Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KELOMPOK

PENDELEGASIAN TUGAS
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keperawatan
Dosen Pengampu: Ns.Erni Suprapti, M.Kep

Disusun oleh:

Aditya ilham (18.002)


Annisa Dinda (18.010)
Bagus Ardi (18.019)
Lulu Swastika (18.042)
M.Arief Kurniawan (18.050)
Rika Desiana L. S. (18.063)
Safitri Nur Wulandari (18.066)

PROGRAM STUDID III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM IV/ DIPONEGORO
SEMARANG
2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
kami dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusunan makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Manajemen keperawatan. Selain itu tujuan dari penyusunan
makalah ini juga untuk menambah wawasan secara meluas.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mendapatkan
bantuan,bimbingan ,dukungan dan arahan dari berbagai pihak yang sangat
berharga, baik secara moril maupun materil, baik langsung ataupun tidak
langsung. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis
berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Selain itu
juga bisa dijadikan sumber bacaan untuk menambah wawasan.
Penulis menyadari, bahwa apa yang disajikan dalam makalah ini mungkin
belum seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan,
saran, dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak.

Semarang, 21 Oktober 2020

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................2


DAFTAR ISI ..................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................4
A. Latar belakang .....................................................................................4
B. Rumusan masalah ................................................................................5
C. Tujuan ..................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................7

A. Definisi pendelegasian tugas ...............................................................7


B. Aspek penting dalam pendelegasian tugas ..........................................7
C. Alas an penting pendelegasian .............................................................9
D. Kegiatan delegasi wewenang ...............................................................10
E. Prinsip delegasi ....................................................................................10
F. Cara melakukan delegasian .................................................................11
G. Teknik pendelegasi ..............................................................................11
H. Jenis pendelegasi .................................................................................12
I. Penyebab gagal delegasian ..................................................................13
J. hambatan pendelegasi ..........................................................................13
K. metode pendelegasian .........................................................................15
L. Wewenang yang didelegasi .................................................................16

BAB III PENUTUP .........................................................................................17

A. Kesimpulan ..........................................................................................17
B. Saran ....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BETAKING
Pendelegasian wewenang merupakan sesuatu yang vital dalam
organisasi kantor. Atasan perlu melakukan pendelegasian wewenang agar
mereka bisa menjalankan operasi manajemen dengan baik. Selain itu,
pendelegasian wewenang adalah konsekuensi logis dari semakin besarnya
organisasi. Bila seorang atasan tidak mau mendelegasikan wewenang,
maka sesungguhnya organisasi itu tidak butuh siapa-siapa selain dia
sendiri.Bila atasan menghadapi banyak pekerjaan yang tak dapat
dilaksanakan oleh satu orang, maka ia perlu melakukan delegasi.
Pendelegasian juga dilakukan agar manajer dapat mengembangkan
bawahan sehingga lebih memperkuat organisasi, terutama di saat terjadi
perubahan susunan manajemen.
Manajemen Keperawatan harus dapat diaplikasikan dalam tatanan
pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu memahami
bagaiman konsep dan Aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu
sendiri. Untuk lebih memahami arti dari Manajemen Keperawatan maka
kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan
organisasi keperawatan, bagaimana tugas dan tanggung-jawab dari
masing-masing personil di dalam organisasi yang pada akhirnya akan
membawa kita untuk lebih mengerti bagaimana konsep dasar dari
Manajemen Keperawatan itu.
Pengawasan dan Pengendalian merupakan proses akhir dari proses
manajemen, dimana dalam pelaksanaannya proses pengawasan dan
pengendalian saling keterkaitan dengan proses-proses yang lain terutama
dalam perencanaan. Dalam proses manajemen ditetapkan suatu standar
yang menjadi acuan, diantaranya yaitu : visi-misi, standar asuhan,

4
penampilan kinerja, keuangan, dan lain sebagainya. Dengan demikian
dalam pelaksanaannya perlu dilakukan pengawasan apakah setiap tahapan
proses manajemen telah sesuai dengan standar atau tidak dan jika
ditemukan adanya penyimpangan maka perlu dilakukan pengendalian
sehingga kembali sesuai standar yang berlaku.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Pengertian Pendelegasian ?
2. Apa saja Aspek Penting Dalam Pendelegasian ?
3. Bagaimana Kosep Dasar Pedelegasian ?
4. Apa saja Metode Metode Pendelegasian ?
5. Apa saja Komponen Utama Penedelegasian ?
6. Bagaimana Pelakasanaan Pendelegasian ?
7. Bagaimana Wewenang Yang Dideligasikan ?
8. Apa saja Kegiatan Delegasi Wewenang ?
9. Apa saja Jenis Pendelegasian ?
10. Bagaimana Prinsip Delegasi ?
11. Bagaimana Cara Melakukan Delegasi ?
12. Bagaimana Cara Pendelegasian ?
13. Apa saja Manfaat Delegasi
14. Apa saja Masalah Pendelegasian ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi Pengertian Pendelegasian.
2. Untuk mengetahui Aspek Penting Dalam Pendelegasian.
3. Untuk mengetahui Kosep Dasar Pedelegasian.
4. Untuk mengetahui Metode Metode Pendelegasian.
5. Untuk mengetahui Komponen Utama Penedelegasian.
6. Untuk mengetahui Pelakasanaan Pendelegasian.
7. Untuk mengetahui Wewenang Yang Dideligasikan.
8. Kegiatan Delegasi Wewenang.

5
9. Untuk mengetahui Jenis Pendelegasian.
10. Untuk mengetahui Prinsip Delegasi.
11. Untuk mengetahui Cara Melakukan Delegasi.
12. Untuk mengetahui Cara Pendelegasian.
13. Untuk mengetahui Manfaat Delegasi.
14. Untuk mengetahui Masalah Pendelegasian.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENDELEGASIAN TUGAS


Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang dan tanggung jawab
formal kepada orang lain untuk melaksanakan kegiatan
tertentu.Pendelegasian adalah pelimpahan kekuasaan, wewenang dan
tanggung jawab kepada orang lain. Pekerjaan-pekerjaan yang sifatnya
rutinitas sebaiknya didelegasikan ke orang lain agar seorang manajer
dapat menggunakan waktunya itu untuk melakukan tugasnya sebagai
seorang manajer.
Delegasai wewenang adalah proses yang paling fundamental dalam
organisasi, sebab pimpinan tak kan sanggup melakukan segala sesuatu
dan membuat setiap keputusan.
Pendelegasian (pelimpahan wewenang) merupakan salah satu
elemen penting dalam fungsi pembinaan. Sebagai manajer perawat dan
bidan menerima prinsip-prinsip delegasi agar menjadi lebih produktif
dalam melakukan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Delegasi
wewenang adalah proses dimana manajer mengalokasikan wewenang
kepada bawahannya.

B. ASPEK PENTING DALAM PENDELEGASIA


1. Fokus pendelegasian adalah hasil kerja yang diharapkan tercapai,
dalam upaya menggapai sasaran/tujuan akhir dari organisasi.
2. Pendelegasian dilaksanakan dengan sikap hormat yang didasarkan
atas penghargaan dan kesadaran terhadap diri sendiri sebagai
sesuatu yang "berharga", serta memerhatikan harga diri dan
kehendak bebas orang lain, di mana setiap pekerja dipandang
sebagai subjek, dan bukan objek kerja.

7
3. Pendelegasian yang menghasilkan melibatkan harapan-harapan
yang meliputi bidang berikut:
a. Menekankan pada tercapainya hasil-hasil yang didambakan
atau diinginkan pada waktu depan yang telah ditentukan
("desired results").
b. Pendelegasian menyatakan dengan tegas tentang apa yang
harus dicapai, bukan bagaimana mencapainya, di mana fokus
utama diarahkan kepada hasil produksi.
c. Pendelegasian memberikan tugas, wewenang, hak, tanggung
jawab, kewajiban membuat/memberi laporan pada awal tugas,
dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui dan dievaluasi
oleh pemimpin.
d. Pelaksanaannya dilandasi pedoman/petunjuk ("guidelines")
yang jelas, baik bagi tugas maupun pelaksana tugas. Artinya
pendelegasian menyatakan pedoman-pedoman, larangan-
larangan, dan batas-batas dimana seseorang harus
bekerja/melakukan kewajibannya. Hal ini menolong setiap
orang untuk bekerja dengan baik/patut.
e. Melibatkan sumber-sumber daya ("resources") yang pasti.
Pendelegasian menyatakan (disertai dengan pernyataan) akan
adanya sumber-sumber daya, antara lain sumber daya manusia,
keuangan, teknis, atau organisasi yang dapat dipakai seseorang
untuk menyelesaikan tugas yang didelegasikan kepadanya.
f. Dinyatakan dengan adanya tanggung jawab dan
pertanggungjawaban ("responsibility" dan "accountability").
Pendelegasian menyatakan patokan yang akan digunakan untuk
menilai hasil/prestasi akhir, yang diwujudkan dengan adanya
tanggung jawab dan pertanggungjawaban kerja yang dapat
dilakukan dengan membuat/memberi pelaporan pada awal
tugas, dalam tugas, dan akhir tugas untuk diketahui dan
dievaluasi oleh pemimpin.

8
g. Mempertimbangkan risiko-risiko yang akan terjadi atau
ditindaki ("consequences"). Pendelegasian dapat menyatakan
akibat-akibat yang akan terjadi, yang baik maupun yang tidak
baik, sebagai hasil dari suatu pekerjaan atau tugas yang
didelegasikan. Akibat-akibat ini dapat diukur melalui
evaluasi/pengkajian yang dilakukan dengan meneliti deskripsi
tugas dan hasil kerja atau produk yang telah dilakukan atau
dihasilkan. Dengan menanyakan apakah semuanya ini telah
dilakukan dengan baik dan sesuai dengan rencana, ketentuan
dan prosedur, ataukah malah sebaliknya.

C.  ALASAN PENTINGNYA PENDELEGASIAN


Ada alasan delegasi itu diperlukan, diantaranya adalah :
1. Memungkinkan atasan dapat mencapai lebih dari pada mereka
menangani setiap tugas sendiri.
2. Agar organisasi dapat berfungsi lebih efisien.
3. Atasan dapat memusatkan tenaga kepada suatu tugas yang lebih
diprioritaskan.
4. Dapat mengembangkan keahlian bawahan sebagai suatu alat
pembelajaran dari kesalahan.
5. Karena atasan tidak mempunyai kemampuan yang dibutuhkan
dalam pembuatan keputusan.
6. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan mencapai
hasil yang lebih baik dari pada semua kegiatan ditangani sendiri.
7. Agar organisasi berjalan lebih efisien.
8. Pendelegasian memungkinkan manajer perawat/bidan dapat
memusatkan perhatian terhadap tugas-tugas prioritas yang lebih
penting.
9. Dengan pendelegasian, memungkinkan bawahan untuk tumbuh
dan berkembang, bahkan dapat dipergunakan sebagai bahan
informasi untuk belajar dari kesalahan atau keberhasilan.

9
D. KEGIATAN DELEGASI WEWENANG
Beberapa kegiatan dalam delegasi wewenang adalah :
1. Manager perawat/bidan menetapkan dan memberikan tugas dan
tujuannya kepada orang yang diberi pelimpahan.
2. Manajer melimpahkan wewenang yang diperlukan untuk mencapai
tujuan.
3. Perawat/bidan yang menerima delegasi baik eksplisit maupun
implisit menimbulkan kewajiban dan tanggung jawab.
4. Manajer perawat/bidan menerima pertanggungjawaban
(akontabilitas) atas hasil yang telah dicapai.

E. PRINSIP DELEGASI
Dibawah ini adalah prinsip – prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar
untuk delegasi yang efektif :
1. Prinsip scalar.
Proses skalar adalah mengenai perkembangan rantai perintah yang
menghasilkan pertambahan tingkat-tingkat pada struktur
organisasi. Proses skalar dicapai melalui pendelegasian wewenang
dan tanggung jawab.
2. Prinsip kesatuan perintah.
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan
prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat
dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus
bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya.
Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan
akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta
pembagian kerja.
3. Tanggung jawab, wewenang, dan akuntabilitas.

10
F. CARA MELAKUKAN DELEGASI
1. Membuat perencanaan ke depan dan mencegah masalah.
2. Menetapkan tujuan dan sasaran yang realistis
3. Menyetujui standar kerja.
4. Menyelaraskan tugas atau kewajiban dengan kemampuan bawahan
5. Melatih dan mengembangkan staf bawahan dengan memberikan
tugas dan wewenang baik secara tertulis maupun lisan.
6. Melakukan kontrol dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahan
dengan mengukur pencapaian tujuan berdasarkan standar serta
memberikan umpan balik prestasi yang dicapai.
7. Kunjungi bawahan lebih sering dan dengarkan keluhan -
keluhannya.
8. Bantu mereka untuk memecahkan masalahnya dengan memberikan
ide ide baru yang bermanfaat.
9. Memberikan ‘reward’ atas hasil yang dicapai.
10. Jangan mengambil kembali tugas yang sudah didelegasikan

G. TEKNIK PENDELEGASIAN
Manajer perawat/bidan pada seluruh tingkatan dapat menyiapkan
tugas-tugas yang dapat didelegasikan dari eksekutif perawat sampai
eksekutif departemen atau kepala unit, dan dari kepala unit sampai
perawat/bidan klinis. Delegasi mencakup kewenangan untuk
persetujuan, rekomendasi atau pelaksanaan. Tugas-tugas seharusnya
dirangking dengan waktu yang diperlukan untuk melaksanakannya dan
sebaiknya satu kewajiban didelegasikan pada satu waktu.

11
H. JENIS PENDELEGASIAN
Dalam bukunya yang berjudul The 7 Habits of Highly Effective
People, Stephen R. Covey menyatakan bahwa ada 2 jenis
pendelegasian, yaitu :
1. Pendelegasian Suruhan (Gofer Delegation)
Pendelegasian suruhan berarti : "kejar ini, kejar itu, kerjakan
ini,kerjakan itu, dan beritahu saya ketika sudah
selesai."Pendelegasian suruhan berprinsip pada metode, yaitu
semua didikte secara rinci dan spesifik step by step cara
melakukannya. Pendelegasian dengan cara ini banyak digunakan
oleh manager karena mereka berpikir metode yang dilakukan pasti
tidak akan keluar dari jalur, minim kesalahan dan sesuai dengan
apa yang diinginkan. Tapi kelemahannya adalah bahwa mereka
tidak melatih creative thinking anak buah mereka dan bila terjadi
kesalahan si anak buah akan merasa tidak bertanggung jawab
kepada hasil yang didapat.
2. Pendelegasian pengurusan (Stewardship Delegation)
Pendelegasian pengurusan berfokus pada hasil dan bukan pada
metode, memberikan secara rinci hasil yang diinginkan, bukan
memberikan secara rinci apa yang harus dilakukan. Pendelegasian
ini memberi pilihan metode kepada anak buah dan membuat
mereka bertanggung jawab atas hasil. Pendelegasian metode
pengurusan memberi kepercayaan penuh kepada anak buah dan
kepercayaan ini adalah bentuk tertinggi dari motivasi manusia.
Kepercayaan menghasilkan yang terbaik dari diri manusia. Tetapi
dibutuhkan waktu dan kesabaran, dan tanpa mengesampingkan
kebutuhan untuk melatih dan mengembangkan orang sehingga
kecakapan mereka dapat meningkat ke tingkat kepercayaan itu.
Bila pendelegasian pengurusan dilakukan dengan benar, kedua
pihak akan mendapatkan keuntungan dan akhirnya jauh lebih
banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam waktu yang jauh

12
lebih singkat. Prinsip yang terlibat dalam pendelegasian
pengurusan selalu benar dan dapat berlaku pada orang atau situasi
jenis apapun.

I. PENYEBAB GAGALNYA DELEGASI


1. Atasan merasa lebih jika mereka tetap mempertahankan hak
pembuatan keputusan.
2. Atasan tidak ingin ambil resiko kalau saja bawahannya salah
ataupun gagal dalam menjalankan wewenangnya.
3. Atasannya kurang atau tidak percaya kepada bawahannya.
4. Atasan takut apabila seorang bawahannya melakukan tugas dengan
sangat baik dan efektif, sehingga dapat mengancam posisinya
sebagai atasan.
5. Bawahan tidak menerima dengan alasan dapat menambah
tanggung jawab yang sudah diterima.
6. Bawahan takut tidak dapat menjalankan tugas – tugas dengan
benar dan dikatakan gagal.
7. Bawahan merasa tertekan apabila dilimpahkan tanggung jawab
yang lebih besar.

J. HAMBATAN PENDELEGASIAN
1. Hambatan hambatan pada delegator
a. Kemampuan yang diragukan oleh dirinya sendiri
b. Meyakini bahwa seseorang “mengetahui semua rincian”
c. “Saya dapat melakukannya lebih baik oleh diri saya sendiri”
buah pikiran yang keliru.
d. Kurangnya pengalaman dalam pekerjaan atau dalam
mendelegasikan
e. Rasa tidak aman
f. Takut tidak disukai
g. Penolakan untuk mengakui kesalahan

13
h. Kurangnya kepercayaan pada bawahan
i. Kesempurnaan, menyebabkan kontrol yang berlebihan
j. Kurangnya ketrampilan organisasional dalam menyeimbangkan
beban kerja
k. Kegagalan untuk mendelegasikan kewenangan yang sepadan
dengan tanggung jawab.
l. Keseganan untuk mengembangkan bawahan
m. Kegagalan untuk menetapkan kontrol dan tindak lanjut yang
efektif.
2. Hambatan- hambatan pada yang diberi delegasi
a. Kurangnya pengalaman
b. Kurangnya kompetensi
c. Menghindari tanggung jawab
d. Sangat tergantung dengan boss
e. Kekacauan (disorganization)
f. Kelebihan beban kerja
g. Terlalu memperhatikan hal hal yang kurang bermanfaat
3. Hambatan- hambatan dalam situasi
a. Kebijakan tertuju pada satu orang
b. Tidak ada toleransi kesalahan
c. Kekritisan keputusan
d. Urgensi, tidak ada waktu untuk menjelaskan [krisis
manajemen)
e. Kebingungan dalam tanggung jawab dan kewenangan.
f. Kekurangan tenaga

14
K. METODE-METODE PENDELEGASIAN
1. Spesifikasi tanggung jawab secara jelas.
Menjelaskan hasil yang di harapkan dari sebuah tugas yang di
delegasikan atau dari suatu penugasan,jernihkan sasaran dan
prioritas.dan beritahukan kepadanya mengenai batas waktu apa
saja yang harus di penuhi
2. Berikan kekuasaan yang cukup dan princi batas-batas
kebijaksanaanya.
Bila member tanggung jawab yang baru tentukan jumlah
kekuasaan yang sesuai yang di butuhkan oleh bawahan tersebut
agar dapat melaksanakanya
3. Princi persyaratan pelaporan
Peting seorang bawahan memahami jenis-jenis informasi yang
harus di laporkan, beberapa sering laporan harus di harapkan, dan
bagaimana kemajuan akan di pantau(misalnya : laporan tertulis,
pertemuan-pertemuan tinjauan)
4. Mengenai kemajuan, presentasi dalam pertemuan-pertemuan
departemen evaluasi kerja yang vormal
5. Pastikan penerimaan tanggung jawab dari bawahan
6. Agar pendelegasian itu berhasil, maka bawahan tersebut harus
menerima penugasan yang baru tersebut dan mengikat diri untuk
melaksanakannya. Karena penugasan tersebut menarik dan penting
bagi kemajuan karier bawahan tersebut.
7. Teruskan informasi kepada mereka yang harus mengetahui
8. Orang yang diberikan wewenang (pendelegasian), ia harus
melakukan tugas oleh yang didelegasikan harus diberitahukan
tentang tanggung jawab kekuasaan baru dari bawahan kepada
rekannya.
9. Pantaulah kemajuan dengan cara yang sesuai
10. Usahakan agar supaya bawahan memperoleh informasi yang
dibutuhkan

15
11. Berilah dukungan dan bantuan namun hindari pendelegasian yang
terkait
12. Buatlah agar kesalahan itu menjadi suatu proses belajar (Yukl.
Gary.1989).

L. WEWENANG YANG DIDELEGASIKAN


1. Delegasikan tugas oleh yang dapat dilakukan dengan lebih baik
oleh bawahan
2. Delegasikan oleh yang mendesak namun bukan yang mempunyai
prioritas tinggi.
3. Delegasikan tugas oleh yang relevan bagi karier seorang bawahan
4. Delegasikan tugas tugas dengan kesukaran yang sesuai
5. Delegasikan tugas yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan
6. Delegasikan tugas oleh yang tidak sentral bagi peran manejer

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN.
Pendelegasian secara sederhana Adela menyelesaikan tugas
melalui orang lain atau mengarahkan tugas kepada satu orang atau lebih
untuk mencapaii tujuan organisasi. Namun, definisi yang lebih kompleks
dari pendelegasian yang telah dibuat oleh American nurses association
(ana) dan national council of state boards of nursing (ncbsn) sebagai
respon terhadap adanya komplekssitas pendelegasian di area pelayanan
kesehatan dewsa ini, yaitu meningkatnya jumlah pekerja, yang relative
tidak terlatih dan tidak memiliki ijin, yang merawat pasien secara
langsung.

B. SARAN
Sebagai seorang calon perawat yang nantinya akan bekerja di suatu
institusi rumah sakit tentunya kita akan dihadapkan kepada berbagai
persoalan, termasuk terjadinya pelimpahan wewenang dalam pemberian
asuhan keperawatan kepada pasien antara seorang perawat primer kepada
perawat sekunder, maka agar hal tersebut dapat berjalan denga lancer
maka diperlukan pemahaman kita semua mengenai pendelegasian
keperawatan.
Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan maupun penyusunannya,
karena selain penulis masih dalam tahap belajar, penulis juga manusia
biasa yang tak lepas dari salah.

17
DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha


Medika

Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga

Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

18
Dokumentasi :

19

Anda mungkin juga menyukai