Anda di halaman 1dari 5

BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

Penanganan dan Penataan  Laboratorium atau yang lebih umum dikenal dengan


manajemen laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola semua
perangkat Laboratorium. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat
ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa
alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil belum tentu dapat
beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen Laboratorium yang
baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan Laboratorium. Suatu manajemen lab yang baik memiliki sistem organisasi yang
baik, uraian kerja (job description) yang jelas, pemanfaatan fasilitas yang efektif, efisien,
disiplin, dan administrasi lab yang baik pula.

Manajemen Laboratorium, dalam hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk
selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan
kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
manajemennya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan penggunaan
laboratorium.
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004) laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan
berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan
aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas
umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium
contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus
berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi,
papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K,
pemadam kebakaran dan lain-lain.
Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu cocok
atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah
angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya
terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses
belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang
berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan.
Selama ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana

mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit

ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu

saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak faktor-faktor yang

menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan

memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara lain :

1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.

2. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta

implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya

keberadaan laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan

sebagai mana mestinya.

3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran.

4. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga

menyulitkan bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya

kepada para guru (Emha, 2002).

Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat

Jendral, Laboratorium IPA-Fisika yang pemanfaatan dan pengelolaannya sebagai sumber

belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek

masih belum memadai.

2. Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium.

3. Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan

kembali

4. Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa

mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.

Agar laboratorium khususnya laboratorium IPA dapat dimanfaatkan secara optomal, maka

pengelolaan laboratorium harus menyangkut beberapa aspek sebagai berikut:


a. Perencanaan

Proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus dilakukan,

langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

yang telah ditentukan secara efektif dan efisien.

b. Penataan

Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di laboratorium

agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat dengan

keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan.

Yang harus diketahui sebelum melakukan penatan: mengenali alat dan fungsinya,

mengenali sifat bahan, kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian, keperangkatan,

nilai/harga alat, kualitas alat tersebut dan kelangkaannya, bahan dasar penyusun alat, bentuk

dan ukuran alat serta bobot/berat alat.

Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan alat- alat

yang mahal harganya penyimpanannya dipisah. Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya

dikumpulkan menurut golongan percobaannya. Alat-alat yang digunakan untuk beberapa

jenis percobaan disimpan tersendiri ditempat khusus.

c. Pengadministrasian

Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan atau


inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat

semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Dalam 

kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut

mengenai pengadministrasian  sarana dan prasarana. Pengadministrasian sarana dan

prasarana laboratorium bertujuan: mencegah kehilangan / penyalahgunaan, memudahkan 

operasional dan pemeliharaan, mencegah duplikasi /overlapping  permintaan alat serta

memudahkan pengecekan.

d. Pengamanan,Perawatan Dan Pengawasan

Aspek ini merupakan aspek yang membutuhkan personalia untuk menjalankannya.

Untuk memenuhi aspek ini, biasanya laboratorium di sekolah terdapat berbagai personil
yaitu: kepala sekolah, wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, penanggung jawab

teknis laboratorium, koordinator laboratorium, dan laboran.

Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa

yang harus dikelola. Semua perangkat-perangkat laboratorium ini jika dikelola secara

optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian

manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari

perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat - perangkat penunjang

lainnya.
Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasarana penting untuk
penunjang proses pembelajaran di sekolah. Dikemukakan pada Peraturan Pemerintah Nomor
19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat  (2) serta pasal 43 ayat (1)
dan ayat (3). Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,
pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat
bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
(Depdiknas.2002)

Agar laboratorium di sekolah dapat berperan, berfungsi, dan bermanfaat seperti itu, maka
diperlukan sebuah sistem pengelolaan laboratorium yang direncanakan dan dievaluasi dengan
baik serta dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan laboratorium
Fisika di sekolah yang bersangkutan.

Dimensi pengelolaan laboratorium menurut Sutrisno (2010) terdiri dari: organisasi


laboratorium, administrasi laboratorium (inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium,
administrasi peminjaman alat-alat laboratorium, administrasi pemeliharaan alat-alat
laboratorium), dan keselamatan kerja di laboratorium.
Dapus

Wirjosoemarto, Koesmadji dkk. 2004. Teknik Laboratorium Common Texbook (Edisis


Revisi). Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Emha, H., 2002, Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT Remaja


Roesda Karya.

Anda mungkin juga menyukai