Anda di halaman 1dari 6

Kisi-Kisi Soal Ujian Tengah Semester

Beberapa materi yang diujikan dalam UTS (pertemuan 1-7)

1. Gerak dalam 2 dan 3 Dimensi : Kinematika dalam berbagai sistem koordinat, Dinamika dalam 3D
2. Dinamika partikel 1D: Hukum Newton dan aplikasinya, Gaya bergantung waktu, gaya
bergantung kecepatan, gaya konservatif dan energi potensial
3. Osilasi: osilasi harmonik sederhana, osilasi harmonik teredam, osilasi pengaruh gaya luar
(terpaksa)
4. Gaya sentral: gerak medan sentral, gaya sentral dan energi potensial

Contoh soal:

1. (sistem koordinat)
Tiga buah partikel bermassa m terhubung dengan batang-batang yang tak bermassa seperti dalam
gambar:

y
L

x L

a. Carilah tensor momen inersia dari sistem partikel tersebut!


b. Carilah tensor momen inersia prinsipal (utama) dan tunjukkanlah dengan gambar sumbu-sumbu
prinsipal (utama) yang mungkin!

Solusi:

a. Ixx = m (y12+z12) + m (y22+z22) + m (y32+z32) = m L2 (0 + 1 + 1) = 2 m L2

Iyy = m (x12+z12) + m (x22+z22) + m (x32+z32) = m L2 (1 + 1 + 0) = 2 m L2

Izz = m (x12+y12) + m (x22+y22) + m (x32+y32) = m L2 (1 + 1 + 2) = 4 m L2

Ixy = Iyx = – (m x1 y1 + m x2 y2 + m x3 y3) = – m L2 (0 + 0 + 1) = – m L2

Ixz = Izx = 0
Iyz = Izy = 0

Sehingga,

 2  1 0
 2
I  mL  1 2 0
 0 0 4

b. Menentukan sumbu utama sama dengan menyelesaikan persoalan nilai eigen dari operator
matriks tensor momen inersia. Jadi,
2    1 0 

det   1 2   0   0
 0 0 4   

yang memberikan persamaan karakteristik

 
(4  ) (2  ) 2  1  0  1  1,  2  3,  3  4 .
Sehingga tensor momen inersia utamanya adalah :

1 0 0
 2
I   mL 0 3 0 .
0 0 4

Untuk nilai eigen 1 = 1, substitusi kepersamaan eigen akan memberikan persyaratan bagi
komponen-komponen nilai eigen ybs. :

 2 1 1 0  u x  1
   ux  u y 1  
  1 2  1 0  u y   0   uˆ  1
 0 uz  0
4  1 u z 
2 
 0  0
Vektor eigen ini dan vektor-vektor eigen lainnya sengaja dipilih berpanjang satu sehingga dapat
dipakai sebagai unit vector.

Untuk nilai eigen 2 = 3, substitusi kepersamaan eigen akan memberikan persyaratan bagi
komponen-komponen nilai eigen ybs. :

 2  3 1 0  v x    1
   v  vy 1  
 1 2  3 0  v y   0  x  vˆ  1
 0 vz  0
4  3  v z 
2 
 0 0
Vektor eigen kedua ini, sengaja dipilih yang tegak lurus terhadap vektor eigen pertama di atas.
Untuk nilai eigen 3 = 4, substitusi kepersamaan eigen akan memberikan persyaratan bagi
komponen-komponen nilai eigen ybs. :

 2  4 1 0  w x  w y  2wx  0
    
 1 2  4 0  w y   0  wx  2w y  wˆ   0 
 0 4  4  w z  1
 0 wz bebas  

y
L

x L

2) gaya sentral dan energi potensial

Tinjau sebuah partikel yang berada di bawah pengaruh gaya pusat (sentral) F = – k r ur, dengan ur
adalah vektor satuan arah radial, r adalah jarak partikel dari titik asal sumbu koordinat dan k
adalah konstanta.

a. Carilah potensial energi efektif dan buatlah kurvanya! (8 point)


b. Dari kurva yang telah dibuat, uraikanlah kondisi (yang berkaitan dengan energi dan posisi partikel)
yang harus dipenuhi agar partikel bergerak berputar membentuk sebuah lingkaran! Berapakah
kecepatan partikel tersebut (v0) dan kemanakah arah kecepatan tersebut ? (8 point)

Solusi:
 
a. V   F  dr  kr dr  12 kr 2 , sehingga potensial
efektifnya adalah Veff

L2
Veff  12 kr 2 
2mr 2
L2
b. Kondisi 1: E 0  Veff  1
2
kr02 
2mr02
r
r0
 dVeff   L2  L2
Kondisi 2:     kr    0 didapat r0 2  dan L  r0 km ,
4
 dr   3 
  r r  mr  r r km
0 0

L2 L2
sehingga E0  12 kr0    . Karena L  r0 km  mr0  maka
2 1 4 2
2 2
( k k )
2mr0 m

r02 k
v0  r0   .
m

3) Dinamika

Seseorang bermassa m bermain lompat bungee (bungee jumping). Anggap orang tersebut
menjatuhkan dirinya dari atas menara. Tali elastik yang dipergunakan memiliki panjang L dan
konstanta pegas k.

a. Tentukan berapa jarak yang ditempuh orang tersebut dari saat awal bergerak sampai pertama
kali dia berhenti. (8 point)

b. Berapa kecepatan maksimum yang dapat dimiliki orang tersebut pada gerak dalam soal a di
atas. (8 point)

solusi:

a. Si pemain menjatuhkan dirinya, berarti kecepatan awalnya adalah nol. V=0


Saat pemain berhenti pertama kali adalah saat kecepatannya kembali nol
dengan kondisi tali elastik teregang sejauh xs, lihat gambar. Pergunakan
hukum kekekalan energi total didapat :
L
Tawal  Vawal  Tberhenti  Vberhenti

0  mg( L  xs )  12 kxs2

sehingga,

mg mg 2 Lk  xs
x s   1 .
k k mg
Tentu saja harus di ambil tanda positif sehingga jarak yang ditempuh
pemain sampai pertama kali berhenti adalah :

mg mg 2 Lk
Lak hir  L   1 .
k k mg
b. Kecepatan maksimum yang terjadi adalah saat jumlah gaya-gaya yang bekerja sama
dengan nol, jadi
 mg
 F  0   mg  kxm  0  xm 
k
Kecepatan maksimum dapat ditentukan dari hukum kekekalan energi total sebagai berikut :

Tawal  Vawal  Tmaks  Vmaks

0  12 mvm2  mg( L  xm )  12 kxm2

yang memberikan,

mg 2
vm  2 gL  .
k

4) osilasi

Sebuah gaya eksternal F  F0 e αt cos ωt bekerja pada sebuah osilator harmonik yang berada dalam
keadaan diam saat t  0 s. Massa benda adalah m, konstanta pegas k, dan terdapat gesekan yang
besarya sebanding laju benda dengan koefisien gesekan b. Tentukan persamaan kompleks dari sistem
tersebut dan tentukan gerak osilasi sistem dari persamaan tersebut.

Solusi:

Persamaan gerak sistem adalah

d 2x dx
m 2
 b  kx  F0 et cos(t )
dt dt
Solusi dari persamaan gerak ini terdiri dari kombinasi liner solusi homogen yang tidak lain adalah
solusi osilasi harmonik teredam

xh (t )  Ae t cos(1t   )
dimana,

b k
 , 1  02   2 , 0 
2m m
dengan solusi partikulir yang perilaku transiennya merupakan solusi harmonik yang bberosilasi
dengan frekuensi sama dengan frekuensi gaya penekan. Jadi, dalam bentuk fungsi kompleks, kita
dapat menuliskan gaya penekan di atas berbentuk
~
  ~
  
F   F   F0 e it   F0 e i  i t 
sehingga tebak solusi partikulir yanb bersangkutan kita tulis sebagai berikut,
x p  ~
x  ~ 
x0 e i  i t 
Substitusi ke persamaan gerak diperoleh,

 (  i ) 2 ~
x0  2i (  i ) ~
x0  02 ~
x0  F0 m
atau,

 2
0   2   (  2 ) ~ 
x0  2i(   ) ~
x0  F0 m
sehingga,

~ F0 e t
x0 

m  02   2   (  2 )  2i (   ) 
Kita ubah dulu bagian penyebut dari hasil di atas agar kebergantungan kompleksnya dalam bentuk
fungsi eksponen,

 02   2   (  2 )  2i (   )
  2 (   ) 
  2 2

  2   (  2 )  4 2 (   ) 2 exp i tan 1  2 
  0     (  2 ) 
0 2

Untuk memudahkan, definisikan,

  2 (   )  1   0     (  2 ) 
2 2
  tan 1  2 
  tan 
 
2   0     (  2 ) 
2
 2 (   ) 
Sehingga,

 02   2   (  2 )
sin  
 2
0 
  2   (  2 )  4 2 (   ) 2
2

2 (   )
cos  
 2
0
2

    (  2 )  4 2 (   ) 2
2

maka,

expi (  i )t   
~ F0
x
 
im  02   2   (  2 )  4 2 (   ) 2
2

Dan solusi lengkap dari persoalan semula adalah

x(t )  x h  x p  Ae t cos(1t   )  ( ~


x)
F0 et
 Ae t cos(1t   )  sin t   

m      (  2 )  4 (   )
2
0
2

2 2 2

Anda mungkin juga menyukai