Anda di halaman 1dari 28

PELELANGAN, KONTRAK, ASPEK HUKUM

PROYEK KONSTRUKSI
(Pertemuan – 9)

Oleh:
Bowo Prihatno, ST.,MT.

Dipresentasikan dalam kuliah Manajemen Proyek


Universitas Teknologi Yogyakarta
2021 1
BAGIAN 1

PELELANGAN & SUMBER HUKUM


PROYEK KONSTRUKSI

2
PENGERTIAN

Pelelangan
(procurement)

Serangkaian kegiatan untuk menyediakan barang/jasa dengan cara


menciptakan persaingan yang sehat diantara penyedia barang/jasa yang
setara dan memenuhi syarat berdasarkan metode dan tata cara tertentu yang
telah ditetapkan dan diikuti oleh pihak-pihak yang terkait secara taat azaz
sehingga terpilih penyedia terbaik.

3
PRINSIP DASAR PELELANGAN

Efisien :
Penggunaan dana, sumber daya dan waktu seminimal mungkin.

Efektif :
Sesuai kebutuhan, memberi manfaat sebesar-besarnya.

Terbuka dan Bersaing :


Terbuka bagi para penyedia jasa dan persaingan yang sehat.

Transparan:
Prinsip keterbukaan informasi, selama proses pelelangan.

Adil / tidak diskriminatif:


Perlakuan sama kepada seluruh peserta yang memenuhi syarat.

Akuntabel:
Mengikuti peraturan dan prosedur yang ditetapkan secara benar.
4
JENIS-JENIS PELELANGAN ... (1)

Pelelangan Umum

Metode pemilihan penyedia barang/jasa yang dilakukan secara terbuka


dengan pengumuman secara luas melalui media massa dan papan
pengumuman resmi untuk penyampaian informasi sehingga masyarakat luas
pelaku usaha yang berminat dan memenuhi kualifikasi dapat
mengikutinya.

5
PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI

Pengumuman Pendaftaran Pengambilan


Penjelasan / Aanwijzing
Lelang peserta dokumen

Pemasukan Penawaran

Pembukaan Penawaran

Evaluasi

Penetapan Pemenang

Penandatanganan Penunjukan Masa


Pengumuman Pemenang
Kontrak Pemenang Sanggah
6
JENIS-JENIS PELELANGAN ... (2)

Pelelangan Terbatas

Sistem ini digunakan jika penyedia barang/jasa yang mampu melaksanakan


pekerjaan diyakini jumlahnya terbatas,
misalnya pada pekerjaan yang kompleks dengan teknologi baru.

Pengumuman lelang secara terbuka dengan mencantumkan nama penyedia


jasa yang diyakini mampu, dan memenuhi kualifikasi.

7
PELELANGAN TERBATAS

Pengumuman
Undangan
Lelang Prakualifikasi Penjelasan / Aanwijzing
yang lulus
Terbatas

Pemasukan Penawaran

Konfirmasi calon peserta lelang


Pembukaan Penawaran
yang telah dipilih sebagai peserta

Evaluasi

Penetapan Pemenang

Penandatanganan Penunjukan Masa


Pengumuman Pemenang
Kontrak Pemenang Sanggah
8
JENIS-JENIS PELELANGAN ... (3)

Pemilihan Langsung

Sistem ini digunakan dengan membandingkan sekurang-kurangnya 3


penawaran dari penyedia barang/jasa yang lulus prakualifikasi, dan negosiasi
dalam hal teknis maupun biaya.

Sistem ini digunakan jika sistem pelelangan umum dan terbatas dinilai tidak
efisien dari segi biaya, misalnya untuk proyek yang nilainya kecil.

9
PEMILIHAN LANGSUNG

Pengumuman Undangan,
Pemilihan Prakualifikasi Ambil Penjelasan / Aanwijzing
Langsung dokumen

Pemasukan Penawaran

Pembukaan Penawaran

Evaluasi

Penetapan Pemenang

Penandatanganan Penunjukan Masa


Pengumuman Pemenang
Kontrak Pemenang Sanggah
10
JENIS-JENIS PELELANGAN ... (4)

Penunjukan Langsung

Sistem ini digunakan dalam keadaan tertentu dengan menunjuk 1 penyedia


barang/jasa. Pemilihan dapat dilaksanakan dengan negosiasi baik dalam hal
teknis maupun biaya sehingga diperoleh harga yang wajar dan kualitas yang
dapat dipertanggungjawabkan.

Sistem ini umumnya digunakan untuk proyek yang nilainya kecil.

11
PENUNJUKAN LANGSUNG

Pengambilan
Undangan
dokumen Pemasukan dokumen
Peserta
prakualifikasi dan prakualifikasi dan Penjelasan /
Pemilihan
dokumen penunjukkan Aanwijzing
Langsung
langsung

Pemasukan Penawaran

Pembukaan Penawaran

Evaluasi

Penandatanganan Negosiasi Teknis dan


Penetapan Pemenang
Kontrak Biaya
12
JENIS-JENIS PELELANGAN ... (5)

Swakelola

Sistem ini digunakan pada :


a. Pekerjaan yang bertujuan meningkatkan kemampuan SDM pada instansi
yang bersangkutan.
b. Pekerjaan yang bersifat rahasia bagi instansi yang bersangkutan.
c. Pekerjaan pada proyek percontohan (pilot project) yang bersifat khusus
untuk pengembangan teknologi atau metode konstruksi baru yang belum
dapat dikerjakan oleh para penyedia jasa.

13
PERBANDINGAN PELELANGAN UMUM DAN TERBATAS

DESKRIPSI PELELANGAN UMUM PELELANGAN TERBATAS

Relatif lebih sedikit karena


Jumlah Peserta Relatif lebih banyak
peserta hanya yang diundang

Kemampuan peserta Tidak semua peserta lelang Setiap peserta lelang diketahui
lelang diketahui kemampuannya kemampuannya

Relatif lebih mudah karena


Relatif lebih sulit karena
Penetapan pemenang peserta lebih sedikit dan
banyak peserta
kemampuan lebih jelas

Potensi kecurangan lebih tinggi


Sulit memprediksi misalnya bid shopping antara
Kekurangan
kemampuan peserta lelang para penyedia jasa yang
jumlahnya sedikit.

Tidak ada keraguan terhadap


Lebih leluasa memilih kemampuan peserta lelang yang
Kelebihan
pemenang yang kompetitif akan ditetapkan sebagai
pemenang
14
SUMBER HUKUM PELELANGAN

Pelaksanaan pelelangan diatur dalam keppres tentang pelaksanaan APBN.


Sejak tahun 1980 telah mengalami berbagai pembaharuan, dan yang terbaru
dan berlaku saat ini adalah:

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 16 TAHUN 2018
TENTANG
PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Informasi Pelelangan dengan sistem elektronik (E-Procurement) dapat dilihat


pada website resmi LPSE (Layanan Pengadaan secara Elektronik)
15
BAGIAN 2

KONTRAK KONSTRUKSI

16
PENGERTIAN

Kontrak Konstruksi
(Construction Contract)

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2017


tentang Jasa Konstruksi
mendefinisikan:
Kontrak Kerja Konstruksi adalah keseluruhan dokumen kontrak yang
mengatur hubungan hukum antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

17
DOKUMEN KONTRAK

A. DOKUMEN KONTRAK – JASA KONSULTANSI

Adendum Surat Perjanjian

Pokok Perjanjian

Surat Penawaran beserta rincian biaya

Syarat-syarat umum kontrak

Syarat-syarat khusus kontrak

Kerangka Acuan Kerja

Gambar-gambar rencana

Dokumen lain seperti: Berita Acara dll.

18
DOKUMEN KONTRAK

B. DOKUMEN KONTRAK – JASA KONSTRUKSI

Adendum Surat Perjanjian

Pokok Perjanjian

Surat Penawaran beserta daftar kuantitas dan harga

Syarat-syarat umum kontrak

Syarat-syarat khusus kontrak

Spesifikasi Umum

Spesifikasi Khusus

Gambar-gambar rencana

Dokumen lain seperti: Jaminan Penawaran, Berita Acara dll.

19
PENTINGNYA MEMPELAJARI DOKUMEN KONTRAK

Ilustrasi interpretasi dokumen kontrak


Sumber gambar: google.com

Dokumen kontrak harus dipelajari dengan cermat karena pihak pembuat kontrak
dengan berbagai pertimbangan akan memiliki kecenderungan yang mungkin
kurang menguntungkan bagi pihak lain.
20
KEKUATAN HUKUM

Urutan Kekuatan Hukum

adalah:
Suatu hirarki prioritas yang menentukan kekuatan yang lebih
tinggi atau lebih menentukan dari suatu dokumen, yang berarti
dokumen dengan nomor urut yang lebih kecil mempunyai
kekuatan hukum yang lebih menentukan.

21
KEKUATAN HUKUM

URUTAN KEKUATAN HUKUM – KONTRAK KONSTRUKSI

1 Adendum Surat Perjanjian

2 Pokok Perjanjian

3 Surat Penawaran beserta daftar kuantitas dan harga

4 Syarat-syarat khusus kontrak

5 Syarat-syarat umum kontrak

6 Spesifikasi Khusus

7 Spesifikasi Umum

8 Gambar-gambar rencana

9 Dokumen lain-lain

22
JENIS KONTRAK

Kontrak Harga Satuan


(unit price)

Jenis Kontrak Berdasarkan Kontrak Biaya plus Jasa


Pengaturan Biaya (cost and fee)

Kontrak Biaya Menyeluruh


(lump sump)

23
JENIS KONTRAK

Kontrak Harga Satuan


(Unit Price Contract)
Kontrak/Perikatan dilakukan terhadap harga satuan setiap unit atau item
pekerjaan sehingga kontraktor hanya menentukan harga satuan yang akan
ditawar untuk setiap pekerjaan dalam kontrak.

Jenis kontrak ini tepat digunakan pada proyek yang kuantitas (volume
pekerjaan) sulit untuk diestimasi secara akurat sebelum proyek dimulai.
Contoh:
Proyek bendungan, jalan raya, pemipaan air minum dsb.

24
JENIS KONTRAK

Kontrak Biaya plus Jasa


(Cost and Fee Contract)
Pada kontrak jenis ini, kontraktor akan menerima pembayaran sejumlah
pengeluarannya ditambah imbalan jasa pelaksanaan.
Imbalan jasa umumnya berdasarkan persentase dari pengeluaran, namun bisa
juga dengan imbalan jasa yang telah ditetapkan.

Jenis kontrak ini tepat digunakan pada proyek yang mempunyai sifat
ketidakpastian tinggi atau proyek yang mendesak (emergency)
Contoh:
Perbaikan jembatan putus, dinding penahan tanah longsor dsb.

25
JENIS KONTRAK

Kontrak Biaya Menyeluruh


(Lump Sump Contract)
Kontrak jenis ini, digunakan pada proyek yang perencanaanya telah dibuat
secara lengkap dan kontraktor akan melaksanakan pembangunan sesuai
dokumen perencanaan tersebut dengan perhitungan yang akurat terhadap
jumlah total biaya pekerjaan.

Salah satu kekurangan kontrak ini adalah harus detail dalam perencanaan, serta
resiko yang tinggi ketika terjadi kekeliruan dalam perencanaan.
Contoh:
Pembangunan Gedung atau faslititas publik lainnya dengan perencanaan
yang telah lengkap
26
Tugas - 4

Buatlah resume dengan topik Infrastruktur dengan 2 sub topik yaitu:


a. Permasalahan pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini.
b. Pembangunan infrastruktur di Indonesia dengan sistem kerjasama
antara Pemerintah dan Swasta.

▪ Kerjakan Berkelompok (maksimal 2 orang)


▪ Format A4 boleh tulisan tangan atau diketik, jumlah halaman bebas, convert ke PDF.
▪ Kumpulkan di elearning UTY maksimal 3 hari sejak jadwal kuliah, sampai hari Sabtu
sore jam 16.00 WIB.
▪ File diberi nama:
Tugas 4 MP – Nama 1 – Nama 2 contoh: Tugas 4 MP – Budiman - Budiyono

27
Terimakasih
Selamat Belajar
12.800 M3
142,2 JAM = 20,3 HARI (1 ALAT)
10,15 HARI (2 ALAT)

28

Anda mungkin juga menyukai