FILSAFAT PENDIDIKAN
PENGERTIAN FILSAFAT
DISUSUN OLEH:
19002056
2020
PENGERTIAN FILSAFAT
A. Definisi Filsafat
Istilah filsafat dalam Bahasa Inggris “philosophy” dan dalam Bahasa Arab
“falsafaf” yang berasal dari dua kata Yunani Kuno, yaitu philein atau philos yang
artinya cinta atau sahabat, dan shopia atau Sophos yang artinya kebijaksanaan. Jika
digabungankan membentuk philosophia yang artinya cinta kepada kebijaksanaan.
Dalam Bahasa Indonesia philosophia sering disebut dengan filsafat yang mana orang
yang mencintai kebijaksanaan disebut dengan filsuf.
Berfilsafat merupakan saah satu kegiatan manusia yang memiliki peran yang
penting didalam menemukan suatu kebenaran. Seseorang dikatakan berfilsafat apabila
mengandung radikal, sistematis, dan universal. Orang yang berfilsafat hendaklah
berpikiran sadar yang mana berarti teliti dan teratur. Selain itu, orang yang berfilsafat
ia menugaskan pikirannya untuk bekerja sesuai dengan aturan dan hukum yang ada
serta ia menyerap semua yang bersal dari alam baik itu dari dirinys maupun diluarnya.
Definisi filsafat menurut para ahli, yaitu:
1. Plato (427-347 SM)
Filsafat adalah pengetahuan tentang segala yang ada ilmu pengetahuan yang
berminat mencapai kebenaran yang asli.
2. Prof. Dr. Fuad Hasan
Filsafat adalah suatu ikhtisar untuk berpikir radikal, artinya mulai dan
radiaksinya suatu gejala, dan akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan.
3. Al-Kindi (800-870)
Filsafat ialah pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh
mungkin bagi manusia.
4. Al-Farabi (872-950)
Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan
menyelidiki hakikatnya yang sebenarnya.
Jadi, dapatlah disimpulkan bahwa filsafat ialah suatu ilmu pengetahuan yang
mencari kebenaran sesuatu yang ada mulai dari akarnya hingga sejauh mungkin
pemikiran manusia. Sedangkan berfilsafat ialah suatu kegiatan berpikir manusia yang
berusaha untuk mencari kebijakan dan kearifan terhadap permasalahan yang dialami
manusia secara radikal, sistematis, dan universal.
FILSAFAT PENDIDIKAN
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN, AGAMA, DAN
KEBUDAYAAN
DISUSUN OLEH:
INTAN PURNAMA SARI
19002056
2020
HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN FILSAFAT PENDIDIKAN, AGAMA, DAN
KEBUDAYAAN
Filsafat dan filsafat pendidikan memiliki keterkaitan satu sama lain, yaitu:
1. Filsafat mempunyai objek lebih luas yang sifatnya universal. Sedangkan filsafat
pendidikan objeknya terbatas, yaitu hanya didalam dunia filsafat pendidikan saja.
2. Filsafat memberikan pengetahuan/pendidikan atau pemahaman yang lebih
mendalam dan menunjukkan sebab-sebab namun pada nyatanya tidak begitu
mendalam.
3. Filsafat memberikan sintesis kepada filsafat pendidikan yang khusus,
mempersatukan, dan mengkoordinasikannya.
4. Filsafat dan filsafat pendidikan memiliki lapangan yang sama, hanya saja sudut
pandangnya berlainan.
5. Ilmu pengetahuan lahir dari persamaan dan perbedaan filsafat, sedangkan filsafat
adalah ibu dari ilmu pengetahuan.
6. Ilmu pengetahuan bersifat analisis, sedangkan filsafat bersifat synopsis.
7. Ilmu pengetahuan mengemukakan fakta-fakta untuk melukiskan objeknya,
sedangkan filsafat menekankan pada keadaan sebenarnya dan objek yang
sebenarnya.
8. Ilmu pengetahuan diawali dengan asumsi-asumsi, sedangkan filsafat memeriksa
dan meragukan segala asumsi.
9. Ilmu pengetahuan diwarnai dengan penggunaan metode eksperimen yang
terkontrol cara kerjanya, sedangkan filsafat mengunakan semua ilmu pengetahuan.
Filsafat tidak hanya melahirkan sains atau pengetahuan baru melainkan juga
melahirkan filsafat pendidikan. Sedangkan filsafat pendidikan merupakan ilmu yang
pada hakikatnya ialah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam
lapangan pendidikan.
Filsafat yang sejati ialah filsafat yang berpegang kepada agama, karena filsafat
berhubungan dengan akal pikiran yang hanya setingkat pemahamannya terhadap yang
gaib.
Beberapa pendapat para ahli terkait hubungan filsafat dengan agama, yaitu:
Jadi, hubungan filsafat dengan agama adalah setiap orang diharapkan untuk
merenung dalam hikmah untuk proses pendidikan agar beriman kepada Allah Swt.
Serta mempunyai tauladan dan keyakinan yang dijadikan sebagai prinsip.