Anda di halaman 1dari 4

Nama : JHON SUHADI

NIM : 1910246987
Angkatan : 26

A. Board of Directors Roles and Responsibilities


Isu Good Corporate Governance (GCG) pesat berkembang di seluruh dunia
selama 10 tahun terakhir ini.Masyarakat umum secara intuisi merasakan bahwa isu ini
memang penting dan harus hadir di dunia bisnis pada umumnya.Definisi CGC menurut
Bank Dunia adalah aturan, standar dan organisasi di bidang ekonomi yang mengatur
perilaku pemilik perusahaan, direktur dan manajer serta perincian dan penjabaran tugas
dan wewenang serta pertanggungjawabannya kepada investor (pemegang saham dan
kreditur).Tujuan utama dari GCG adalah untuk menciptakan sistem pengendaliaan dan
keseimbangan (check and balances) untuk mencegah penyalahgunaan dari sumber daya
perusahaan dan tetap mendorong terjadinya pertumbuhan perusahaan.
OECD Mendefinisikan GCG sebagai suatu struktur yang terdiri atas para
pemegang saham, direktur, manajer, seperangkat tujuan yang ingin dicapai perusahaan
dan alat – alat yang ingin yang akan digunakan dalam mencapai tujuan dan memantau
kinerja. Sebagaimana yang diuraikan oleh OECD (Organization for Economic Co-
operation and development), ada empat unsur penting dalam Corporate Covernance,
yaitu:
1. Transparency (Transparansi).
2. Accountability (Akuntabilitas).
3. Responsibility (Pertanggungjawaban).

B. THE RESPONSIBILITIES BOARD


Menurut UU Nomor: 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 97 ayat (2)
menyebutkan bahwa, setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas
kerugian Perseroan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan
tugasnya. Apabila Direksi terdiri dari atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih, tanggung
jawab sebagaimana dimaksud diatas, berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota
Direksi. Berdasarkan Pasal 97 ayat (3) UUPT, anggota Direksi tidak dapat
dipertanggung jawabkan atas kerugian sebagaimana yang dimaksud diatas, apabila dapat
membuktikan:
1. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya;
2. Telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan;
3. Tidak mempunyai benturan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan
4. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau selanjutnya kerugian
tersebut.
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas pengawasan Perseroan sebagaimana
yang dimaksud dalam Pasal 108 ayat (1) UUPT yaitu dalam hal melakukan pengawasan
atas kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai
Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasehat kepada Direksi. Setiap anggota
Dewan Komisaris wajib dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab dalam
menjalankan tugas pengawasan dan pemberikan nasehat kepada Direksi untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.Kemudian setiap
anggota Dewan Komisaris ikut bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian
Perseroan, apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya.
Jika Dewan Komisaris terdiri atas 2 (dua) anggota Dewan Komisaris atau lebih,
maka tanggung jawab sebagaimana dimaksud diatas, berlaku secara tanggung renteng
bagi setiap anggota Dewan Komisaris (Pasal 114 ayat (3) UUPT). Namun, Dewan
Komisaris tidak dapat dipertanggung jawabkan atas kerugian sebagaimana dimaksud
pada ayat Pasal 114 ayat (3) UUPT apabila dapat membuktikan:
1. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
2. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung atas
tindakan pengurusan Direksi yang mengakibatkan kerugian; dan
3. Telah memberikan nasehat kepada Direksi untuk mencegah timbul atau berlanjutnya
kerugian tersebut.
Beberapa waktu lalu, pada bulan September 2015 di pertemuan G20 di Ankara,
Turki, OECD bekerjasama dengan OJK meluncurkan The New G20/OECD Principles of
Corporate Governance (CG).
Pada pertemuan tersebut, para pemimpin Negara angota G20 pada bulan
November 2015 menyatakan dukungannya atas Prinsip GCG OECD ini sebagai standar
Global atas tata kelola perusahaan yang diharapkan dapat membantu pembuat kebijakan
untuk mengevaluasi dan meningkatkan kerangka kerja tata kelola perusahaan untuk
mempromosikan pembiayaan melalui pasamodal, dan untuk meningkatkan investasi
jangka panjang.
The New G20/OECD Principles of Corporate Governance (CG) dibagi menjadi 6 prinsip:
1. Dasar Kerangka Tata Kelola yang Efektif;
2. Hak dan perlakuan yang adil untuk pemegang saham dan fungsi kunci kepemilikan;
3. Investor institusi, pasar modal dan perantara lainnya;
4. Peran pemangku kepentingan dalam tata kelola;
5. Transparansi dan keterbukaan informasi;
6. Tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris.
C. PERLAKUAN YANG SETARA TERHADAP SELURUH PEMEGANG SAHAM
(EQUITABLE TREATMENT OF SHAREHOLDERS)
Berdasarkan Laporan Keuangan PT Aneka Tambang pada tahun 2014 terkait
dengan tata kelola korporat atau corporate governance, dapat diketahui bahwa PT Antam
sudah memenuhi prinsip 3 OECD. Terdapat empat subprinsip dalam prinsip 3 OECD ini.
Setiap subprinsip telah dipenuhi oleh PT Antam dengan baik namun ada beberapa hal
yang perlu diperbaiki namun tidak signifikan, sehingga bisa dikategorikan PT Antam
hamper memenuhi Asean Corporate Governance Scorecard.

Penerapan
No Prinsip dan Rekomendasi Keterangan
Penuh Sebagian
PERSAMAAN HAK PEMEGANG SAHAM (EQUITABLE TREATMENT
OF SHAREHOLDERS RIGHT)
1 Saham dan Hak Suara V    
Kualitas informasi
pemberitahuanRUPS
yang telah disajikan
masih perlu
ditingkatkan.
Dengan:
a. Profil calon
Pemberitahuan Rapat anggota Direksi atau
2   v maupun dewan
Umum Pemegang Saham
komisaris baru yang
akan diangkat
kembali
b. Penunjukan atau
Penunjukan kembali
auditor eskternal.
c.Kebijakan Dividen
ANTAM perlu
mengatur ketentuan
mengenai kewajiban
anggota Direksi dan
Dewan Komisaris
Perdagangan orang dalam dalam melaporkan
3 dan transaksi sendiri harus   v transaksi
di larang kepemilikan saham
mereka (bila ada)
pada Saham
perusahaan dengan
jangka waktu 3 hari
kerja.
4 Transaksi dengan pihak-   v Kebijakan terkait
pihak yang berhubungan
(RPTs) yang dilakukan RPTs yang dimiliki
oleh Direksi dan Pejabat ANTAM masih
Kunci perlu dilengkapi
Melindungi pemegang
saham minoritas dari V  
5 tindakan pelanggaran  

Anda mungkin juga menyukai