Anda di halaman 1dari 12

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI

DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.112 DOI:https://doi.org/10.21009/JPUD.112.03

PENINGKATAN KEMAMPUAN MUSIKALITAS MELALUI


BERMAIN ALAT MUSIK DOL

ELINDRA YETTI1-ICHA KHAIRIAH2


Universitas Negeri Jakarta
Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur.
E-mail: elindrayetti@unj.ac.id

Abstract: This study aims to know whether the use instrument dol can the ability of children in early
childhood musical Paud Al-khair Air Napal Sub District, Bengkulu Utara Regency, Bengkulu
Province, 2016. The method used is action research model Kemmis & Mc Taggart. The subjects of this
research were 17 children of group B in Paud Al-khair. The study was conducted in two cycles
consisting of nine meetings in each the cycle. Techniques of data collection was done through
observation, interviews and document study. Techniques of data analysis in this research is the
analysis of qualitative data and quantitative data analysis. The results showed that the musical
abilities of children in group B in PAUD Al-khair increased after they performed activities play a
musical instrument dol. Scores of children's musical ability was recorded at 36.5 at the pre-cycle.
Musical ability scores increased to 52.4 at the end of the first cycle, and continuously increased to
59.2 at the end of the second cycle. The results of this study implies that playing a musical instrument
dol can be used as one way to improve musical ability in children early age.

Keywords: Ability Music, Playing musical instruments Dol

Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil bermain alat musik dol untuk
meningkatkan kemampuan musikal anak di PAUD Al-khair Kecamatan Air Napal Kabupaten
Bengkulu Utara-Bengkulu, Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan
dengan model Kemmis & Mc Taggart. Subjek penelitian adalah anak kelompok B sebanyak 17 orang.
Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang terdiri dari sembilan kali pertemuan pada setiap siklus.
Tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan studi dokumen. Tekhnik
analisis data dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan musikal anak kelompok B di PAUD Al-khair mengalami
peningkatan setelah mereka melakukan kegiatan bermain alat musik dol. Skor kemampuan musikal
anak tercatat sebesar 36,5 pada tahap pra-siklus. Skor kemampuan musikal meningkat menjadi 52,4
pada akhir siklus I, dan terus mengalami peningkatan menjadi 59,2 pada akhir siklus II. Hasil
penelitian ini memberi implikasi bahwa bermain alat musik dol dapat dijadikan sebagai salah satu cara
untuk meningkatkan kemampuan musikalitas pada anak-anak usia diri.

Kata Kunci: Kemampuan Musik, Bermain alat musik Dol.

226
Peningkatan Kemampuan Musikalitas….
Elindra & Icha

PENDAHULUAN otak kanan dan belahan otak kiri


Usia dini merupakan masa manusia.
dimana pertumbuhan dan Tetapi seringkali orangtua
perkembangan anak melejit dengan menganggap kemampuan musikal
cepat. Menurut Nasional Association yang dimiliki anak hanya sebagai suatu
In Education for Young Children kesenangan dan hiburan semata.
(NAEYC) bahwa anak usia dini berada Anggapan seperti ini pula yang
pada rentang 0-8 tahun. Pada usia ini membuat guru kurang tertarik dan
anak mulai sensitif untuk menerima kurang memperhatikan kemampuan
berbagai upaya perkembangan seluruh musikal yang dimiliki anak sehingga
potensi anak. Terlebih lagi dengan kurang tertarik untuk menstimulasi
kemampuan musikal sangat penting kemampuan musikal anak. Padahal
bagi perkembangan anak. jika kemampuan musikal berkembang
Musik banyak berkontribusi dengan optimal maka dapat
dalam perkembangan emosional, mengembangkan semua kecerdasan
sosial, fisik, bahasa, terutama pada pada anak.
kognitif anak. Karena dengan musik, Singkatnya, perlu adanya
belahan otak kanan anak bekerja perhatian khusus dalam menstimulasi
dengan baik melalui suara, nada, irama perkembangan musik anak, karena
dan melodi yang didengar. Penelitian musik sangat penting bagi kehidupan
terbaru juga mengatakan bahwa seseorang manusia, terutama untuk
dengan musik tidak hanya membantu anak usia dini guna menstimulasi
kerja otak belahan kanan semata, perkembangan dan kecerdasan anak.
melainkan belahan otak kiri bekerja Anggapan kemampuan musikal hanya
dengan baik melalui lirik-lirik yang untuk orang yang berbakat harus
ada pada sebuah lagu dan nyanyian dihapuskan karena kemampuan
pada musik. Oleh sebab itu, dengan musikal bisa dikembangkan dengan
musik dapat menyeimbangkan belahan distimulasi tentunya dengan cara yang
tepat dan berulang.
227
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 11 Edisi 2, November 2017

Berdasarkan hasil observasi yang Al-Khair berada yaitu di Provinsi


dilakukan pada Kelompok B PAUD Bengkulu.
Pasar Tebat Kecamatan Air Napal Berdasarkan latar belakang
Kabupaten Bengkulu Utara. Dari 17 tersebut peneliti mengangkat judul
anak dengan rincian 10 anak laki-laki penelitian “Peningkatan Kemampuan
dan 7 anak perempuan hanya ada 4 musikal Melalui Bermain Alat Musik
anak yang memiliki kemampuan Dol (Penelitian Tindakan di kelompok
musikal sesuai harapan. Dari B PAUD Al-Khair Desa Pasar Tebat,
observasi tersebut dapat terlihat bahwa Kecamatan Air Napal kabupaten
kemampuan (1) meniru pulsa irama Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu,
dengan konsisten; (2) merespon irama tahun 2016)”
dengan ketukan dan gerakan; (3) .
membedakan ketukan dengan tempo KAJIAN TEORITIK
cepat-lambat dan ketukan dengan Kemampuan Musikal
dinamik lembut-keras; masih sangat Kemampuan musikal tidak
rendah. ataupun bermain alat musik semata,
Hal-hal tersebut sangat tetapi ditekankan pada kepekaan
memprihatinkan karena irama atau terhadap bunyi musik, baik itu tinggi
penanaman rasa irama adalah unsur rendah nada, ritme, maupun melodi.
utama dalam bermusik. Karena Seperti yang dijelaskan oleh Driver
kemampuan musikal bukan hanya (Pica, 2013: 26) bahwa
bernyanyi dan bermain alat musik saja “Unfortunately, a child’s musical
melainkan juga mengenal unsur-unsur ability is too often judged by an ability
dalam musik. Maka peneliti akan to sing or play instrument”.
melakukan tindakan dengan bermain Beberapa studi yang telah
alat musik dol untuk meningkatkan dilakukan oleh peneliti dibidang
kemampuan musikal. Sebab, dol kemampuan musikal dapat
merupakan salah satu alat musik memberikan landasan tentang cakupan
tradisional Bengkulu dimana PAUD kemampuan musikal, diantaranya dari
228
Peningkatan Kemampuan Musikalitas….
Elindra & Icha

penelitian sumaryanto (2014: 4) measure musical ability. One can only


menyimpulkan bahwa kemampuan measure how well a person can
musikal menunjuk pada kemampuan perceive musical stimuli such as small
bawaan yang melekat pada individu changes in pitch, loudness, rhythm,
dalam memberikan respon terhadap and other sub-domains of music
unsur-unsur musikal yaitu, irama, processing.” (caroline: 2015: 1)
melodi dan harmoni. Ternyata Mudjilah (2011: 3) mengungkapkan
kemampuan musikal merupakan dalam penelitiannya tentang
bawaan dari gen individunya. pengembangan tes kemampuan
“Perceptual musical abilities are musikal anak ialah:
acquired in the area of sound Berdasarkan pendapat para tokoh
phenomena,in which learning is diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
related to the formation of concepts kemampuan musikal adalah
based on perceptual experience and kesanggupan dalam memahami konsep
thinking in terms of sounds and musikal yang meliputi kemampuan (1)
meanings contained within the membedakan, (2) menirukan, (3)
structure of music”. (Bonn, 2013: 30) merespon yang berhubungan dengan
Kemampuan persepsi musik unsur-unsur musik yang meliputi
diperoleh di daerah fenomena suara, di suara, irama dan melodi.
mana belajar adalah terkait dengan Bermain Alat Musik Dol
pembentukan konsep berdasarkan Memainkan alat musik adalah
persepsi pengalaman dan pemikiran salah satu sarana utama dalam
dalam hal suara dan makna yang pembuatan musik dan dinikmati oleh
terkandung dalam struktur musik. anak-anak pada semua usia. Instrumen
“Musical ability as a term is used to yang menyenangkan dalam bermain
describe the sensitivity for music, the adalah cara mudah untuk membuat
ability to understand music, and/or the musik. Sebagaimana telah
ability to produce music. There is no diungkapkan Greenberg bahwa:
standard definition, and it is hard to
229
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 11 Edisi 2, November 2017

“Playing instrument is one of the anak ingin memegang alat musik itu,
principal means of music making and dan ingin mencoba memainkannya.
is enjoyed by children af all age. Dol adalah salah satu alat musik
Instruments are fun to handle and play tradisional dari provinsi Bengkulu
and are an easy way to make musik.” yang dimainkan dengan cara dipukul.
(Grenberg, 1979: 201). Dol merupakan salah satu jenis alat
Menurut Pica (2013: 198) musik perkusi yang berupa gendang,
bahwa: dengan menggunakan dua stik sebagai
“Playing instruments and exploring alat pemukulnya.
environmental sound should accur Berdasarkan pemaparan diatas
early and often in a child’s life. Both maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
contribute to the child’s overal music bermain alat musik dol adalah kegiatan
education and provide an awareness of dengan menggunakan salah satu alat
sound that can enrich daily living”. musik tradisional Bengkulu berjenis
Memainkan alat musik dan gendang yang memberikan
mengeksplor suara harus tepat dan pengalaman dalam menghasilkan
sering dalam kehidupan seorang anak. musik sehingga dapat dilakukan dan
Keduanya berkontribusi dalam dinikmati oleh anak dari semua usia
pendidikan musik anak dan dengan cara memukul permukaannya
memberikan kesadaran dari suara yang menggunakan stik.
dapat memperkaya kehidupan sehari-
hari. METODE PENELITIAN
Menurut Jamalus (1988: 66) Metode penelitian yang
bahwa bermain musik dengan digunakan adalah penelitian tindakan
menggunakan alat-alat musik kelas, (Action Research) yang bersifat
memberikan pengalaman yang dapat partisipatif dan kolaboratif. Penelitian
meningkatkan minat anak-anak dalam tindakan memiliki 2 (dua) aktivitas
belajar musik. Pada umumnya anak- yang dilakukan secara simultan, yaitu
aktivitas tindakan (action) dan
230
Peningkatan Kemampuan Musikalitas….
Elindra & Icha

aktivitas penelitian (research). Desain data collection, data reduction, data


penelitian tindakan yang digunakan display dandata conclusing
dalam penelitian ini adalah adalah drawing/verification.
model Kemmis dan Taggart yang Analisis data kuantitatif
menggunakan 4 (empat) komponen menggunakan deskriptif statistik
penelitian tindakan, yaitu: 1) dengan menggunakan tabel dan grafik.
perencanaan; 2) tindakan; 3) observasi; Adapun skor tertinggi yaitu tiap butir
dan 4) refleksi. Model penelitian ini observasi adalah 4, sedangkan jumlah
bertujuan untuk memperbaiki praktek butir observasi adalah 18, maka skor
pembelajaran dan meningkatkan mutu tertinggi adalah 72.
proses pembelajaran.
Instrumen pengumpulan data HASIL DAN PEMBAHASAN
yang digunakan dalam penelitian ini Pra-siklus
adalah non tes, yaitu: 1) lembar Sebelum pemberian tindakan,
observasi; 2) catatan wawancara; 3) dilakukan penilaian pra-siklus untuk
catatan lapangan; dan 4) dokumentasi; mengetahui sejauh mana keterampilan
dengan menggunakan teknik awal kemampuan musikal anakakan di
pengumpulan data berupa observasi paparkan dalam grafik berikut ini:
dan wawancara.
Teknik analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu
teknik analisis data kualitatif dan
analisis data kuantitatif.Analisis data
kualitatif mengunakan teknik menurut Gambar grafik di atas
Milles dan Huberman yang terdiri dari: menunjukkan bahwa TCPtertinggi
72
54
36
18
0
231rata
A F P RI RE RK FQ K AD L CC RR TR TA KR WN CS -
rata
PRA SIKLUS 34 33 46 33 34 45 45 34 32 34 34 33 46 35 35 34 34 36,5
Grafik 1. Kemampuan Musikal pada Pra-siklus di Kelompok B PAUD Al-khair
Tahun 2016
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 11 Edisi 2, November 2017

diperoleh ananda P dengan TCPmin 46; yang telah berada pada kategori
TR dengan TCPmin 46; RK dengan berkembang sangat baik (BSB), 12
TCPmin 45; dan FQ dengan TCPmin 45 orang anak yang berada pada kategori
yang masuk dalam kategori mulai berkembang sesuai harapan (BSH) dan
berkembang (MB). TCP terendah 3 orang anak berada pada kategori
diperoleh AD dengan TCPmin 32 yang mulai berkembang (MB). Berikut
masuk dalam kategori belum grafik yang menggambarkan
berkembang(BB). Berdasarkan gambar peningkatan skor penilaian
grafik tersebut diatas, dapat juga kemampuan musikalanak
dilihat bagaimana perbedaan tinggi Pada siklus I ini, keseluruhan
danrendah skala penilaian yang telah anak sudah mengalami peningkatan
diperoleh setiap anak setelah diberikan tindakan/intervensi,
Siklus I akan tetapi hanya 4 orang yang
Skor penilaian TCP rata-rata kelas memenuhi skor penilaian TCPmin
pada kegiatan pra-siklus 37 dan sebesar 54.
meningkat menjadi 52,41 pada
kegiatan siklus I.
72

54

36

18

0
rata-
A F P RI RE RK FQ K AD L CC RR TR TA KR WN CS
rata
PRA SIKLUS 34 33 46 33 34 45 45 34 32 34 34 33 46 35 35 34 34 36,5
SIKLUS 1 51 49 62 50 51 57 60 49 48 48 52 49 58 53 52 53 49 52,4

Grafik 2. Kemampuan Musikal Pada Siklus I Di Kelompok B PAUD Al-Khair Bengkulu


Tahun 2016
Terlihat pada data hasil penilaian Oleh karena itu penelitian ini
kegiatan siklus I, terdapat 2 orang anak akandilanjutkan pada siklus II karena

232
Grafik 2.
Peningkatan Kemampuan Musikalitas….
Elindra & Icha

belum mencapai kriteria keberhasilan tertinggi diperoleh P dengan skor


yaitu 71% dari jumlah anak yaitu 13 penilaian TCPmin sebesar 70 yang
orang anak dari 17 orang anak pada masuk dalam kategori berkembang
kelompok B PAUD Al-khair, sangat baik (BSB), sedangkan TCP
Bengkulu. terendah diperoleh AD dan CS dengan
Siklus II skor penilaian TCPmin sebesar 53 yang
Skor penilaian TCP rata-rata masuk pada kategori berkembang
kelas pada kegiatan pra-siklus 37, sesuai harapan (BSH).
meningkat menjadi 52,4 pada kegiatan Kriteria keberhasilan menurut
siklus I dan meningkat kembali Mills, yakni 71% akan terpenuhi
menjadi 59,4 pada kegiatan siklus II. apabila 13 dari 17 orang anak yang
Terlihat pada hasil penilaian kegiatan sudah berhasil mencapai TCPmin 54
siklus II (lihat grafik 3) terdapat 9 dan TCPmax sebesar 72 yang telah
orang anak yang berada pada kategori disepakati oleh peneliti dan
berkembang sangat baik (BSB) dan 8 kolaborator. Berdasarkan data yang
orang anak telah berada pada kategori diperoleh pada kegiatan siklus II,
berkembang sesuai harapan (BSH).

72
54
36
18
0
rata-
A F P RI RE RK FQ K AD L CC RR TR TA KR WN CS
rata
PRA Siklus 34 33 46 33 34 45 45 34 32 34 34 33 46 35 35 34 34 36,53
Siklus I 51 49 62 50 51 57 60 49 48 48 52 49 58 53 52 53 49 52,41
Siklus II 60 59 70 56 60 64 65 56 52 55 60 58 64 59 58 58 53 59,24

Grafik 3. Kemampuan Musikal Pada Siklus II di Kelompok B PAUD Al-Khair Bengkulu


Tahun 2016
Grafik berikut menunjukkan skor hasil 15 dari 17 orang anak telah berhasil
penilaian TCP kegiatan siklus II mecapai skor penilaian TCPmin 54.

233
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 11 Edisi 2, November 2017

Oleh karena itu, pemberian yang menfokuskan pada unsur irama


tindakan/intervensi pada siklus II ini setiap anak telah mengalami
sudah mencapai keberhasilan minimal peningkatan, baik dari aspek 1) meniru
71%, maka rata-rata kelas anak sudah irama; 2) merespon irama; dan 3)
berada dalam kategori berkembang membedakan irama. Pada aspek
sangat baik (BSB). Berdasarkan hasil meniru irama indikator meniru pulsa
pengamatan dari kegiatan pra-siklus, irama sesuai detakan jarum jam masih
siklus I dan siklus II, maka pemberian sangat membutuhkan stimulasi dan
intervensi/tindakan dengan bermain latihan serta kesabaran ketika anak
alat musik dol dapat meningkatkan melakukan kegiatan bermain alat
kemampuan musikal anak pada musik dol sehingga perlu ditingkatkan
kelompok BPAUD Al-khair, Bengkulu kembali pada siklus II. Pada aspek
tahun 2016. merespon irama dengan ketukan juga
Setelah melakukan kegiatan pra- masih sangat membutuhkan stimulasi,
penelitian sampai pada diberikan terutama dalam merespon irama
tindakan dalam kegiatan siklus I dan dengan bebas serta merespon irama
siklus II, maka hasil pengamatan dengan gerakan. Anak-anak masih
peneliti dan kolaborator menunjukkan merespon dengan lambat dan
bahwa pelaksanaan tindakan yang merespon gerakan denga ragu-ragu
dilakukan sudah berjalan sesuai dan tidak percaya diri.
dengan rencana. Pada kegiatan siklus I, Untuk aspek membedakan irama
pemberian intervensi/tindakan kepada indikator membedakan irama tempo
anak melalui bermain alat musik dol cepat-lambat dan meniru dinamik
sudah memberikan efektivitas yang keras-lembut juga masih sangat
baik untuk mencapai kriteria yang membutuhkan stimulasi karena anak
diinginkan dalam upaya meningkatkan masih ragu dan lamban dalam
kemampauan musikal. membedakan tempo dan dinamik.
Pada kegiatan siklus I, Selain itu, alokasi waktu pada
perkembangan kemampuan musikal kegiatan pembelajaran yang masih
234
Peningkatan Kemampuan Musikalitas….
Elindra & Icha

terbatas juga merupakan salah satu adalah: 1) meniru pulsa irama; 2)


bahan evaluasi dan refleksi pada merespon irama; dan 3) membedakan
kegiatan siklus I ini. Hal tersebut irama dari ketukan.
membawa dampak pada pelaksanaan Peneliti dan kolaborator
atau pemberian tindakan serta mengevaluasi kekurangan yang
berpengaruh pada hasil pengamatan ditemukan, yaitu pada kegiatan meniru
dan penilaian dalam meningkatkan pulsa irama. Anak-anak sudah dapat
kemampuan musikal sehingga meniru pulsa irama sesuai detakan jam
diperlukan perbaikan dalam pemberian namun belum konsisten sampai 1
tindakan/intervensi. Perbaikan dan menit dan meniru irama dengan
peningkatan kemampuan musikal mengiri lagu juga belum konsisten
pada kegiatan siklus II akan dilakukan sampai lagu berakhir. Bermain alat
untuk seluruh aspek, indikator dan musik dol ini memberikan pengalaman
butir guna mendapatkan hasil yang yang baru bagi anak-anak karena
lebih maksimal lagi. Selain dalam kegiatan ini mereka telah
mendapatkan hasil evaluasi dari mengeksplor kemampuan musikal nya
refleksi terhadap pelaksanaan tindakan terutama dalam unsur irama.
pada kegiatan siklus I, peneliti dan Pada indikator merespon irama
kolaborator menyimpulkan bahwa untuk butir merespon irama dengan
kemampuan musikal anak akan bebas masih membutuhkan stimulasi
meningkat apabila terus diberikan dan arahan. Karena anak masih ragi
stimulasi-stimulasi yang sesuai dengan dan lamban dalam memberikan respon
tahapan perkembangan anak dan dari ketukan awal yang guru berikan,
diberlakukannya suatu pembiasaan dan tetapi pada kegiatan siklus II ini anak-
terus menerus. anak sudah dapat merespon ketukan
Indikator yang menjadi bahan awal yang diberikan guru dengan
pertimbangan/evaluasi dan refleksi bebas dan cepat tanggap. Pada
pada pemberian tindakan di siklus I indikator membedakan irama awalnya
yang perlu ditingkatkan pada siklus II anak masih ragu dalam membedakan
235
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 11 Edisi 2, November 2017

tempo cepat-lambat dan dinamik umumnya anak-anak ingin memegang


keras-lembut, namun setelah diberikan alat musik itu, dan ingin mencoba
tindakan pada siklus II, anak terlihat memainkannya. Oleh karena itu, anak
lebih cepat membedakannya dengan menyukai bermain alat musik.
benar.
Bermain alat musik dol yang KESIMPULAN
telah dilakukan memberikan Berdasarkan hasil penelitian dan
pengalaman dan pembiasaandalam pembahasan yang dilakukan, dapat
beberapa pertemuan, sehingga mampu disimpulkan bahwa Proses
meningkatkan kemampuan musikal pembelajaran melalui bermain alat
pada kelompok B PAUD Al-khair, musik dol meliputi tahap pembukaan
Bengkulu. atau awal, tahap inti dan tahap akhir
Kemampuan musikal anak atau penutup.
mengalami peningkatan yang lebih Bermain alat musik dol
baik dibandingkan pada awal kegiatan dilakukan dengan memainkan alat
dilakukan walaupun peningkatan musik perkusi (alat musik irama) yang
tersebut mungkin belum sepenuhnya memberikan pengalaman musik bagi
maksimal karena keterbatasan peneliti anak guna menunjang aktivitas dari
dalam melakukan kegiatan penelitian. aspek-aspek kemampuan musikal yang
Peningkatan setiap anak dapat dilihat berkaitan dengan unsur irama, seperti
dari hasil observasi atau instrumen meniru irama, merespon irama dan
penelitian yang dilampirkan pada akhir membedakan irama.
kegiatan siklus I dan siklus II. Bermain alat musik dol dapat
Seperti yang diungkapkan oleh meningkatkan kemampuan musikal
Jamalus (1988, 66) bahwa bermain yang menfokuskan pada unsur
musik dengan menggunakan alat-alat penanaman rasa irama anak kelompok
musik kelas, memberikan pengalaman B PAUD Al-Khair Bengkulu.
yang dapat meningkatkan minat anak-
DAFTAR PUSTAKA
anak dalam belajar musik. Pada
236
Peningkatan Kemampuan Musikalitas….
Elindra & Icha

Campbell, Patricia Shehan & Kassner,


Carol Scott. Music in Chilhood
USA: Schirmer, 2006.
Faßhauer1, Caroline. Dkk. Musical
ability is associated with
enhanced auditory and visual
cognitive processing. Jurnal Ebsco
New york: Biomad Central, 2015.
Goode, B., Caroon. Optimizing Your
Child’s Talent. Jakarta: Kelompok
Gramedia, 2005.
Gordon, Claire & Cooper, Lynn
Huggins. Meningkatkan 9
Kecerdasan Anak. Jakarta:
Kelompok Gramedia, 2013.
Greenberg, Marvin. Your children
Need Music. Englewood Cliffs:
Prentice Hall, 1979.
Jamalis. Pengajaran Musik Melalui
Pengalaman Musik. Jakarta:
P2LPTK, 1988.
Mudjilah, Hanna Sri. Pengembangan
Tes Kemampuan Musikal Anak.
Jogjakarta: UNY, 2011.
Pica, Rae. Experiences in Movement &
Music. Australia: Wadsworth
Cenagange Learning. 2013.
Rasyid, Fathur. Cerdaskan Anakmu
dengan Musik. Jogjakarta: Diva
Press, 2010.
Sumaryanto, Totok. Kemampuan
Musikal (Musical Ability) dan
Pengaruhnya Terhadap Prestasi
Belajar Musik. Surabaya: Unnes,
2011.

237

Anda mungkin juga menyukai