Anda di halaman 1dari 7

Nama : Abram Manahan Sitorus

NIM : 18.3344

Kelas : 5B

Mata Kuliah : Hermeneutika Perjanjian Baru I

Dosen Pengampu : Pdt. Dr. Dewi Sri Sinaga

Analisis Historis Lukas 16 : 10-18

I. Pendahuluan

Pasal 16 terkait secara kontekstual dengan pasal 15. Keduanya ditujukan kepada
orang Farisi, 15: 2-3; 16:14; hadirin tambahan adalah para murid, 14:33; 16: 1. Perumpamaan
dari dua pasal ini dirancang untuk menegur sikap para pemimpin agama dan untuk
mengungkapkan kepada para murid hati penebusan dan pencarian Tuhan. Isu pemersatu dari
pasal 15 adalah kasih Tuhan bagi orang berdosa yang terhilang, sedangkan pasal 16 berfokus
pada cinta orang Farisi akan uang, 16: 14-15. Bab 16 disatukan oleh permainan kerabian
tentang "mammon" atau uang. Perumpamaan (16: 1-13) telah menyebabkan banyak
kontroversi dalam penafsiran, karena tampaknya memuji penipuan. Namun demikian, harus
dipahami bahwa ini adalah jenis perumpamaan tertentu, cerita yang kontras, yang
menggambarkan kebenaran positif dengan negative, contoh(lih. 18: 1-8). Bab ini tidak
memiliki tema pemersatu yang jelas. Seringkali sulit untuk melihat unit sastra. Apakah ay 13
adalah independen pepatah? Bagaimana ay. 16-17 dan 18 terkait dengan konteks yang lebih
luas? Lukas tampaknya menggabungkan beberapa perkataan Yesus yang tidak berhubungan,
tetapi mengapa dan bagaimana tetap tidak pasti. Tema memayungi adalah prioritas pantas
diri, kekayaan, dan ketertiban dunia ini.1

1
Eileen Beyer, Luke The Historian : Free Bible Commentary ( In 1997 Bible Lessons International began
publishing this Study Guide Commentary Set. This was made possible through the generous support of
the Henry and Eileen Beyer family), pg. 202-220.
Teks Lukas 16 : 10-12 ini merupakan konteks perumpamaan dan pemberian nasihat
untuk hidup dengan benar yang Yesus sampaikan pada murid-murid-Nya yang dijelaskan
pada ayat 1 dan didengarkan oleh orang-orang Farisi dalam ayat ke-14 dan Lukas 16: 14-18
berbicara mengenai konteks hukum dan kerajaan Allah. Jika dilihat dari pasal 14 : 7 – 21 : 38
hampir keseluruhan berbicara mengenai nasihat-nasihat dan pengajaran-pengajaran yang
diberikan dengan perumpamaan-perumpamaan untuk mengajarkan tentang hidup dengan
baik sesuai dengan yang Yesus ajarkan dalam pemberitaan firman-Nya. Teks ini tidak
memiliki teks pararel, karena teks ini adalah teks yang dipilih oleh penulis untuk memenuhi
kepentinganya untuk menandaskan bahwa penting bagi jemaat untuk bersatu dalam konteks
Lukas saat itu.2 Teks ini diambil dari bahan-bahan lisan dan tulisan yang kemudian dijadikan
tradisi dalam penulisannya. Teks ini ditulis untuk melegitimasi pembaca yaitu komunitas
Lukas saat itu bahwa hal perumpamaan dan nasihat yang telah diajarkan dalam tulisannya
adalah hal yang benar-benar dapat dipercaya. Jadi, dapat saya simpulkan bahwa tidak adanya
teks pararel dalam teks ini menunjukkan bahwa ada kepentingan penulis yang ingin ia
dapatkan sehingga ia memasukkan sendiri tradisi yang ia dapatkan dari bahan-bahan lisan
dan tulisan yang sudah tersedia.3

II. Kritik Teks

Ayat 10:

ὁ πιστὸς ἐν ἐλαχίστῳ καὶ ἐν πολλῷ πιστός ἐστιν, καὶ ὁ ἐν ἐλαχίστῳ ἄδικος καὶ ἐν πολλῷ 
ἄδικος ἐστιν.

Ὁ : Artikel Nominative Maskulin Singular ( yang satu)

πιστὸς : Kata sifat Nominative Maskulin Singular ( setia )

ἐν : Kata keterangan

ἐλαχίστῳ : Kata sifat Dativ Neuter Singular ( sangat kecil )

καὶ : Kata Penghubung (dan, dengan,juga )

2
W.R.F Browning, Kamus Alkitab : A Dictionary of the Bible,  (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2009), hlm.20.
3
Yusak, B. Setyawan, Buku Ajar : Pengantar untuk Studi Hemeneutik Perjanjian Baru,  (Salatiga :
Universitas Kristen Satya Wacana, 2018),hlm. 94
πολλῷ  : Kata sifat Dativ Neuter Singular ( banyak )

 ἐστιν, : Kata kerja Present Indicative Aktif (adalah )

 ἄδικος  : Kata Sifat Nominative Maskulin Singular ( jahat )

Terjemahan :

Siapa yang setia dengan hal sangat kecil juga setia dengan hal yang besar. Siapa yang jahat
dengan hal sangat kecil juga jahat dengan hal yang besar.

Ayat 11:

εἰ οὖν ἐν τῷ ἀδίκῳ μαμωνᾷ πιστοὶ οὐκ ἐγένεσθε, τὸ ἀληθινὸν τίς ὑμῖν πιστεύσει;

εἰ  : Kata keterangan ( jika)

οὖν : Kata keterangan ( sebelumnya)

 ἐν : Kata Penghubung ( di dalam)

 τῷ : Article Dative Maskulin Singular

 ἀδίκῳ  : Kata sifat Dative Maskulin Singular ( jahat)

μαμωνᾷ  : Kata benda Dative Maskulin Singular ( kekayaan)

πιστοὶ  : Kata sifat Nominative Maskulin Plural (setia)

οὐκ  : Kata keterangan (tidak)

ἐγένεσθε,  : Kata kerja aorist indicative middle ( kamu telah)

τὸ  : article akusative neuter

ἀληθινὸν  : kata sifat akusative neuter singular ( benar kaya)

τίς  : interrogative pronoun ( siapa)

ὑμῖν : possessive pronoun orang kedua jamak( untuk mu)


 πιστεύσει; kata kerja indicative aktif orang ketiga tunggal ( akan mempercayakan)

Terjemahan :

Oleh karena itu, jika Anda tidak setia menggunakan kekayaan yang tidak benar, siapa yang
akan mempercayakan kekayaan sejati kepada Anda?

Ayat 12 :

καὶ εἰ ἐν τῷ ἀλλοτρίῳ πιστοὶ οὐκ ἐγένεσθε, τὸ ἡμέτερον τίς δώσει ὑμῖν;

καὶ  : kata penghubung (dan)

εἰ  : kata penghubung (jika)

ἐν : kata keterangan (didalam)

ἀλλοτρίῳ  : kata sifat dative neuter singular (dari yang lain)

πιστοὶ  : kata sifat (setia)

οὐκ  : kata keterangan(tidak)

ἐγένεσθε, : Kata kerja aorist indicative middle ( kamu telah)

 τὸ  : article akusative neuter

ἡμέτερον : kata sifat akusative neuter (milikmu)

 τίς  : interrogative pronoun ( siapa)

δώσει : kata kerja future indicative aktif orang ketiga tunggal (akan memberi)

ὑμῖν; : possessive pronoun orang kedua jamak (kepadamu)

Terjemahan :

Dan jika kamu tidak setia menggunakan apa yang milik orang lain, siapa yang akan
memberimu apa yang menjadi milikmu?
Ayat 13 :

Οὐδεὶς οἰκέτης δύναται δυσὶ κυρίοις δουλεύειν· ἢ γὰρ τὸν ἕνα μισήσει καὶ τὸν ἕτερον ἀ
γαπήσει ἢ ἑνὸς ἀνθέξεται καὶ τοῦ ἑτέρου καταφρονήσει. οὐ δύνασθε θεῷ δουλεύειν καὶ 
μαμωνᾷ.

Οὐδεὶς  : Kata sifat nominative maskulin singular (tidak)

οἰκέτης  : Kata benda nominative maskulin singular (pelayan)

δύναται  : Kata kerja present indikatif singular orang ketiga (mampu)

δυσὶ  : Kata sifat dative masculine plural ( dua)

κυρίοις : kata benda jamak maskulin dative (master)

 δουλεύειν· : kata kerja present infinitive aktif (melayani)

 ἢ  : kata penghubung (antara)

γὰρ  : kata penghubung (untuk)

τὸν  : artikel (itu)

ἕνα  : kata sifat akusative masculine singular (lain)

μισήσει : kata kerja future indikatif aktif orang ketiga tunggal (dia akan membenci)

 καὶ  : kata penghubung (dan)

ἕτερον : kata sifat akusative (lain)

 ἀγαπήσει : kata kerja future indicative orang ketiga tunggal (dia akan mencintai)

 ἢ  : kata penghubung (atau)

ἑνὸς : kata sifat genitive masculine (satu)

 ἀνθέξεται : kata kerja future indicative orang ketiga tunggal (dia akan setia pada)

 τοῦ : artikel (itu)


 ἑτέρου  : kata sifat genetif masculine singular (lain)

καταφρονήσει.  : kata kerja future indikatif aktif ( dia akan membenci)

οὐ  : kata keterangan (tidak)

δύνασθε : kata kerja present indikatif orang kedua jamak(kamu bisa)

 θεῷ  : Kata benda (Tuhan)

δουλεύειν : kata kerja present infinitive (melayani)

μαμωνᾷ. : kata benda dative masculine singular(uang)

Terjemahan :

Tidak ada hamba yang bisa melayani dua tuan; karena dia akan membenci yang satu dan
mencintai yang lain, atau dia akan berbakti kepada yang satu dan membenci yang lain. Kamu
tidak bisa melayani Tuhan dan kekayaan.

Ayat 14 :

Ἤκουον δὲ ταῦτα πάντα οἱ Φαρισαῖοι φιλάργυροι ὑπάρχοντες καὶ ἐξεμυκτήριζον αὐτόν.
Ἤκουον  : Kata kerja Imperfect indicative aktif orang ketiga jamak (sedang-
mendengarkan
δὲ  : Kata Penghubung (bahkan)
ταῦτα  : Demonstrative Pronoun (hal-hal ini)

πάντα  : Kata sifat akusative neuter plural (seluruhnya,semua)


οἱ  : Artikel nominative masculine plural (itu)
Φαρισαῖοι : Kata benda nominative masculine plural (Farisi)
 φιλάργυροι  : Kata sifat nominative masculine plural (pecinta uang)
ὑπάρχοντες : Kata kerja present participle aktif- nominative masculine plural (makhluk)
 καὶ  :
ἐξεμυκτήριζον  :
αὐτόν. :
Terjemahan :
Dan orang-orang Farisi juga yang tamak mendengar semua hal ini dan mereka mencemooh
dia.

Anda mungkin juga menyukai