1. Gerak dalam 2 dan 3 Dimensi : Kinematika dalam berbagai sistem koordinat, Dinamika dalam 3D
2. Dinamika partikel 1D: Hukum Newton dan aplikasinya, Gaya bergantung waktu, gaya
bergantung kecepatan, gaya konservatif dan energi potensial
3. Osilasi: osilasi harmonik sederhana, osilasi harmonik teredam, osilasi pengaruh gaya luar
(terpaksa)
4. Gaya sentral: gerak medan sentral, gaya sentral dan energi potensial
Contoh soal:
1. (sistem koordinat)
Tiga buah partikel bermassa m terhubung dengan batang-batang yang tak bermassa seperti dalam
gambar:
y
L
x L
Solusi:
Ixz = Izx = 0
Iyz = Izy = 0
Sehingga,
2 1 0
2
I mL 1 2 0
0 0 4
b. Menentukan sumbu utama sama dengan menyelesaikan persoalan nilai eigen dari operator
matriks tensor momen inersia. Jadi,
2 1 0
det 1 2 0 0
0 0 4
(4 ) (2 ) 2 1 0 1 1, 2 3, 3 4 .
Sehingga tensor momen inersia utamanya adalah :
1 0 0
2
I mL 0 3 0 .
0 0 4
Untuk nilai eigen 1 = 1, substitusi kepersamaan eigen akan memberikan persyaratan bagi
komponen-komponen nilai eigen ybs. :
2 1 1 0 u x 1
ux u y 1
1 2 1 0 u y 0 uˆ 1
0 uz 0
4 1 u z
2
0 0
Vektor eigen ini dan vektor-vektor eigen lainnya sengaja dipilih berpanjang satu sehingga dapat
dipakai sebagai unit vector.
Untuk nilai eigen 2 = 3, substitusi kepersamaan eigen akan memberikan persyaratan bagi
komponen-komponen nilai eigen ybs. :
2 3 1 0 v x 1
v vy 1
1 2 3 0 v y 0 x vˆ 1
0 vz 0
4 3 v z
2
0 0
Vektor eigen kedua ini, sengaja dipilih yang tegak lurus terhadap vektor eigen pertama di atas.
Untuk nilai eigen 3 = 4, substitusi kepersamaan eigen akan memberikan persyaratan bagi
komponen-komponen nilai eigen ybs. :
2 4 1 0 w x w y 2wx 0
1 2 4 0 w y 0 wx 2w y wˆ 0
0 4 4 w z 1
0 wz bebas
y
L
x L
Tinjau sebuah partikel yang berada di bawah pengaruh gaya pusat (sentral) F = – k r ur, dengan ur
adalah vektor satuan arah radial, r adalah jarak partikel dari titik asal sumbu koordinat dan k
adalah konstanta.
Solusi:
a. V F dr kr dr 12 kr 2 , sehingga potensial
efektifnya adalah Veff
L2
Veff 12 kr 2
2mr 2
L2
b. Kondisi 1: E 0 Veff 1
2
kr02
2mr02
r
r0
dVeff L2 L2
Kondisi 2: kr 0 didapat r0 2 dan L r0 km ,
4
dr 3
r r mr r r km
0 0
L2 L2
sehingga E0 12 kr0 . Karena L r0 km mr0 maka
2 1 4 2
2 2
( k k )
2mr0 m
r02 k
v0 r0 .
m
3) Dinamika
Seseorang bermassa m bermain lompat bungee (bungee jumping). Anggap orang tersebut
menjatuhkan dirinya dari atas menara. Tali elastik yang dipergunakan memiliki panjang L dan
konstanta pegas k.
a. Tentukan berapa jarak yang ditempuh orang tersebut dari saat awal bergerak sampai pertama
kali dia berhenti. (8 point)
b. Berapa kecepatan maksimum yang dapat dimiliki orang tersebut pada gerak dalam soal a di
atas. (8 point)
solusi:
sehingga,
mg mg 2 Lk xs
x s 1 .
k k mg
Tentu saja harus di ambil tanda positif sehingga jarak yang ditempuh
pemain sampai pertama kali berhenti adalah :
mg mg 2 Lk
Lak hir L 1 .
k k mg
b. Kecepatan maksimum yang terjadi adalah saat jumlah gaya-gaya yang bekerja sama
dengan nol, jadi
mg
F 0 mg kxm 0 xm
k
Kecepatan maksimum dapat ditentukan dari hukum kekekalan energi total sebagai berikut :
yang memberikan,
mg 2
vm 2 gL .
k
4) osilasi
Sebuah gaya eksternal F F0 e αt cos ωt bekerja pada sebuah osilator harmonik yang berada dalam
keadaan diam saat t 0 s. Massa benda adalah m, konstanta pegas k, dan terdapat gesekan yang
besarya sebanding laju benda dengan koefisien gesekan b. Tentukan persamaan kompleks dari sistem
tersebut dan tentukan gerak osilasi sistem dari persamaan tersebut.
Solusi:
d 2x dx
m 2
b kx F0 et cos(t )
dt dt
Solusi dari persamaan gerak ini terdiri dari kombinasi liner solusi homogen yang tidak lain adalah
solusi osilasi harmonik teredam
xh (t ) Ae t cos(1t )
dimana,
b k
, 1 02 2 , 0
2m m
dengan solusi partikulir yang perilaku transiennya merupakan solusi harmonik yang bberosilasi
dengan frekuensi sama dengan frekuensi gaya penekan. Jadi, dalam bentuk fungsi kompleks, kita
dapat menuliskan gaya penekan di atas berbentuk
~
~
F F F0 e it F0 e i i t
sehingga tebak solusi partikulir yanb bersangkutan kita tulis sebagai berikut,
x p ~
x ~
x0 e i i t
Substitusi ke persamaan gerak diperoleh,
( i ) 2 ~
x0 2i ( i ) ~
x0 02 ~
x0 F0 m
atau,
2
0 2 ( 2 ) ~
x0 2i( ) ~
x0 F0 m
sehingga,
~ F0 e t
x0
m 02 2 ( 2 ) 2i ( )
Kita ubah dulu bagian penyebut dari hasil di atas agar kebergantungan kompleksnya dalam bentuk
fungsi eksponen,
02 2 ( 2 ) 2i ( )
2 ( )
2 2
2 ( 2 ) 4 2 ( ) 2 exp i tan 1 2
0 ( 2 )
0 2
Untuk memudahkan, definisikan,
2 ( ) 1 0 ( 2 )
2 2
tan 1 2
tan
2 0 ( 2 )
2
2 ( )
Sehingga,
02 2 ( 2 )
sin
2
0
2 ( 2 ) 4 2 ( ) 2
2
2 ( )
cos
2
0
2
( 2 ) 4 2 ( ) 2
2
maka,
expi ( i )t
~ F0
x
im 02 2 ( 2 ) 4 2 ( ) 2
2