Anda di halaman 1dari 1

Karbohidrat adalah senyawa yang mengandung unsur-unsur C, H dan O terutama

terdapat didalam tubuh tumbuhan yaitu kira-kira 75%, disamping itu bagian yang padat
pun dari tanaman-tanaman tersusun dari zat ini. Dinamakan karbohidrat karena
senyawa-senyawa ini sebagai hidrat dari karbon, dalam senyawa tersebut perbandingan
antara H dan O sering 2 berbanding 1 seperti air. Jadi, C6H12O6  dapat ditulis
C6(H2O)6,  C12H22O11,  sebagai  C12H22O11  dan seterusnya. Karbohidrat
merupakan zat yang mempunyai sifat aktif optic, sedangkan gliseraldehid merupakan
induk dari karbohidrat (sastrohamidjojo, 2005:36).
Menurut Pallardy (2007:19) Karbohidrat bersama seyawa lemak dan protein
memegang peranan dasar bagi kehidupan di bumi. Karbohidrat merupakan bahan
makanan penting dalam sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan hewan.
Selain itu karbohidrart juga menjadi komponen stuktur penting pada mahluk hidup
dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektim, serta lignin. Karbohidrat
menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh.
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organic yang tersusun
hanya dari atom karbon, hydrogen. Karbohidrat digolongkan kedalam 3 golonngan yaitu
Monosakarida, Olisakarida, dan Polisakarida. Jenis karbohidrat yang sangat banyak
maka diperlukan pengetahuan dasar tentang sifat fisik dan kimia karbohidrat, selain itu
keragaman jenis karbohidrat memerlukan cara pengujian yang berbeda.
Berdasarkan strukturnya karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida,
oligosakarida, atau polisakarida. Ketiga golongan karbohidrat ini berkaitan satudengan
lainnya lewat hidrolisis. Monosakarida (kadang disebut gula sederhana) ialah
karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana lagi.
Polisakarida mengandung banyak unit monosakarida, ratusan bahkan ribuan.
Oligosakarida mengandung sekurang-kurangnya dua dan biasanya tidak lebih dari
beberapa unit monosakarida yang bertautan (Hart Haroldet al, 2003)
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa beras, ubi, jagung dan
komponen makanan lainnya mengandung karbohidrat, namun dalam lingkup ilmiah
semuanya harus berdasarkan bukti. Untuk membuktikan keberadaan senyawa ini perlu
dilakukan uji karbohidrat dengan penggunaa alat berupa larutan iodium atau lugol.
Tetapi uji ini hanya untuk mendeteksi keberadaan senyawa karbohidrat yang dikandung.
Untuk itu harus dilakukan penelitian lanjutan yang lebih kompleks di laboratorium
(Haryani, 2012:23).
Karbohidrat yang ada di dalam suatu sampel atau bahan pangan dapat di identifikasi
dengan berbagai uji diantaranya uji Molisch, uji Bennedict, uji Barfoed, uji Seliwanoff,
uji iodium, uji osazon, uji moore, uji fermentasi, dan lain-lain. Namun pada praktikum
ini hanya dilakukan 6 uji, yaitu uji Molisch, uji Bennedict, uji Barfoed, uji Seliwanoff,
uji iodium, dan uji Osazon. (Hartati dan paujiah, 2016:5).

Anda mungkin juga menyukai