Susun
pada tanggal 31 Desember 1985, undang-undang ini menjadi landasan hukum untuk
1985 tentang Rumah Susun sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum,
kebutuhan setiap orang, dan partisipasi masyarakat serta tanggung jawab dan
Rumah Susun.
Susun menyatakan bahwa rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang
1
Timothy Lindsey, 2008, Indonesia Law And Society, The Federation Press, Singapore,
h.191.
distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan
terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama,
benda bersama, dan tanah bersama. Pengertian mengenai rumah susun tersebut
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun sama seperti
Susun.
Hak milik satuan rumah susun meliputi hak bersama atas bagian bersama,
benda bersama dan tanah bersama yang tidak terpisahkan. Tanah bersama adalah
sebidang tanah yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah, yang
di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dengan persyaratan izin
tentang Rumah Susun menyatakan bahwa tanah bersama adalah sebidang tanah
hak atau tanah sewa untuk bangunan yang digunakan atas dasar hak bersama secara
tidak terpisah yang di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam
Tahun 2011 tentang Rumah Susun menyatakan bahwa bagian bersama adalah
bagian rumah susun yang dimiliki secara terpisah tidak untuk pemakaian bersama
dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun. Penjelasan Pasal 25 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun memberi contoh
bagian bersama adalah antara lain : pondasi, kolom, balok, dinding, lantai, atap,
talang air, tangga, lift, selasar, saluran-saluran, pipapipa, jaringan- jaringan listrik,
2
Arie S. Hutagalung, 2007, Kondominium dan Permasalahannya: Edisi Revisi, cet. 1,
Fakultas Hukum UI, Jakarta, h. 14.
gas dan telekomunikasi. Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011
tentang Rumah Susun mendefinisikan bahwa benda bersama adalah benda yang
bukan merupakan bagian rumah susun melainkan bagian yang dimiliki bersama
bangunan pertamanan, bangunan sarana sosial, tempat ibadah, tempat bermain, dan
tempat parkir yang terpisah atau menyatu dengan struktur bangunan rumah susun.
memperoleh sarusun umum. Dengan demikian asas, tujuan dan ruang lingkup
rendah.
menyebutkan :
kesejahteraan lahir dan batin seluruh rakyat Indonesia secara adil dan
merata, sebagai salah satu usaha untuk mengisi cita-cita perjuangan bangsa
ketahanan nasional.4
diarahkan untuk :
3
Adrian Sutedi, 2012, Hukum Rumah Susun & Apartemen, Sinar Grafika, Jakarta, h. 158
4
Ibid,h. 158
2. Mewujudkan permukiman yang serasi dan seimbang, sesuai dengan
pola tata ruang kota dan tata daerah serta tata guna tanah yang berdaya
permukiman dengan bentuk rumah susun yang lengkap serta serasi dan
berwawasan lingkungan.
dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama Selain satuan-
tersebut serta benda bersama dan tanah bersama yang di atasnya didirikan
rumah susun, yang karena sifat dan fungsinya harus digunakan dan dinikmati
bersama dan tidak dapat dimiliki secara perseorangan. Hak pemilikan atas
satuan rumah susun merupakan kelembagaan hukum baru, yang perlu diatur
5
Ibid, h. 158
2011 tentang Rumah susun ini diciptakan dasar hukum hak milik atas satuan
4. Hak bersama atas tanah yang semuanya merupakan satu kesatuan hak
bertingkat lainnya untuk keperluan bukan hunian yang terutama berguna bagi
itu, dalam pembangunan rumah susun yang digunakan bukan untuk hunian
6
Ibid, h.159
berkelanjutan serta menciptakan permukiman yang terpadu guna
membangun ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan
tanah, serta menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan
perkotaan dalam menciptakan kawasan permukiman yang
lengkap serta serasi dan seimbang dengan memperhatikan prinsip
pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
3. Mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan
permukiman kumuh.
4. Mengarahkan pengembangan kawasan perkotaan yang serasi,
seimbang, efisien, dan produktif.
5. Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang
kehidupan penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan
tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang
layak, terutama bagi MBR.
6. Memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang
pembangunan rumah susun.
7. Menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak dan
terjangkau, terutama bagi MBR dalam lingkungan yang sehat,
aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola
perumahan dan permukiman yang terpadu.
8. Memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghunian,
pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun.
Pembangunan rumah susun ditujukan terutama untuk tempat hunian,
bertingkat lainnya untuk keperluan bukan hunian yang terutama berguna bagi
1) Pembinaan
hal ini Menteri pada tingkat nasional, Gubernur dalam tingkat provinsi
adalah
rumah susun
2) Perencanaan
Perencanaan pembangunan rumah susun dilakukan
meliputi :
komersial.
wilayah kabupaten/kota.
3) Pembangunan
susun
4) Penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan
Untuk jenis rumah susun umum dapat dilakukan dengan cara dimiliki
atau disewa, untuk rumah susun khusus dapat dilakukan dengan cara
pinjam pakai atau sewa, rumah susun negara dapat dilakukan dengan
atas satuan rumah susun berupa hak milik atas satuan rumah susun dan
hak pakai atas satuan rumah susun yang di khususkan bagi warga
campuran. Campuran dalam hal ini adalah hunian dan bukan hunian
(perkantoran)
5) Pengelolaan
6) Peningkatan kualitas
rumah susun.
7) Pengendalian
8) Kelembagaan
penghunian.
kewajibannya masing-masing.
susun.
Jenis-jenis rumah susun dijabarkan dalam Pasal 1 ayat (7) sampai ayat (10)
(1) Rumah susun umum adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk
(2) Rumah susun khusus adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk
(3) Rumah susun negara adalah rumah susun yang dimiliki negara dan
negeri.
(4) Rumah susun komersial adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk
mendapatkan keuntungan.
Rumah susun menurut kemanfaatannya dibagi menjadi 2 yaitu rumah susun
hunian dan rumah susun campuran sesuai dengan ketentuan Pasal 50 Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun. Rumah susun fungsi
campuran adalah campuran antara hunian dan bukan hunian. Contoh rumah susun
bukan hunian adalah seperti perkantoran dan tempat usaha. Berbeda halnya dengan
Dalam hal pengelolaannya rumah susun umum dibagi menjadi 2 jenis yaitu
rumah susun sederhana sewa (RUSUNAWA) dan rumah susun sederhana milik
secara fungsional dalam arah horisontal maupun vertikal dan merupakan satuan-
rendah.
2.3 Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
pemenuhan kebutuhan perumahan sampai saat ini masih sulit dipecahkan, terutama
kepala biasanya adalah perumahan yang padat, kacau balau tidak teratur, kotor,
citra kota.7 Masyarakat berpenghasilan rendah ini tercermin dari kondisi sosial
dalam kondisi yang tidak layak. Di daerah desa banyak dijumpai rumah penduduk
berdinding kayu, beratap daun dan berlantai tanah. Ketidaklayakan rumah mereka
juga terlihat dari kondisi prasarana, sarana dan utilitas yang masih belum memadai
rendah dan miskin yang menghuni perumahan dan tempat-tempat yang tidak layak,
kolong jembatan, pinggiran rel kereta api, bantaran sungai, pasar, dan fasilitas-
7
Nasikun. 2007. Pengantar : Urbanisasi dan Kemiskinan, Tiara Wacana Yogya,
Yogyakarta, h. 107.
fasilitas umum lainnya yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan, kenyamanan,
dan keselamatan hidupnya. Lebih lanjut bahwa terdapat kaitan antara kondisi
ekonomi dengan tingkat prioritas kebutuhan perumahan pada setiap manusia. Bagi
perumahan yaitu :8
yang berdekatan dengan tempat yang dapat memberikan kesempatan kerja. Tanpa
kesempatan kerja yang dapat menopang kebutuhan sehari-hari, sulit bagi mereka
rendah.
8
ibid, h. 113.