Anda di halaman 1dari 11

MINERAL DAN MINERALOGI

1. Pengertian
Mineral adalah suatu bahan yang padat anorganik dan terbentuk
secara alamiah, yang memiliki unsur unsur kimiawi yang memiliki struktur
dan karakteristik tertentu serta sifat fisik tertentu yang membentuk kristal
yang jelas. dalam pembentukaanya mineral sangat beragam diantarannya
terbentuk oleh akibat dari kristalisasi magma, sublimasi, metasomatisme
kontak, proses hidrotermal, sedimentasi, evaporasi, konsentrasi mekanik
resudial, oksidasi dan pengkayaan supergen dan akibat metamorfosa.
Mineral dapat kita jumpai disekitar kita baik berupa suatu batuan, pasir
ataupun tanah. Ada beberapa batuan yang dapat kita jual atau mineral yang
memiliki nilai ekonomis apabila kita ambil dengan cara salah satunya di
tambang seperti emas ataupun perak. Mineral memiliki beberapa jenis,
memiliki sifat dan juga karakteristik yang berbeda, serta memiliki bentuk
pada kondisi padatnya yang dibetuk oleh beberapa mineral atau kristal
didalamnya. Pada kondisi atau keadaan tertentu maka akan terlihat suatu
batasan batasan dari bidang yang rata dan membentuk suatu yang tertatur
atau biasa disebut sebagai kristal. Jadi dapat kita definisikan kristal adalah
suatu bahan padat yang homogen yang memiliki pola didalamnya yang
membentuk susunan tiga dimensi yang teratur.
Minerologi adalah salah satu cabang dari ilmu geologi yang
didalamnya mempelajari tentang bagaimana cara mineral terbentuk, sifat
sifat dan lainnya hingga sampai pada klasifikasinya. Selain itu ilmu ini
berguna agar kita dapat mengetahui jenis atau klasifikasi mineral yang kita
temui di lapangan atau eksplorasi di alam. Dengan belajar ilmu dapat
mempermudah kita dalam mengetahui metode penambangan atau cara
apa yang akan digunakan terhadap mineral yang kita temui dilapangan agar
mengeluarakn dana atau modal yang ekonomis.
Sumber:britannia.com
Gambar 1
Mineral

2. Pembentukan Mineral

Ada beberapa faktor keterbentukan yang dapat membentuk mineral


diantaranya sebagai berikut:
a. Kristalisasi Magma
pada dasarnya magma diaanggap sebagi sumber dari keterbentukan
mineral, magma dapat kita jumpai dalam perut bumi setidaknya pada
kedalam 40 Km.

Sumber:catgeoku.com
Gambar 2
Kristalisasi Magma

magma dapat mengintrusi kepermukaan bumi melalui cela cela yang


ada dipermukaan bumi, dalam perjalanan magma mengintrusi
kepermukaan bumi magma tersebut mengalami penurunan suhu dan juga
tekanan, sebelum magma membeku unsur yang masih didalam magma
akan membentuk oksida oksida magmatic dan juga endapan sulfida, selain
itu magma sisa magma yang usdah tidak kental lagi yang memiliki sisa air
dan juga gas dan logam yang terlarut didalamnya, disebut sebagai larutan
hidrotermal yang nantinya akan mengendapkan mineral hidrotermal,
adapun endapan bahan galian yang terbentuk dengan batuan yang ada
disekelilingnya dinamakan bahan galian singenetik, sedangkan bahan
galian logam yang terbentuk setelah setelah terjadinya endapan disebut
bahan galian epigenetic.
b. Sumblimasi
sublimasi ini merupakan salah satu proses keterbentukan mineral
dengan cara pengendapan langsung dari gas atau gas. Pada dasarnaya
prinsip keterbentukan mineral dari penerunan temperatur atau tekanan.
c. Metasomatisme kontak
pada saat magma mengintrusi kepermukaan bumi ada magma yang
tersisa larutan dan juga gas yang memiliki suhu yang tinggi pada saat
bersentuhan dengan batuan yang memiliki celah dapat membentuk
terjadinya mineral baru.
d. Hidrotermal
pada saat sisa magma yang mengintrusi mengandung cairan atau
unsur logam, cairan ini dinamakan cairan hidrotermal yang nantinya akan
membentuk endapan hidrotermal.
e. Sedimentasi
endapan yang terbentuk pada saat terjadinya proses pengendapan
dari beberapa mineral yang telah mengalami pelapukan dari batuan asalnya
dan berkumpul pada setuatu tempat dan terendapkan, yang ditrasportasi
oleh air atau angin.
f. Penguapan atau evaporasi
proses ini terjadi pada daerah yang memiliki cuaca kering dan juga
panas sehingga memyebabkan penguapan atau evaporasi.
g. Konsentrasi mekanik residual
proses pembentukan mineral yang mengendap dari hasil pelapukan
dan pengendapannya terjadi pada suatu tempat yang sama, proses ini
disebabkan oleh pelapukan secara fisika atau kimia.
h. Oksidasi dan pengkayaan supergen
pembentukan mineral ini terjadi pada daerah diatas muka air tanah
yang diamakan zona oksidasi.
i. Metamorfosisme
pembentukan mineral ini terjadi karena adanya perubahan suhu dan
juga tekanan pada suatu batuan yang dapat mengubah mineral yang ada
menjadi mineral yang baru.
3. Klasifikasi Mineral Menurut Barzellius
Ada berbagai macam pembagian kelas kristal diantranya sebagai
berikut :
a. Native Elements
merupakan unsur unsur yang bebas atau tidak tergabung dengan
unsur yang lainnya, seperti unsur logam (cooper, gold, silver, platinum dan
lainnya), unsur semi logam (arsenoit, antimony, bismuth), dan unsur non
logam (sulfur, carbon dan lainnya).
b. Sulfides dan sulfosalts
sulfides merupakan gabungan dari unsur sulfur dengan unsur logam
dan semi logam, sedangkan sulfosalts adalah gabungan daru unsur logam
dengan unsur sulfur dan semi logam.
c. Oxsides dan Hydroxides
Oxsides adalah unsur unsur yang bergabung dengan unsur oksigen.
Sedangkan Hydroxides merupakan gabungan dari unsur unsur logam
dengan unsur air. Dan dapat terbentuk dengan reaksi kimia antara oksida
dan air, sehingga memiliki kekerassan yang rendah atau lunak.
d.Halides
merupakan gabungan dari unsur unsur logam dengan unsur halogen
seperti clorine, bromite, fluorine, dan iodine.
e. Carbonatesn Nitrates, borates
Carbonates adalah gabungan dari unsur unsur logam dan semi
logam dengan carbonate radical (CO3)-2. Nitrates adalah gabungan dari
unsur unsur logam dan semi logam dengan unsur nitrate radical (Na2)-.
Sedangkan Borates adalah gabungan dari unsur unsur logam dengan unsur
borate radical (BO3)-3.
f. Sulfates, Charomates, Molybdates, Tungstates
Sulfates merupakan gabungan satu atau lebih unsur unsur logam
dengan unsur Sulfates radical (SO4)-2. Charomates adalah gabungan
antara unsur unsur logam dengan unsur cromates radical (CrO 4)-2.
Molybdates adalah gabungan dari unsur unsur logam dengan molybdates
radical (MoO4)-2. Tungstates adalah gabungan dari unsur unsur logam
dengan tungstate radical (WO4)-2.
g. Phospates, Arsenates, Vanadates
phospates adalah gabungan dari unsur logam dengan phospates
radical, arsenates gabungan dari unsur logam dengan unsur logam dengan
unsur arsenates radical, Vanedates adalah gabungan antara unsur logam
dengan Vanedate radical.
h. Silicates
adalah gabungan antara unsur unsur logam dengan salahs atu unsur
dari Si.
4. Deskripsi Mineral
Dalam menamai suatu mineral atau mendeskripsi suatu mineral ada
beberapa parameter parameter yang harus diperhatikan diantaranya
sebagai beriku.
a. ketahanan
Dalam menentukan ketahanan ini ada beberapa istilah untuk
menyatakan ketahan tersebut diantaranya, britle (apabila mineral pecah
menjadi bubuk), malleable (suatu mineral yang dapat ditempa), sektil
(mineral yang dapat diiris tipis tipis), ductil (mineral yang dapat dibentuk
seperti kawat kawat), fleksible ( mineral ya ng dapat diubag bentuknta tetapi
tidak bisa mkembali kebentuk asal), elastisitas( mineral yang data
dibengkokkan atau diubahbentuknya dan dapat kembali kebentuk asalnya).
. b. belahan
Mineral dapat dibelah sempurna apabila dia membelah sesuai
bentuk bidang belahannya, contoh belahan sempurna seperti pada mika
dan yang kurang jelasnya berada pada mineral beryl dan apatit. Adapun
mineral yang belahannya tidak sempurna, dikatakan demikian apabila
belahan tidak sesuai dengan bidang belahannya.
c. pecahan
Pecahan adalah apabila suatu mineral pecah tidak mengikuti bidang
belahannya, pecahan di bagi menjadi empat macam yang pertama
kankoida ( pecahnya rata mengikuti bentuk cangkang kerrang, biasanya
terjadi pada gelas dan kwarsa), yang kedua menyerat ( tekstur hasil
pecahan seperti serat), yang ketiga bergerigi dengan ujung yang tajam,
yang keempat tak beraturan.
d. kekerasan
Kekerasan diukur dengan kekuatan dari permukaan mineral dengan
gaya gores, hal ini biasanya di lihat dari skala mosh seperti pada gambar di
bawah ini.

Sumber:catgeoku.com
Gambar 3
Tabel Skala Mosh

.
e. kilap
Kilap adalah hal yang tampang dari permukaan mineral yang dapat
memantulkan cahaya. Kilap pada mineral ini dibagi menjadi dua macam
diantaranya sebagai berikut, kilap logam, di tandai dengan mineral yang
agak opak sampai terang, sehingga dapat memberikan warna gores hitam
maupun agak gelap, contoh terdapat pada pirit, galena, kalkopirit dan
lainnya. Kilap non logam, biasanya terdapat pada mineral mineral yang
mimiliki warna yang mudah , serta dapat meluruskan cahaya pada bagian
bagian mineral yang tipis, gores dari mineral ini biasanya tak berwarna atau
berwarna muda, selain itu kilap non logam ini dibagi menjadi beberapa
macam diantaranya sebagai berikut, kilap intan, kilap kaca, kilap damar,
kilap lemak, kilap lilin, kilap Mutiara, kilap sutera, kilap tanah.
f. Warna
Warna memilki hubungan dengan mineral yang bereda di dalam
batuan dan dapat di lihat pada tabel warna.
g. Gores
Gores ini biasanya dilakukan terhadap porselin atau benda yang
memiliki kekerasan yang tinggi, karena tidak semua mineral memiliki warna
goresan yang sama dengan warna permukaan mineral tersebut.
h. Kemagnetan
kemampuan dari mineral apakah dapat menarik atau bereaksi
dengan magnet atau tidak.
KESIMPULAN

Dapat di simpulkan bahwa mineral adalah suatu bahan yang padat


anorganik dan terbentuk secara alamiah, yang memiliki unsur unsur kimiawi
yang memiliki struktur dan karakteristik tertentu serta sifat fisik tertentu yang
membentuk kristal yang jelas. Selain itu adapula ilmu yang mempelajari
tentang mineral baik itu cara keterbentukannya, karakteristiknya dan lain
sebagainya tentang mineral dinamakan minerologi.
Ada beberapa cara dialam bagai mana mineral terbentuk diantaranya
adalah dengan kristalisasi magma, sublimasi, metasomatisme kontak,
hidrotermal, sedimentasi, penguapan atau evaporasi, konsentrasi mekanik
residual, oksiddasi dan pengkayaan supergen, serta metamorfosisme.
Klasifikasi mineral menurut berzellius dibagi menjadi beberapa
bagian diantaranya adalah sebagai berikut, native element, sulphides,
oxsides, hydroxides, halides, corbonates, nitrates, borates, iodates,
sulphate, chromates, molybdates, tungstates, dan silicates.
Untuk mendeskripsikan mineral ada beberapa parameter yang harus
diperhatikan diantaranya adalah, ketahanan, warna, gores, kilap, belahan,
pecahan, kemagnetan dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Devirisqia. 2015. “Sedimentasi dan batuan sedimen”.


Slidershere.com Diakses pada tanggal 5 Oktober 2020.
Pukul 21.40 WIB

2. Anonim. 2017. “10 Proses Pembentukan Mineral ”.ilmugeologi.com


Diakses pada tanggal 5 Oktober 2020. Pukul 22.40 WIB

3. Fitrahhaidir. 2015. “ Pengklasifikasian Menurut Bberzelius”


id.scribd.com Diakses pada tanggal 5 Oktober 2020.
Pukul 22.50 WIB
FORM PENILAIAN RESUME

Format (10) Isi (70) Kesimpulan (15) Dapus (5)

TOTAL NILAI
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai