Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN OBSERVASI

MANAJEMEN LABORATORIUM
SMP NEGERI 1 CIKIJING

Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Laboratorium


Dosen Pengampu :
Hadiansah, M.Pd

Disusun Oleh:
Kelompok 4

Hasbi Yahya 1182060043


Indah Siti Nur Walidah 1182060049
Istibsyara Eka Saputri C. 1182060052
Liya Nur Fatimah 1182060060
Mita Nurwita 1182060066

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa memberikan taufik dan
hidayah-Nya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. serta para sahabat dan keluarganya. Sebagai calon pendidik dalam bidang
MIPA, kita belajar tidak hanya di dalam kelas saja, melainkan kita perlu penelitian langsung
atau mempraktikkan langsung mengenai materi yang telah disampaikan oleh pendidik yang
dilaksanakan di laboratorium. Agar tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dan
terselesaikan dengan baik pada saat praktikum serta menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan maka perlu adanya laboratorium yang ideal serta manajemen laboratorium yang
baik.Maka dari itu pada laporan ini kami akan melaporkan hasil observasi kami mengenai
manajemen laboratorium di Madrasah.
Berkat nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan ini
untuk memenuhi salah satu tugas Manajemen Laboratorium.
Semoga segala kebaikan yang diterima menjadi berkah tersendiri bagi penyusun,
sehingga menjadi bekal yang sangat bermanfaat dikehidupan penyusun nantinya. Aamiin.
Wassalamualaikum wr. wb

Bekasi, Jumadil Tsaniyah 1442 H


Januari 2021 M

Penyusun

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................... 1
1.3. Tujuan Makalah ....................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................... 3
2.1 Pengertian Manajemen Laboratorium....................................... 3
2.2. Pengelolaan Laboratorium........................................................ 5
2.3. Rincian Kegiatan Perangkat Manajemen Laboratorium........... 7
BAB III KONDISI OBJEKTIF ................................................... 11
BAB IV KESIMPULAN ............................................................... 13
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 13
3.2 Saran .......................................................................................... 14
Daftar Pustaka ............................................................................... 15
Lampiran........................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laboratorium merupakan tempat untuk mengaplikasikanteori keilmuan,
pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan sebagainyadengan menggunakan
alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengankuantitas dan kualitas yang
memadai (Depdiknas, 2002). Sedangkan manajemen laboratorium sendiri ialah suatu
usaha untuk mengelola atau mengatur laboratorium. Dalam konteks pendidikan di
sekolah laboratorium mempunyai fungsi sebagaitempat proses pembelajaran dengan
metode praktikum yang dapat memberikanpengalaman belajar pada siswa untuk
berinteraksi dengan alat dan bahan sertamengobservasi berbagai gejala secara langsung.
Suatu laboratorium dapat dikelola dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa
faktor yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Beberapa alat-alat laboratorium
yang canggih, dengan staf laboratorium yang profesional dan terampil belum tentu dapat
berfungsi dengan baik, jika tidak adanya dukungan oleh adanya manajemen laboratorium
yang baik. Oleh karena itu manajemen laboratorium merupakan suatu bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari kegiatan laboratorium.
Pengelolaan laboratorium akan berjalan dengan lebih efektif jika dalam struktur
organisasi laboratorium didukung Board of Management yang berfungsi sebagai
pengarah dan penasehat Board of Management terdiri atas para senior/professor yang
mempunyai kompetensi dengan kegiatan laboratorium yang bersangkutan.
Namun, tidak semua laboratorium yang ada di sekolah madrasah memerhatikan
hal tersebut. Masih banyak laboratorium di madrasah yang belum teratur atau belum
termanage dengan baik. Sehingga laboratorium seringkali terbengkalai atau belum
dioperasikan secara maksimal. Maka dari itu kami membuat laporan observasi ini ingin
memaparkan lebih lanjut mengenai menajemen laboratorium di SMPN 1 Cikijing yang
kami jadikan tempat untuk observasi. Apakah laboratorium SMPN 1 Cikijing tersebut
sudah sesuai dengan semestinya atau belum?
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas saya dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen laboratorium?
2. Mengapa perlu adanya manajemen laboratorium?
3. Bagaimana manajemen laboratorium di SMPN 1 Cikijing ?

1
1.3. Tujuan
Dari rumusan masalah di atas tujuan dari makalah ini, yaitu:
1. Mengetahui pengertian manajemen laboratorium.
2. Mengetahui pentingnya manajemen laboratorium.
3. Mengetahui sistem manajemen laboratorium di SMPN 1 Cikijing

2
BAB II
    TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Manajemen Laboratorium


Penanganan dan Penataan  Laboratorium atau yang lebih umum dikenal dengan
manajemen laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk mengelola semua
perangkat Laboratorium. Manajemen laboratorium tidak dapat dipisahkan dari kegiatan
laboratorium sehari-hari, manajemen laboratorium merupakan satu kesatuan yang utuh
antara sumber daya manusia, peralatan laboratorium, staff profesional yang terampil
dalam satu kombinasi dalam manajemen. Bagaimana suatu Laboratorium dapat dikelola
dengan baik sangat ditentukan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan satu dengan
yang lainnya. Beberapa alat-alat lab yang canggih, dengan staf propesional yang terampil
belum tentu dapat beroperasi dengan baik, jika tidak didukung oleh adanya manajemen
Laboratorium yang baik. Oleh karena itu manajemen lab adalah suatu bahagian yang
tidak dapat dipisahkan dari kegiatan Laboratorium. Suatu manajemen laboratorium yang
baik memiliki sistem organisasi yang baik, uraian kerja (job description) yang jelas,
pemanfaatan fasilitas yang efektif, efisien, disiplin, dan administrasi lab yang baik pula.
Manajemen Laboratorium adalah prosedur sustematik untuk megumpulkan,
menyimpan, mempertahankan, mengolah, mengambil, dan memvalidasi data yang
dibutuhkan oleh laboratorium tentang kegiatan pelayanannya untuk pengambilan
keputusan manajemen. Tujuan dari manajemen laboratoium ini adalah, untuk:
1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi kerja laboratorium secara efektif dan
efisien
2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang proses serta melakukan
berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan
strategi kerja di laboratorium.
3. Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal/ kebutuhan pasar.
4. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman peluang
yang ada
5. Senantiasa melakukan inovasi untuk mengembangkan Laboatorium.
Manajemen Laboratorium, dalam hal ini manajemen mutu, harus didesain untuk
selalu memperbaiki efektifitas dan efisiensi kerjanya, disamping harus
mempertimbangkan kebutuhan semua pihak yang berkepentingan. Beberapa hal yang

3
perlu diperhatikan manajemennya adalah sumber daya manusia, sarana dan prasarana
dan penggunaan laboratorium. Menurut Wirjosoemarto dkk (2004) laboratorium yang
baik harus dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian
laboratorium dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas
umum dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan
oleh semua pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks),
aliran listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja
siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang
timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Menurut Wicahyono (2003:30), untuk menentukan apakah suatu ruangan itu
cocok atau tidak untuk dijadikan laboratorium, kita perlu memperhatikan beberapa hal
seperti arah angin, dan arah datangnya cahaya. Apabila memungkinkan, ruangan
Laboratorium sebaiknya terpisah dari bangunan ruangan kelas. Hal ini perlu untuk
menghindari terganggunya proses belajar mengajar di kelas yang dekat dengan
laboratorium akibat dari kegiatan yang berlangsung di laboratorium, baik suara atau bau
yang ditimbulkan. Selama ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan
sebagaimana mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak
berfungsi. Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada
yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan. Banyak
faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk
mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun
gudang, antara lain :
1. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
2. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta
implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA.
Ironisnya keberadaan laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang
dimanfaatkan sebagai mana mestinya.
3. Terbatasnya kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran.
4. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga
menyulitkan bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya
kepada para guru (Emha, 2002).
Berdasarkan hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan
Inspektorat Jendral, Laboratorium IPA-Fisika yang pemanfaatan dan pengelolaannya

4
sebagai sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan disebabkan oleh berbagai
faktor antara lain:
1. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan
praktek masih belum memadai.
2. Kurang memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium.
3. Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan
kembali
4. Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa
mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.
2.2. Pengelolaan Laboratorium
Agar laboratorium khususnya laboratorium IPA dapat dimanfaatkan secara
optimal, maka pengelolaan laboratorium harus menyangkut beberapa aspek sebagai berikut:
a. Perencanaan
Proses pemikiran yang sistematis, analitis, logis tentang kegiatan yang harus
dilakukan, langkah-langkah, metode, sdm, tenaga, dan dana yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Apakah yang perlu
drencanakan dalam pegelolaan laboratorium? Komponen-komponen yang perlu
direncanakan dalam pengelolaan laboratorium, diantaranya:
1. Perencanaan laboratorium, meliputi:
a. Tataletak laboratorium
b. Bentuk dan desain laboratorium
2. Pelaksanaan kegiatan laboratorium
a. Organisasi dan manajemen laboratorium
b. Keamanan dan keselamatan kerja laboratorium
c. Penyimpanan, pemeliharaan, dan perbaikkan alat-alat laboratorium
b. Penataan
Penataan (ordering) alat / bahan adalah proses pengaturan alat / bahan di
laboratorium agar tertata dengan baik. Dalam menata alat / bahan tersebut berkaitan erat
dengan keteraturan dalam penyimpanan maupun kemudahan dalam pemeliharaan.Yang
harus diketahui sebelum melakukan penatan: mengenali alat dan fungsinya, mengenali
sifat bahan, kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian, keperangkatan, nilai/harga
alat, kualitas alat tersebut dan kelangkaannya, bahan dasar penyusun alat, bentuk dan
ukuran alat serta bobot/berat alat.

5
Alat-alat yang sering digunakan, alat yang boleh diambil sendiri oleh siswa dan
alat- alat yang mahal harganya penyimpanannya dipisah. Alat-alat untuk percobaan
fisika biasanya dikumpulkan menurut golongan percobaannya. Alat-alat yang digunakan
untuk beberapa jenis percobaan disimpan tersendiri ditempat khusus.
c. Pengadministrasian
Pengadministrasian laboratorium dimaksudkan adalah suatu proses pencatatan atau
inventarisasi fasilitas dan aktifitas laboratorium. Dengan pengadministrasian yang tepat
semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Dalam 
kaitannya dengan pengadaan alat dan bahan, pada makalah ini yang akan dibahas lebih
lanjut mengenai pengadministrasian  sarana dan prasarana. Pengadministrasian sarana
dan prasarana laboratorium bertujuan: mencegah kehilangan /
penyalahgunaan, memudahkan operasional dan pemeliharaan, mencegah
duplikasi /overlapping  permintaan alat serta memudahkan pengecekan.
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada
dilaboratorium dengan memperhatikan beberapa hal-hal yang penting yang berpengaruh
pada proses di laboratorium. Administrasi dapat meliputi:
1. Inventaris peralatan laboratorium
2. Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang di pinjam/
dikembalikan.
3. Surat masuk dan surat keluar daftar
4. Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/ penelitian
5. Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan sebagainya
6. Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dsb.)
7. Sistem evaluasi dan pelaporan untuk kelancaran administrasi yang baik.
Sebaiknya tiap laboratorium memberikan pelaporan secara periodik kepada
atasannya/ pejabat yang ditunjuk.
Evaluasi dan pelaporan dari kegiatan masing-masing diatas dapat dilakukan secara
teratur setiap semester atau sekali dalam setahun, tergantung pada kesiapan yang ada
agar semua kegiatan laboratorium dapat dipantau dan sekaligus dapat digunakan untuk
perencanaan laboratorium (misalnya: penambahan alat baru, rencana pembiayaan/dana
laboratorium yang siperlukan, perbaikan sarana dan prasarana yang ada, dsb.). Kegiatan
administrasi ini merupakan kegiatan rutin yang berkesinambungan, kaenanya perlu
dipersiapkan dan dilaksanakan secara berkala dengan baik dan teratur.

6
d. Pengamanan,Perawatan Dan Pengawasan
Aspek ini merupakan aspek yang membutuhkan personalia untuk menjalankannya.
Untuk memenuhi aspek ini, biasanya laboratorium di sekolah terdapat berbagai personil
yaitu: kepala sekolah, wakasek bidang sarana, wakasek bidang kurikulum, penanggung
jawab teknis laboratorium, koordinator laboratorium, dan laboran.
Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal perangkat-
perangkat apa yang harus dikelola. Semua perangkat-perangkat laboratorium ini jika
dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi manajemen lab yang baik.
Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan pengelolaan yang komplek
dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-out) sampai dengan semua
perangkat - perangkat penunjang lainnya.
Laboratorium dan jenis peralatannya merupakan sarana dan prasarana penting
untuk penunjang proses pembelajaran di sekolah. Dikemukakan pada Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional Pendidikan pasal 42 ayat  (2)
serta pasal 43 ayat (1) dan ayat (3). Laboratorium merupakan tempat untuk
mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba, penelitian, dan
sebagainya dengan menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas
dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. (Depdiknas.2002)
Agar laboratorium di sekolah dapat berperan, berfungsi, dan bermanfaat seperti itu,
maka diperlukan sebuah sistem pengelolaan laboratorium yang direncanakan dan
dievaluasi dengan baik serta dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan laboratorium Fisika di sekolah yang bersangkutan. Dimensi
pengelolaan laboratorium menurut Sutrisno (2010) terdiri dari: organisasi laboratorium,
administrasi laboratorium (inventarisasi alat dan fasilitas laboratorium, administrasi
peminjaman alat-alat laboratorium, administrasi pemeliharaan alat-alat laboratorium),
dan keselamatan kerja di laboratorium.
2.3. Rincian Kegiatan Masing-Masing Perangkat Manajemen Laboratorium
Kegiatan yang mencakup perangkat Manajemen Laboratorium ini terdiri dari tata
ruang,alat yang berfungsi dan terkalibrasi, infrastruktur laboratorium, administrasi
laboratorium,dan inventarisasi dan keamanan peralatan laboratorium.
a. Tata Ruang
Laboratorium harus ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi dengan baik.
Tata ruang yang sempurna, harus dimulai sejak perencanaan gedung sampai pada
pelaksanaan pembangunan. Tata ruang yang baik mempunyai:

7
1. pintu masuk (in) 11. ruang istirahat/ibadah
2. pintu keluar (out) 12. ruang prasarana kebersihan
3. pintu darurat (emergency-exit) 13. ruang toilet
4. ruang persiapan (preparation-room) 14. lemari praktikan (locker)
5. ruang peralatan (equipment-room) 15. lemari gelas (glass-rack)
6. ruang penangas (fume-hood) 16. lemari alat-alat optik (opticals-rack)
7. ruang penyimpanan (storage - room) 17. pintu jendela diberi kawat kasa,
8. ruang staf (staff-room) agar serangga dan burung tidak dapat
9. ruang teknisi (technician-room) masuk
10. ruang bekerja (activity-room) 18. fan (untuk dehumidifier)
19. ruang ber-AC untuk alat-alat yang
memerlukan persyaratan tertentu.

b. Alat yang Berfungsi dan Terkalibrasi


Pengenalan terhadap peralatan laboratorium merupakan kewajiban bagi setiap
petugas laboratorium, terutama mereka yang akan mengoperasikan peralatan tersebut.
Setiap alatyang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi:
1. siap untuk dipakai (ready for use)
2. bersih
3. berfungsi dengan baik
4. terkalibrasi
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk pengoperasian
(manualoperation). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan, dimana buku
manualmerupakan acuan untuk perbaikan seperlunya. Teknisi laboratorium yang ada
harussenantiasa berada di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan ada
kemungkinan alattidak berfungsi dengan baik.Beberapa peralatan yang dimiliki harus
disusun secara teratur pada tempat tertentu,berupa rak atau meja yang disediakan.
Peralatan digunakan untuk melakukan suatu kegiatanpendidikan, penelitian dan
pelayanan masyarakat atau studi tertentu. Alat-alat ini harus selalusiap pakai, agar
sewaktu-waktu dapat digunakan. Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan
berdasarkan penggunaannya. Setelahselesai digunakan, harus segera dibersihkan
kembali dan disusun seperti semula. Semua alat-alat ini sebaiknya diberi penutup
(cover) misalnya plastik transparan,terutama bagi alat-alat yang memang
memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan

8
akhirnya dapat merusak alat yang bersangkutan. Berikut ini beberapa cara merawatalat
dan perangkat di Laboratorium.
1. Alat-alat gelas (Glassware)
Alat-alat gelas harus dalam keadaan bersih, apalagi peralatan gelas yang sering
dipakai.Untuk alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya disterilisasi
sebelumdipakai. Semua alat-alat gelas ini seharusnya disimpan pada lemari khusus.
2. Bahan-bahan kimia
Untuk bahan-bahan kimia yang bersifat asam dan alkalis, sebaiknya ditempatkan
padaruang/kamar fume (untuk mengeluarkan gas-gas yang mungkin timbul). Demikian
jugadengan ahan-bahan yang mudah menguap. Ruangan fume perlu dilengkapi fan,
agarudara/uap yang ada dapat terhembus keluar. Bahan-bahan kimia yang
ditempatkandalam botol berwarna coklat/gelap, tidak boleh langsung terkena sinar
matahari dansebaiknya ditempatkan pada lemari khusus.
3. Alat-alat optik
Alat-alat optik seperti mikroskop harus disimpan pada tempat yang kering dan
tidaklembab. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa berjamur. Jamur ini
yang menyebabkan kerusakan mikroskop. Sebagai tindakan pencegahan, mikroskop
harus ditempatkan dalam kotak yang dilengkapi dengan silica-gel, dan dalam kondisi
yang bersih. Mikroskop harus disimpan di dalam lemari khusus yang kelembabannya
terkendali. Lemari tersebut biasanya diberi lampu pijar 15-20 watt, agar ruang selalu
panas sehingga dapat mengurangi kelembaban udara (dehumidifier-air). Alat-alat optik
lainnya seperti lensa pembesar (loupe), alat kamera (microphoto-camera), digital
camera, juga dapat ditempatkan pada lemari khusus yang tidak lembab atau dalam
alatdesiccator .
c. Infrastruktur Laboratorium
Infrastruktur laboratorium ini meliputi sarana utama dan sarana pendukung.
1. Sarana Utama
Mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium
dansarana lain, termasuk pintu utama, pintu darurat, jenis meja kerja/pelataran,
jenisatap, jenis dinding, jenis lantai, jenis pintu, jenis lampu yang dipakai,
kamarpenangas, jenis pembuangan limbah, jenis ventilasi, jenis AC, jenis
tempatpenyimpanan, jenis lemari bahan kimia, jenis alat optik, jenis timbangan
daninstrumen yang lain, kondisi laboratorium, dan sebagainya.

9
2. Sarana Pendukung
Mencakup bahasan tentang ketersediaan energi listrik, gas, air, alat
komunikasi,dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam kebakaran, hidran
dsb.

10
BAB III
KONDISI OBJEKTIF

Adapun profil sekolah yang dijadikan observasi kami adalah sebagai berikut
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Cikijing
Alamat : Jl. Sukanagara No.1 Cikijing Majalengka, Cikijing, Kec.
Cikijing, Kab. Majalengka Prov. Jawabarat
Akreditasi :A
Jumlah Ruang Kelas : 23
Jumlah Laboratorium : 1 ( Laboratorium IPA)

Berdasarkan hasil survey berupa kunjungan ke sekolah SMPN 1 Cikijing, bahwa


fungsi ruang praktikum MIPA telah sesuai diterapkan sebagaimana fungsinya. Lalu
berdasarkan wawancara bersama bapak Dadang selaku guru IPA di sekolah tersebut
menjelaskn bahwa di dalam Laboratorium sendiri terdiri dari ruang tempat berlangsungnya
proses pembelajaran di laboratorium berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum
perorangan atau kelompok dengan tersedia meja praktikum dan kursi yang jumlahnya telah
sesuai dengan jumlah anak didik. Berdasarkan hasil yang kami hitung bahwa luas dan jumlah
meja dan kursi sangat cukup untuk jumlah anak sebanyak 30 orang siswa serta gurunya. Oleh
karena itu ruang praktikumnya memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru
selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum per-siswa rata-rata 2,5 m2
(termasuk meja kerja). Jadi bila kita ingin laboratorium memuat 30 siswa, maka luas
laboratorium tersebut hendak nyasekitar 100 m2.
Mengenai laboran di sekolah tersebut belum ada, jadi yang mengurus tanggung jawab
laboran diambil alih oleh para guru MIPA tersebut. Mengenai kelengkapan alat dan bahan
yang diperlukan untuk kegiatan praktikum menurut kami dari hasil kunjungan dapat
dikatakan cukup lengkap untuk jenjang sekolah tingkat SMP, karena alat maupun bahan
cukup lengkap dan tertata sangat rapih, setiap alat dan bahan disimpan di tempat lemari
masing-masing yang berbeda sesuai dengan jenisnya alat dan bahannya. Kekurangannya
semua alat maupun bahan di simpan di lemari yang terbuka dengan perlakuan sama. Selain
itu juga laboratorium ini tidak memiliki ruangan persiapan dan ruang penyimpanan, karena
semuanya disatukan dengan ruangan untuk melakukan praktikum
Terkait peralatan dan bahan untuk praktikum yang tersedia di Laboratorium IPA
sudah cukup lengkap dan disimpan terpisah dengan rapih dalam lemari tersendiri, dimana

11
setiap lemari tersebut diberi label nama-nama alat dan bahan yang tersimpan, penyimpanan
alat dan bahan yang sudah tertata dengan baik ini akan memudahkan guru maupun siswa
dalam melaksanakan praktikum dan akan memudahkan dalam perawatan alat dan bahan yang
ada di laboratorium, Namun lemari penyimpanan yang tersedia dilaboratorium IPA SMPN 1
Cikijing ini merupakan lemari yang terbuat dari kayu dan merupakan lemari yang terbuka,
bisa dikatakan lemari penyimpanan tersebut belum terbuat dari bahan yang tidak mudah
berkarat dan masih mudah rusak. Selain itu juga lemari penyimpanan yang ada di
laboratorium tersebut belum mampu menyimpan dan memuat alat dan bahan praktikum
dalam jumlah banyak.
Dalam aspek kelengkapan alat dan bahan dapat dikatakan cukup lengkap beberapa
diantaranya terdiri dari : Alat-alat laboratorium: pH-meter, mikroskop, neraca, osiloskop,
labu Erlenmeyer, labu ukur, dan Zat (bahan kimia): asam klorida, amoniak pekat, eter,
oksigen, alkohol. Terkait kenyamanan dan keselamatan kerja di dalam ruang praktikum
tersebut memiliki beberapa fasilitas yang cukup memadai, sehingga kami menilai
manajemennya cukup baik karena ruang praktikum di buat sesuai dengan prosedur, fasilitas
yang ada diantaranya
- Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain),
- Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan
mejademonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari
penyimpananalat-alat praktikum.
- Papan tulis
- Layar untuk OHP serta in focus.
- Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak
tertutuprapat, tidak ada kipas angin di dalamnya
- Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar
- Kotak P3K.
Tetapi ada beberapa kelemahannya karena tidak memiliki fasilitas berikut ini yaitu :
- Tidak ada instalasi air dengan bak cucinya, dan instalasi gas.
- Tidak ada Fasilitas pemadam kebakaran.
- Tidak ada Ruang administrasi dan persiapan karena di sekolah SMPN NEGERI 1
CIKIJING tempat penyimpanan menyatu dengan ruang praktikum demonstrasi, jadi
hanya ada 1 ruangan saja, tidak ada ruangan saluran gas, lemari asap, blower/kipas
angin.

12
BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
Penanganan dan Penataan  Laboratorium atau yang lebih umum dikenal
dengan manajemen laboratorium (Laboratory Management) adalah usaha untuk
mengelola semua perangkat Laboratorium. Manajemen laboratorium tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan laboratorium sehari-hari, manajemen laboratorium
merupakan satu kesatuan yang utuh antara sumber daya manusia, peralatan
laboratorium, staff profesional yang terampil dalam satu kombinasi dalam
manajemen.
Dalam pengelolaan laboratorium, meliputi beberapa aspek diantaranya
perencanaan, enataan, pengadministrasian, pengawasan, pengamanan, pengawasan
dan perawatan. Untuk mengelola Laboratorium yang baik kita harus mengenal
perangkat-perangkat apa yang harus dikelola. Semua perangkat-perangkat
laboratorium ini jika dikelola secara optimal, akan memberikan optimalisasi
manajemen lab yang baik. Dengan demikian manajemen lab itu adalah suatu tindakan
pengelolaan yang komplek dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang (lab-lay-
out) sampai dengan semua perangkat - perangkat penunjang lainnya.
Rincian kegiatan yang mencakup perangkat dalam Manajemen Laboratorium
ini terdiri dari tata ruang,alat yang berfungsi dan terkalibrasi, infrastruktur
laboratorium, administrasi laboratorium,dan inventarisasi dan keamanan peralatan
laboratorium. Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk
pengoperasian (manual operation). Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya
kerusakan, dimana buku manual merupakan acuan untuk perbaikan seperlunya.
Berdasarkan hasil survey kami berupa kunjungan ke sekolah SMPN 1
Cikijing, bahwasanya kondisi objektif pada laboratorium di sekolah tersebut telah
diterapkan sebagaimana fungsinya. Mengenai kelengkapan alat dan bahan yang
diperlukan untuk kegiatan praktikum menurut kami dari hasil kunjungan dapat
dikatakan cukup lengkap untuk jenjang sekolah tingkat SMP, karena alat maupun
bahan cukup lengkap dan tertata sangat rapih, setiap alat dan bahan disimpan di
tempat lemari masing-masing yang berbeda sesuai dengan jenisnya alat dan
bahannya. Kekurangannya semua alat maupun bahan di simpan di lemari yang
terbuka dengan perlakuan sama. Kemudian, dapat disayangkan bahwa disekolah
tersebut belum ada laboran jadi masih hanya berupa guru pengajar biasa dan menjadi

13
laboran secara manual pada saat laboratorium dipakai. Dan memang peralatan
pendukung laboratorium di sekolah ini pun kurang terpenuhi seperti tidak adanya
instalasi air dengan bak cucinya, tidak ada instalasi gas, dan juga tidak ada fasilitas
pemadam kebakaran.

4.2. Saran
Untuk melengkapi kelengkapan peralatan dan bahan-bahan yang harus ada
dalam laboratorium tentunya perlu ada izin terlebih dahulu dan juga perlu
mempertimbangkan hal-hal lainnya seperti bagaimana pengelolaannya, oleh siapa
dikelolanya, siapa yang betanggung jawab atas pengelolaan laboratorium tersebut dan
lain sebagainya. Sebetulnya, dalam laboratorium perlu adanya laboran yang mana
berfungsi sebagai penanggungjawab dalam perawatan laboratorium sehingga
laboratorium tersebut dapat terjaga, terawat dan terperhatikan karena ada
pengelolanya.Selain itu, keterampilan dalam merawat dan menggunakannya pun perlu
dimiliki oleh seorang laboran atau dari guru yang menggunakan laboratorium
tersebut.

14
DAFTAR PUSTAKA

Emha, H. 2002. Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung: PT Remaja Roesda


Karya.

Fiska, M. (2017). Analisis Pelaksanaan Manajemen Laboatorium Pada Pembelajaran Biologi

Kelas XI SMA Negeri Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Pendidikan Biologi, 1-8.

Hamid Abu Ahmad, dkk. (2011). Sistem Manajemen Laboratorium MIPA. 1-22. Yogyakarta

Resmiaty, R. S. (2017). Aplikasi Sistem Informasi dan Manajemen Laboatorium. Kementrian


Kesehatan Republika Indonesia .
Wirjosoemarto, Koesmadji dkk. 2004. Teknik Laboratorium Common Texbook (Edisis
Revisi). Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

15
LAMPIRAN

A. Angket Wawancara

16
17
18
19
B. Dokumentasi Hasil Observasi

20
21

Anda mungkin juga menyukai