Anda di halaman 1dari 22

PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI

(Schedule Compression)
(Pertemuan – 8)

Oleh:
Bowo Prihatno, ST.,MT.

Dipresentasikan dalam kuliah Manajemen Proyek


Universitas Teknologi Yogyakarta
2021 1
BAGIAN 1

DASAR-DASAR
PERCEPATAN PROYEK

2
PENDAHULUAN

Manajemen penjadwalan sangat diperlukan untuk mengatur


kegiatan yang ada di dalam suatu proyek.

Penjadwalan pekerjaan suatu proyek disusun agar pelaksanaan


proyek mencapai target waktu yang telah ditentukan.

Penjadwalan juga berguna untuk mengatur jumlah tenaga


kerja, material, dan aliran dana yang digunakan untuk
keberlangsungan proyek.

3
KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK

Sanksi keterlambatan proyek diatur dalam:

Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 54 tahun 2010


tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Pasal 120
....., Penyedia Barang/Jasa yang terlambat menyelesaikan pekerjaan dalam
jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak, dapat dikenakan
denda keterlambatan sebesar 1/1000 (satu perseribu) dari harga Kontrak
atau bagian Kontrak untuk setiap hari keterlambatan dan tidak melampaui
besarnya Jaminan Pelaksanaan.

4
METODE PERCEPATAN PROYEK KONSTRUKSI

Upaya memendekkan durasi


kegiatan yang cenderung
memiliki konsekuensi
Crashing
tambahan biaya akibat
penambahan sumber daya dan
jam kerja (lembur).
Schedule
Compressing

Upaya mengerjakan pekerjaan


secara overlap yang mengubah
hubungan ketergantungan antar
Fast Tracking aktifitas dimana cenderung
memiliki konsekuensi risiko
teknis yang dapat berdampak
Pada kondisi pada kualitas dan juga biaya.
tertentu, dua metode
dapat digunakan
bersamaan
5
JALUR KRITIS

7 11 20 Pintu jendela 23
d f i k
8 12 20 3 23

Pengecatan
Plester aci
Kolom
Fondasi
3 3 6 2

Bongkaran &
Persiapan Tanah Sloof Bata Ringbalk
0 2 4 8 12 14 25
a b c e g h m
0 2 2 2 4 4 8 4 12 2 14 25

Plafond ME
Atap
3 3

17 Keramik 21
: Jalur Kritis j l
18 4 22

Crashing (crash program) tidak merubah bentuk network planning, hanya


memperpendek durasi pekerjaan pada jalur kritis.
Fast tracking merubah logika ketergantungan dan bentuk network planning untuk
memperpendek waktu total penyelesaian proyek.
6
BIAYA PROYEK YANG MUNGKIN TERPENGARUH PERCEPATAN

Biaya Material
BIAYA LANGSUNG Biaya Upah Tenaga Kerja
(DIRECT COST)
Biaya Peralatan

BIAYA PROYEK

Biaya tak terduga


(unexpected costs)

BIAYA TIDAK LANGSUNG


Keuntungan / profit
(INDIRECT COST)
Biaya Overhead

7
BIAYA LANGSUNG

Biaya langsung (Direct Cost) adalah semua biaya yang langsung berhubungan
dengan pelaksanaan pekerjaan proyek konstruksi di lapangan

Biaya Material, yaitu semua biaya untuk pembelian bahan dan


material yang dihitung dengan analisis harga satuan.

Biaya Upah, yaitu biaya untuk membayar upah atas pekerja di proyek
dan biasanya sudah memiliki standar harga satuannya, dapat berupa
upah harian ataupun borongan.

Biaya Peralatan (Equipments), yaitu biaya terhadap peralatan untuk


melaksanakan pekerjaan konstruksi, memcakup mobilisasi, sewa,
operator, bahan bakar, pemeliharaan.
8
BIAYA TIDAK LANGSUNG

Biaya tidak langsung (Indirect Cost) adalah semua biaya proyek yang tidak
secara langsung berhubungan dengan konstruksi di lapangan.

Biaya tak terduga, merupakan biaya yang disiapkan untuk kejadian-


kejadian yang mungkin terjadi ataupun mungkin tidak terjadi.

Keuntungan atau profit, yaitu semua hasil (secara finansial) yang


didapat dari pelaksanaan sebuah proyek.

Biaya Overhead, yaitu biaya tambahan yang tidak terkait langsung


dengan proses berjalannya proyek tetapi harus tetap dimasukkan ke
dalam anggaran layaknya biaya lain agar proyek dapat berjalan
dengan baik
9
BIAYA TIDAK LANGSUNG

Biaya Tak Terduga

Akibat Kesalahan, seperti gambar kerja yang tidak lengkap atau kontraktor
yang salah dalam melakukan pekerjaan.

Ketidakpastian Subjektif, artinya ada interpretasi yang subjektif terhadap


sesuatu seperti: penggunaan bahan tertentu yang diartikan berbeda oleh pekerja.

Ketidakpastian Objektif, artinya ada ketidakpastian akan perlu tidaknya suatu


pekerjaan karena ditentukan oleh objek diluar kemampuan manusia.
Contohnya adalah pemasangan tiang pancang yang ditentukan oleh kedalaman
tanah keras di tiap titik fondasi.

Variasi Efisiensi, yaitu ada tidaknya efisiensi dari sumber daya seperti:
produktifitas tenaga kerja, material, dan peralatan.

10
BIAYA TIDAK LANGSUNG

Biaya Overhead, dikelompokkan 2 jenis :

Overhead di Lapangan,
diantaranya adalah biaya personil lapangan, fasilitas sementara seperti: gudang,
kantor lapangan, pagar, penerangan, transportasi, dan komunikasi, biaya bank,
izin bangunan, peralatan habis pakai, biaya untuk rapat lapangan, biaya
pengukuran, serta biaya kualitas kontrol.

Overhead Kantor,
diantaranya sewa kantor dan fasilitasnya, gaji pegawai, izin usaha, referensi
bank, dan iuran anggota asosiasi.

11
CONTOH ANALISA

Biaya Langsung

Sumber: LAMPIRAN PERMEN PUPR NOMOR : 28/PRT/M/2016


Biaya Tidak Langsung 12
BAGIAN 2

CONTOH METODE
CRASH PROGRAM

13
NWP Rencana Proyek

7 11 20 Pintu jendela 23
d f i k
8 12 20 3 23

Pengecatan
Plester aci
Kolom
Fondasi
3 3 6 2

Bongkaran &
Persiapan Tanah Sloof Bata Ringbalk
0 2 4 8 12 14 25
a b c e g h m
0 2 2 2 4 4 8 4 12 2 14 25

Plafond ME
Atap
3 3

17 Keramik 21
: Jalur Kritis j l
18 4 22

Proyek semula direncanakan diselesaikan dalam kisaran 6 bulan (25 minggu)


Dalam masa pelaksanaan, Owner meminta percepatan setengah bulan (2 minggu)
Sehingga durasi total menjadi 23 minggu.

14
Perubahan Durasi Proyek

7 11 18 Pintu jendela 21
d f i k
8 12 18 3 21

Pengecatan
Plester aci
Kolom
Fondasi
3 3 4 2

Bongkaran &
Persiapan Tanah Sloof Bata Ringbalk
0 2 4 8 12 14 23
a b c e g h m
0 2 2 2 4 4 8 4 12 2 14 23

Plafond ME
Atap
3 3

17 Keramik 20
: Jalur Kritis j l
17 3 20

Kontraktor memutuskan untuk mempercepat pekerjaan dengan sistem kerja lembur pada
pekerjaan Plester dan Aci dan Keramik dengan tambahan biaya disetujui Owner.
Pekerjaan Plester Aci dari 6 minggu menjadi 4 minggu.
Pekerjaan keramik dari 4 minggu menjadi 3 minggu.
15
Perhitungan Tambahan Biaya

Pekerjaan Plester dan Aci (jam kerja normal)

Volume Pekerjaan = 1.260 m2.


Produktifitas rata-rata tim (tukang+tenaga) = 10 m2 per hari
Jika digunakan 3 tim, durasi pekerjaan = 1.260 / 10 / 3 = 42 hari (6 minggu)
Upah 1 tim (tukang+tenaga) satu hari kerja normal = Rp. 140.000,-
Upah 3 tim, 42 hari = 3 x 42 x 140.000 = Rp. 17.640.000,-

Jika tambah kerja lembur 4 jam, tiap tim (tukang+tenaga) meminta tambahan
upah menjadi 2 kali lipat kerja normal yaitu = Rp. 280.000,- per hari

16
Perhitungan Tambahan Biaya

Pekerjaan Plester dan Aci (tambah kerja lembur)

Volume Pekerjaan = 1.260 m2.


Produktifitas rata-rata tim (tukang+tenaga) = 15 m2 per hari
Jika digunakan 3 tim, durasi pekerjaan = 1.260 / 15 / 3 = 28 hari (4 minggu)
Upah 1 tim (tukang+tenaga) satu hari kerja lembur = Rp. 280.000,-
Upah 3 tim, 28 hari = 3 x 28 x 280.000 = Rp. 23.520.000,-

Tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk mempercepat durasi pekerjaan


plester aci dari 6 minggu menjadi 4 minggu:
= 23.520.000 - 17.640.000
= Rp. 5.880.000,-
17
Perhitungan Tambahan Biaya

Pekerjaan keramik (jam kerja normal)

Volume Pekerjaan = 448 m2.


Produktifitas rata-rata tim (tukang+tenaga) = 8 m2 per hari
Jika digunakan 2 tim, durasi pekerjaan = 448 / 8 / 2 = 28 hari (4 minggu)
Upah 1 tim (tukang+tenaga) satu hari kerja normal = Rp. 140.000,-
Upah 2 tim, 28 hari = 2 x 28 x 140.000 = Rp. 7.840.000,-

Jika tambah kerja lembur 4 jam, tiap tim (tukang+tenaga) meminta tambahan
upah menjadi 2 kali lipat kerja normal yaitu = Rp. 280.000,- per hari

18
Perhitungan Tambahan Biaya

Pekerjaan keramik (jam kerja lembur)

Volume Pekerjaan = 448 m2.


Produktifitas rata-rata tim (tukang+tenaga) = 10,7 m2 per hari
Jika digunakan 2 tim, durasi pekerjaan = 448 / 10,7 / 2 = 21 hari (3 minggu)
Upah 1 tim (tukang+tenaga) satu hari kerja lembur = Rp. 280.000,-
Upah 2 tim, 21 hari = 2 x 21 x 280.000 = Rp. 11.760.000,-

Tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk mempercepat durasi pekerjaan


keramik dari 4 minggu menjadi 3 minggu:
= 11.760.000 - 7.840.000
= Rp. 3.920.000,-
19
Total Tambahan Biaya

Tambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk mempercepat durasi proyek dari
25 minggu menjadi 23 minggu adalah :

= tambahan biaya pekerjaan plester aci + tambahan biaya pekerjaan keramik


= 5.880.000 + 3.920.000
= Rp. 9.800.000,-

20
Bahan Pemikiran dan Diskusi Kelas - 8

Menurut pendapat anda, apa kelebihan dan kekurangan alternatif


percepatan pelaksanaan proyek dengan menerapkan:
a. Penambahan jumlah tenaga kerja
b. Penambahan waktu kerja (lembur)

21
Terimakasih
Selamat Belajar
12.800 M3
142,2 JAM = 20,3 HARI (1 ALAT)
10,15 HARI (2 ALAT)

22

Anda mungkin juga menyukai