Anda di halaman 1dari 1

Kata MUI haram, ini hukum BPJS versi ulama NU

Jum'at, 31 Juli 2015

Jakarta, kabarbisnis.com: Forum bahtsul masail pramuktamar ke-33 NU yang


diselenggarakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Ponpes Krapyak Yogyakarta
pada 28 Maret 2015 lalu telah menyepakati bahwa program jaminan kesehatan nasional yang
ditangani Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bukan sesuatu yang
haram. Forum itu menyimpulkan konsep jaminan kesehatan nasional yang diselenggarakan
BPJS Kesehatan tidak bermasalah menurut syariat Islam.

Keputusan PBNU soal BPJS Kesehatan ini dikeluarkan jauh sebelum Majelis Ulama
Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa tentang BPJS Kesehatan yang tak sesuai syariat dan
telah menuai polemik publik belakangan ini.

Forum yang diikuti para kiai NU dari seluruh daerah di Indonesia ini menetapkan bahwa
BPJS sudah sesuai dengan syariat Islam. Para kiai memandang akad yang digunakan BPJS
Kesehatan sebagai akad ta’awun. 

Keputusan itu diambil setelah para kiai berdiskusi langsung dengan Kepala Grup MKPR dr
Andi Afdal Abdullah terkait pelayanan kesehatan untuk peserta BPJS. Kepada dr Andi Afdal,
para kiai mengajukan pelbagai pertanyaan, seperti konsep iuran, penggunaan, besaran iuran,
siapa pengguna BPJS, siapa yang dibebaskan dari iuran, dan pertanyaan lainnya yang
dibutuhkan dalam bahtsul masail. Dari diskusi itu mereka mendapatkan tashawwurul amri,
deskripsi persoalan secara utuh. Hasil diskusi ini akan menjadi pedoman para kiai dalam
memutuskan hukum BPJS. kbc9

Anda mungkin juga menyukai