Abstract. This research was aimed to validation analytical method of Saccarine and to determine
saccarine consentration in soft drink High Performance Liquid Chromatography. Sodium Saccarine
salts are used as standard. Sodium Saccarine salts dissolve in mobile phase methanol : fosfat buffer
(60:40). Concentration of standard saccarine solution made in 20, 40, 60, 80, and 100 ppm. HPLC
Agilent Technology 1260 Infinitely Series, Poroshell/C18 column- 50 mm lenght- id 4.6 mm - particles
size 2.7 µm, UV-detector in λ 265 nm, injection volume 20 µL , and flow rate 1 mL/minutes were used
in this research. Method validation parameters were determined by linierity, precision, accuracy,
LOD, LOQ, and selectivity. The results show that lineariy with R = 0.998702, precision with RSD =
0.192%, accuracy with % recovery = 100.26%, LOD = 0.172 ppm, LOQ = 0.573, and selectivity with Rs
= 0.2. Testing for the „Sprite Zero‟ soft drink show that 117.6 mg/kg saccarine (under the maximum
content in carbonated/noncarbonated soft drink). Conclution from this research is, HPLC method can
use in analysis saccarine content in soft drink
O
O
C C
a NH
b NNa
S S
O O
O O
Tabel 1. Luas Area, Tinggi Puncak dan Waktu Retensi Kromatogram Larutan Standar
Sakarin Dengan Konsentrasi 20, 40, 60, 80, 100 ppm.
No Konsentra Replikasi Luas Area Tinggi Puncak Rt(menit)
si 1 1673,98804 296,82367 0,583
1 20 ppm 2 1664,66931 290,26624 0,581
3 1663,93774 285,81686 0,581
1 3239,83179 545,77930 0,574
2 40 ppm 2 3233,34473 539,02576 0,577
3 3222,23438 526,70325 0,570
3 60 ppm 1 5122,33253 813,26843 0,565
75
2 5131,63281 787,13086 0,569
3 5117,39355 813,57080 0,562
1 6504,45020 1013,06299 0,563
4 80 ppm 2 6508,63379 979,13727 0,566
3 6496,99268 967,48199 0,561
1 8525,14746 1088,20728 0,555
5 100 ppm 2 8499,14160 1109,39282 0,550
3 8501,92383 1114,08960 0,551
Pada penelitian ini larutan standar kromatogram dan waktu retensi dapat
sakarin dipreparasi dengan fase gerak dilihat pada Tabel 1. Dari data pada
sehingga diperoleh konsentrasi 20, 40, Tabel 1. dapat dicari persamaan garis
60, 80, 100 ppm yang kemudian regresi linier untuk setiap tahap
diinjeksikan sebanyak tiga kali untuk replikasi (pengulangan) dari deret
setiap konsentrasi kedalam KCKT konsentrasi standar. Persamaan regresi
sehingga menghasilkan respon analitik linier untuk setiap replikasi
berupa luas area kromatogram, tinggi (pengulangan) deret standar dapat
puncak kromatogram dan waktu retensi dilihat pada Tabel 2.
(Rt). Data luas area, tinggi puncak
Tabel 2. Nilai a, b dan R pada persamaan garis regresi linier untuk setiap replikasi
deret standar.
Nilai Pada Persamaan Garis Regresi Linier (y = ax+b)
Replika
a b R
1 84,834686 -76,931173 0,998665
2 84,721168 -75,785644 0,998751
3 84,753652 -84,722708 0,998692
84,769835 -79,146508 0,998702
Dari tabel 2. dapat dilihat bahwa Uji presisi dilakukan dengan cara
dari ketiga replikasi yang dilakukan mempreparasi larutan standar sakarin
nilai koefisien korelasi (R) rata-rata dengan fase gerak sehingga diperoleh
adalah 0,998702 dimana nilai ini sangat konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm
baik karena mendekati 1. Suatu metode kemudian diinjeksikan kedalam KCKT
dikatakan memenuhi kriteria lineritas sebanyak tiga kali untuk masing-masing
jika nilai koefisien korelasi (R) konsentrasi. Kemudian sebagai hasilnya
mendekati 1 (Novelina, dkk. 2009). diperoleh luas area kromatogram.
Nilai koefisien korelasi (R) ini Perhitungan kadar dapat dilakukan
menunjukkan bahwa metode analisis dengan menggunakan persamaan garis
yang digunakan telah memenuhi regresi linier dari kurva kalibrasi
kriteria linieritas dari rentang (perhitungan dapat dilihat pada
konsentrasi 20-100 ppm. Dengan lampiran 2). Hasil perhitungan dengan
demikian dapat dikatakan bahwa KCKT berdasarkan persamaan garis regresi
ini memberikan respon analitik yang linier menunjukkan bahwa rata-rata %
baik terhadap deret konsentrasi standar SBR (Simpangan Baku Relative) pada
yang dianalisis. range konsentrasi 20-100 ppm adalah
0,192%. Presisi suatu metode dikatakan
Hasil Uji Presisi , akurasi, limit telah memenuhi syarat keberterimaan
deteksi dan selektifitas jika nilai dari % SBR ≤ 2% (Harmita,
2004). Dari hasil presisi yang diperoleh,
76
dapat disimpulkan bahwa metode yang dilakukan dengan cara mempreparasi
digunakan telah memenuhi syarat larutan standar sakarin dengan fase
keberterimaan. Hal ini juga menjadi gerak sehingga diperoleh konsentrasi
suatu informasi bahwa sistem 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm kemudian
operasional alat dan analis memiliki diinjeksikan kedalam KCKT sebanyak
nilai presisi yang baik terhadap metode tiga kali untuk masing-masing
dengan respon yang relatif konstan. konsentrasi. Luas area kromatogram
Akurasi merujuk pada pengertian yang dihasilkan masing-masing
ketepatan atau kecermatan, dimana dimasukkan kedalam persamaan garis
merupakan ukuran yang menunjukkan regresi linier yang telah diperoleh dari
derajat kedekatan hasil yang diperoleh kurva kalibrasi deret standar. Kadar
dalam analisis dengan nilai sebenarnya. analit yang terukur untuk setiap
Akurasi memenuhi syarat konsentrasi dirata-ratakan, maka
keberterimaan jika nilai % perolehan diperoleh % perolehan kembali
kembali (recovery) adalah 98% - 102% (recovery) 100,26% yang berada pada
(Mulyati, dkk. 2011, Shabir, 2003). Pada rentang 97,06% - 103,02% dalam range
penentuan nilai akurasi ini tidak konsentrasi 20-100 ppm. Hasil uji
berbeda jauh dengan presisi. Penentuan akurasi dapat dilihat pada tabel 3.
77
Uji selektifitas pada penelitian ini digunakan dengan cermat,
dilakukan dengan cara membandingkan menggunakan pelarut murni yang
kromatogram standar sakarin yang akan khusus untuk HPLC karena
dianalisis dengan kromatogram penggunaan pelarut murni non HPLC
senyawa lain sebagai pembanding, menyebabkan adsorpsi ireversibel dari
dalam penelitian ini senyawa yang kotoran pada kolom. Kotoran ini
digunakan sebagai pembanding adalah memblokir situs adsorpsi, mengubah
siklamat. Kromatogram yang diperoleh selektifitas kolom, serta melakukan
berasal dari kondisi kromatografi Cair homogenitas larutan uji dengan
Kinerja Tinggi yang sama yaitu dengan sonikasi pada rentang waktu tertentu
konsentrasi 1000 ppm, volume injeksi (Novelina, dkk. 2009). Kromatogram
20 µL, panjang gelombang UV 265 nm. standar sakarin dan standar siklamat
Retensi dari siklamat0,443 menit (tR1) dapat dilihat pada gambar 3.
dansakarin 0,462 menit (tR2)
dibandingkan dan diperoleh nilai Hasil penentuan kadar sampel
resolusi (Rs) sebesar 0,2. Hal ini Uji kadar sampel pada penelitian
menunjukkan bahwa keselektifitasan ini dilakukan dengan cara menimbang
KCKT ini belum baik karena hanya sampel Sprite Zero sebanyak 0,5293
menghasilkan resolusi (Rs) < 1,5 gram, dimasukkan kedalam labu ukur
sedangkan menurut Shabir (2003) peak 50 mL dan dilarutkan dengan fase gerak
analit harus mempunyai resolusi ≥ 1,5 sampai tanda tera kemudian disaring
dari seluruh komponennya. Dari nilai dengan kertas saring. Larutan sampel
resolusi yang diperoleh menunjukkan diinjeksi kedalam KCKT dan dilakukan
bahwa tidak boleh melakukan analisis pengulangan sebanyak lima kali. Luas
terhadap senyawa sakarin pada kondisi area kromatogram yang dihasilkan dari
kerja analisis untuk sakarin dengan setiap injeksi sampel dirata-ratakan dan
kehadiran siklamat didalamnya karena diperoleh rata-rata luas area sebesar
hal ini akan mengganggu analisa 0,552. Dari luas area rata-rata yang
terhadap senyawa sakarin sendiri. Hal diperoleh dapat dihitung kadar sakarin
lain yang dapat dilakukan untuk dalam sampel dengan cara
mengatasi ketidakselektifan metode ini memasukkan nilai luas area kedalam
adalah dengan meminimalisir kesalahan persamaan garis regresi linear kurva
acak yang terjadi selama penelitian kalibrasi. Kadar sakarin yang terdapat
seperti melakukan penyaringan dalam sampel sebesar 117,6 mg/kg.
terhadap semua komponen yang
a) Siklamat b) sakarin
78
Jumlah ini menunjukkan kadar FDA, (1994), Reviewer Guidance
sakarin yang masih berada di bawah :Validation of Chromatographic
dari jumlah maksimum yang Methods. Food and Drug
diperbolehkan untuk kategori minuman Administration : Center for Drug
ringan berkarbonasi dan non-karbonasi Evaluation and Research.
yaitu 500 mg/kg (SNI 01-6993-2004). Harmita, (2004), Petunjuk Pelaksanaan
Dari analisis penentuan kadar sakarin Validasi Metode dan Cara
dengan sampel Sprite Zero, sampel ini Perhitungannya, Review Artikel,
memiliki kadar sakarin yang aman Majalah Ilmu Kefarmasian,Vol. I
untuk dikonsumsi. No.3 : 117-135 ISSN : 1693-9883,
Departemen Farmasi FMIPA – UI,
KESIMPULAN Jakarta.
Berdasarkan hasil penelitian, maka ICH, (1994), Text on Validation of
dapat dikemukakan beberapa Analytical Procedures: Q2A.
kesimpulan sebagai berikut : Recommended for
1. Metode Kromatografi Cair Kinerja Adoption at Step 4 of the ICH
Tinggi dapat digunakan untuk Process. International Conference
penentuan kadar sakarin of Harmonisation of
ditunjukkan oleh limit deteksi Technical Requirements for
sebesar 0,172 ppm, limit Registration of
kuantitasi sebesar 1,573 ppm, Pharmaceutical for Human Use.
koefisien korelasi (R) pada Johnson, E. L., and Steven son, R.,
parameter linieritas sebesar (1978), Basic Liquid
0,998702, nilai % Simpangan Chromatography, Varian,
Baku Relatif (uji presisi) sebesar California.
0,192%, nilai % recovery (uji MA PPOM No.45/MA/92.
akurasi) sebesar 100, 26%, dan Mulyati, Ade Heri., Sutanto, dan
nilai resolusi (uji selektifitas) Apriyani, Dewi., (2011), Validasi
sebesar 0,2. Metode Analisis Kadar Ambroksol
2. Hasil dari penentuan kadar Hidroklorida Dalam Sediaan Tablet
sakarin dalam minuman ringan Cystelis Secara Kromatografi Cair
merek Sprite Zero sebesar 117,6 Kinerja Tinggi, Jurnal Ekologia,
mg/kg, kadar yang terdapat Vol. 11No.2
dalam kemasan sampel 108 : 36 – 45, FMIPA, Universitas
mg/kg dan persen perbedaan hasil Pakuan, Bogor.
sebesar 8,9%. Nilai ini Novelina, Yus Maria., Sutanto, dan
menunjukkan jumlah yang masih Fatimah, Alia., (2009), Validasi
berada dibawah dari jumlah Metoda Analisis Penetapan Kadar
maksimum yang dianjurkan oleh Senyawa Siklamat dalam Minuman
pemerintah sebesar 500 mg/kg. Ringan, Prosiding PPI Standarisasi
2009, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Shabir, G. A., (2003), Validation of
Badan Standarisasi Nasional-BSN, SNI High- Performance Liquid
01-6993-2004, Bahan Tambahan chromatography Methods for
Pangan Pemanis Buatan – Pharmaceutical analysis:
Persyaratan Penggunaan Dalam understandingthe differences and
Produk Pangan, Jakarta. similarities between validation
Cahyadi, Wisnu., (2006), Analisis dan requirements of the US Food and
Aspek Kesehatan Bahan Drug Administration, the US
Tambahan Pangan, Bumi Aksara, Pharmacopeia and the
Jakarta. International Conference on
Djojosoebagio, Soewondo., dan G. Harmonization. J. Chromatogr. A
Wiranda., (1996), Fisiologi Nutrisi 987 : 57-66.
Volume I, Penerbit Universitas Shah, V.P., Midha, K.K., Findlay, J. W.,
Indonesia, Jakarta. Hill, W. M., Hulse, J. D.,
79
McGilveray, I. J., McKay, G., Miller, Subani, (2008), Penentuan Kadar
K. J., Patnaik, R. N., Powell, M. L., Natrium Benzoat, Kalium Sorbat,
Tonelli, A., Viswanathan, C. T., dan Natrium Sakarin Dalam Sirup
Yacobi, A., (2000), Bioanalytical Dengan Metode Kromatografi Cair
method validation: a revisit with a Kinerja Tinggi (KCKT) Di Balai
decade of progress. Pharm. Res. Besar Pengawasan Obat dan
17(12): 1551-1557. Makanan Medan, Karya Ilmiah,
Sinulingga, Ranitha., (2011), Penentuan Program Studi Diploma III Kimia
Kadar Sakarin Dalam Beberapa Analis FMIPA Universitas
Jenis Minuman Jajanan Yang Sumatera Utara.
Dipasarkan di SD Negeri No. Wells, Margaret., and Dantus,
064025 Jln. Flamboyan Kelurahan Mauricio., (2005), Analytical
Simpang Selayang Kecamatan Instrumentation Handbook
Medan Tuntungan Secara “Validation of Chromatographic
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, Methods”, Merck & Co. Inc,
Skripsi, FMIPA Universitas Rahway, NJ, USA.
Sumatera Utara. Winarno, G.F., (1991), Kimia Pangan
Snyder, L. R., and Kirkland J.J., (1979), dan Gizi, PT. Gramedia Pustaka
Introduction to modern liquid Utama, Jakarta.
chromatography. second edition, Woodroof, J.G., and G.F, Philips.,
John Wiley & Sons, Inc NewYork, (1974), Beverages : Carbonated
Chihester, Briebane, Toronto, and Noncarbonated, The AVI
Singapore. Publishing Company, Inc,
Westport, Connecticut.
80