Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan kepada perusahaan ( badan hukum ) atau
perorangan dalam bentuk pembiayaan barang modal. Pembayaran kembali oleh peminjam
dilakukan secara berkala dan dalam jangka waktu menengah atau panjang. Perusahaan yang
menyelenggarakan Leasing disebut Lessor, sedangkan perusahaan yang mengajukan Leasing
disebut Lessee.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian dan
Menteri Perdaganngan Republik Indonesia Nomor.Kep –
122/MK/IV/2/1974,32/M/SK/2/1974, 30/Kpb/I/1974 tanggal 7 Pebuari 1974, Pengertian
Leasing di Indonesia di definisikan sebagai berikut : “ Leasing ialah setiap kegiatan
pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang – barang modal untuk digunakan
oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka tertentu , berdasarkan pembayaran pembayaran
secara berkala di sertai dengan hak pilih bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang –
barang modal yang bersanngkutan atau memperpanjang jangka waktu Leasing berdasarkan
nilai sisa yang telah di sepakati bersama.”[1]
B. Sejarah Sewa Guna Usaha ( Leasing )
Sejarah perkembangan sewa guna usaha atau leasing moderen menurut T.M Tom Clark
dimulai sekitar tahun 1850, pada saat tercatatnya perusahan pertama yang menyewakan
kereta api,di America Serikat, The Bell Telephone Company mulai memberikan layanan
penyewaan telepon kepada para langganannya melalui pembayaran secara cicilan pada tahun
1877. Sementara di tahun 1952,perusahaan Leasing di San Fransisco mendatangi perusahan-
perusahaan penghasil barang untuk menawarkan jasa penjualan secara Leasing.[2]
2. Pricing, menyangkut biaya yang harus dibayar oleh lessee, yaitu :
a) Fee ( Management Fee, Commitment Fee, dan sebagainya ), biasanya berkisar 1 % yang
akan dibebankan pada Lessee
b) Bunga kredit
3. Rental, yang akan dibayar oleh Lessee, diperhitungkan atas :
a) Bunga kredit
b) Cara pembayaran sewa ( di depan setisp bulan sewa atau di belakang )
Jenis – Jenis Leasing
Ada dua macam pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan leasing yaitu :
1) Operating lease adalah usaha leasing dimana pihak Lessee hanya membayar sewa
pembiayaan ( rental ) sesuai perjanjian,tanpa di ikuti dengan pemilikan ( hak opsi ) barang
modal tersebut oleh Lessee pada akhir masa perjanjian.
2) Financial lease adalah usaha leasing dimana selain membayar sewa yang ditetapkan; pada
akhir masa kontrak pembiayaan lessee akan membeli barang barang modal tersebut
berdasarkan sisa yang disepakati bersama.
Jenis perusahaan Leasing
Dalam menjalankan kegiatan usahanya,perusahaan leasing dapat di golongkan kedalam 3
kelompok antara lain :
a) Independent leasing company
b) Captive lessor
c) Lease broker atau packager
Manfaat Leasing
Pembiayaan melalui leasing menciptakan beberapa keuntungan antara lain :[4]
1) Menghemat modal
Pemanfaatan sistem leasing memungkinkan pihak lesseemenghemat modal kerja,karena
untuk memulai produksinya,lessee tidak harus menyediakan uang dalam jumlah besar untuk
membelli mesin mesin dan sebagainya. Uang tersebut selanjutnya dapat digeserkan untuk
kebutuhan usaha lainnya.
2) Sangat luwes
Keluwesan ini menyangkut berbagai aspek antara lain struktur kontrak, besarnya sewa,jangka
waktu kontrak serta nilai sisa ( residu )
3) Sebagai sumber dana
Sumber dana yang di ciptakan usaha leasing adalahdari jenis sale and lease back.
4) Menguntungkan cash flow
Keluwesan dalam penentuan besarnya sewa akan menguntungkan cash flow lessee.
5) Menciptakan keuntungan dari pengaruh inflasi.
pembayaran sewa bersifat tetap dan dalam jangka menengah atau panjang.oleh karena itu,
nilai riil sewa ( serta residu )akan turun jika terjadi inflasi dalam perekonomian .
6) Sarana kredit jangka menengah dan panjang
7) Dokumentasi sederhana
Dokumentasi leasing biasanya sudah standar, sehingga untukmelakukan transaksi leasing
berikutnya tinggal mengikuti dokumentasi yang sudah ada
8) Perlindungan akibat kemajuan teknologi
Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang di
sewa tersebut mengalami ketinggalan modal atau sistem yang di sebabkan oleh pesatnya
perkembangan teknologi.
9) Sumber Pelunasan Kewajiban
Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredi dapat di atasi melalui leasing karena
pelunasan atau pembayaran sewa hampir selalu di perkirakan berasal dari modal kerja yang
di hasilkan oleh adanya aktiva yang di sewa.
10) Resiko kesusangan
Dalam keadan yang serba tidak menentu, operating lease yang berjangka waktu relatif
singkat dapat mengatasi kekhawatiaran lessee terhadap resiko keuangan ( Obsolescence ).
D. Pengertian Modal Ventura
Modal ventura adalah suatu bentuk pembiayaan oleh perusahaan modal ventura kepada
badan usaha ( perusahaan ) kecil yang berupa penyertaan modal untuk jangka waktu
sementara. Balas jasa yang didapat oleh perusahaan modal ventura ini adalah bagi hasil,jika
perusahaan yang dibiayai ( Perusahaan Pasangan Usaha / PPU ) untung, dan berbagi beban
jika rugi.[5]
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari beberapa paparan diatas, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Leasing adalah suatu kegiatan pembiayaan kepada perusahaan ( badan hukum ) atau
perorangan dalam bentuk pembiayaan barang modal. Pembayaran kembali oleh peminjam
dilakukan secara berkala dan dalam jangka waktu menengah atau panjang.
2. Sejarah perkembangan sewa guna usaha atau leasing moderen menurut T.M Tom Clark
dimulai sekitar tahun 1850, pada saat tercatatnya perusahan pertama yang menyewakan
kereta api,di America Serikat.Kemudian mendorong munculnya usaha Leasing di
Inggris,Jerman dan Jepang. Di Indonesia ,Leasing mulai muncul pada tahun 1974.
3. Proses Leasing secara umum meliputi hal-hal berikut :
a. Tahap Perjanjian
b. Pricing,
c. Rental
4. Modal ventura adalah suatu bentuk pembiayaan oleh perusahaan modal ventura kepada
badan usaha ( perusahaan ) kecil yang berupa penyertaan modal untuk jangka waktu
sementara.
5. Munculnya konsep pembiayaan dengan modal ventura diawali antara tahun 1920 – 1930
pada saat keluarga – keluarga kaya di Amerika Serikat seperti Ford, Rockefeller, Payson dan
lain lain membentuk suatu pendanaan. Pendanaan ini diarahkan untuk menolong usaha usaha
individu yang sedang mengalami kesulitan modal dalam suatu kegiatan investasi yang
potensial dan kegiatan ini terus menerus berkembang ke seluruh dunia termasuk di Indonesia
yang dikenal sebagai usaha modal ventura.
6. Sebelum membicarakan mekanisme pemberian modal ventura kepada suatu Perusahaan
Pasangan Usaha, perlu di ingatkan lagi bahwa bantuan yang di berikan oleh perusahaan
modal ventura meliputi dua bentuk, yaitu bantuan dana dan bantuan menejemen.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami sampaikan, apabila ada kekurangan dan
kesalahan dalam menulis dan menerangkan, kami mohon maaf serta dengan senang hati kami
menerima saran, masukan, dan solusi, untuk makalah yang akan datang. Semoga bermanfaat
bagi kita semua.