TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen Laboratorium, dalam hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk
selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerjanya, disamping harus mempertimbangkan
kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
manajemennya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan penggunaan
laboratorium.
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004) laboratorium yang baik harus dilengkapi dengan
berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium dalam melakukan
aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan fasilitas khusus. Fasilitas
umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai Laboratorium
contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus
berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi,
papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang timbang, lemari asam, perlengkapan P3K,
pemadam kebakaran dan lain-lain.
Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu cocok
atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal seperti arah
angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan Laboratorium sebaiknya
terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk menghindari terganggunya proses
belajar mengajar di kelas yang dekat dengan laboratorium akibat dari kegiatan yang
berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau yang ditimbulkan.
Selama ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana
mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi. Tidak sedikit
ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada yang berubah fungsi. Tentu
saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak faktor-faktor yang
memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara lain :
4. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga
belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
1. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek
3. Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan
kembali
Agar laboratorium khususnya laboratorium IPA dapat dimanfaatkan secara optomal, maka
Proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus dilakukan,
langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
b. Penataan
Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di laboratorium
agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat dengan
Yang harus diketahui sebelum melakukan penatan: mengenali alat dan fungsinya,
mengenali sifat bahan, kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian, keperangkatan,
nilai/harga alat, kualitas alat tersebut dan kelangkaannya, bahan dasar penyusun alat, bentuk
Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan alat- alat
yang mahal harganya penyimpanannya dipisah. Alat-alat untuk percobaan fisika biasanya
c. Pengadministrasian
kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, pada makalah ini yang akan dibahas lebih lanjut
memudahkan pengecekan.
Untuk memenuhi aspek ini, biasanya laboratorium di sekolah terdapat berbagai personil
yaitu: kepala sekolah, wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, penanggung jawab
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-perangkat apa
yang harus dikelola. Semua perangkat-perangkat laboratorium ini jika dikelola secara
optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik. Dengan demikian
manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari
perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua perangkat - perangkat penunjang
lainnya.
Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasarana penting untuk
penunjang proses pembelajaran di sekolah. Dikemukakan pada Peraturan Pemerintah Nomor
19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat (2) serta pasal 43 ayat (1)
dan ayat (3). Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan,
pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainya dengan menggunakan alat
bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang memadai.
(Depdiknas.2002)
Agar laboratorium di sekolah dapat berperan, berfungsi, dan bermanfaat seperti itu, maka
diperlukan sebuah sistem pengelolaan laboratorium yang direncanakan dan dievaluasi dengan
baik serta dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait dengan penyelenggaraan laboratorium
Fisika di sekolah yang bersangkutan.