Anda di halaman 1dari 14

PERILAKU ORGANISASI KELOMPOK DAN TIM

DOSEN PENGAMPU : Dr. Asmara Indahingwati, S.E.,S.Pd.,M.M

Disusun Oleh :

Rani Oktavianti

(17.102.11032)

Yuni Alfiyati

(17.102.10994)

Ari Affandi

(17.02.10992)

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA (STIESIA)

SURABAYA

2019/2020
KATA PENGANTAR

            Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia setra taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalahPerilaku
Organisasi yang berjudul “Kelompok dan Tim” ini tepat pada waktunya.
            Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
            Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Wasallamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………   i
DAFTAR ISI………………………………………………………………  ii
BAB I      PENDAHULUAN……………………………………………....  1
           I.A Latar Belakang……………………………………………….….. 1        
1.B Rumusan Masalah……………………………………………….. 2
1.C Tujuan…………………………………………………………….2
BAB II    PEMBAHASAN………………………………………………... 3
    2.A                                              Pengertian
Kelompok…………………………………………….                                    3
           2.B                                                                                                         Tipe – Tipe
Kelompok……………………………………………                                     4
              2.B.1  Fungsi – Fungsi Kelompok…………………………………. 6
              2.B.2  Ciri – Ciri Utama Kelompok………………………………..  7
              2.B.3  Manfaat Kelompok bagi Organisasi………………………...  8
           2.C                                                                                                         Syarat
Pembentukann Kelompok………………………………...                                                     9
              2.C.1  Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok……………  10
           2.D                                                                                                         Sumber
Kelompok……………………………………………….                                11
           2.E Perbedaan Kelompok dan Tim…………………………………..  12
BAB III   PENUTUP ……...………………………………………………  15
III  Kesimpulan………………………………………………………  15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................          18
BAB I
PENDAHULUAN

I.A. Latar Belakang Masalah.


            Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau groupdidefinisikan
sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara
bersama berupaya mencapai tujuan.
Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi
terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu
sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok kerja tidak memiliki
kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya
gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi
parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan
tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan.
Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi.
Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang
totalitas input para individunya.
1.B Rumusan Masalah
1.   Apakah yang dimaksud dengan kelompok ?
2.   Apa sajakah  tipe – tipe kelompok ?
3.   Apa  sajakah syarat terbentuknya kelompok ?
4.   Dari manakah sumber kelompok berasal ?
5.   Apakah perbedaan kelompok dan tim ?
1.C Tujuan Penyusunan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut.
1.   Mampu untuk memahami apa yang dimaksud dengan kelompok
2.   Mampu untuk memahami tipe – tipe kelompok
3.   Mampu untuk memahami syarat terbentuknya kelompok
4.   Mampu untuk memahami sumber kelompok
5.   Mampu untuk memahami perbedaan kelompok dan tim.

BAB II
PEMBAHASAN
II.A Mendifinisikan dan mengklasifikasikan kelompok
            Kelompok (group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua
individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk
mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari
empat kelompok prespektif, diantaranya :
1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang 
saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau
persepsi dari anggota lain.
2. Dari sisi organisasi, kelompok adalah suatu sistem terorganisasi yang terdiri dari dua
atau lebih individu yang saling berhubungan dengan sistem menunjukkan beberapa fungsi,
mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.
3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang
keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.
4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi
dalam bentuk interpedensi.
Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu
adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh
perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.

II.B. 1 Tahap-tahap dalam pengembangan kelompok


Tahap Pembentukan (forming)
Memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan kepemimpinan kelmpok
tersebut. Para anggotanya “menguji kedalam air” untuk menentukan jenis – jenis perilaku yang
dapat diterima. Tahap ini selesai ketika para anggotanya mulai menganggap diri mereka sebagai
bagian dari kelompok.

Tahap Timbulnya Konflik (Strorming)


Satu dari konflik intrakelompok. Para anggotanya menerima keberadaan kelompok tersebut, tetapi
terdapat penolakan terhadap batasan – batasan yang diterapkan kelompok tersebut terhadap
setiap individu. Lebih jauh lagi, terdapat konflik atas siapa yang akan mengendalikan kelompok
tersebut. Ketika tahap ini selesai, terdapat sebuah hierarki yang relatif kelas atas kepemimpinan
dalam kelompok tersebut.

Tahap Normalisasi
Tahap ketiga ini adalah tahap di mana hubungan yang dekat terbentuk dan kelompok tersebut
menunjukkan kekohesifan. Dalam tahap ini terdapat sebuah rasa yang kuat akan identitas
kelompok dan persahabatan. Tahap normalisasi (norming stage) ini selesai ketika struktur
kelompok tersebut menjadi solid dan kelompok telah mengasimilasi serangkaian ekspektasi
definisi yang benar atas perilaku anggota.

Tahap Performing (Berkinerja)


Pada titik ini struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima. Energi kelompok  telah berpindah
dari saling mengenal dan memahami menjadi mengerjakan tugas yang ada.

Tahap Adjourning Stage (Pembubaran)


Untuk kelompok – kelompok kerja yang permanen, berkinerja adalah tahap terakhir dalam
perkembangan mereka. Tetapi, untuk komisi, tim, angkatan tugas sementara, dan kelompok - 
kelompok kerja yang mempunyai tugas yang terbatas untuk dilakukan, terdapat tahap
pembubaran. Dalam tahap ini, kelompok tersebut mempersiapkan diri untuk pembubarannya.
Kinerja tugas yang tinggi tidak lagi menjadi prioritas tertinggi kelompok. Sebagai gantinya,
perhatian diarahkan untuk menyelesaikan aktivitas – aktivitas. Respons dari anggota kelompok
dalam tahap ini bervariasi. Beberapa merasa gembira, bersenang – senang dalam persahabatan
dan pertemanan yang didapatkan selama kehidupan kelompok kerja tersebut.

II.B.2 Properti kelompok : Peranan,norma,status,besaran,kekompakan dan karagaman


1) Peran adalah membantu mengklarifikasikan tanggung jawab dan kewajiban orang-orang
yang menjadi bagian kelompok. Selain itu, peran memberikan sebuah cara penting untuk
membentuk perilaku dan pikiran para anggotanya.

2) Norma adalah aturan di dalam kelompok yang menunjukkan bagaimana anggotanya seharusnya
(atau seharusnya tidak) berperilaku Norma memberitahukan tentang cara untuk berperilaku (norma
preskriptif) atau untuk tidak berperilaku (norma proskriptif) di dalam berbagai situasi.
3) Status adalah posisi atau jenjang sosial seseorang di dalam sebuah kelompok – dianggap sebagai
masalah serius oleh banyak orang. Di dalam kasus apapun, status adalah salah satu faktor penting di
dalam fungsi kelompok.

II.B.3 Manfaat kelompok bagi organisasi


        Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun di luar
satuan organisasi, antara lain:
1.      Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.
2.      Kelompok dapat digunakan untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas.
3.      Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan yang
mengangkut orang banyak
4.      Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan pengambilan
keputusan.
5.      Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan
mereka yang tidak masuk dalam kelompok
6.      Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari meningkatnya
organisasi yang semakin besar.
7.      Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan
tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.

II.C Syarat Pembentukan Kelompok


            Kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat
mereka saling bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan
kata lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan
sebagai kelompok apabila memiliki syarat - syarat sebagai berikut :
1. Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
2. Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.
5. Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
6. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok
dengan terbentuk struktur kelompok.

      II.C.1 Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok


Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1.   Pemuasan Kebutuhan
Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan daya
motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.

  Keamanan
Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian.
Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap ancaman.
  Sosial
Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok  menunjukkan
kebutuhan sosial semua orang.
  Penghargaan
Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena berbagai macam
alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).
2.   Kedekatan dan Daya Tarik
Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan pekerjaan , sedangkan
daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan lainnya karena mereka
mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau motivasi.
3.   Tujuan Kelompok
Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau
dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk
menyelesaikan pekerjaan.
4.   Alasan Ekonomi
Motif ekonomis menyebabkan terbentuknya kelompok, karena mereka menganggap akan
memperoleh keuntungan ekonomis yang lebih besar dari pekerjaan mereka, jika mereka
membentuk kelompok.

II.D Sumber Kelompok
            Tingkat prestasi potensial sebuah kelompok sebagian besar tergantung pada sumber
daya yang dibawa anggota – anggotanya secara pribadi kedalam kelompok.
  Kemampuan
Menetapkan parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana efektifnya
mereka akan dalam sebuah kelompok.
  Ciri – Ciri Kepribadian
Besarnya pengaruh setiap satu ciri adalah kecil, tetapi menggabungkan cirri – cirri
kepribadian, akibatnya bagi para pelaku kelompok sangat berarti.

II.E Perbedaan Kelompok dan Tim


Stephen P. Robbins melakukan pembedaan antara Kelompok Kerja dengan Tim
Kerja berdasarkan 4 variabel yaitu: Sasaran, Sinergi, Akuntabilitas, dan Keahlian.
1.   Sasaran
a.  Kelompok   : Berbagi informasi, saling membantu membuat  keputusan kinerja masing-
masing.
b.   Tim             : Kebutuhan kerja kolektif, saling membantu demi usaha bersama.
2.   Sinergi
a.    Kelompok   : Netral (kadang negatif)
b.   Tim             : Positif melaui usaha yang terkoordinasi.
3.   Akuntabilitas
a.    Kelompok   : Individu tidak saling melengkapi.
b.   Tim             : Individual dan saling melengkapi.
4.   Keahlian
a.    Kelompok   : Acak dan jarang
b.   Tim             : Saling mengganti

            Kelompok dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada perbedaan antara
kelompok kerja dengan tim kerja. Kelompok kerja berinteraksi untuk berbagi informasi dan
saling membantu membuat keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka kebutuhan
kinerja kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali semata-mata
merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari anggota kelompok tersebut.
            Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha
individu memberikan tingkat kinerja lebih besar daripada jumlah individu tersebut. Tim
dibentuk manajemen untuk mencari sinergi positif yang membuat mereka meningkatkan
kerja. Penggunaan tim yang ektensif menciptakan potensi bagi organisasi untuk
menghasilkan output yang lebih besar tanpa peningkatan dalam input.
Contoh perbedaan kelompok dan tim, sebagai berikut:

KELOMPOK TIM
BAB III
PENUTUP

III. Kesimpulan
            Kelompok (group) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua
individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk
mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara menurut Gibson, memandang berdasarkan  4
kelompok perspektif, yaitu:(1). Dari sisi persepsi, yang mengutamakan interaksi. (2). Dari sisi
organisasi, yang menganggap kelompok adalah sistem organisasi. (3). Dari sisi motivasi,
setiap individu wajib menghargai satu sama lain. (4). Dari sisi interaksi, penekanan pada
interaksi personal yaitu komunikasi dengan cara tatp muka. Melalui  beberapa pandangan
tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu
dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi
anggota yang lainnya.
Pembentukan kelompok dalam sebuah organisasi baik sengaja ataupun tidak sengaja,
diperlukan bagi organisasi. Kelompok yang sengaja dibentuk oleh organisasi contonya adalah
kelompok formal. Kelompok formal terbentuk karena adanya struktur organisasi. Organisasi
mempunyai persyaratan teknis yang timbul dari tujuannya, pencapaian tujuan tersebut
memerlukan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Akibatnya pembentukan anggota
kelompok didasarkan posisi mereka dalam organisasi. Sedangkan pembentukan kelompok
secara tidak sengaja adalah kelompok informal. Di dalam organisasi kelompok
informal muncul melalui interaksi para anggota organisasi. Perkembangan kelompok ini
berhubungan dengan norma perilaku mereka sendiri. Tipe-tipe kelompok formal adalah (1).
Kelompok Komando (commando group); (2). Kelompok Tugas (task group). Tidak hanya
kelompok formal yang memiliki tipe kelompok, kelompok informal juga terdiri dari: (1).
Kelompok kepentingan (interest group); (2) kelompok persahabatan (friendship group).
Fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan
individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas. Fungsi
kelompok individual yang didasarkan bahwa setiap individu memiliki beraneka macam
kebutuhan, dan kelompok dapat memenuhi kebutuhan sosial bermasyarakat. Cirri-ciri utama
yang ada pada kelompok, yaitu: (1)Terdapat dorongan (motif); (2). Terdapat timbal balik
terhadap interaksi; (3). Pembentukan dan penegasan struktur organisasi; (4). Terjadinya
penegasan terhadap norma-norma berperilaku sebgai pedoman.
Beberapa individu yang berkumpul, bisa dikatakan sebagai kelompok bila memiliki syarat-
syarat terbentuknya kelompok. Syarat-syaratt ini antara lain: keanggotaan yang jelas, sadar
sebagai anggota kelompok, memiliki satu kesaamaan tujuan, saling ketergantungan antar
anggota lainnya, terjadinya interaksi dalam kelompok, kelompok yang muncul berada dalam
satu kesatuan tunggal organisasi. Adapun alasan mengapa individu membentuk suatu
kelompok, yaitu untuk memenuhi kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial ini antara lain:
keamanan, sosial, penghargaan. Kelompok belum tentu merupakan tim, namun tim pasti
merupakan suatu kelompok. Robbins membedakan 4 variabel perbedaan antara kelompok
dan tim, dilihat dari sisi pandang sudut pekerjaan, yaitu: 1. Sasaran; 2. Sinergi; 3.
Akuntabilitas; 4. Keahlian.
DAFTAR PUSTAKA

Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional. BPFE UST: Yogyakarta.


Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 dan
2.Binarupa Aksara: Jakarta.
Amirullah, dkk. 2000. Perilaku Organisasi. Bayumedia: Malang.
Seta Basri. 2011. Kelompok dan Tim dalam Organisasi. (Online),
http://setabasri01.blogspot.com/2011/01/kelompok-dan-tim-dalam-organisasi.html diakses
tanggal  09 Mei 2012

Anda mungkin juga menyukai