarapan
Kegiatan ibu mereka

20
mengembangkan membawakan
motorik kasar bekal sarapan
anak melalui pagi.
kegiatan bermain Yang merancang
menendang bola , kegiatan dan
membuat anak progam di TPA
terlatih kekuatan ini adalah
otot besar anak yayasan bersama
sehingga dengan pendidik.
perkembangan Anak-anak
motorik kasar dijemput oleh
anak dapat orang tuanya bila
berkembangan orang tua mereka
dengan baik. sudah pulang dari
Untuk mengatasi bekerja anak-anak
anak yang tidak dijemput, Orang
mau melakukan tua senang
kegiatan tersebut dengan progam
dirayu agar mau yang ada di TPA
mengikuti ini.
kegiatan tersebut.
Untuk makan di
sini menyediakan
makan siang saja,
karena pada
waktu pagi anak-
anak sudah
sarapan di rumah,
dan untuk minum
di sini sudah
disediakan.
kecuali

21
perlengkapan
pribadi bawa dari
rumah.

A. Analisis Kritis
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa kegiatan di TPA Al-Alif merupakan suatu lembaga
pendidikan dan pengasuhan yang berbentuk TPA setengah hari atau
halfday care, dan menampung anak usia 2-4 tahun.Pada lembaga TPA ini
anak dititipkan dilembaga hanya setengah hari saja. Anak-anak datang
mulai pukul 07.00 WIB dan pulang pukul 14.00 WIB. Lembaga TPA Al-
Alif yang berada di desa Blimbing kecamatan Gudo kabupaten Jombang
ini mempunyai tujuan untuk membantu ibu-ibu yang sibuk bekerja atau
tidak punya waktu yang cukup untuk mengasuh anaknya agar tumbuh dan
berkembang sesuai dengan perkembangannya seoptimal mungkin.
Kegiatan yang dilakukan di TPA Al-Alif adalah belajar sambil bermain
yang disesuaikan dengan minat dan karateristik anak.
Pengembangan kegiatan bermain menendang bola dengan bantuan
pengasuh di TPA Al-Alif sudah sesuai dengan tingkat perkembangan
motorik kasar anak usia 2-3 tahun, yaitu:anak mulai melatik kekuatan otot
kakinya, mulai. Kegiatan bermain menendang bola dalam
mengembangkan motorik kasar anak usia dini berkaitan dengan
kemampuan perkembangan sosial, emosional, kognitif, bahasa, motorik
dan nilai-nilai agama dan moral anak.
Kegiatan yang dilakukan anak didik seperti menendang bola di
TPA Al-Alif blimbing Gudo Jombang merupakan Kegiatan yang
dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan anak di bidang
pengembangan motorik kasar anak, Pengembangan kemampuan motorik
kasar anak melalui kegiatan bermain menendang bola merupakan salah
satu program yang dimiliki TPA Al- Alif Blimbing Gudo Jombang.
Pelaksanaan kegiatan pengembangan motorik kasar anak terutama
pengembangan kemampuan untuk menendang bola yang dilakukan di

22
TPA Al- alif blimbing Gudo Jombang tidak seperti yang dilakukan di
sekolah dasar melainkan hanya mengenalkan konsep atau cara-cara
sederhana dalam menendang bola, itu pun dilakukan melalui kegiatan
yang menyenangkan tanpa ada unsur paksaan seperti melalui kegiatan
bermain menendang bola yang dikemas sesuai usia anak TPA, karna dunia
anak adalah dunia bermain. selain itu di TPA Al- Alif juga bertujuan
untuk meningkatkan perkembangan anak, baik perkembangan sosial,
emosional, kognitif, bahasa dan motorik dan nilai-nilai moral agama,
namun ada nilai-nilai pendidikan yang kami berikan kepada anak. Secara
fasilitas, kami mencoba memberikan yang terbaik yang berkaitan dengan
perkembangan anak seperti media media yang mendukung perkembangan
motorik kasar anak, seperti bola besar, bola kecil.
Apa yang dilakukan di lakukan TPA Al-Alif yaitu penanaman atau
peningkatan kemampuan motorik kasar anak melalui kegiatan bermain
menendang bola. Perkembangan kemampuan motorik kasar pada anak
usia dini perlu mendapat perhatian khusus, hal tersebut sesuai dengan
pendapat Lerner dan Hultsch (1983), yaitu perkembangan manusia
sesungguhnya berlangsung sepanjang kehidupan, mulai dari saat konsepsi
sampai dengan saat kematian. Selain itu dinyatakan juga bahwa
perkembangan manusia juga merupakan perubahan berkesinambungan
yang terjadi secara beransur-ansur namun demikian perubahan tersebut
dapat juga terjadi secara tiba-tiba yang menyebabkan suatu ketidak
seimbangan. Sedangkan Menurut Werner (1957) Konsep perkembangan
pada anak yaitu perkembangan sejalan dengan ortogenetis, maksudnya
bahwa perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang
berdiferensiasi menuju sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi,
dan integrasi meningkat secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan
sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Anak berkembang menuju kearah
terbentuknya pribadi utuh yang ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor
bakat dan faktor lingkungan.
Pengembangan kemampuan motorik kasar anak di TPA Al-Alif
Blimbing Gudo Jombang tidak hanya dilakukan dengan bermain

23
menendang bola saja tetapi masih bayak lagi kegiatan yang lain misalnya
menangkap bola, berjalan diatas papan titian, berjalan pada garis lurus.
Kegiatan bermain menendang bola yang dikembangkan oleh para
pendidik di TPA Al-Alif akan dapat meningkatkan kemampuan motorik
kasar anak terutama dalam kemampuan menendang bola dengan benar dan
tepat. Kaos kaki adalah sarung kaki yang berguna untuk menutupi kaki,
sedangkan yang dimaksud dengan menendang bola adalah suatu gerakan
kaki untuk menyentuh, mendorong atau menyepak bola. Kegiatan
menendang bola di TPA Al-Alif dilakukan dalam rangka membantu anak
usia dini dalam hal meningkat kan kekuatan otot kaki sehingga
perkembangan motorik kasar anak dapat berkembang dengan baik.
Permainan menendang bola bagi anak usia dini memiliki banyak sekali
manfaatnya diantaranya adalah dapat meningkatkan kemampuan motorik
kasar anak, dapat mengenal bentuk geometri dari bola, dapat
meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan teman, dapat
mengguatkan otot kaki.
Berbagai pengembangan kemampuan motorik kasar yang dicapai
anak tentu sangat berguna bagi kehidupannya kelak. Perkembangan
motorik kasar memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan anak,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung
perkembangan motorik atau fisik seorang anak akan menentukan
ketrampilan anak dalam bergerak. Sedangankan secara tidak langsung,
pertumbuhan dan perkembangan fisik akan mempengaruhi cara pandang
anak terhadap dirinya sendiri dan cara pandang anak terhadap orang lain.
Agar anak dapat mencapai dan melewati perkembangannya secara
optimal, perlu diperhatikan aspek-aspek dan faktor-faktor yang
mempengaruhi perkembangan motorik kasar anak, dengan stimulasi yang
tepat dan sesuai dengan karakteristik anak usia dini maka perkembangan
kemampuan motorik kasar pada anak usia dini akan berkembang secara
optimal.
Salah satu pelaksanaan dari pengembangan kemampuan motorik
kasar di TPA Al-Alif adalah meminta semua anak-anak untuk mengikuti

24
kegiatan bermain menendang bola dengan dipandu oleh pendidik. Apabila
kita perhatikan dalam kegiatan tersebut terdapat kegiatan yang
memungkinkan anak untuk dapat menyebutkan bentuk dan warna bola,
cara menendang bola yang benar, manfaat dari menendang bola.
Berdasarkan kegiatan tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa
kegiatan bermain menendang bola dapat meningkatkan kemampuan
motorik kasar anak.
Secara umum, TPA Al-Alif sudah mempunyai kegiatan-kegiatan
yang baik dan terarah, kegiatan tersebut telah disusun sedemikian rupa dan
sejalan dengan teori-teori dalam bidang pengembangan motorik kasar
anak sehingga kemungkinan untuk dapat mencapai hasil yang diharapkan
sangat besar yaitu peningkatan kemampuan motorik kasar anak. Prioritas
kegiatan bermain menendang bola adalah pengembangan kemampuan
motorik kasar terutama kemampuan anak dalam menendang bola yang
baik dan benar. Dimana pada hakekatnya menendang bola adalah suatu
gerakan kaki untuk menyentuh, mendorong atau menyepak bola, dimana
kegiatan tersebut berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan
motorik kasar anak usia dini.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

25
Berdasarkan data dari tabulasi dan analisis data, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. TPA Al-Alif Blimbing Gudo Jombang mempunyai program
pengembangan kemampuan motorik kasar yaitu kemampuan motorik
kasar melalui kegiatan bermain bola. Alasan dari TPA Al-Alif
memilih program tersebut adalah Perkembangan motorik kasar
memiliki peran yang sangat penting bagi kehidupan anak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Secara langsung perkembangan
motorik atau fisik seorang anak akan menentukan ketrampilan anak
dalam bergerak. Sedangankan secara tidak langsung, pertumbuhan dan
perkembangan fisik akan mempengaruhi cara pandang anak terhadap
dirinya sendiri dan cara pandang anak terhadap orang lain.
2. Pengembangan kemampuan motorik kasar anak dicapai melalui
kegiatan bermain menendang bola, sehingga dalam rangka meletakkan
dasar yang kuat bagi kemampuan motorik kasar anak terutama dalam
hal mengurus menendang bola, maka kegiatan-kegiatan di TPA Al-
Alif mengarah pada kegiatan bermain menendang bola.
3. Anak dalam kegiatan pengembangan kemampuan motorik kasar
melalui kegiatan menendang bola dilakukan sesuai dengan minat dan
keinginan anak dan kegiatan tersebut dilakukan dengan bermain
karena dunia anak adalah dunia bermain. TPA Al-Alif juga
mempersiapkan media bola, serta mengatur kegiatan sedemikian rupa
sehingga dapat mendukung pencapaian kemampuan motorik kasar
anak terutama dalam menendang bola.

B. Saran
1. Sebagai upaya pengembangan26kemampuan motorik kasar anak melalui
kegiatan bermain menendang bola, sebaiknya diaplikasikan dengan

26
kegiatan-kegiatan lainnya.misalnya melalui kegiatan melempar dan
menangkap bola, memantulkan bola.
2. Sebagai bahan masukan yang baik terhadap perkembangan dan
pembelajaran anak usia dini, sebaiknya Pendidik TPA mengetahui
minat, bakat dan karakteristik yang dimiliki anak usia TPA sebelum
memberikan suatu kegiatan sehingga pencapaian perkembangan yang
diharapkan bisa maksimal.
3. Sebagai bahan masukan peningakatan mutu pembelajaran kreatif dan
inovatif di TPA, Sebaiknya sebelum kegiatan pendidik menyiapkan
media yang dibutuhkan dan mengemas kegiatan dengan kegiatan yang
menyenangkan sehingga membangun minat anak untuk mengikuti
kegiatan tersebut.
4. Dengan adanya penelitian diharapkan pendidik dapat meningkatkan
mutu pendidikan di TPA Al-Alif Blimbing Gudo Jombang

DAFTAR PUSTAKA

27
Aisyah, Siti, dkk. 2007. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Andriani, Duri, dkk. 2013. Metode Penelitian. Tanggerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Asnawati, luluk, dkk. 2008. Pengelolaan Kegiatan Pengembangan Anak Usia
Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.
Fridani, lara, dkk. 2013. Evaluasi Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Gurnati, Winda, dkk. 2013. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan
Dasar Anak Usia Dini. Tanggerang Selatan: Universitas Terbuka.
Montolalu, B.E.F, dkk. 2011. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta: Universitas
Terbuka.
Sujiono, Bambang, dkk. 2009. Metode Pengembangan Fisik. Jakarta: Universitas
Terbuka.

28
SURAT IZIN OBSERVASI

29
LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)
TPA AL-ALIF
Ds. Blimbing RT.03 RW.01 Blimbing Gudo Jombang

30
SURAT KETERANGAN
Nomor: 023/YP Al-Alif /X/2015

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa :


Nama : Khusnul Zunaidah, S.Pd. AUD

NIP :-
Jabatan : Kepala Sekolah
Tempat Tugas : TPA Al- Alif Blimbing Gudo Jombang

Dengan ini menerangkan bahwa :


Nama : NUR HAYATI
NIM : 822887751
PRORAM STUDI : S1 PGPAUD
Tempat Mengajar : TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal jogoroto Jombang
Telp : 085707431008

Telah melaksanakan penelitian dan observasi di TPA Al-Alif blimbing Gudo


Jombang pada hari kamis, tanggal 8 Oktober 2015.
Demikan agar surat keterangan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui
Kepala TPA Al-Alif
Blimbing Gudo

KHUSNUL ZUNAIDAH, S.Pd. AUD

LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

TPA AL- ALIF

31
Ds. Blimbing RT.03 RW.01 Blimbing Gudo Jombang

NOMOR : 023/YP AL-ALIF /X/2015


LAMPIRAN : 1 (berkas)
Hal : SURAT BALASAN OBSERVASI

Kepada :
Yth. Rektor UPBJJ Surabaya
Prodi. S-1 PAUD Universitas Terbuka Surabaya
Di SURABAYA

Dengan hormat,
Sebagaimana surat yang telah kami terima di TPA Al- Alif Blimbing Gudo

Jombang dengan ini kami memberitahukan bahwa :

Nama : NUR HAYATI

NIM : 822887751

program pendidikan S-1 PG PAUD Universitas Terbuka sebagaimana

terlampir telah menyelenggarakan Observasi di TPA Al-Alif Blimbing Gudo

Jombang.

Demikian surat balasan ini kami buat, atas perhatiannya kami sampaikan

terima kasih.
Hormat Kami,
kepala TPA Al- Alif
Blimbing Gudo

KHUSNUL ZUNAIDAH,S.Pd.AUD

32
INSTRUMEN OBSERVASI DAN WAWANCARA

1. Pedoman Observasi

FORMAT OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TPA

Tujuan : Kegiatan pembelajaran di Taman Pendidikan Anak


Tempat : TPA Al-Alif Blimbing Gudo Jombang
Tanggal : 8 Oktober 2015
Usia : 2-4 Tahun
Hal-hal unik/menarik yang Ada Keterangan/ uraian
No Ya Tidak
ditemukan dalam peryataan
1 Model Pengembangan
kegiatan
2 Penataan Ruangan
3 Kegiatan yang dilakukan
anak
4 Alat Peraga Edukatif (APE)
yang digunakan
5 Pengaturan/
pengelompokkan Anak

6 Cara pendidik memimpin


kegiatan
7 Peran orangtua anak
8 Fasilitas penunjang kegiatn
9 Respon anak dalam
mengikuti kegiatan
10 Kemampuan/minat dalam
kegiatan memakai kaos kaki
sendiri.

2. Pedoman Wawancara

33
a. Instrumen Wawancara terhadap pendidik TPA Al-Alif Blimbing Gudo

Jombang.

Nama : ....................
Tanggal :.....................
Tujuan : .....................
1) Usia berapa saja anak-anak yang berada dalam TPA yang ibu asuh?
2) Apa perbedaan/keistimewaan progam TPA yang ibu asuh
dibandingkan TPA lainnya?
3) Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan untuk TPA yang ibu
asuh?
4) Kegiatan apa yang ibu berikan pada hari ini ?
5) Metode apa saja yang Ibu gunakan dalam kegiatan pembelajaran?
6) Apa manfaat dari pembelajaran yang ibu berikan ?
7) Tadi saya melihat kegiatan yang dilakukan oleh anak yaitu bermain
menendang bola. Apa tujuan Ibu melakukan kegiatan tersebut ?
8) Bagaimana cara ibu mengatasi anak yang tidak mau ikut kegiatan ?
9) Apa peran orang tua dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan di
TPA ini ?

b. Instrumen Wawancara terhadap kepala TPA Al-Alif Blimbing


Gudo Jombang

34
Nama :.................................
Tanggal : ................................
Tujuan : .................................
1) Apakah visi, misi dan mungkin tujuan TPA yang ibu pimpin
dalam kaitannya dengan pendidikan anak?
2) Untuk mencapai tujuan tersebut, program apa yang ibu
terapkan ?
3) Siapa yang merancang program itu Bu?
4) Ada berapa jumlah pendidik dan jumlah anak didik di TPA
ini?
5) Tahun berapa TPA ini didirikan?
6) Model pengembangan kegiatan apa yang diterapkan di TPA
ini?
7) Apa nama yayasan dari lembaga yang ibu pimpin?
8) Bagaimana dengan pendanaan untuk kegiatan di TPA?
9) Berapa SPP atau iuran per bulan anak di TPA ini?
10) Dari mana HR untuk pendidik yang ada di TPA ini?

Tabel

HASIL OBSERVASI KEGIATAN PENGEMBANGAN DI TPA

35
Tujuan : Kegiatan Pembelajaran di Taman Pendidikan Anak
Tempat : TPA Al-Alif Blimbing Gudo Jombang
Tanggal : 8 oktober 2015
Usia : 2-4 Tahun
Hal-hal unik/menarik yang Ada Keterangan/ uraian
No Ya Tidak
ditemukan dalam peryataan
1 Model Pengembangan Model yang digunakan
kegiatan adalah model kelompok
√ , kegiatan ini dilakukan
di luar kelas dan di
dalam kelas.
2 Penataan ruangan Ruang kelas ditata
dengan rapi, di dinding

banyak ditempeli
gambar-gambar.
3 Kegiatan yang dilakukan Anak-anak secara
anak bergiliran menyebutkan
warna dan bentuk bola
√ yang di bawa bu guru,
kemudian anak-anak
menendang bola dengan
bimbingan guru.
4 Alat Peraga Edukatif (APE) Bola dengan
yang digunakan bermacam–macam

warna yang dibawa
guru
5 Pengaturan/ Anak-anak duduk
pengelompokkan Anak √ berkelompok dan guru
di depan
6 Cara pendidik memimpin √ Hal pertama yang
kegiatan dilakukan pendidik
adalah memperlihatkan
semua bola yang
dibawa pendidik,

36
kemudian menyebutkan
warna dan kegiatan
yang akan dilakukan
hari ini, setelah itu
pendiddik menjelaskan
cara menendang bola
yang benar, anak-anak
mulai menendang bola
secara bergiliran
dengan bimbingan
pendidik.
7 Peran orang tua anak Ada salah satu dari
orang tua peserta didik
yang membantu
kegiatan tersebut,
pertanyaannya,
Mengapa mereka
membantu pendidik di
dalam kegiatan
tersebut?, Apakah
pendidik memerlukan
bantuannya? Apa saja
peran orang tua di
dalam kegiatan
tersebut.
8 Fasilitas penunjang kegiatn
9 Respon anak dalam √ Semua anak-anak
mengikuti kegiatan antusias mengikuti
kegiatan tersebut
bermain bola yang
diberikan pendidik
sangat menerik, ada
satu anak yang tidak

37
mau menendang bola
tetapi pendidik berhasil
untuk merayu dan
membujuknya.
10 Kemampuan/minat dalam Semua anak didik
kegiatan memakai kaos kaki akhirnya mau
sendiri mengerrjakan kegiatan
tersebut, 90% kegiatan
tersebut dikatakan

berhasil karna hanya 2
dari 10 anak yang
kurang berhasil dalam
kegiatan menendang
bola.

HASIL WAWANCARA DENGAN PENDIDIK

KEGIATAN PENELITIAN DI TPA AL-ALIF

BLIMBING GUDO JOMBANG

Tujuan : Kegiatan pembelajaran di Taman Pendidikan Anak


Tempat : TPA Al-Alif Blimbing Gudo Jombang

38
Tanggal : 8 Oktober 2015
Usia : 2-4 Tahun
Hasil wawancara sebagai berikut:

Nur Hayati : Selamat siang bu....!

Pendidik : Selamat siang

Nur Hayati : Usia berapa saja anak-anak yang berada di TPA Al-Alif ini?

Pendidik : 2 sampai 4 tahun

Nur Hayati : Apa ada berbedaan/ keistimewaan progam TPA yang ibu asuh

dibandingakan dengan TPA lainnya?

Pendidik : Wah..... apa ya? Tapi sepertinya memang ada, di TPA kami setiap

harinya dikembangkkan 5 pengembangan anak, terutama

kemampuan motorik kasar anak.

Nur Hayati : Bagaimana cara menyusun rencana kegiatan untuk anak di TPA

yang ibu asuh?

Pendidik : Dalam menyusun rencana kegiatan anak didik kami rundingkan

dengan kepala sekolah dan dewan guru yang lain, akan tetapi

tetap mempertimbangkan karakteristik anak didik.

Nur Hayati : Kegiatan apa yang ibu berikan hari ini?

Pendidik : Hari ini kami berikan kegiatan pengembangan kemampuan

motorik kasar dengan kegiatan bermain menendang bola.

Nur Hayati : Menggunakan media apa saja dalam kegiatan yang akan ibu

lakukan?

Pendidik : Dengan menggunakan media bola.

Nur Hayati : Menggunakkan metode pembelajaran apa?

39
Pendidik : Kami menggunakan metode tanya jawab, demontrasi dan

pemberian tugas.

Nur Hayati : Bagaimana cara penyampaiannya?

Pendidik :Dengan cara mengajukan pertanyaan pada saat pembelajaran

berlangsung, kemudian mendemontrasikan cara menendang bola

yang benar. Setelah itu menugaskan anak-anak untuk menendang

bola dengan bimbingan guru.

Nur hayati : Apa manfaaat pembelajaran yang ibu berikan?

Pendidik : kegiatan menendang bola dapat meningkatkan kemampuan

motorik kasar anak, yang nantinya dapat menggubah cara

pandang anak terhadap diri dan orang lain.

Nur Hayati : saya melihat kegiatan yang dilakukan oleh anak ada bermacam

macam, menyebutkan warna bola, menyebutkan bentuk bola,

menyebutkan cara menendang bola dengan benar,praktek

menendang bola dengan tujuan apa ibu melakukan kegiatan ini ?

Pendidik : Kegiatan tersebut bertujuanujuan untuk meningkatkan

kemampuan motorik kasar anak.

Nur Hayati : Bagaimana cara ibu mengatasi anak yang tidak mau melakukan

kegiatan tersebut?

Pendidik : Dengan merayu dan memberi hadiah berupa pujian.

HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH

KEGIATAN PENELITIAN DI TPA AL-ALIF

BLIMBING GUDO JOMBANG

Tujuan : Kegiatan pembelajaran di Taman Pendidikan Anak


Tempat : TPA Al-Alif Blimbing Gudo Jombang

40
Tanggal : 8 Oktober 2015
Usia : 2-4 Tahun
Hasil wawancara sebagai berikut:

Nur Hayati : Assalamu’alaikum Wr.Wb

Kepala : Wa’alaikum Salam Wr.Wb

Nur Hayati : Apa visi misi TPA Al-Alif?

Kepala :Visi TPA yaitu“Membentuk generasi muda yang cakap cerdas dan

berwawasan”. Sedangkan misi TPA kami adalah Membentuk

generasi muda yang islami, mandiri, bertaqwa kepada Allah swt

dan berguna bagi bangsa dan negara serta agama.

Nur Hayati : Program apa yang ibu rancang untuk mencapai visi misi

tersebut?

Kepala : Program kami banyak sekali misalnya pembagian zakat fitrah, TPQ

dan didukung dengan program kegiatan ekstrakulilkuler

Nur hayati : Siapa yang merancang program dilembaga tersebut ?

Kepala : Program dirancang oleh Kepala, pendidik dan yayasan

Nur Hayati : Ada berapa jumlah pendidik dan peserta didik di TPA Al-alif ?

Kepala : Jumlah pendidik ada 3 orang, untuk peserta didik ada 10 anak.

Nur Hayati : Tahun berapa TPA Al- Alif didirikan?

Kepala : TPA kami berdiri pada 2011.

Nur Hayati : Apa nama yayasan ini?

Kepala : TPA Al-Alif ini milik yayasan ............................

Nur Hayati : Model pembelajaran apa yang di terapkan di TPA Al-Alif?

Kepala : Menggunakan model pengembangan kegiatan kelompok.

41
Nur Hayati : ya sudah bu, terimakasih, Assalamu’alaikum Wr.Wb

Kepala : sama-sama bu, wa’alaikum salam Wr.Wb

VISI MISI TPA AL-ALIF


BLIMBING GUDO JOMBANG

42
Membentuk generasi muda yang cakap, cerdas dan
berwawasan.

Membentuk genersi muda yang islami mandiri, bertaqwa

kepada Allah SWT dan berguna bagi bangsa dan negara serta

agama.

PROFIL SEKOLAH

43
IZIN OPERASIANAL

44
LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

TPA AL-ALIF

Ds. Blimbing RT.03 RW.01 Blimbing Gudo Jombang

45
DAFTAR NAMA PENDIDIK
TPA AL-ALIF BLIMBING GUDO JOMBANG
Tahun Pelajaran 2015-2016

Bertugas
No Nama TTL Jabatan
TMT
1 Khusnul Jombang, 12-12- Kepala

Zunaidah,S.Pd.AUD 29-5-1968 2011 sekolah


2 Siti Masfufah Jombang, 01-06-2011 Guru

8-12-1975
3 Siti Malang, 01-05-2014 Guru

Mukhoyyaroh.I.R, 02-05-

A.Ma 1986

LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

TPA AL-ALIF

Ds. Blimbing RT.03 RW.01 Blimbing Gudo Jombang

DAFTAR NAMA PESERTA DIDIK

46
TPA AL-ALIF Blimbing Gudo Jombang
Tahun Pelajaran 2015-2016

No Nama Tempat/Tanggal lahir Alamat

1 Alfira Salsabila Jombang, 17-11-2012 Blimbing


2 Aqila salwa.Z Jombang,27-05-2011 Genjong
3 Bayu Adjie. W Jombang, 10-10-2011 Bendet
4 Citra Gendis .R Jombang,22-06-2012 Kayen
5 Darus Zaqyah Jombang,23-10-2011 pandak
6 Devenza Noventya. H Jombang,16-11-1012 Sepanyol
7 Elvarenta Siaga. Y Jombang, 01-01-2012 Gajah
8 Joko Waras Jombang,16-04-2012 Blimbing
9 Roofika Karim Jombang,07-02-2012 Blimbing
1 Silcia Cyndy A.Q Mojokerto, 06-05-2012 Keden

LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD)

AL-ALIF
BLIMBING GUDO JOMBANG

Sekretariat : Ds. Blimbing RT.03/RW.01 Blimbing Gudo Jombang

STRUKTUR KEPENGURUSAN

TPA AL-ALIF BLIMBING GUDO JOMBANG

Ketua yayasan

SUBIAKTO

47
BENDAHARA
SEKRETARIS
SUWARNIK
SUPI AYUMI, S. Sos.I

Kepala TPA

KHUSNUL ZUNAIDAH, S.Pd.AUD

Guru Guru

SITI MASFUFAH SITI MUKHOYYAROH

I.R. A.Ma
LEMBAGA TAMAN PENDIDIKAN ANAK (TPA)
AL-ALIF
BLIMBING GUDO JOMBANG

BIODATA SISWA / SISWI

No. Induk :
Tahun :
A. Keterangan Tentang Identitas Siswa/Siswi
1. Nama Lengkap :
2. Nama Panggilan :
3. Jenis Kelamin :
4. Tempat Tanggal Lahir :
5. Anak Keberapa :
6. Jumlah Saudara
a. Saudara Kandung :
b. Saudara Tiri :
7. Agama :

48
8. Warga Negara :
9. Bahasa sehari-hari dirumah :
10. Alamat Rumah :

B. Keterangan Tentang Identitas Orang Tua/Wali


I. Ayah Kandung/Tiri/Angkat/Wali (Coret yang tidak perlu)
1. Nama :
2. Tempat Tanggal Lahir :
3. Agama :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Pekerjaan :
6. Warga Negara :
II. Ibu Kandung/Tiri/Angkat/Wali (Coret yang tidak perlu)
1. Nama :
2. Tempat Tanggal Lahir :
3. Agama :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Pekerjaan :
6. Warga Negara :

Jogoroto, ................. 2015

Ketua TPA AL-Alif


FOTO
3X4
Khusnul Zunaidah,S. Pd.Aud

PROGRAM MINGGUAN

49
PROGRAM HARIAN

50
DOKUMENTASI KEGIATAN PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN KEMANDIRIAN MELALUI KEGIATAN
MEMAKAI KAOS KAKI SENDIRI

1. Papan nama lembaga

2. Kegiatan Wawancara dengan kepala TPA

51
3. Wawancara dengan Pendidik

4. Pendidik Membimbing anak didik menendang bola

52
5. Anak-anak bermain menendang bola

6. Anak-anak bergiliran bermain menendang bola

53
7. Sambutan Saat anak Datang

8. Sambutan Saat anak Datang

54

Anda mungkin juga menyukai