Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA I

𝒆
MUATAN SPESIFIKASI ELEKTRON ( )
𝒎

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Eksperimen Fisika I
Dosen Pengampu : Drs. Parlindungan Sinaga, M.Si

Oleh :
Rahayu Dwi Harnum (1305957)

PELAKSANAAN PERCOBAAN :
Hari/Tgl/Jam : Rabu / 21 Oktober 2015 / 09.30 – 12.00 WIB
Teman Sekelompok : Gisela Adelita (1305667)
Rizki Fahmi Sumaryono (1307210)

LABORATORIUM FISIKA LANJUT


PROGRAM STUDI FISIKA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2015
A. TUJUAN PERCOBAAN
𝑒
Menentukan Harga
𝑚

B. ALAT DAN BAHAN


𝑒
1. 𝑚
Aparatus
2. Sumber arus
3. Sumber tegangan
4. Lampu senter

C. DASAR TEORI

Model struktur atom pertama ialah yang dikemukakan oleh J.J. Thomson,
yang terkenal karena keberhasilannya mencirikan electron dan mengukur
nisbah muatan terhadap massa (e/m) electron. Tahun 1897 ia menunjukan
bahwa sinar dalam tabung katoda dapat dibelokan oleh medan listrik dan medan
magnetik sehingga dapat diketahui bahwa sinar tersebut mengandung partikel-
partikel yang bermuatan listrik. Dengan mengukur besarnya penyimpangan
partikel sinar yang disebabkan oleh medan listrik dan medan magnetik ini,
Thomson dapat menunjukan bahwa semua partikel memiliki perbandingan
muatan terhadap massa (e/m) relatif sama. Ia juga menunjukan bahwa partikel
dengan perbandingan muatan terhadap massa ini dapat diperoleh dengan
menggunakan sembarang bahan untuk katodanya. Partikel yang terkandung
dalam sinar inilah yang sekarang disebut elektron dan merupakan bahan dasar
seluruh materi.
Prinsip yang digunakan Thomson dalam melakukan pengukuran ini
adalah apabila suatu muatan elektron bergerak di dalam ruang yang berada di
bawah pengaruh medan magnet atau medan listrik, maka muatan tersebut akan
mengalami gaya sehingga pergerakan elektron akan menyimpang. Adanya
gejala fisis ini dipertimbangkan sebagai pergerakan muatan elektron didalam
medan magnet maupun medan listrik persis seperti partikel yang dilemparkan
horizontal didalam medan gravitasi bumi.
Sistem yang digunakan untuk mengamati kejadian ini terdiri dari sebuah
tabung katode dan kumparan yang berfungsi untuk menghasikan medan magnet.
Kumparan yang digunakan ialah kumparan Helmholtz, karena kumparan ini
dapat menghilangkan medan magnetik bumi serta untuk memberikan medan
magnet yang konstan dalam ruang yang sempit dan terbatas.
Ketika katoda dialiri arus listrik, katoda tersebut akan berpijar karena
tumbukan elektron-elektron didalamnya sehingga dapat menyebabkan elektron
dari katoda tersebut loncat dari katoda dan memasuki daerah medan magnet
dari kumparan yang dialiri arus listrik. Jika arah kecepatan elektron tersebut
tegak lurus dengan arah medan magnet, maka elektron tersebut akan bergerak
melingkar di dalam tabung katoda. Gaya magnetic memberikan gaya sentripetal
yang diperlukan agar terjadi gerak melingkar. Kita dapat menghubungkan
kecepatan elektron tersebut v dengan jari-jari lintasan r dan medan magnetik
B dengan membuat gaya total yang sama dengan massa m elektron kali
percepatan sentripetal v2/r yang bersesuaian dengan hukum kedua Newton.
Gaya total pada kasus ini sama dengan evB karena v dan B saling tegak lurus.
Dengan demikian, hokum kedua Newton memberikan :

∑ 𝐹 = 𝑚𝑎

𝑚𝑣 2
𝑒𝑣𝐵 =
𝑅
𝑒𝐵𝑅
𝑣=
𝑚

Jika elektron awalnya diam dan bergerak melalui beda potensial V,


energy kinetik elektron ketika memasuki medan magnetik sama dengan
kehilangan energi potensialnya :
1
𝑚𝑣 2 = 𝑒𝑉
2
kita sudah mendapatkan nilai v dari persamaan sebelumya, kemudian
substitusikan ke persamaan di atas, maka :
1 𝑒𝐵𝑅 2
𝑚( ) = 𝑒𝑉
2 𝑚
𝑒 2𝑉
=
𝑚 (𝐵𝑅)2

Selanjutnya kita mencari kuat medan magnet. Dari hukum Biot Savart
𝜇0 𝑖 𝑥𝑟
∫ 𝑑𝑙 𝐵=
4𝜋 𝑟 3
Medan magnet pada kawat melingkar adalah;

dl x r
y 
P

j a

z r

i x


Gambar 2
dl d
i 

Dari gambar 2, dapat diketahui medan magnet di tiitk P ;



dl  a .d
ˆ  i. sin   j cos 
dl  ia sin   aj cos 
r  kˆz  aaˆ  kz  i cos   j sin 
 o i 2  a  i sin   j cos   a  i cos   j sin   kz 
4 0
B(r )  d
 
3
a 2  z2 2

B(r )  
 
 o i.2  k a 2 sin 2 2  a 2 cos 2 2  jza sin 2  iza cos 2 
 0
4 
 a z
2 2 2
3
 


 o i  a2 
k
B(r ) 

 
3 
2 a 2  z2 2
 

Dalam kasus kumparan Helmholtz, yaitu suatu kumparan yang memiliki


jari-jari sama sumbunya berimpit dan jaraknya dipilih sedemikian rupa sehingga
turunan kedua dari B dititik itu pada sumbu tengah-tengah jarak diantara
kumparan sama dengan nol.

z r1
P 2b
r2
Gambar 3

Dari gambar 3, medan magnet yang dihasilkan adalah


N oia 2  dlx r1 dlx r2 
Bz    3   3 
2  r1 r2 

N oia 2  
Bz  
1 1
  
  
2  a 2  z 2 3 2 a 2  2b  z 2 3 2 
 
dB

N oia 2  3 2
2  2   a 
 z 2  2
5

2 z  a 2  2b  z 
3 2
 
5
2 
22b  z 
dz z b 2 
dB 3N oia 2  z 2b  z  
  
dz z b 2
 
 a2  z2 
5
2
a 2  2b  z 2 5 2 
dB
dz z b

3N o ia 2
2
 z a 2  z 2  5 2  2b  z  a 2  2b  z 2  5 2 
   
3N o ia 2  22b  z  
 a 2  z 2  2  5 2 z 2 a 2  z 2  2  a 2  2b  z 2 2  5  
2
d 2B 5 7 5
0

dz 2 z b 2 

2 2 a 2  2b  z 2  
7
2 

 1 1   2z 2 22b  z 
2 
    5 
5 
 a 2  z 2 5 2

2

a  2b  z 
2 2 
5
 z b 
 2 a 
2
 z 
7
2 2 2 a  2b  z 
2 2 2 
7
 z b  
2
1 b
5  a  2b
a  b2  a  b2 
5 7
2 2 2 2

Jadi, jarak pisah pada kedua kumparan harus sama dengan jari-jari
kumparan. Sehingga medan magnet di titik P adalah ;

N o ia 2  
Bz    1 1 

2  a2
   z2  3
2
a 2
 2b  z 
2
 3
2 

N o ia 2  
Bz  
1 1
  
2  a2
   b2  3
2

a b
2 2 2 
3
 
N o ia 2  2  N o i  8  N o i  4 
3
2
Bz      B  z      
2  5b 2   3
2  a  5 3 2 
 a 5
 
4𝜋 𝑁𝐼
𝐵 = 0.7155 𝑥
107 𝑅

Dalam eksperimen penentuan muatan spesifik dari elektron, diketahui


bahwa hubungan antara medan magnet dan arus listrik adalah :

4𝜋 𝑁𝐼
𝐵 = 0,7155 = 7,8. 10−4 𝐼
107 𝑟

dengan:
N = 130 lilitan
r = 0,15 m
D. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Menghubungkan power supply dengan tabung diode dan kumparan
Helmholtz
3. Menghidupkan power supply
4. Membaca batas ukur maksimum untuk arus dan tegangan pada power supply
5. (Untuk besar tegangan yang tetap) Mengamati perubahan diameter lingkaran
yang terbentuk pada tabung diode, dan mengamati perubahan arus yang
berbeda-beda
6. Melakukan langkah no.5 berulang-ulang
7. Mencatat hasil percobaan pada table pengamatan

E. DATA PENGAMATAN
1 Jumlah Lilitan 130

2 Jari-jari Kumparan 0.15 meter

3 Jenis Gas Helium

Percobaan 1 : Arus tetap Tegangan berubah

No I (Ampere) V (Volt) D (m)

1 2 553 0.095

2 2 496 0.09

3 2 443 0.085

4 2 386 0.08

5 2 346 0.075

6 2 320 0.07

7 2 276 0.065

8 2 255 0.06

9 2 227 0.055

10 2 220 0.052

Percobaan II. Arus berubah Tegangan tetap

No I (Ampere) V (Volt) D (m)

1 2.55 270 0.05


2 2.28 270 0.055

3 2.11 270 0.06

4 1.95 270 0.065

5 1.83 270 0.07

6 1.71 270 0.075

7 1.58 270 0.08

8 1.51 270 0.085

9 1.46 270 0.09

10 1.37 270 0.095

F. PENGOLAHAN DATA
Perhitungan Manual

𝑒 2𝑉 2𝑉 8𝑉
= = 2 =
𝑚 (𝐵𝑅)2 𝐷 6.084 𝑥 10−7 𝐼2 𝐷2
(7.8 𝑥 10−4 )𝐼2 ( )
2
Percobaan I : Arus tetap Tegangan berubah

Pengolahan Metode Statisitika (Microsoft Excell 2013)

No I(A) I2 (A2) V (V) V2 (V2) D (m) D2 (m2) 1/D2 (1/m2) e/m (… 𝑥 1011 ) (C/kg)
1 2 4 553 305809 0.095 0.009025 110.8033 2.01427
2 2 4 496 246016 0.09 0.0081 123.4568 2.01297
3 2 4 443 196249 0.085 0.007225 138.4083 2.01561
4 2 4 386 148996 0.08 0.0064 156.25 1.98266
5 2 4 346 119716 0.075 0.005625 177.7778 2.02206
6 2 4 320 102400 0.07 0.0049 204.0816 2.14682
7 2 4 276 76176 0.065 0.004225 236.6864 2.14745
8 2 4 255 65025 0.06 0.0036 277.7778 2.32851
9 2 4 227 51529 0.055 0.003025 330.5785 2.46684
10 2 4 220 48400 0.052 0.002704 369.8225 2.67459
Rata-rata 2.18118
Standar Deviasi 23508218407
Presentase Kesalahan Presisi 0.108 %
Pengolahan Metode Grafik (Microcal Origin, ver : 5.0)

𝑒 8 𝐷2
𝑚
= 𝐷2
 𝑉
= 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐵
6.084 𝑥 10−7 𝐼2
𝑉

𝑒 8 𝐶
𝑚
= 6.084 𝑥 10−7 (4)(1.87593 𝑥 10−5 ) = 1.7523633 𝑥 1011 𝑘𝑔

Percobaan II. Arus berubah Tegangan tetap

Pengolahan Metode Statisitika (Microsoft Excell 2013)

No I(A) I2 (A2) V (V) V2 (V2) d (m) d2 (m2) 1/d2 (1/m2) e/m (… 𝑥 1011 ) (C/kg)
1 0.05 0.0025 400 2.18396
2.55 6.5025 270 305809
2 0.055 0.003025 330.5785 2.25772
2.28 5.1984 270 246016
3 0.06 0.0036 277.7778 2.21512
2.11 4.4521 270 196249
4 0.065 0.004225 236.6864 2.20988
1.95 3.8025 270 148996
5 0.07 0.0049 204.0816 2.16355
1.83 3.3489 270 119716
6 0.075 0.005625 177.7778 2.15849
1.71 2.9241 270 102400
7 0.08 0.0064 156.25 2.22213
1.58 2.4964 270 76176
8 0.085 0.007225 138.4083 2.15513
1.51 2.2801 270 65025
9 0.09 0.0081 123.4568 2.05624
1.46 2.1316 270 51529
10 0.095 0.009025 110.8033 2.09593
1.37 1.8769 270 48400
Rata-rata 2.17181
Standar Deviasi 6057483913

Presentase Kesalahan Presisi 0.027 %

Pengolahan Metode Grafik (Microcal Origin, ver : 5.0)


1
𝑒 8𝑉 2 2 1
𝑚
= 6.084𝐷𝑥 10
𝐼
−7   𝐷2 𝐼2
= 𝐺𝑟𝑎𝑑𝑖𝑒𝑛 = 𝑃𝑎𝑟𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝐵
𝑒 8 (270) (63.58896) 1011 𝐶
𝑚
= 6.084 𝑥 10−7
= 2.25 𝑥 𝑘𝑔

G. ANALISIS

Pengambilan data dilakukan dengan dua kali penentuan variable bebas


dan terikat. Data percobaan pertama menggunakan variable arus tetap dan
tegangan berubah. Hal tersebut menunjukan bahwa besar tegangan sebanding
dengan besar diameter yang ditunjukan electron pada tabung katoda. Percobaan
kedua menggunakan variable arus berubah dan tegangan tetap. Hal tersebut
menunjukan bahwa besar arus berbanding terbalik dengan besar diameter yang
ditunjukan electron pada tabung katoda.
Hasil perngolahan data yang diperoleh dari percobaan I menggunakan
𝐶
metode statistika ialah (2.18118 ± 23508218407)𝑥 1011 dengan presentase
𝑘𝑔
∆𝑒 23508218407
kesalahan presisi sebesar 𝑥 100 % = 𝑥 100 % = 0.108 %. Pada
𝑒 2.18118

literature, besar muatan spesifikasi electron ialah 1.758803 x 1011 C/kg. Jadi
untuk presentase kesalahan akurasi dapat ditentukan sebesar
𝑒−𝑒𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒 2.18118−1.758803
| 𝑒𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒
| 𝑥 100 % = | 1.758803
| 𝑥 100% = 24.01 %. Sedangkan hasil
𝐶
pengolahan data yang diperoleh dari metode grafik ialah 1.7523633 𝑥 1011 𝑘𝑔
𝑒−𝑒𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒
dengan presentase kesalahan akurasi sebesar | 𝑒𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒
| 𝑥 100 % =
1.7523633 −1.758803
| 1.758803
| 𝑥 100% = 0.36 %
Hasil pengolahan data yang diperoleh dari percobaan II menggunakan
𝐶
metode statistika ialah 2.17181 ± 6057483913 𝑥 1011 𝑘𝑔 dengan presentase
∆𝑒 6057483913
kesalahan presisi sebesar 𝑒
𝑥 100 % = 2.17181
𝑥 100 % = 2.78 % sedangkan
𝑒−𝑒𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒
presentase kesalahan akurasi terhadap literature ialah | 𝑒𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒
| 𝑥 100 % =
2.17181 −1.758803
| 1.758803
| 𝑥 100% = 23.4 %. Sedangkan hasil pengolahan data yang
1011 𝐶
diperoleh dari metode grafik ialah 2.25 𝑥 𝑘𝑔
dengan presentase kesalahan
𝑒−𝑒𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒 2.25 −1.758803
akurasi sebesar | 𝑒𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟𝑎𝑡𝑢𝑟𝑒
| 𝑥 100 % = | 1.758803
| 𝑥 100% = 27.9 %

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa pengolahan data menggunakan


metode grafik dengan variable arus tetap dan tegangan berubah lebih baik
digunakan. Beberapa factor yang menyebabkan hasil berbeda dengan literature
ialah :
1. Pemberian arus dan tegangan yang berubah-ubah maupun tetap tidak
selalu tetap
2. Perkiraan besar diameter electron dalam tabung katoda
3. Ketidaktelitian pengamat dalam melakukan pengamatan

H. KESIMPULAN

Dalam percobaan menentukan spesifikasi muatan electron (e/m) terjadi


lintasan electron yang berbentuk lingkaran. Hal tersebut terjadi karena adanya
perubahan arah dan kecepataan electron yang bergerak dalam kumparan
Helmholtz (terjadi medan magnet). Lintasan electron tersebut bergantung
terhadap besara arus dan tegangan yang diberikan. Dalam percobaan dapat
diketahui bahwa besar arus berbanding terbalik dengan besar diameter lintasan
electron sedangkan besar tegangan sebanding dengan besar diameter lintasan
electron.

Hasil pengolahan data menggunakan metode statistika dan grafik pada


percobaan I dalam menetukan harga e/m berturut-turut adalah (2.18118 ±
𝐶
23508218407)𝑥 1011 𝑘𝑔 dengan presentase kesalahan presisi sebesar 0.108 %
𝐶
dan 1.7523633 𝑥 1011 𝑘𝑔 . Serta presentase kesalahan akurasi keduanya berturut-
turut sebesar 24.01 % dan 0.36 %. Hasil pengolahan data menggunakan metode
statistika dan grafik pada percobaan II dalam menetukan harga e/m berturut-
𝐶
turut adalah 2.17181 ± 6057483913 𝑥 1011 dengan presentase kesalahan
𝑘𝑔

1011 𝐶
presisi sebesar 2.78 % dan 2.25 𝑥 𝑘𝑔
. Serta presentase kesalahan akurasi

keduanya berturut-turut sebesar 23.4 % dan 27.9 % %.

I. SARAN

Dalam melakukan praktikum menentukan harga e/m hendaknya pengamat


benar-benar menguasai konsep serta cara kerja alat praktikum yang digunakan.
Serta dalam pemberian variable arus dan tegangan yang tetap hendaknya
diperhatikan setiap pengambilan data. Apakah besar yang kita tentukan tetap
konstan sampai akhir pengambilan data atau tidak?

J. DAFTAR PUSTAKA
Krane, Kenneth S. 1992. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai