Ekoreg
Ekoreg
Menurut Glaeser (2010) definisi Ekonomi aglomerasi adalah hasil dari skala ekonomi
dan ekonomi jaringan yang keduanya muncul ketika perusahaan (dan orang-orang)
mencari di dekat satu sama lain. Mereka dengan demikian berhubungan dengan
kedekatan spasial dan menempatkannya, dapat dirumuskan sebagai pengurangan
biaya transportasi dalam arti luas, yaitu transportasi biaya yang terkait dengan
barang tetapi juga untuk orang dan ide. Aglomerasi terjadi asalkan biaya transportasi
di bawah beberapa ambang kritis, meskipun penurunan lebih lanjut dapat
menghasilkan dispersi beberapa kegiatan karena faktor perbedaan harga. Selain itu,
teknologi kemajuan membawa jenis baru kegiatan inovatif yang paling diuntungkan
diaglomerasi dan, oleh karena itu, cenderung muncul di daerah maju. Akibatnya,
kekayaan atau kemiskinan suatu negara tampaknya semakin terkait pengembangan
klaster industri yang makmur dan kompetitif serta keberadaan wilayah metropolitan
yang besar dan beragam.
Ekonom perkotaan menyimpulkan keberhasilan kota dari upah lokal yang tinggi,
benar-benar kuat harga real, dan pertumbuhan jumlah orang di suatu daerah. Jika
suatu tempatbaik-baik saja, maka pengusaha harus mau membayar lebih untuk
pekerjadi daerah itu, orang harus rela membayar lebih untuk akses ke tempat itu,dan
lebih banyak orang harus pindah ke daerah itu. Tiga bab pertama dalam volume
secara terpisah mempertimbangkan tiga ukuran ekonomi lokal yang berbeda ini
kesejahteraan. Selama empat puluh lima tahun terakhir, keseimbangan spasial
menjadi yang utama alat untuk ekonom perkotaan dan regional yang mencoba
memahami kota. Itu Logika dari keseimbangan spasial adalah bahwa karena orang
dapat bergerak bebas dalam suatu bangsa, mereka harus acuh tak acuh antara
lokal yang berbeda. Ketidakpedulian ini menyiratkan bahwa upah tinggi harus
diimbangi dengan harga tinggi atau fasilitas rendah; jika tidak, orang akan pindah ke
daerah berupah tinggi. Harga perumahan yang tinggi mencerminkan tinggi upah,
fasilitas tinggi, atau keduanya. Namun, konsep keseimbangan spasial hanya
memberi kita setengahnya ekuilibrium pasar tenaga kerja yang menentukan upah
daerah. Setengah lainnya adalah tenaga kerja menuntut — kesediaan perusahaan
untuk membayar pekerja mereka. Jadi, sambil tinggi upah harus mencerminkan
sesuatu yang buruk tentang suatu daerah, seperti harga tinggi atau miskin
fasilitasnya, upah yang tinggi juga harus mencerminkan sesuatu yang baik tentang
suatu daerah itu membuat perusahaan mau mentoleransi biaya tenaga kerja yang
tinggi. Perusahaan tidak akan melanjutkan untuk mencari ke Kota New York atau
wilayah Teluk San Francisco kecuali itu daerah yang cukup produktif untuk
mengimbangi biaya pekerja mahal. Ilmu ekonomi neoklasik memberi tahu kita
bahwa upah mencerminkan produk marjinal