Anda di halaman 1dari 30

Muh

Matriks
Ihsaan

Muhammad Ihsaan Fathoni,S.Pd, M.Pd


Matriks
Muh
Ihsaan

DEFINISI :
Susunan bilangan berbentuk persegi panjang yang diatur dalam baris
dan kolom.

2 Contoh:
 − 4 3
  1 3
A =  2 0 B= 
 1 7  3 1
Matriks
Muh
Ihsaan

3
Matriks
Muh
Ihsaan

 a11 a12 ..... a1n  Baris ke -1


 
 a21 a22 .... a2 n 
 : : : : 
4  
a am 2 .... amn 
 m1 Unsur / entri /elemen ke-
mn (baris m kolom n)

Kolom ke -2

Matrix A berukuran (ordo) m x n


Matriks
Muh
Ihsaan

• Bentuk umum suatu matriks:

 a11 a12  a1n 


a a22  a2 n 
A =  21
    
 
5 am1 am 2  amn 

 a11 
a 
• Elemen kolom ke-1 =  21 
  
 
am1 

• Elemen baris ke-1 = a11 a12  a1n 


Matriks
Muh
Ihsaan

• aij adalah elemen baris ke-i, kolom ke-j


• Matriks yang terdiri dari m baris dan n kolom disebut berordo
m  n.
• Matriks berordo mxn yang banyak baris sama dengan
banyaknya kolom disebut matriks persegi.
6
• Contoh:
3 2 1
A = 4 − 6 7 
9 8 − 1

• Elemen 3, -6, -1 disebut elemen-elemen diagonal utama.


Macam-macam Matriks
Muh
Ihsaan

• Matriks nol
adalah matriks yang semua elemennya nol.
Contoh: 0 0
0 0

7 • Matriks satuan / Identitas


adalah matriks persegi yang semua elemen diagonal utamanya satu,
sedangkan elemen lainnya nol. Matriks identitas dinyatakan dengan I.
Contoh:
1 0 0
0 1 0

0 0 1 
Macam-macam Matriks
Muh
Ihsaan

• Matriks diagonal
adalah matriks persegi yang semua elemen di luar diagonal utamanya adalah
nol, sedangkan elemen diagonal utamanya tidak semua nol.
Contoh: 1 0 0 
0 2 0 

8 0 0 − 4

• Matriks segitiga atas


adalah matriks persegi yang semua elemen di bawah diagonal utama nol,
sedangkan yang lain tidak semua nol.
Contoh:
1 3 5
0 2 7 

0 0 −1
Macam-macam Matriks
Muh
Ihsaan

• Matriks segitiga bawah


adalah matriks persegi yang semua elemen di atas diagonal utama nol,
sedangkan yang lain tidak semua nol.
Contoh: 1 0 0
3 2 0 
9 
5 8 −1

• Matriks simetri
adalah matriks persegi yang berlaku A = At. Dapat juga dikatakan bahwa
matriks simetris adalah matriks yang transposenya sama dengan dirinya
sendiri.
Contoh: 1 2 3  1 2 3 
2 4 5  𝐴𝑇= 2 4 5 
 
3 5 − 2 3 5 − 2
Operasi Matriks - Penjumlahan
Muh
Ihsaan

10
a b   e f  a+e b+ f 
  +   =  
c d  g h  c + g d + h

 1 6   3 1  4 7 
  +   =  
 3 5   4 1  7 6 
Operasi Matriks - Pengurangan
Muh
Ihsaan

11 a b   e f  a−e b− f 
  −   =  
c d  g h  c − g d − h

 1 6   3 1  − 2 5 
  −   =  
 3 5   4 1  − 1 4 
Operasi Matriks – Perkalian
Muh
Ihsaan

12  p q   kp kq 
k   =  
 r s   kr ks 

 1 5  4.1 4.5   4 20 
   = 
 2 3  4.2 4.3   8 12 
Operasi Matriks - Perkalian
Muh
Ihsaan

❑Jika k adalah suatu bilangan skalar dan matriks A=(aij ) maka


matriks kA=(kaij ) adalah suatu matriks yang diperoleh dengan
mengalikan semua elemen matriks A dengan k.

❑Mengalikan matriks dengan skalar dapat dituliskan di depan


13 atau dibelakang matriks.

❑[C]=k[A]=[A]k

3 8 4 * 3 4 * 8 12 32
A=  4A =   4A =  
5 1  4 * 5 4 * 1  20 4 
Operasi Matriks - Perkalian
Muh
Ihsaan

14
 p q
a b d  
A =   ,B = r s
e f g  ( 2 x 3)  t u
 (3 x 2)

 p q
a b d    ap + br + dt aq + bs + du 
A.B = ( 2 x 3) . r s  =  
e f g  t u  ep + fr + gt eq + fs + gu  ( 2 x 2)
 (3 x 2)
Operasi Matriks - Perkalian
Muh
Ihsaan

❑ Perkalian matriks dengan matriks pada umumnya tidak


bersifat komutatif.
❑ Syarat perkalian adalah jumlah banyaknya kolom pertama
matriks sama dengan jumlah banyaknya baris matriks kedua.
❑ Jika matriks A berukuran mxn dan matriks B berukuran nxp
maka hasil dari perkalian A*B adalah suatu matriks C=(cij )
15 berukuran mxp dimana
Operasi Matriks - Perkalian
Muh
Ihsaan

1 3  2 1 2
   
 4 2 1 3 2
16

1 3  2 1 2  1.2 + 3.1 1.1 + 3.3 1.2 + 3.2 


    
 4 2 1 3 2  4.2 + 2.1 4.1 + 2.3 4.2 + 2.2 
 5 10 8 
 
10 10 12 
Operasi Matriks - Perkalian
Muh
Ihsaan

 3
A = 3 2 1 B = 1
0
 3
17
A * B = 3 2 1* 1 = (3 * 3) + (2 *1) + (1 * 0) = 11
0
 3 3 * 3 3 * 2 3 *1 9 6 3
B * A = 1 * 3 2 1 = 1 * 3 1 * 2 1 *1 = 3 2 1
0 0 * 3 0 * 2 0 *1 0 0 0
Operasi Matriks - Perkalian
Muh
Ihsaan

Sifat-sifat perkalian matriks dengan skalar :


k(B+C) = kB + kC
k(B-C) = kB-kC
(k1+k2)C = k1C + k2C
18 (k1-k2)C = k1C – k2C
(k1.k2)C = k1(k2C)
Operasi Matriks - Perkalian
Muh
Ihsaan

Contoh :
0 1  3 4
A=  B= 
 2 − 1 1 1 
dengan k = 2,
maka

19 K(A+B) = 2(A+B) = 2A+2B


TERBUKTI
0 1  3 4 3 5 6 10
2( A + B) = 2 * (   +  ) = 2*  = 
 2 − 1  1 1  3 0   6 0 

0 1  3 4 0 2  6 8 6 10
2 A + 2B = 2 *   + 2*  =  +  = 
 2 − 1 1 1   4 − 2   2 2   6 0 
Operasi Matriks - Perkalian
Muh
Ihsaan

Contoh :
1 1 
C= 
 2 − 1 dengan k1 = 2 dan k2 = 3, maka
TERBUKTI
(k1+k2)C = k1.C + k2.C
20

1 1  1 1   5 5 
(k1 + k 2 ) * C = (2 + 3) *   = 5*   = 
 2 − 1  2 − 1  10 − 5
1 1  1 1   2 2   3 3   5 5 
(k1 * C + k 2 * C ) = (2) *   + (3) *   =  +  = 
 2 − 1   2 − 1  4 − 2   6 − 3  10 − 5
Operasi Matriks - Perpangkatan
Muh
Ihsaan

Sifat perpangkatan pada matriks sama seperti


sifat perpangkatan pada bilangan-bilangan
untuk setiap a bilangan riil, dimana berlaku :
21
Operasi Matriks - Perpangkatan
Muh
Ihsaan

Tentukan hasil A² dan A³


− 1 1
A= 
 2 0
22
− 1 1 − 1 1  3 − 1
A = AxA = 
2
   = 
 2 0  2 0  − 2 2 
− 1 1  3 − 1 − 5 3 
A = AxA = 
3 2
   = 
 2 0  − 2 2   6 − 2
Operasi Matriks - Transpose
Muh
Ihsaan

Definisi :
Pada suatu matriks A = (aij) berukuran (m×n), maka transpose dari A
adalah matriks AT berukuran (n × m) yang didapatkan dari A dengan
menuliskan baris ke-i dari A, i = 1,2, ..,m sebagai kolom ke-i dari AT.
23 Dengan kata lain : AT = ( aji)

Transpose dari suatu matriks adalah mengubah komponen-


komponen dalam matriks, dari yang baris menjadi kolom, dan yang
kolom di ubah menjadi baris
Operasi Matriks - Transpose
Muh
Ihsaan

Transpose Matriks A adalah sebuah matriks baru yang disusun dengan


cara menuliskan baris pertama matriks A menjadi kolom pertama
matriks baru, baris kedua matriks A menjadi kolom kedua matriks
baru, dan seterusnya. Transpose matriks A dinotasikan dengan AT. Jika
24
matriks A berordo m x n, maka AT berordo n x m.

 2 5
2 1 4 
Contoh : A = 5 1 3  , maka AT =  1 1 
   
4 3
Operasi Matriks - Transpose
Muh
Ihsaan

1 3 1 1 2 0
25
  𝐴𝑇
 
 2 4 5  3 4 7 
0 7 6 1 5 6
   
Operasi Matriks – Trase Matriks
Muh
Ihsaan

26
1 2 0
 
 3 −4 7 
1 5 6
 
Invers Matrik ordo 2x2
Muh
Ihsaan

Misal A =
 a b
c d  dengan Determinan matriks A = det A = ad – bc,
  maka invers matrik A diperoleh dengan
27

1  d -b 
A-1 =   Dengan sifat ( A. B) -1 = B-1 . A-1
ad - bc -c a 
Sifat – sifat matriks
Muh
Ihsaan

Misalkan ordo matriks-matriks berikut memenuhi syarat agar


operasi-operasi berikut terdefinisi maka berlaku:

1. A+B = B+A (H. Komutatif Penjumlahan)


2. A+(B+C) = (A+B)+C (H. Asosiatif Penjumlahan)
28
3. k(A+B) = kA+kB k skalar
4. (k+l)A = kA + lA k dan l skalar
5. (kl)A = k(lA) k dan l skalar
6. k(AB) = kA(B) = A(kB) k skalar
7. A(BC) = (AB)C (H. Asosiatif Perkalian)
8. A(B+C) = AB + AC (H. Distributif)
9. (A+B)C = AC + BC (H. Distributif)
Latihan
Muh
Ihsaan

 0 −2 1 
1 0  
 1 2  2  4 1 −5 
   0 −2   3   −1 3 4 
 −3 0   −3 1   
   0
1 0 1
 −1 3   2 
 

2 0 
 
 0 −3 

𝑰𝟐 )𝑨
Muh
Ihsaan

30
Kesalahan fatal dalam
Membuat presentasi

Anda mungkin juga menyukai