TRAUMA ABDOMEN
A4 KEPERAWATAN / SEMESTER V
FAKULTAS KEPERAWATAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Kelompok kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas
tuntunan dan rahmat-Nya, kkami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Asuhan
Keperawata Trauma Abdomen” dengan lancar. Adapun maksud penyusunan makalah
ini untuk memenuhi tugasMata kuliah "Askep Kegawatdaruratan II".
Rasa terima kasih Kami tidak terkirakan kepada teman-teman kami yang telah
mendukung dan memberikan saran dalam penyusunan makalah ini. Harapan saya,
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan
pengetahuan tentangapa itu Asuhan Keperawata Trauma Abdomen.
Kami kelompok menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dengan keterbatasan yang saya miliki. Untuk itu, jika ada kritik dan saran dari
pembaca dengan senang hati saya menerimanya demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini.
Manado, 12 Oktober2020
kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Definisi.................................................................................................
2.2. Etiologi.................................................................................................
2.3. Patofisiologi..........................................................................................
2.4. Patoflow...............................................................................................
2.7. Penatalaksanaan....................................................................................
2.8. Komplikasi............................................................................................
3.1. Kesimpulan............................................................................................
3.2. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUANA.
Abdomen adalah sebuah rongga besar yang dililingkupi oleh otot-otot perut
pada bagian ventraldan lateral, serta adanya kolumna spinalis di sebelah dorsal.
Bagian atas abdomen berbatasan dengan tulang iga atau costae. Cavitas abdomninalis
berbatasan dengan cavitas thorax atau rongga dada melalui otot diafragma dan
sebelah bawah dengan cavitas pelvis atau rongga panggul.Antara cavitas abdominalis
dan cavitas pelvis dibatasi dengan membran serosa yang dikenal dengan sebagai
peritoneum parietalis. Membran ini juha membungkus organ yang ada di abdomen
dan menjadi peritoneum visceralis.Pada vertebrata, di dalam abdomen terdapat
berbagai sistem organ, seperti sebagian besar organ sistem pencernaan, sistem
perkemihan.
Evaluasi awal sangat bermanfaat tetapi terkadang cukup sulit karena adanya
jejas yang tidak jelas pada area lain yang terkait. Jejas pada abdomen dapat
disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tajam. Pada trauma tumpul dengan
velisitas rendah (misalnya akibat tinju) biasanya menimbulkan kerusakan satu organ.
Sedangkan trauma tumpul velositas tinggi sering menimbulkan kerusakan organ
multipel.
1.3. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul
dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja, (Smeltzer,
2001).Trauma perut merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau
tanpa tembusnya dinding perut dimana pada penanganan/penatalaksanaan lebih
bersifat kedaruratandapat pula dilakukan tindakan laparatomi, (FKUI, 1995).
2.2. ETIOLOGI
2.3. PATOFISIOLOGI
1. Meningkatnya tekanan intra abdominal yang mendadak dan hebat oleh gaya
tekan dari luarseperti benturan setir atau sabuk pengaman yang letaknya tidak
benar dapat mengakibatkan terjadinya ruptur dari organ padat maupun organ
berongga.
2. Terjepitnya organ intra abdominal antara dinding abdomen anterior dan vertebrae
atau struktur tulang dinding thoraks.
d. Kontaminasi bakteri
e. Kematian sel
a. Kehilangan darah.
c. Kerusakan organ-organ.
d. Nyeri tekan, nyeri ketok, nyeri lepas dan kekakuan (rigidity) dinding
perut.
1) Hamil
Pemeriksaan khusus
2.7. PENATALAKSANAAN
1. Pre Hospital
a. Airway
b. Breathing
c. Circulation
a. Bila terjadi luka tusuk, maka tusukan (pisau atau benda tajam lainnya) tidak
boleh dicabut kecuali dengan adanya tim medis.
b. Penanganannya bila terjadi luka tusuk cukup dengan melilitkan dengan kain
ka
c. ssa pada daerah antara pisau untuk memfiksasi pisau sehingga tidak
memperparah luka.Bila ada usus atau organ lain yang keluar, maka organ
tersebut tidak dianjurkan dimasukkan kembali kedalam tubuh, kemudian
organ yang keluar dari dalam tersebut dibalut kain bersih atau bila ada verban
steril.
d. Imobilisasi pasien.
f. Apabila ada luka terbuka lainnya maka balut luka dengan menekang.
2. Hospital
a. Trauma penetrasi
Bila ada dugaan bahwa ada luka tembus dinding abdomen, seorang
ahli bedah yang berpengalaman akan memeriksa lukanya secara lokal untuk
menentukan dalamnya luka. Pemeriksaan ini sangat berguna bila ada luka
masuk dan luka keluar yang berdekatan.
2.8. KOMPLIKASI
2. Lambat : infeksi
3. Trombosis Vena
4. Emboli Pulmonar
6. Pneumonia
7. Tekanan ulserasi
8. Atelektasis
9. Sepsis
1. PENGKAJIAN
Dasar pemeriksaan fisik ‘head to toe’ harus dilakukan dengan singkat tetapi
menyeluruh dari bagian kepala ke ujung kaki.
a. Aktifitas / istirahat
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
Data Subyektif : Perubahan tingkah laku / kepribadian (tenang atau dramatis)
d. Eliminasi
f. Neurosensori
Data Subyektif : Sakit pada abdomen dengan intensitas dan lokasi yang
berbeda, biasanya lama.
h. Pernafasan
i. Keamanan
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
3. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Intervensi :
Tujuan : Nyeriteratasi
Intervensi :
Intervensi :
2) Dorong dan sediakan waktu untuk mengungkapkan ansietas dan rasa takut
dan berikan penanganan. Rasional: mengetahui ansietas, rasa takut klien
bisa mengidentifikasi masalah dan untuk memberikan penjelasan kepada
klien.
Intervensi :
Kriteria Hasil :
Intervensi:
2) Kaji lokasi, ukuran, warna, bau, serta jumlah dan tipe cairan luka.
Rasional : mengkaji resiko terjadinya infeksi
4) Berikan perawatan luka dengan tehnik aseptik. Balut luka dengan kasa
kering dan steril, gunakan plester kertas. Rasional : membantu proses
penyembuhan luka dan menjaha agar luka kering dan bersih
Kriteria hasil :
Intervensi :
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul
dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja.Prioritas keperawatan
tertuju pada menghentikan perdarahan, menghilangkan/ mengurangi nyeri,
menghilangkan cemas pasien, mencegah komplikasi dan memberikan informasi
tentang penyakit dan kebutuhan pasien. Prinsip–prinsip pengkajian pada trauma
abdomen harus berdasarkan A (Airway), B (Breathing), C (Circulation).
Pada kasus di atas Tn. M mengalami Trauma tembus (trauma perut dengan
penetrasi ke dalamrongga peritonium) akibat luka akibat tusukan. Masalah
keperawatan yang timbul pada klien antara lain: defisit volume cairan dan elektrolit
berhubungan dengan perdarahan intra abdomen;nyeri berhubungan adanya trauma
abdomen atau luka tembus abdomen; resiko tinggi infeksi berhubungan dengan
kontaminasi bakteri dan luka tembus abdomen.
3.2. SARAN
Hudak & Gallo. 2001. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta: EGC
Nanda. 2005. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda Definisi dan Klasifikasi 2005
-2006, Editor: Budi Sentosa. Jakarta: Prima Medika
Smeltzer C. Suzanne, Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah. Jakarta: EGC
Suddarth & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.