BAB II
DESKRIPSI TOKOH
A. SEJARAH HIDUP
Sentono merupakan pelukis wayang, dan penulis aksara Jawa. Ibunya, Siti
yang lahir dari hasil perkawinan antara RB Tjondro Sentono, dan Siti
Kussudyarto.
sebagai pelukis wayang, dan penulis aksara Jawa. Belum lagi ditambah
kebiasaan berjudi yang membuat harta benda yang dimiliki keluarga pada
saat itu sering dijual hingga nyaris tidak memiliki apa-apa lagi. Itu
19
hingga dewasa. Bagong harus melakoni berbagai jenis pekerjaan pada saat
Gusti Raden Mas Murtejo. Namun karena konspirasi berbasis politik yang
dilakukan oleh Belanda bersama pihak Keraton pada saat itu, Gusti
adalah diasingkan atau dibuang, dan segala harta benda yang dimiliki oleh
dia dan keluarganya direbut oleh pihak Keraton. Jadi pada saat itu Gusti
Sultan sudah meninggal. Putra mahkota pertama pada saat itu, GRM
akan keluar dari Yogyakarta pada saat itu, karena sifatnya yang juga sama
Djoeminah.
Djoeminah itu gila di mata masyarakat. GPH Djoeminah pada waktu itu
dikenal sakti, yang oleh pihak Belanda itu dijadikan alasan untuk
cucunya. Dan ketika Bagong lahir pun, kemiskinan masih lekat dengan
mereka.
21
pernah belajar tari semasa kecilnya. Barulah ketika di akhir ‘40-an, beliau
menapakkan kaki ke dalam seni tari dan memulai karirnya di sana, setelah
belajar seni tari di Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo yang dipimpin olen
tarian itu sangat enerjik, dan meledak-ledak. Maka ketika beliau menari
Tari (PLT), supaya dia bisa menyebarkan ajaran kreasi gaya barunya dan
Karena tekadnya menjadi yang terbaik dalam seni tari demi membalas
menjadi penari tarian klasik yang dikenal, dan juga membuat gurunya
Sampai akhirnya lahirlah apa yang disebut Tari Layang-layang pada tahun
’50-an.
Pada saat itu, jagad tari heboh karena Tari Layang-layang tersebut.
Seniman pada waktu itu kaget melihat ada orang yang melakukan hal di
luar tradisi yang sudah ada, karena pada saat itu tidak ada orang yang
berani berkesenian dan keluar dari tradisi. Tarian itu kemudian dijuluki
bergenre Tari Kreasi Gaya Baru dan membuat nama Bagong makin
dikenal.
biasa dan terlalu “berani”, salah satunya seperti: Bedhaya Gendeng, dan
berkesenian, bahkan sampai ada satu label yang diberikan oleh masyarakat
Seperti gaya dia menari, ketika dia melukis pun dia tidak segan-segan
berekspresi secara liar. Pada suatu ketika Bagong melukiskan sosok Yesus
Paulus VII pada tahun 1972. Itu pun membuat Indonesia heboh. Nama
saat itu.
1. Dendam Sosial
2. Diakui Keraton
padahal di hari mereka akan sarapan, Sri Sultan sudah harus kembali ke
obor” yang artinya jangan sampai mati api obor ini. Yang maksudnya
adalah permintaan Sri Sultan agar tali persaudaraan mereka jangan sampai
pusat kekuasan Keraton, jangan sekalipun memberikan saran atau apa pun
C. PAMONG BAGONG
Itu adalah hal pertama yang diucapkan oleh mantan muridnya. Para
tidak, kesenian yang dihasilkan tidak jauh dari hanya sekadar main-main
saja.
2. Ki Hadjar Dewantara
Pernah ada satu muridnya yang tidak bisa berbuat apa-apa namanya
Tini, menarinya buruk. Lalu Bagong membuat satu tarian, dan Tini
dan dia melakukan improvisasi itu dengan baik. Itulah awal dia dapat
26