NIM : 1910246987
Angkatan : 26
Dewan Komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan, terutama
dalam pelaksanaan Good Corporate Governance. Menurut Egon Zehnder, Dewan Komisaris
merupakan inti dari Corporate Governance yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan
strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan
terlaksananya akuntabilitas. Pada intinya, Dewan Komisaris merupakan suatu mekanisme
mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola
perusahaan. Mengingat manajemen yang bertanggungjawab untuk meningkatkan efisiensi
dan daya saing perusahaan sedangkan Dewan Komisaris bertanggungjawab untuk mengawasi
manajemen maka Dewan Komisaris merupakan pusat ketahanan dan kesuksesan perusahaan.
(Egon Zehnder International, 2000 hal.12-13). Tugas-tugas utama Dewan Komisaris
meliputi:
Secara umum bahwa untuk dapat bekerja secara tepat guna dalam suatu lingkungan
usaha yang kompleks Dewan Komisaris harus mendelegasikan beberapa tugas mereka
kepada komite-komite. Adanya komite-komite ini merupakan suatu sistem yang bermanfaat
untuk dapat melaksanakan pekerjaan Dewan Komisaris secara lebih rinci dengan
memusatkan perhatian Dewan Komisaris kepada bidang khusus perusahaan atau cara
pengelolaan yang baik (Governance) oleh manajemen. Komite-komite yang pada umumnya
dibentuk adalah Komite Kompensasi/Remunerasi untuk badan eksekutif dalam perusahaan,
Komite Nominasi, dan Komite Audit. Berdasarkan praktek yang umum berlaku di dunia
internasional disarankan bahwa anggota komite-komite tersebut diisi oleh anggota Komisaris
Independen. Walaupun komite-komite tersebut belum merupakan hal yang umum terdapat di
berbagai bagian dunia, namun kecendurangan akan menyebar sejalan dengan perkembangan
perusahaan, serta masalah yang lebih kompleks dan yang lebih luas. Dewan Komisaris harus
mempertimbangkan untuk mengangkat seorang komisaris dan menetapkan suatu kebijakan
tentang pergantian ketua komite-komite tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
setiap komisaris mendapat kesempatan untuk ikut serta sesuai dengan caranya dan masing-
masing untuk memperoleh pandangan-pandangan baru. Dalam Corporate Governance
terdapat tiga komite yang memiliki peranan penting, yaitu:
Ada dua komite lainnya yang berfungsi melaksanakan pekerjaan Dewan Komisaris
secara lebih rinci dengan memusatkan perhatian Dewan Komisaris kepada bidang khusus
perusahaan atau cara pengelolaan yang baik (Governance) oleh manajemen. Yaitu:
Menurut KNKG (2006) Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan
bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat
kepada Direksi serta memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG. Namun demikian,
Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional.
Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah
setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan
kegiatan Dewan Komisaris. Agar pelaksanaan tugas Dewan Komisaris dapat berjalan secara
efektif, perlu dipenuhi prinsip-prinsip berikut:
Menurut OECD Principle menyatakan bahwa tanggung jawab dewan komisaris dan
direksi adalah sebagai berikut:
1. Anggota dewan komisaris dan direksi harus bertindak secara transparan untuk
kepentingan perusahaan dan pemegang saham.
2. Keputusan dari dewan komisaris dan direksi bisa saja mempen garuhi suatu kelompok
pemegang saham berbeda dengan kelompok pemegang saham lain, oleh karena itu
dewan komisaris dan direksi harus memperlakukan seluruh pemegang saham secara adil.
3. Dewan komisaris dan direksi harus menerapkan standar etika yang tinggi yang
memperhatikan kepentingan stakeholders.
4. Fungsi-fungsi utama dari dewan komisaris:
a. Meninjau dan mengarahkan strategi perusahaan, rencana utama, kebijakan mengenai
resiko, anggaran tahunan dan rencana usaha, mempersiapkan sasaran kinerja,
memonitor penerapan dan kinerja perusahaan, serta memantau belanja modal yang
besar, akuisisi dan divestasi.
b. Memonitor efektifitas dari praktik tata kelola perusahaan dan membuat perubahan
yang diperlukan.
c. Menyeleksi, memberikan kompensasi, memonitor, dan mengganti manajemen serta
mengawasi perencanaan penggantian manajemen.
d. Menyelaraskan remunerasi manajemen dan dewan komisaris dengan kepentingan
jangka panjang dari perusahaan dan pemegang saham.
e. Memastikan proses nominasi dan pemilihan anggota secara formal dan transparan.
f. Memonitor dan mengelola potensi konflik kepentingan dari manajemen, anggota
dewan komisaris, serta pemegang saham, termasuk penyalahgunaan aset perusahaan
dan penyelewengan dalam transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
g. Memastikan integritas sistem pelaporan akuntansi dan keuangan perusahaan,
termasuk audit independen, dan memastikan bahwa sistem pengendalian yang tepat
telah diterapkan, khususnya sistem manajemen risiko, pengendalian keuangan dan
operasional, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangan dan standar yang
berlaku.
h. Mengawasi proses pengungkapan dan komunikasi.
5. Dewan komisaris harus dapat melakukan penilaian yang obyektif dan independen
mengenai pengurusan perusahaan.
6. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya, anggota dewan komisaris harus memiliki
akses terhadap infomasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.