Oleh :
a. Keterampilan teknis
b. Keterampilan Konseptual
Secara umum, keterampilan konseptual (atau kognitif) melibatkan
penilaian yang baik, pandangan ke depan, intuisi, kreativitas, dan
kemampuan untuk menemukan makna dan keteraturan dalam peristiwa
yang ambigu dan tidak pasti. Spesifik Keterampilan konseptual yang
dapat diukur dengan tes bakat meliputi kemampuan analitis, berpikir logis,
pembentukan konsep, penalaran induktif, dan penalaran deduktif.
Kompleksitas kognitif melibatkan kombinasi dari keterampilan khusus ini
dan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan konsep
dan kategori untuk mendeskripsikan sesuatu, kemampuan untuk
mengidentifikasi pola dan memahami hubungan yang kompleks, dan
kemampuan untuk mengembangkan solusi kreatif untuk masalah.
c. Kemampuan interpesonal
6. Saling Menghormati
1. Kecerdasan emosi
Emosi adalah perasaan yang kuat yang menuntut perhatian dan
cenderung mempengaruhi cesses pro kognitif dan perilaku. Beberapa
contoh emosi termasuk marah, takut, sedih, gembira, malu, dan kejutan.
Bahkan setelah intensitas emosi memudar, kemungkinan untuk berlama-
lama sebagai suasana hati yang positif atau negatif, yang juga dapat
mempengaruhi perilaku kepemimpinan. Pemimpin dengan tingkat tinggi
kecerdasan emosional lebih mampu memecahkan masalah yang
kompleks, merencanakan bagaimana menggunakan waktu mereka
secara efektif, mengadaptasi perilaku mereka dengan situasi, dan
mengelola krisis.
Kesadaran diri membuat lebih mudah untuk memahami
kebutuhan sendiri dan reaksi mungkin jika peristiwa-peristiwa tertentu
terjadi, sehingga memfasilitasi evaluasi alternatif solusi. memfasilitasi self-
regulation stabilitas emosional dan pengolahan informasi dalam situasi
stres, dan membantu para pemimpin menjaga optimisme mereka sendiri
dan antusiasme tentang proyek atau misi dalam menghadapi rintangan
dan kemunduran.
2. Kecerdasan social
Kecerdasan sosial didefinisikan sebagai kemampuan untuk
menentukan persyaratan untuk kepemimpinan dalam situasi tertentu dan
memilih respon yang tepat. Dua komponen dari kecerdasan social yaitu
pemahaman social dan fleksibilitas perilaku. Pemahaman social adalah
kemampuan untuk memahami fungsional kebutuhan, masalah, dan
opportunities yang relevan untuk kelompok atau organisasi, dan
karakteristik anggota, hubungan sosial, dan proses kolektif yang akan
meningkatkan atau membatasi upaya untuk mempengaruhi kelompok
atau organisasi. Pemimpin dengan pemahaman sosial yang tinggi
mengerti apa yang perlu dilakukan untuk membuat kelompok atau
organisasi lebih efektif dan bagaimana melakukannya.
Pemahaman sosial melibatkan keterampilan konseptual dan
pengetahuan khusus yang diperlukan untuk kepemimpinan strategis,
termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi ancaman dan peluang yang
bersama-sama ditentukan oleh peristiwa lingkungan dan kompetensi inti
organisasi, dan kemampuan untuk merumuskan respons yang tepat.
Orang tersebut harus memiliki repertoar besar perilaku terampil dari yang
untuk memilih, serta pengetahuan tentang efek dan kondisi pembatas
untuk setiap jenis perilaku.
3. Kemampuan belajar
Organisasi harus terus beradaptasi, berinovasi, dan menemukan
kembali diri mereka sendiri, pemimpin harus cukup fleksibel untuk belajar
dari kesalahan. Salah satu kompetensi yang paling penting untuk
kepemimpinan yang sukses dalam mengubah situasi adalah kemampuan
untuk belajar dari pengalaman dan beradaptasi dengan perubahan.
Kompetensi ini mencakup “mempelajari caranya belajar” yang merupakan
kemampuan untuk menganalsis diri sendiri dengan cara introspeksi dan
melibatkan “pemahaman diri” yaitu memahami kekuatan dan
keterbatasan diri sendiri. Kemampuan untuk belajar dari pengalaman dan
beradaptasi dengan perubahan mungkin melibatkan sifat-sifat serta
keterampilan.
Pemimpin dengan sifat-sifat ini termotivasi untuk mencapai
keunggulan, mereka ingin tahu dan berpikiran terbuka, mereka memiliki
kepercayaan diri dan rasa ingin tahu untuk bereksperimen dengan
pendekatan baru, dan mereka secara aktif mencari masukan tentang
kekuatan dan kelemahan mereka. Kunci kesuksesannya sebagai
pemimpin yaitu yakin pada diri sendiri karena seorang pemimpin harus
tegas pada intuisi yang dimilikinya meskipun banyak yang menentangnya.
Prinsip utamanya adalah yakin pada keputusan sendiri dapat menyadari
potensi utama dan dapat melihat celah kritis pada banyak kesempatan.
Selain itu salah satu kuncinya lagi yaitu berani bangkit dari
kegagalan, ia mengatakan “Jika Anda tidak berani gagal demi mendapat
pelajaran dan beradaptasi dari pengalaman, Anda tidak mungkin
mendapat kesuksesan!”. Hal ini sesuai dengan salah satu ciri lima besar
kepribadian tentang “keyakinan akan kecerdasan dirinya” selain itu
“keterampilan antar-pribadi” juga sesuai dan bagian dari kompetensi
manajerial yaitu “kemampuan belajar”.
DAFTAR PUSTAKA