Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah Ilmu Gizi dan Kesehatan
Disusun Oleh :
1182060051
V/B
Body Mass Index (BMI) atau disebut sebagai indeks massa tubuh (IMT)
merupakan ukuran yang digunakan untuk menilai proporsionalitas perbandingan
antara tinggi dan berat badan seseorang. Rumus atau cara menghitung BMI dengan
membagi berat badan (kilogram) dengan kuadrat dari tinggi badan (dalam meter).
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑘𝑔)
BMI =
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 (𝑚^2)
Obesitas ≥ 30,00
Nilai BMI dipengaruhi oleh usia, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Nilai
BMI dapat tidak sesuai pada derajat kegemukan populasi yang berbeda, dalam
hubungannya dengan perbedaan proporsi tubuh (Sri Pujiyanto, 2014 : 157).
Kemudian Basal Metabolic Rate (BMR) atau angka meabolisme basal adalah
kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh
yang vital dalam keadaan istirahat total dan berada pada suhu ruangan yang normal
(20-300C).
Perhitungan BMR dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor genetik, jenis
kelamin, usia, berat tubuh, luas permukaan tubuh, pola makan, suhu tubuh, suhu
lingkungan, dan hormon. Teknik penghitungan BMR dapat dihitung menggunakan
rumus Harris-Benedict (1919) sebagai berikut.
655 (9,6 x BB dalam kg) + (1,8 x TB dalam cm) – (4,7 x umur dalam tahun)
Rumus tersebut dikalkulasikan dengan total kebutuhan kalori harian (TEE)
dikenal dengan adanya tingkat aktivitas fisik, yaitu bilangan pengali yang
digunakan untuk mencari total energi yang dihabiskan dalam sehari bergantung
pada tingkat aktivitas (Pujiyanto, 2014 : 155).
Berat Badan = 41 kg
BMI = 41 / (1,53)2 = 17,51 (Berdasar tabel BMI artinya berat badan kurang).
BMR = 655 (9,6 x BB dalam kg) + (1,8 x TB dalam cm) – (4,7 x usia dalam tahun)
= 1230 kalori
Jika dikaitkan dengan tingkat aktivitas fisik, tergolong yang sangat jarang
aktivitas berat, sehingga kategori tidak aktif maka dikalikan 1,2.
D. Dokumentasi