Anda di halaman 1dari 15

PERATURAN AKADEMIK .......................................

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Peraturan Akademik ....................................... merupakan ketentuan yang mengatur
segala hal terkait proses pembelajaran di ........................................
2. Siswa ....................................... adalah anggota masyarakat yang memenuhi
persyaratan, terdaftar secara resmi dan sedang mengikuti proses pendidikan
di .......................................
3. Penilaian Harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik oleh pendidik
untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
4. Penilaian Tengah Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan kegiatan
pembelajaran selama setengah semester.
5. Penilaian Akhir Semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekolah untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik diakhir semester.

BAB II
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Pasal 2
Struktur Kurikulum
Pelaksanaan pembelajaran di ....................................... pada tahun pelajaran 2020/2021
menggunakan kurikulum 2013 dengan struktur kurikulum berdasarkan Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah nomor : 07/D.D5/KK/2018 tanggal :
07 Juni 2018.

Pasal 3
Blok Pembelajaran
1. Dalam pelaksanaan pembelajaran tahun pelajaran
2020/2021 ....................................... menggunakan pembelajaran sistem Blok dengan
sistem week release.
2. Blok pembelajaran akan ditata lebih lanjut oleh bagian kurikulum dan kompetensi
keahlian.
Pasal 4
Perangkat Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran setiap guru harus memenuhi ketersediaan perangkat
pembelajaran minimal berupa :
a. SKL, KI/KD dan Silabus
b. Program Tahunan dan Program Semester
c. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (lengkap dengan sumber belajar dan alat
evaluasi)
d. Materi dan bahan ajar
e. Program Remedial
f. Daftar hadir siswa
g. Agenda mengajar / Jurnal Penilaian Sikap
h. Daftar nilai

Pasal 5
Kehadiran Siswa
1. Kehadiran minimal siswa adalah 94% dari total jumlah minggu efektif.
2. Setiap siswa harus hadir pada seluruh kegiatan pembelajaran di kelas atau di luar
kelas maupun teori atau praktik.
3. Ketidakhadiran karena sakit dan dispensasi khusus tidak diperhitungkan dalam
ketentuan point satu.
4. Ketentuan tentang ijin karena sakit dan dispensasi kusus diatur lebih lanjut didalam
tata tertib siswa.

Pasal 6
Praktik Kerja Lapangan (PKL)
1. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) disusun bersama antara pihak sekolah
dengan pihak industri.
2. Seluruh siswa wajib mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) minimal
selama 3 bulan sesuai ketentuan sekolah.
3. Kehadiran siswa pada saat pelaksanaan kegiatan di industri dihitung dalam
prosentase kehadiran (pasal 5 ayat 1)
4. Penilaian Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan secara bersama antara pihak
sekolah dan pihak industri.
5. Industri menilai kinerja siswa pada saat melaksanakan kegiatan di industri
menggunakan kriteria/rubrik penilaian yang dirancang oleh pihak sekolah.
6. Sekolah melalui pembimbing PKL menilai laporan dan presentasi hasil kegiatan yang
disampaikan oleh siswa setelah selesai melaksanakan kegiatan.
7. Kedua Nilai digabung menjadi nilai PKL dengan komposisi 70% untuk nilai dari
industri dan 30% untuk nilai dari sekolah.
8. Nilai PKL diperhitungkan dalam proses kenaikan kelas.
Pasal 7
Kegiatan Pengembangan Diri
1. Kegiatan pengembangan diri direncanakan dan dilaksanakan dibawah koordinasi
bagian kesiswaan.
2. Kegiatan Pengembangan diri yang wajib diikuti oleh kelas X adalah Kegiatan
Keagamaan, BP/BK, dan Kepramukaan.
3. Kegiatan Pengembangan diri yang wajib diikuti oleh kelas XI adalah Kegiatan
Keagamaan dan BP/BK.
4. Kegiatan Pengembangan diri yang wajib diikuti oleh kelas XII adalah Kegiatan
Keagamaan dan BP/BK.
5. Kegiatan Keagamaan dalam poin 2, 3 dan 4 untuk siswa yang beragama Islam
diaplikasikan disekolah dalam bentuk kegiatan Ajengan Masuk Sekolah/AMS
(Khusus kelas X), tadarus Al-Qur’an 15 menit sebelum belajar dimulai, sholat dhuhur
dan ashar berjamaah sedangkan untuk siswa yang beragama Kristen, Katolik, Hindu,
Budha dan Konghucu kegiatan keagamaan diaplikasikan dalam bentuk penugasan
oleh masing-masing guru mata pelajaran.
6. Tingkat kehadiran siswa mengukuti kegiatan pengembangan diri minimal 94 %.
7. Siswa yang tidak mengikuti kegiatan pengembangan diri karena sakit dengan ijin
orang tua dan dilampiri surat keterangan dokter/puskesmas/poli kesehatan dan/atau
melaksanakan tugas khusus dari sekolah tidak diperhitungkan dalam kehadiran dan
kepada siswa terkait diberikan tugas khusus. Ketidak hadiran dengan alasan diluar
ketentuan tersebut tetap akan dihitung dalam tingkat kehadiran siswa.
8. Nilai pengembangan diri diperhitungkan dalam proses kenaikan kelas.

BAB III
KETENTUAN PENILAIAN

Pasal 8
Penilaian Harian
1. Penilaian Harian direncanakan dan dilaksanakan oleh masing-masing guru mata
pelajaran.
2. Penilaian Harian meliputi :
a. Penilaian aspek sikap, dilakukan melalui observasi/pengamatan dan teknik
penilaian lain yang relevan. Setiap guru mata pelajaran menyampaikan laporan
hasil penilaian sikap secara tertulis kepada wali kelas terkait sebelum rapat
verifikasi nilai rapor.
b. Penilaian aspek pengetahuan, dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
c. Penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik, produk, proyek, jurnal, portofolio,
dan/atau teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
3. Proses pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara berjenjang sesuai tata
urutan Kompetensi Dasar / KD dalam Silabus.
4. Kegiatan perbaikan/remedial bagi siswa yang belum tuntas pada proses Penilaian
Harian dilakukan sebelum siswa yang bersangkutan melanjutkan ke KD berikutnya.

Pasal 9
Penilaian Tengah Semester
1. Penilaian Tengah Semester direncanakan dan dilaksanakan oleh masing-masing
guru mata pelajaran setelah mencapai pertengahan blok pembelajaran dengan
jadwal terintegrasi dengan jadwal pembelajaran.
2. Penilaian Tengah Semester berupa tes tertulis berbentuk soal uraian/pilihan ganda
dengan cakupan materi meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
kompetensi dasar /KD yang telah diajarkan pada periode tersebut.
3. Hasil Penilaian Tengah Semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-
lambatnya satu minggu setelah pelaksanaan.
4. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti kegiatan
perbaikan/remedial.
5. Kegiatan perbaikan/remedial bagi siswa yang belum tuntas pada proses Penilaian
Tengah Semester dilakukan sebelum kegiatan Penilaian Akhir Semester.

Pasal 10
Penilaian Akhir Semester
1. Penilaian Akhir Semester direncanakan dalam Rencana Kerja Sekolah Bidang
Kurikulum.
2. Penilaian Akhir Semester dilaksanakan oleh Kepanitiaan Ujian Akhir Semester yang
ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah.
3. Penilaian Akhir Semester berupa tes tertulis berbentuk soal pilihan ganda dengan
cakupan materi meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
kompetensi dasar / KD yang telah diajarkan pada periode tersebut.
4. Kisi - kisi, jumlah dan bobot soal ditentukan secara bersama oleh seluruh guru
anggota MGMP mata pelajaran terkait.
5. Hasil penilaian akhir semester diinformasikan kepada peserta didik selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari setelah pelaksanaan.
6. Daftar siswa yang dinyatakan memenuhi kriteria ketuntasan Penilaian Akhir
Semester dan yang masih harus mengikuti perbaikan/remedial ditetapkan oleh
masing-masing guru pengajar.
7. Kegiatan perbaikan/remedial untuk Penilaian Akhir Semester dilakukan satu kali dan
dilakukan oleh masing-masing guru pengajar.

Pasal 11
Ujian Sekolah dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional
1. Ujian sekolah dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dilakukan untuk
mengukur pencapaian kompetensi akhir peserta didik pada mata pelajaran tertentu .
2. Ujian Sekolah dilaksakana oleh Kepanitiaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah
Berstandar Nasional (UN – USBN) yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
3. Ujian sekolah meliputi ujian tulis dan ujian praktik pada kelompok mata pelajaran
tertentu.
4. Kisi - kisi, jumlah dan bobot soal ditentukan oleh Tim Penyusun Naskah Soal Ujian
Sekolah Berstandar Nasional yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala
Sekolah.
5. Prosedur pelaksanaan Ujian Sekolah akan diatur lebih lanjut dalam Prosedur
Operasional Standar Ujian Sekolah Berstandar Nasional (POS-USBN) yang
ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Sekolah.
6. Hasil USBN akan digunakan dalam proses penetapan kelulusan peserta didik.

Pasal 12
Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK)
1. Ujian Kompetensi Keahlian yang selanjutnya disebut UKK adalah penilaian terhadap
pencapaian kualifikasi jenjang 2 (dua) atau 3 (tiga) pada KKNI yang dilaksanakan di
akhir masa studi oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP-P1) atau
satuan pendidikan terakreditasi bersama DU/DI dengan memperhatikan paspor
keterampilan atau laporan capaian kompetensi.
2. Prosedur dan pelaksanaan Ujian Kompetensi Keahlian (UKK) mengikuti ketentuan
yang berlaku yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Prosedur Operasional Standar
/POS UKK.

Pasal 13
Ujian Nasional
1. Ujian Nasional merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada
mata pelajaran tertentu secara nasional dengan mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan
2. Prosedur dan pelaksanaan ujian sekolah tulis maupun praktik mengikuti ketentuan
yang berlaku yang ditetapkan oleh pemerintah dalam Prosedur Operasional
Standar/POS UN dan UNBK.

Pasal 14
Perhitungan Nilai Rapor
1. Perhitungan Nilai Rapor Kelas X (sepuluh)
a. Perhitungan Nilai Sikap oleh seluruh guru mata pelajaran dan BP/BK, dibuat
dalam bentuk jurnal penilaian sikap berdasarkan sejumlah karakter yang akan
dikembangkan, yaitu aspek Integritas, Religius, Nasionalis, Mandiri dan
Gotong Royong.
b. Hasil penilaian Sikap dari seluruh guru mata pelajaran dirangkum oleh walikelas
menjadi deskripsi (bukan angka atau predikat) yang mengambarkan perilaku
peserta didik.
c. Seluruh catatan dari hasil penilaian sikap lebih lanjut dicantumkan pada bagian
catatan pembinaan karakter yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari laporan
hasil belajar peserta didik.
d. Perhitungan Nilai Rapor pada Pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan
dan Muatan Peminatan Kejuruan

NR = (Nilai Pengetahuan x Bobot Nilai Pengetahuan)+(Nilai Keterampilan x Bobot


Nilai Keterampilan) / 100
Keterangan :
NR = Nilai Rapor

e. Bobot Nilai Kompetensi untuk mata pelajaran selain Olah Raga dan Seni Budaya
Nilai Pengetahuan = 30%
Nilai Keterampilan = 70%

f. Bobot Nilai Kompetensi untuk mata pelajaran Peminatan Kejuruan


Nilai Pengetahuan = 30%
Nilai Keterampilan = 70%

g. Bobot Nilai Kompetensi untuk mata pelajaran selain Olah Raga dan Seni Budaya
Nilai Pengetahuan = 50%
Nilai Keterampilan = 50%

2. Perhitungan Nilai Rapor Kelas XI (sebelas) dan XII (dua belas)


a. Penilaian pada Kompetensi Spritual dan Sosial (KI.1 dan KI.2)
Penilaian kompetensi Spritual dan Sosial / Sikap di tuangkan dalam bentuk
Diskripsi. Pendiskripsian nilai pada kompetensi social dan spiritual dilakukan oleh
Wali Kelas bersama Guru BP/BK terkait berdasarkan catatan Wali Kelas, Guru
BP dan masukan dari seluruh guru pengajar, Guru pengajar wajib
menyampaikan catatan penilaian sikap untuk kelas yang diajar kepada wali kelas
terkait

b. Penilaian pada Kompetensi Pengetahuan (KI.3).


Penilaian Kompetensi Pengetahuan dituangkan dalam bentuk angka dengan
rentang antara 0 – 100, disertai dengan diskripsi dari masing-masing nilai.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan dalam bentuk angka serta pendiskripsiannya
dilakukan oleh masing-masing guru terkait. Nilai rapor untuk kompetensi
pengetahuan (KI.3) dihitung berdasarkan:

NRP = ( (7 x Rata-rata NKD) + (1x NUTS) + (2 x NUAS)) / 10


Keterangan :
NRP = Nilai Rapor Kompetensi Pengetahuan
NKD = Nilai per Kompetensi Dasar
NUTS = Nilai Ujian Tengah Semester
NUAS = Nilai Ujian Akhir Semester

c. Penilaian pada Kompetensi Ketrampilan (KI.4)


Penilaian Kompetensi Ketrampilan dituangkan dalam bentuk angka dengan
rentang antara 0 – 100 disertai dengan diskripsi dari masing-masing nilai.
Penilaian Kompetensi Ketrampilan dalam bentuk angka serta pendiskripsiannya
dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran terkait dengan ketentuan
sebagai berikut :

(a) Nilai per KD untuk kompetensi Ketrampilan dihitung berdasarkan :

NRK - KD = N. Kinerja x bobot + N Proyek x bobot + N Portofolio x bobot Jml.


Bobot

(b) Nilai rapor untuk kompetensi Ketrampilan dihitung berdasarkan :

NRK = NRK – KD 1 + NRK – KD 2 + NRK – KD ….n Jumlah KD

(c) Bobot untuk nilai Kinerja, nilai projek dan nilai potofolio ditentukan oleh
masing-masing guru.

BAB IV
KENAIKKAN KELAS DAN KELULUSAN

Pasal 15
Ketentuan Kenaikkan Kelas
Siswa dinyatakan naik dari kelas X apabila :
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
2. Memiliki sikap yang dimanifestasikan dalam kriteria karakter sekurang-kurangnya
BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan.
3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-kurangnya BAIK sesuai
kriteria yang ditetapkan satuan pendidikan. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata
pelajaran wajib A, B, dan C1 (adaptif dan normatif) yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah skor
ketuntasan minimal (SKM,,);L atau predikat D. Apabila ada mata pelajaran yang tidak
mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata
semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut.
4. Tidak memiliki nilai mata pela jaran C2 dan C3 (produktif) yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah skor
ketuntasan minimal (SKM) atau predikat D.
5. Satuan pendidikan dapat menambahkan kriteria sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik masing-masing sekolah.

Siswa dinyatakan naik dari kelas XI ke kelas XII apabila :


1. Kehadiran minimum 94 % dalam satu tahun (Alpha dan ijin maksimum kumulatif 14
kali dalam 1 tahun).
2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun
pelajaran yang diikuti.
3. Nilai (deskripsi) sikap sekurang-kurangnya baik sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan satuan pendidikan.
4. Nilai pengembangan diri dan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan sekurang-
kurangnya baik.
5. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi
pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah Kriteria Ketuntasan
Belajar Minimal (KKBM). Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai
ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil
dan genap pada tahun pelajaran tersebut.

Pasal 16
Verifikasi Nilai Rapor dan Rapat Pleno
1. Nilai rapor semester ganjil ditetapkan dalam kegiatan verifikasi di tingkat Kompetensi
Keahlian/Program Keahlian.
2. Nilai rapor semester genap dan kenaikan kelas ditetapkan dalam kegiatan verifikasi
di tingkat Kompetensi Keahlian/Program Keahlian, verifikasi di tingkat sekolah dan
rapat pleno kenaikan kelas.
3. Verifikasi di tingkat Kompetensi Keahlian/Program Keahlian dikoordinasi oleh ketua
Kompetensi Keahlian/Program Keahlian dan dihadiri oleh seluruh guru pengajar,
guru BP/BK di Kompetensi Keahlian/Program Keahlian tersebut. Pada semester
genap verifikasi di tingkat Kompetensi Keahlian/Program Keahlian membahas dan
menetapkan daftar siswa yang akan diajukan dan dibahas dalam rapat verifikasi
sekolah.
4. Verifikasi tingkat sekolah dikoordinasi oleh Wakasek Kurikulum dan dihadiri oleh
seluruh Ketua Kompetensi Keahlian/Program Keahlian, seluruh guru BP/BK dan
seluruh Wali Kelas. Verifikasi tingkat sekolah membahas dan menetapkan daftar
siswa yang akan dibawa dalam rapat pleno kenaikan kelas berdasarkan catatan
siswa hasil verifikasi tingkat Kompetensi Keahlian/Program Keahlian
5. Rapat pleno kenaikan kelas dikoordinasi oleh Wakasek Kurikulum, dipimpin oleh
Kepala Sekolah serta dihadiri minimal 95 % guru pengajar
di ........................................ Rapat pleno kenaikan kelas membahas catatan siswa
hasil verifikasi ditingkat sekolah dan menetapkan siswa yang dinyatakan dapat
melanjutkan / tidak dapat melanjutkan kejenjang berikutnya.

Pasal 17
Kelulusan
1. Kelulusan dibahas dan ditetapkan dalam rapat pleno kelulusan yang dihadiri oleh
minimal 95 % guru pengajar di .......................................
2. Syarat kelulusan berdasarkan Permendikbud No. 3 tahun 2017 tentang Penilaian
Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan
adalah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik.
c. Lulus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
3. Ketentuan kelulusan di ....................................... akan mengacu pada Prosedur
Operasional Standar (POS) USBN.

BAB V
TINDAK LANJUT TERHADAP KETIDAKSESUAIAN PROSES

Pasal 18
Perbaikan dan Remedial Nilai dalam Mata Pelajaran
1. Perbaikan nilai harian untuk setiap SK/KD dilaksanakan sebelum siswa tersebut
melanjutkan ke SK/KD berikutnya.
2. Setiap guru wajib memberikan kesempatan perbaikan dan/atau remedial bagi siswa
yang membutuhkan sesuai dengan ketentuan, Apabila siswa tidak mengikuti
kegiatan perbaikan dan/atau remedial maka dilakukan prosedur sebagai berikut :
 Apabila terdapat siswa memiliki nilai dibawah KKM dan tidak melaksanakan
kegiatan remedial maka guru wajib melakukan konseling kepada siswa tersebut
ditingkat mata pelajaran
 Apabila setelah dilakukan konseling ditingkat mata pelajaran tetap tidak ada
perubahan sikap/perilaku dari siswa yang bersangkutan maka guru mata
pelajaran melakukan koordinasi dengan guru BP/BK terkait untuk dilakukan
konseling lanjutan di tingkat BP/BK.
 Apabila setelah dilakukan konseling di tingkat BP/BK tidak ada perubahan
sikap/perilaku dari siswa yang bersangkutan maka guru mata pelajaran
berkoordinasi dengan guru BP/BK untuk melakukan konseling bersama orang
tua/wali murid dan apabila setelah itu tetap tidak ada perubahan sikap/perilaku
siswa maka nilai siswa yang bersangkutan akan diperhitungkan dalam nilai rapor
apa adanya.

Pasal 19
Perbaikan Nilai Pengembangan Diri
1. Perbaikan nilai pengembangan diri dilaksanakan melekat dalam proses kegiatan.
2. Apabila ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstra wajib/BP/BK 1 kali maka
pembina ekstra/guru BP/BK melakukan konseling dan siswa terkait membuat
pernyataan “tidak akan mengulang perbuatannya”.
3. Apabila ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstra wajib/BP/BK 2 kali maka
pembina ekstra berkoordinasi dengan guru BP/BK terkait untuk dilakukan kegiatan
konseling bersama orang tua/wali murid dan siswa terkait membuat pernyataan
“tidak akan mengulang perbuatannya”, dan diketahui oleh orang tua/wali.
4. Apabila ada siswa yang tidak mengikuti kegiatan ekstra wajib/BP/BK 3 kali maka
pembina ekstra berkoordinasi dengan guru BP/BK terkait untuk dilakukan kegiatan
konseling bersama orang tua/wali murid untuk yang ke dua dan siswa terkait
membuat pernyataan “tidak akan mengulang perbuatannya dan apabila kemudian
hari ternyata siswa yang bersangkutan mengulangi perbuatannya maka nilai ekstra
wajib/BP/BK akan dituliskan Cukup/Kurang dan akan diperhitungkan dalam proses
kenaikan kelas”, surat pernyataan tersebut ditandatangani oleh siswa yang
bersangkutan dengan diketahui oleh orang tua/wali murid.

Pasal 20
Perbaikan Nilai Praktek Kerja Lapangan (PKL)
1. Perbaikan nilai PKL dilaksanakan melekat dalam proses kegiatan.
2. Apabila ada siswa yang bermasalah di industri maka siswa tersebut akan mendapat
surat peringatan dari pihak industri.
3. Surat peringatan terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh siswa selama
pelaksanaan PKL diberikan paling banyak 3 kali dengan jenjang sebagai berikut :
a. Surat peringatan pertama (SP-1), diberikan bagi siswa yang melakukan
pelanggaran ringan untuk pertama kalinya. Ketika menerima surat peringatan
pertama siswa akan dikembalikan ke sekolah untuk menerima pembinaan dari
pembimbing prakerin dari sekolah dan setelah itu diperbolehkan lagi melanjutkan
kegiatan PKL di industry.
b. Surat peringatan kedua (SP-2), diberikan bagi siswa yang melakukan
pelanggaran ringan untuk yang kedua kalinya atau pelanggaran sedang. Ketika
menerima surat peringatan kedua siswa akan dikembalikan ke sekolah untuk
menerima pembinaan dari pembimbing prakerin dari sekolah dan setelah itu
diperbolehkan lagi melanjutkan kegiatan PKL di industry
d. Surat peringatan ketiga (SP-3), diberikan bagi siswa yang melakukan
pelanggaran ringan untuk ketiga kalinya atau pelanggaran berat. Ketika
menerima surat peringatan pertama siswa akan dikembalikan ke sekolah dan
diperbolehkan untuk melanjutkan kegiatan PKL di Industri.
4. Ketika melakukan proses pembinaan pertama dan kedua pembimbing PKL dari
sekolah harus selalu berkoordinasi dengan guru BP/BK dan membuat laporan
tertulis dilampiri surat pernyataan dari siswa terkait dan diketahui/ditandatangani
oleh orang tua/wali murid.
5. Siswa yang mendapatkan Surat peringatan ke tiga (SP-3) dianggap gagal
melaksanakan kegiatan PKL dan harus mengulang PKL pada periode berikutmya.

Pasal 21
Peserta didik yang tidak naik kelas
1. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas dan menyatakan diri untuk
mengulang harus melaporkan kepada pihak sekolah sesuai dengan ketentuan yang
akan disampaiakan pada saat penerimaan rapor.
2. Peserta didik yang dinyatakan tidak naik kelas dan mengulang harus mengikuti
kembali seluruh pelajaran di tingkat tersebut termasuk Prakerin/PKL.

BAB VI
HAK DAN KEWAJIBAN SISWA
DALAM MENGGUNAKAN FASILITAS SEKOLAH

Pasal 22
Penggunaan Ruang Kelas
1. Setiap 2 rombongan belajar berhak menggunakan 1 ruang kelas lengkap dengan
fasilitas penunjang yang digunakan secara bergantian sesuai jadwal blok untuk
kegiatan pembelajaran teori.
2. Ruang kelas hanya digunakan untuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal,
diluar jadwal pembelajaran ruang kelas tidak boleh digunakan kecuali dengan ijin
khusus Kepala Sekolah melalui Wakasek. Sarana dan Prasarana.
3. Rombel yang menempati ruang kelas berkewajiban penuh untuk menjaga
kebersihan dan kelangsungan pemakaian ruang kelas beserta isinya.
4. Setiap pergantian Blok dilaksanakan serah terima ruang kelas oleh masing-masing
ketua kelas dengan diketahui wali kelas.

Pasal 23
Penggunaan Bengkel dan Laboratorium
1. Setiap siswa berhak melakukan kegiatan praktik di bengkel dan Laboratorium sesuai
dengan ketentuan jadwal.
2. Siswa melakukan praktik di bengkel dan laboratorium di bawah pengawasan guru
mata pelajaran terkait.
3. Dalam melakukan praktikum siswa harus mengikuti tata tertib yang berlaku.

Pasal 24
Penggunaan Perpustakaan
1. Setiap siswa ....................................... adalah anggota
perpustakaan ........................................
2. Proses pembelajaran diruang perpustakaan harus dibawah pengawasan guru
pengajar.
3. Setiap siswa berhak menggunakan fasilitas perpustakaan dengan mematuhi
ketentuan yang berlaku.

Pasal 25
Penggunaan Fasilitas Umum Lain
1. Setiap siswa berhak untuk menggunakan fasilitas umum yang ada di sekolah untuk
kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan oleh sekolah.
2. Setiap siswa berkewajiban untuk ikut serta menjaga kebersihan dan kelangsungan
pemakaian fasilitas umum yang ada di sekolah.

BAB VII
HAK SISWA MENDAPAT LAYANAN KONSELING

Pasal 26
Konsultasi dengan Guru Mata Pelajaran
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran.
2. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran dilakukan pada waktu yang
ditentukan secara bersama antara siswa dan guru.
3. Layanan konsultasi dengan guru mata pelajaran terkait dengan mata pelajaran
dalam hal kesulitan mengikuti, kesulitan melaksanakan tugas atau lainnya.

Pasal 27
Konsultasi dengan Wali Kelas
1. Setiap Siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan wali kelas
2. Layanan konsultasi dengan wali kelas dilakukan pada waktu yang ditentukan secara
bersama antara siswa dan wali kelas atau dijadwalkan khsusus oleh sekolah.
3. Layanan konsultasi dengan wali kelas terkait dengan berbagai masalah siswa di
kelas siswa yang bersangkutan.

Pasal 28
Konsultasi dengan Konselor
1. Setiap siswa berhak mendapat layanan konsultasi dengan konselor/guru BK.
2. Layanan konsultasi dengan konselor dapat dilakukan pada jam dinas.
3. Layanan konsultasi dengan konselor terkait dengan berbagai masalah siswa di
kelas, di sekolah, maupun masalah pergaulan siswa yang bersangkutan.
4. Setiap siswa berhak mendapat layanan pembinaan prestasi dari konselor.

BAB VIII
HAK SISWA BERPRESTASI

Pasal 29
Siswa Berprestasi
1. Setiap siswa yang berprestasi di bidang akademik maupun non akademik berhak
mendapt penghargaan.
2. Penghargaan siswa berprestasi berdasarkan ketentuan yang berlaku.

BAB IX
PENUTUP

Pasal 30
Keputusan ini disampaikan kepada pihak-pihak yang terkait untuk dipedomani dan
dilaksanakan.

Pasal 31
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditentukan kemudian.
Tasikmalaya, 13 Juli 2020
Kepala .......................................

H. Zenal Mutaqin, S.Pd., MM.Pd.


NIP. 19680902 199103 1 008

Lampiran 2 : Keputusan Kepala .......................................


Nomor : 421.5/0010/SMKN RJP/CDP-WIL.XII/2020
Tanggal : 13 Juli 2020

A. SKOR KOMPETENSI MINIMAL KELAS X


SKM atau yang secara istilah pengukuran disebut dengan cut off score
merupakan bagian dari standard setting yang secara operasional ditetapkan dalam
bentuk angka. SKM digunakan sebagai acuan penentuan peserta didik yang wajib
mengikuti pembelajaran remedial hingga memenuhi KPK dan sebagai salah satu acuan
kriteria kenaikan kelas. Nilai ketuntasan belajar kompetensi pada mata pelajaran wajib
A, B dan C1 adalah minimal 60, sedangkan untuk mata pelajaran C2 dan C3 nilai
ketuntasan belajar adalah minimal 65 dengan menyesuaikan karakteristik
kompetensi/paket keahlian.
Predikat dibuat untuk menentukan posisi peserta didik dalam tingkat penguasaan
kompetensi. Dalam hal ini, predikat C dijadikan cut off score dalam penentuan
kompeten atau belum kompetennya peserta didik dalam suatu materi atau penguasaan
kompetensi. Nilai minimal dalam predikat C dijadikan acuan penentuan ketuntasan
belajar.

B. KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL KELAS X, XI, DAN XII


Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran KKM
Akuntansi dan Keuangan Lembaga Semua Mata Pelajaran 75
Bisnis Daring dan Pemasaran Semua Mata Pelajaran 75
Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan Semua Mata Pelajaran 75
Teknik Kendaraan Ringan Otomotif Semua Mata Pelajaran 75
Teknik Komputer dan Jaringan Semua Mata Pelajaran 75

Selengkapnya ditetapkan dalam Surat Keputusan terpisah tentang Kriteria Ketuntasan


Minimal (KKM).

Anda mungkin juga menyukai