Anda di halaman 1dari 11

LABORATORIUM GEOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG


Nomor Tugas : 09
Mata Kuliah : Praktikum Geologi Umum

RESUME
PENGENALAN BATUAN METAMORF

Nama : Elvin Heriyaman


NPM : 10070119105
Shift Praktikum : VI (Enam) / 13.30 – 16.30 WIB
Hari/ Tanggal Praktikum : Jumat / 10 April 2020
Hari/ Tanggal Resume : Jumat / 10 April 2020
Asisten : 1. Dr., Ir. Yunus Ashari, M.T
2. Dr., Ir. Dudi Nasrudin, M.T
3. Dono Guntoro, S.T., M.T
4. Wahyu Budhi Khorniawan, S.T., M.T
5. Ir. Sri Indarto
6. Deni Mildan S.T
7. Yodi Kurniawan
8. Muhammad Fikri Abdilah Zidane
9. Ruslan Loilatu
10. Muhammad Yusup
11. Muhammad Bagas Ismail

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2020 M
PENGENALAN BATUAN METAMORF

1. Pengertian
Batuan adalah bahan penyusun kerak bumi yang merupakan
kumpulan dari beberapa mineral, atau bahkan ada yang terdiri dari satu
mineral, batuan dialam secara garis besar dikelompokan menjadi tiga,
diantara tiga tersebut salah satunya adalah batuan metamorf
Batuan metamorf adalah batuan yang pada awalnya sudah ada, akan
tetapi batuan ini banyak mengalami perubahan akibat adanya komposisi
mineral, tekstur, dan perubahan yang lainnya yang terjadi pada batuan
tersebut. Batuan metamorf ini terjadi diakibatkan oleh adanya perubahn
metamorfosa, diantaranya perubahan yang disebabkan oleh suhu, tekanan,
perubahan kimia, dan berbagai faktor lainnya untuk membentuk batuan
metamorf ini.
Batuan metamorf ini merupakan batuan yang terbentuk diakibatkan
karena perubahan temperatur dan tekanan serta diakibatkan adanya gaya
geologi yang menyebakkan terjadinya perubahan susunan mineral,
perubahan bentuk kristal, seta perubahan tekstur dari batuan asal baik itu
batuan beku, sedimen , maupun batuan metomorf itu sendiri yang
mengalami seatu perubahan atau metamorfosa membentuk batuan yang
baru.

Sumber : jagad.id 2015


Gambar :1
Batuan metamorf
2. Proses Pembentukan Batuan Metamorf
Proses terbentuknya batuan metamorf diakibatkan karena adanya
perubahan metamorfosa, sedangkan perubahan metamorfosa adalah
suatu proses pengubahan batuan akibat adanya perubahan tekanan ,
temperature, dan juga disertakan aktivitas kimia, pada dasarnya proses
metamorfosa sebenarnya merupakan isokimia, dan tidak terjadi
penambahan unsur kimia dalam batuan yang mengalami metamorfosa, dan
berada pada temperature diantara 200 – 300 derajat Celcius tanpa
mangalami fase cair, ada tiga faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
proses metamorfosa yang mengakibatkan terbentuknya batuan metamorf
ini, diantatranya sebagai berikut :
1. perubahan temperature, biasanya disebabkan oleh beberapa faktor
sebab, diataranya pemanasan yang diakibatkan oleh intrusi magmatic dan
juga perubahan gradien geothermal, selain itu panas dalam skala kecil juga
dapat terjadi diakibatkan adanya gesekan yang terjadi selama proses
deformasi pada massa batuan, contohnya pada batuan silikat batas bawah
terjadinya metamorfosa diantara suhu atau temperature kurang lebih dari
150 – 50 derajat celcius, yang dapat ditandai dengan ditemukannya
mineral- mineral Mg yang berupa carpholite, lawsonite, dan lainnya,
sedangkan batas atasnya berkisar diantara suhu 650 – 1100 derajat celcius
sebelum proses pelelehan atau perubahan fase ataupun tergantung
kepada jenis jenis batuan asalnya.

Sumber :catatan.si.te.com 2017


Gambar 2
Asal usul batuan metamorf
2.perubahan tekanan, pada dasarnya tekanan yang dapat
menyebabkan proses metamorfosa bermacam macam, proses
metamorfosa yang disebabkan oleh intrusi magma atau naiknya magma ke
permukaan kerak bumi dapat terjadi mendekati tekanan permukaannya,
yaitu hanya beberapa bar saja, akan tetapi proses metamorfosa yang terjadi
pada suatu ofiolit terjadi pada tekanan berkisar diantara 30 -40 Kbar.
3.aktivitas kimiawi, aktivitas baik itu dari fluida maupun dari gas yang
memiliki peran penting yang terdapat pada jaringan diantara butir butir
batuan, hal ini memiliki peran penting di dalam proses metamorfosa. Hal ini
dikarenakan fluida aktif memiliki peran diantaranya yaitu air, karbon,
dioksida, asam hidroklorit, dan hodroflorik. Pada dasarnya, fluida dan juga
gas berperan sebagai katalis atau solve, yang memiliki sifat untuk
membentuk reaksi kimia dan penyeimbang mekanis.

Sumber: jagad.id 2017


Gamabar 3
Siklus batuan
3. Jenis Jenis Metamorfosa Pada Batuan Metamorf
Ada beberapa jenis atrau tipe tipe metamorfosa diantaranya adalah
sebagai berikut :
1.metamorfosa termal atau kontak
Terjadi diakibatkan karena adanya perubahan kenaikan temperature,
biasanya dapat kita temukan di sekitar intrusi magma, luas daerah kontak
atau daerah dijumpai batuan tersebut bisa beberapa meter sampai
kilometer, kembali lagi tergantung dari komponen [penyusun batuan
tersebut dan batuan yang diintrusi, dimensi dan juga kedalaman intrusi
2.metamorfosa regional atau dynamo termal
Disebabkan karena adnya perubahan kenaikan temperature dan juga
tekanan yang terjadi dalam waktu yang bersamaan, yang biasanya terjadi
pada jalur pembentukan pegunungan atau pada zona subduksi, biasanya
meliputi daerah yang luas, perubahan secara cepat dari temperature dan
tekanan yang rendah ke temperature dan tekanan yang tinggi
3.metamorfosa kataklastik/ kinematic/ dislokasi
Terjadi pada daerah yang pergeseran yang dangkal seperti zona
sesar, dimana tekanan memiliki pengaruh besar dari pada temperature,
yang dapat menyebabkan terbentuknya zona hancuran, breksi sesar(
dangkal), milonit, filonit, dan diikuti proses reklistalisasi .

Sumber: slidershere.com.2013
Gambar 4
Zona sesar
4. metamorfosa burial
Terjadi diakibatkan adanya pembebanan, yang pada umumnya terjadi
pada cekungan sedimentasi, dan perubahan minerologinya ditandai
dengan munculnya zeolite.
5. metamorfosa lantai Samudra
Terjadi di karenakan adanya pembekuan lantai Samudra di daerah
pegunungan tengah Samudra, tempat dimana lempeng atau litosfer
terbentuk, batuan metamorf yang dihasilkan biasanya beupa basa dan juga
ultra basa
4. Minerologi Batuan Metamorf
Ada beberapa bentuk dan sifat fisik mineral dan karakteristik dari
batuan metamorf saat terjadinya metamorfosa pada tahap fase padat dapat
dibedakan menjadi 3 (jakson, 1970) diantaranya yaitu
1. secretinory growth, pertumbuhan kristal hasil reaksi kimia fluida
yang terdapat pada batuan yang terbentuk disebabkan oleh tekanan yang
terjadi pada batuan tersebut
2. concentionary growth, dimana pendesakan kristal yang disebabkan
oleh kristal yang lainnya yang bertujuan untuk membuat ruang
pertumbuhan.
3. replacement, proses penggantian mineral lama oleh mineral yang
baru.
Tekanan merupakan faktor yang mempengaruhi stabilitas batuan
pada batuan metamorf ini, dan dalam hal ini pula dikenal dua kelompok
mineral diantaranya stress mineral dan anti stress mineral.
Stress mimeral merupakan yang dimana stabilitasnya akan semakin
besar apabila terkena tekanan atau mineral yang tahan terhadap suatu
tekanan, contohnya seperti kloritoid, staurolite, dan kyanit.
Anti stress mineral adalah mineral yang stabilitasnya akan semakin
kecil apabila terkena tekanan, atau mineral yang tidak tahan terhadap
tekanan, contohnya seperti, andalusite, kordierit, olivine felsfar dan lainnya.
5. Struktur Batuan Metamorf
Struktur batuan metamorf adalah bentuk dari batuan yang
berdasarkan ukuran, bentuk dan juga tekstur. Secara umum struktur batuan
metamorf dibedakan menjadi dua diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. struktur foliasi
Struktur ini adalah struktur pararel yang dibentuk oleh mineral yang
berbentuk pipih atauatau mineral prismatic, yang sering terjad pada
metamorfosa regional dan kataklastik
2. struktur non foliasi
Struktur batuan metamorf yang terbentuk oleh mineral mineral
equidimensional dan umumnya terdiri dari butiran butiran granular, yang
sering dijumpai atau terjadi pada metamorfosa termal.

Sumber : orangtambang.com.2016
Gamabr 5
Perubahan struktur batuan metamorf
6. Klasifikasi Batuan Metamorf

Ada beberapa klasifikasi batuan metamorf diantaranya adalah .

6.1 klasifikasi batuan metamorf berdasarkan kompoisi kimia batuan asal

1.batuan metamorf pelitik, berasal dari batuan lempungan, dimana


komposisinya banyak mengandung Al2O3, K2O. dan SiO2, contohnya batuan
bertekstur skistosa, slkis, batu sabak dan lain lain.

2.batuan metamorf kuarsa felspatik, yang berasal dari batu pasir dan batuan
beku felsic yang memiliki kandungan SiO2 tinggi dan MgO dan FeO rendah,
contohnya batuan berstruktur skittosa.

3.batuan metamorf karbonatan, berasal dari batuan yang memiliki


kandungan CaCO3 seperti batu gamping, dan hasilnya nanti berupa marmer.

4.batuan metamorf basa, berasal dari batuan beku basa mengandung SiO2,
MgO, FeO, CaO, dan Al2O3, ,menghasilkan mineral berupa klorit dan untuk
temperature yang tinggi menghasilkan plagioklas.
KESIMPULAN

Dapat di simpulkan bahwa batuan metamorf adalah batuan yang


terbentuk diakibatkan karena perubahan metamorfosa dan juga perubahan
terhadap suhu dan tekanan yang disebabkan oleh gaya geologi yang
menyebabkan terjadinya perubahan susunan mineral, perubahan kristal,
hingga bentuk dan tekstur dari batuan asal baik itu batuan beku, sedimen
maupun dari batuan metamorf itu sendiri sehingga menbentuk batuan yang
baru.
Batuan metamorf terbentuk dikarenakan adanya perubahan tekanan,
perubahan temperature dan juga perubahan aktivitas kimia, adapun
metamorfosa batuan metamorf ada beberapa jenis yaitu metamorfosa
termal, regional/ dynamo termal, metamorfosa katalistik/ kinematic/
diskolasi, burial, dan metamorfosa lantai Samudra.
DAFTAR PUSTAKA

1. Erghiza T. 2017. “Pengenalan Batuan Metamorf” academia.edu


Diakses pada tanggal 8 april 2020. Pukul 21.40 WIB

2. Lexsus G. 2018. “Pengenalan Batuan Metamorf” academia.edu


Diakses pada tanggal 8 april 2020. Pukul 22.40 WIB

3. Desy 2016. “ Batuan Metamorf ” Scribd.com Diakses pada tanggal


8 april 2020. Pukul 22.50 WIB

FORM PENILAIAN RESUME


Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai