Anda di halaman 1dari 9

Perencanaan Penjadwalan Dan Alokasi Sumber Daya Proyek Gedung

Center For Advanced Sciences (CAS) Institut Teknologi Bandung


Kartika Nur Rahma Putri
Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung, Jl.
Ganesha No. 10, Bandung
Email : Kartika_nurrahmaputri@yahoo.com

Abstrak
Penjadwalan memegang aspek penting terkait pelaksanaan proyek. Sumber daya yang
digunakan untuk melaksanakan proyek konstruksi cukup terbatas dan akan secara langsung
mempengaruhi mutu dan biaya proyek. Karena itu, diperlukan perencanaan yang baik salah
satunya dalam hal penjadwalan dan alokasi sumber daya. Diharapkan dengan adanya
penjadwalan yang baik, setiap detail pekerjaan dapat terdefinisi dengan jelas baik sumber
daya, maupun waktunya. Dengan penjadwalan pekerjaan yang baik, biaya dari pengerjaan
proyek konstruksi juga akan menjadi lebih mudah untuk dikontrol dan direncanakan sejak awal.
Untuk merencanakan penjadwalan ini digunakan metoda precedence diagram method (PDM)
dengan bantuan perangkat lunak Microsoft Project.
Metode PDM dapat memperlihatkan hubungan seri atau paralel antar pekerjaan yang terjadi.
Berdasarkan hasil perencanaan penjadwalan Microsoft Project diperoleh bahwa durasi
pekerjaan persiapan, tanah dan pondasi serta strutural Gedung CAS ITB adalah selama 309
hari. Selain durasi pekerjaan, hasil perencanaan yang dilakukan juga menghasilkan jalur kritis,
jadwal penggunaan alat berat, dan alokasi tenaga kerja proyek.
Kata kunci : penjadwalan, sumber daya, microsoft project, durasi, leveling, jalur kritis.

Abstrack
Scheduling holds important aspects related to the implementation of the project. Resources used
to carry out the construction project is quite limited and will directly affect the quality and cost
of the project. Therefore, we need good planning one of them in terms of scheduling and
resource allocation. Hopefully with good scheduling, every detail activity of work will be well-
defined in resources, and time. By scheduling, the cost of the construction project will also
become easier to be controlled and planned from the beginning. To plan for this scheduling,
method of precedence diagram (PDM) with the help of software Microsoft Project will be the
best wayand easy to do.
PDM method can show series or parallel relationship between the tasks. Based on the schedule
planning by Microsoft Project, duration of the CAS Building construction of preparation, earth
and foundation and also structural works can be obtained as 309 days. Besides the duration,
the planning that have been done also gives the information about critical path, equipment
schedule, and resource allocation of workers.

Keywords : schedule planning, resource allocation, microsoft project, duration, leveling, and
critical path.

1
1. Pendahuluan MULAI

Seiring dengan semakin banyaknya proyek


Penentuan Paket pekerjaan sesuai Work Breakdown Structure
infrastruktur di Indonesia, penyedia jasa
konstruksi perlu meningkatkan mutu dari Penentuan Urutan Pekerjaan (Logic Sequence)

pekerjaan yang dilakukannya.


Penentuan Produktivitas alat dan tenaga kerja
Keterlambatan proyek seringkali menjadi
Penentuan batasan durasi pekerjaan rencana (sesuai kontrak)
kendala yang dialami dalam suatu proses
konstruksi. Keterlambatan proyek akan Perhitungan durasi dan tenaga kerja yang dibutuhkan

meningkatkan biaya konstruksi.


Input durasi, dan tenaga kerja ke software Project Management
Penjadwalan menjadi hal penting dalam
mengatasi kendala keterlambatan tersebut.
Penjadwalan ditujukan untuk memprediksi Sesuai Batasan Durasi Belum Sesuai

durasi waktu yang dibutuhkan untuk


menyelesaikan suatu proyek yang terdiri Sesuai

Analisis overallocation dan levelling


dari pekerjaan-pekerjaan yang saling
berkaitan satu dengan lainnya. Sumberdaya
SELESAI

yang digunakan untuk melaksanakan


Gambar 1 Tahapan Pekerjaan Penjadwalan
proyek konstruksi juga cukup terbatas dan
akan secara langsung mempengaruhi mutu
3. Penjadwalan dan Alokasi Sumber
dan biaya proyek. Karena itu, perlu juga
Daya
dilakukan alokasi sumberdaya dan
dihubungkan dengan penjadwalan 3.1 Work Breakdown Structure

konstruksi. Dalam melakukan perencanaan suatu


proyek, yang harus dilakukan pertama kali
2. Metoda Penelitian adalah membuat work breakdown structure
Tahapan untuk mengerjakan proyek akhir (WBS) terlebih dahulu. Dengan adanya
penjadwalan dan alokasi sumber daya ini WBS maka proyek akan terkelola dengan
disajikan dalam gambar 1. baik karena lingkup pekerjaan proyek
dipecah menjadi komponen yang akan
menentukan elemen pekerjaan. Pekerjaan
akan menjadi lebih terstruktur karena telah
dibagi menjadi sub-sub pekerjaan yang
semakin detail agar tidak ada pekerjaan
yang terlawatkan dalam pelaksanaannya.

2
3.2 Urutan Pekerjaan
Tahapan perencanaan penjadwalan yang Tabel 1 Kesimpulan Produktivitas Alat Berat
dilakukan hanya mencakup pekerjaan No Al a t Bera t Produkti vi ta s

persiapan, tanah dan pondasi, serta 1 Concrete pump 11,38 m3/ja m


2 Concrete vibrator 3 m3/ja m
struktural. Sebelum mulai merencanakan
3 Concrete bucket 2,8 m3/ja m
PDM, terlebih dahulu membuat logic
4 Excavator 35,217 m3/ja m
sequence (logika ketergantungan) untuk 5 Dump truck 7,115 m3/ja m
mengetahui hubungan antar pekerjaan satu 6 Plate compactor 108,33 m3/ja m
dengan yang lainnya. 7 Power sprayer 1 m2/mi n
8 Hydra ul i c Rota ry Ri g 6 m/ja m

3.3 Penentuan Produktivitas Alat dan


Tenaga Kerja 3.3.2 Produktivitas Tenaga Kerja

3.3.1 Produktivitas Alat Berat Produktivitas yang dipergunakan dalam

Produktivitas alat dihitung berdasarkan penjadwalan Tugas Akhir ini didapat dari

spesifikasi teknis alat berat yang dipilih. wawancara kepada pelaksana lapangan.

Secara umum, produktivitas alat berat


didapat dengan perhitungan

Perhitungan produktivitas dilakukan untuk


Contoh hasil perhitungan produktivitas dapat
seluruh alat berat dan didapatkan simpulan
dilihat pada Tabel 2.
seperti Tabel 1.

Tabel 2 Produktivitas Pembesian Pelat, Pile Cap, dan Tie Beam

Pembesian Balok, Pelat, Pile cap, tie beam


Wawancara : 18 orang, 9 pekerja, 4 hari - 1 zona
Tenaga Kerja Jumlah Volume Waktu Produktivitas OH
Tukang 18 22236,77 kg 48 jam 25,737 kg/jam/orang tukang 0,0032
12 12 jam 308,844 kg/hari/orang tukang
Pekerja 9 22236,77 kg 48 jam 51,474 kg/jam/orang tukang 0,001619
Jam kerja 12 jam 617,688 kg/hari/orang tukang
Mandor 3 22236,77 m3 36 jam 205,896 kg/jam/orang tukang 0,00040
Jam kerja 12 jam 2470,752 kg/hari/orang tukang

3.4 Penentuan Batas Durasi Pekerjaan dalam 62 minggu untuk seluruh pekerjaan
Durasi pekerjaan rencana didapatkan dari mulai dari struktur sampai arsitektur. Dari
rencana awal kontraktor agar sesuai dengan 62 minggu yang diperjanjikan, 44 minggu
durasi pada kontrak. Menurut kontrak, akan dialokasikan untuk pekerjaan struktur.
proyek gedung CAS harus diselesaikan

3
Pada Tabel 3 akan ditampilkan milestone 3.5 Perhitungan Durasi dan Tenaga
untuk tiap pekerjaan. Kerja yang Dibutuhkan
3.5.1 Durasi dengan Lead Resources Alat
Tabel 3 Milestone Tiap Pekerjaan
Berat
Pekerjaan Target durasi Beberapa durasi pekerjaan akan ditentukan
Earth work 98 Hari
oleh produktivitas alat berat, antara lain
Pondasi 98 Hari
Basement 56 Hari pekerjaan galian, timbunan, pengeboran,
Lantai 1 56 Hari dan pengecoran. Secara umum perhitungan
Lt 2 49 Hari durasi dengan lead resources alat berat
Lt 3 49 Hari
adalah sebagai berikut :
Lt 4 49 Hari
Lt 5 49 Hari
Lt 6 49 Hari
Penthouse 49 Hari Contoh perhitungan durasi pekerjaan dapat
Atap 42 Hari dilihat pada Tabel 4.
Total 308 hari

Tabel 4. Contoh Perhitungan Durasi Pekerjaan dengan Lead Resources Alat Berat

Pengecoran Balok dan Pelat Lantai 2 RE


Volume Jam kerja Durasi Durasi
Alat Produktivitas Jumlah
(m3) (jam/hari) (hari) (hari)
124,1645 9 Concrete Pump 11,38 m3/alat/jam 1 1,212307 2
124,1645 9 Vibrator 3 m3/alat/jam 4 1,149671 2
Volume Jam kerja Durasi
Tenaga Kerja Jumlah
(m3) (jam/hari) (hari)
124,1645 9 Pekerja 10
2
124,1645 9 Mandor 1

3.5.2 Durasi Pekerjaan dengan Lead Dengan 1 zona maksimal terdapat 25 orang
Resources Tenaga Kerja untuk melakukan pekerjaan bekisting pelat
Untuk menentukan durasi pekerjaan, selain dan balok
melihat milestone per pekerjaan, perlu  Tukang Besi : Maksimal 30 orang.
diperhatikan juga jumlah tenaga kerja yang
Dengan 1 zona maksimal terdapat 20 orang
tersedia. Berdasarkan wawancara dengan
untuk pekerjaan pembesian pelat dan balok.
pelaksana lapangan, didapat jumlah pekerja

 Tukang Baja : Maksimal 10 orang


maksimal sebagai berikut :

 Mandor : 15 orang  Tukang Batu : Maksimal 20 orang


 Tukang Bor : Maksimal 4 orang
 Tukang Kayu : Maksimal 50 orang.
 Tukang Gali : Maksimal 25 orang

4
Perhitungan durasi dilakukan dengan cara diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda
sebagai berikut : tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian
proyek secara keseluruhan maupun waktu
mulai dan selesai kegiatan sesudah aktivitas
tersebut.
Diambil tenaga pekerja sebanyak 12 orang.
Setelah mendapatkan hasil durasi total
pekerjaan dari Ms. Project, terkadang atau
bahkan sering terjadi konflik seperti over
allocated resources. Konflik over allocated
3.6 Input Durasi dan Tenaga Kerja
resources merupakan konflik yang terjadi
ke Software Project Management
akibat jumlah sumber daya yang dipakai
Durasi masing-masing pekerjaan di input ke
melebihi jumlah tenaga kerja maksimal
Software Project Management, lalu dilihat
yang dialokasikan per hari dalam suatu
apakah durasi dari setiap pekerjan dan
proyek. Kontraktor perlu melakukan
durasi total proyek telah sesuai dengan
pembatasan jumlah tenaga kerja karena :
milestone. Jika sudah, dapat dilanjutkan ke
tahap berikutnya. 1. Menyesuaikan dengan sumberdaya yang
dimiliki kontraktor
3.7 Analisis Overallocation dan 2. Menghindari adanya naik atau turun
Levelling tenaga kerja secara signifikan dalam waktu
singkat
Setelah seluruh kegiatan dimasukkan
3. Mengefisienkan jumlah tenaga kerja
durasi, tenaga kerja, dan urutan
dengan luas area kerja, agar tidak terjadi
pekerjaannya, kita dapat melihat kegiatan
area kerja yang terlalu padat.
yang berada di jalur kritis dan kegiatan
Cara mengatasi konflik sumberdaya ini
yang tidak berada di jalur kritis. Total slack
adalah dengan :
menunjukkan jumlah waktu yang
diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda  Mengurangi penggunaan resources yang
tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian over allocated pada pekerjaan-pekerjaan
proyek secara keseluruhan. Jumlah waktu yang menggunakan resources tersebut, hal
tersebut sama dengan waktu yang didapat ini akan berakibat pada bertambahnya
jika semua pekerjaan terdahulu dimulai durasi pekerjaan.

 Mengganti resources dengan resources


seawal mungkin sedangkan semua
pekerjaan berikutnya dimulai selambat
lainnya.
mungkin (Soeharto, 1999). Sementara Free
slack menunjukkan jumlah waktu yang

5
 Menggeser jadwal pekerjaan yang Tabel 5 Hasil Perhitungan Durasi Pekerjaan.
terdapat over allocated resources dengan
Pekerjaan Target durasi Rencana durasi
memperhatikan free slack dan total slack.
Earth work 98 hari 101 hari
 Menambah jam kerja, bisa dalam bentuk Pondasi 98 hari 101 hari
Basement 56 hari 57 hari
lembur. Lantai 1 56 hari 58 hari
Lt 2 49 hari 48 hari
Hasil perhitungan durasi pekerjaan Lt 3 49 hari 51 hari
Lt 4 49 hari 46 hari
disajikan dalam Tabel 5. Lt 5 49 hari 46 hari
Lt 6 49 hari 43 hari
Penthouse 49 hari 39 hari
Atap 42 hari 22 hari
Total 308 hari 309 hari

Hasil perhitungan jadwal alat berat dapat


dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Jadwal Penggunaan Alat Berat


MARET 2014 APRIL 2014 MEI 2014 JUNI 2014 JULI 2014 AGUSTUS 2014 SEPTEMBER OKTOBER 2014 NOVEMBER DESEMBER JANUARI 2015
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jenis Alat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45
10-1617-2324-3031-6 7-13 14-2021-2728-4 5-11 12-1819-2526-1 2-8 9-15 16-2223-2930-6 7-13 14-2021-2728-3 4-10 11-1718-2425-31 1-7 8-14 15-2122-2829-5 6-12 13-1920-2627-2 3-9 10-1617-2324-30 1-7 8-14 15-2122-2829-4 5-11 12-18

Genset 75 Kva untuk Listrik Kerja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1


Mobile Crane 45 Ton 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Excavator 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Dump Truck 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6
Alat Bor - Hydraulic Rotary Rig SR-20 1 1 1 1 1 1 1
Genset 250 Kva Untuk Tower Crane 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Genset 150 Kva untuk Passanger Hoist 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Tower Crane 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Passanger Hoist 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Bekisting PERI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Concrete Pump 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Concrete Vibrator 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Concrete Bucket 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Plate compactor 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Baby Roller 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Theodholite 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Waterpass 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Bar Cutter 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Bar Bender 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Perancah Struktur 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

4. Analisis Sementara kenyataan yang terjadi di


lapangan, terdapat keterlambatan
1. Dibandingkan dengan durasi aktual yang
kedatangan alat berat dan kesalahan peta
terjadi di lapangan, terjadi perbedaan
underground yang diberikan oleh owner.
selama 94 hari. Hal ini disebabkan karena :
- Pada awal pekerjaan galian tanah,
- Pekerjaan persiapan yang direncanakan
kontraktor perlu melakukan survey
pada proyek akhir ini hanya
underground karena data jaringan bawah
memperhitungkan pekerjaan persiapan
tanah yang diberikan oleh owner kurang
berupa pembangunan fasilitas sementara,
lengkap. Hal ini menghambat proses
dan seluruh pekerjaan diasumsikan lancar.
penggalian kontraktor karena pekerjaan

6
galian baru bisa dilakukan sedikit demi Design, and Language (CADL), Center of
sedikit untuk menghindari kerusakan. Hal research and Community Services (CRCS),
ini menyebabkan pekerjaan tanah dan dan Center for Infrastructure and Built
pondasi menjadi terlambat. Environment (CIBE) sempat terjadi
- Adanya hujan pada bulan April sampai keterlambatan material baja D25 selama
September yang menghambat pekerjaan satu minggu.
pile cap dan tie beam.
3. Pada struktur atas sejak lantai 3, kondisi
- Durasi pekerjaan untuk aktual terlihat
aktual per pekerjaan (balok, pelat, dan
sangat besar, hal ini disebabkan karena
kolom) lebih cepat dari rencana karena
terdapat beberapa pekerjaan yang sengaja
kontraktor melakukan penambahan jumlah
ditunda pengerjaannya oleh kontraktor.
pekerja untuk mengejar ketertinggalan
Pada saat itu kontraktor mengerjakan
akibat pekerjaan awal yang tertunda.
pekerjaan arsitektur dan Mechanical
Sementara durasi total per lantai lebih cepat
Electrical Plumbing (MEP) Pekerjaan yang rencana karena kontraktor mengerjakan
ditinggal tersebut adalah pekerjaan tangga pekerjaan tangga dan liftwall setelah tiga
dan liftwall. Menurut bar chart kemajuan lantai diatasnya sudah selesai. Sementara
dari kontraktor, di awal pekerjaan memang
pada penjadwalan rencana, tangga dan
terjadi keterlambatan, namun seluruh
liftwall dikerjakan setelah pekerjaan satu
pekerjaan utama struktur yaitu pelat, balok,
lantai diatasnya sudah selesai.
dan kolom telah selesai dilakukan pada
4. Pada kondisi aktual di lapangan, salah
minggu ke-44. Hal ini menunjukkan bahwa
satu yang menyebabkan keterlambatan
meskipun terjadi keterlambatan di
adalah produktivitas tenaga kerja yang tidak
pekerjaan awal, kontraktor dapat mengejar
selalu dalam kondisi stabil. Khususnya
ketertinggalan struktur dengan menambah
setiap dua minggu sekali. Hal ini
jumlah pekerja.
disebabkan setelah dua minggu, pekerja
- Pekerjaan atap baja juga merupakan
mendapatkan pembayaran dari mandor dan
salah satu pekerjaan yang sengaja ditunda
sebagian besar dari mereka pulang ke
pengerjaannya oleh kontraktor. Dan baru
rumah masing-masing.
selesai dikerjakan pada minggu ke-51.
5. Perbedaan perencanaan dengan batasan
2. Keterlambatan pekerjaan struktur terjadi
tenaga kerja dan batasan durasi pekerjaan.
akibat adanya beberapa hambatan dari segi
Sebagai perbandingan, penulis melakukan
material. Pada kondisi aktual, pemesanan
perhitungan dengan batasan jumlah tenaga
material dilakukan secara bersamaan untuk
kerja. Secara umum proses perhitungan
empat gedung yaitu gedung Center of
durasi adalah sama dengan perhitungan
Advanced Sciences (CAS), Center for Arts,

7
durasi dengan menggunakan batasan durasi kerja,, namun lebih mementingkan durasi
kontrak. Namun pada perhitungan durasi pekerjaan proyek.
dengan batasan tenaga kerja, jumlah tenaga 2. Secara umum, pekerjaan yang terletak
kerja telah ditentukan sejak awal yaitu : di jalur kritis merupakan pekerjaan di zona
Jumlah tenaga kerja pembesian tidak boleh satu. Sementara untuk struktur atas,
lebih dari 15 orang pekerjaan yang terletak di jalur kritis
Jumlah tenaga kerja bekisting kayu tidak sebagian besar merupakan pekerjaan
boleh lebih dari 25 orang beksiting balok dan pelat. Hal ini

Batasan jumlah tenaga kerja yang menunjukkan bahwa pekerjaan di zona satu

digunakan merupakan jumlah tenaga kerja dan pekerjaan bekisting perlu mendapatkan

ideal yang diharapkan oleh kontraktor perhatian lebih dan tidak boleh terlambat.

untuk berada di lapangan. Dengan batasan 3. Jumlah tenaga kerja maksimal yang

jumlah tenaga kerja, durasi yang didapatkan dipergunakan sebagai berikut :

sebesar 346 hari. Sementara dengan batasan  Mandor : 15 orang


durasi kontrak, durasi total proyek  Pekerja : 45 orang
didapatkan sebesar 309 hari. Namun yang  Tukang Batu : 20 orang

perlu dilakukan dalam perencanaan adalah
Tukang Bor : 5 orang

memenuhi perjanjian kontrak, karena itu
Tukang Gali : 25 orang

perlu dibuat penjadwalan dengan batasan
Tukang Kayu : 40 orang
durasi sesuai kontrak. Hal ini
mengakibatkan jumlah tenaga kerja yang  Tukang Besi : 30 orang

dipakai lebih banyak, namun durasi yang  Tukang Baja : 10 orang


didapat lebih kecil. Tenaga kerja yang dialokasikan pada

5. Simpulan dan Saran proyek ini sudah cukup rata, tidak terlalu

5.1 Simpulan terjadi kenaikan dan penurunan yang besar.

1. Waktu mulai pekerjaan proyek adalah Hal ini sebaiknya menjadi salah satu

10 Maret 2014 sampai 12 Januari 2015. pertimbangan bagi pelaksana proyek untuk

Durasi total proyek adalah 309 hari. menentukan penjadwalan, karena dengan
sumberdaya tenaga kerja yang timpang dari
Penentuan durasi pekerjaan lebih baik
waktu ke waktu, akan menimbulkan
disesuaikan dengan durasi yang telah ada
tambahan biaya.
pada kontrak daripada menyesuaikan tenaga
kerja yang ingin dialokasikan. Hal ini 4. Jadwal penggunaan alat berat dapat

dilakukan karena pemilik proyek tidak dilihat pada tabel V.6. Penggunaan alat

mementingkan mengenai jumlah tenaga berat baiknya dioptimalkan dan dihindari


adanya alat berat yang tidak digunakan

8
dalam waktu yang lama, namun digunakan Chitkara, KK (1998). Construction Project
lagi pada periode selanjutnya. Hal ini Management Planning, Schedulling, and
karena alat berat tersebut akan tetap Controlling. New Delhi. Tata Mcgraw-Hill,
memerlukan biaya sewa per bulannya. Inc.
5.2 Saran
Halpin, Daniel W. (1981). Construction
1. Pada penjadwalan selanjutnya,
Management, 4th Edition. United States of
produktivitas yang dipakai sebaiknya lebih
America: John Wiley & Sons.
diperinci lagi untuk masing-masing
Imran, I., Hendrik, F., (2014), “Perencanaan
kegiatan dan pembagian kerjanya.
Lanjut Struktur Beton Bertulang” , Penerbit
2. Penjadwalan selanjutnya lebih baik
ITB, Bandung, Indonesia.
memperhatikan curah hujan dan
mengalokasikan waktu penjadwalan untuk Institut Teknologi Bandung (2012).Bidding
hujan. Document for Construction of
Infrastructure and New Buildings.
6. Daftar Pustaka Bandung: Institut Teknologi Bandung.

AACE International (2007). Skills and Institut Teknologi Bandung (2012).Package


Knowledge of Cost Engineering, 5th No.1 Construction of Infrastructure and
Edition. Morgantown, United States of New Buildings Bidding Documents Part 2:
America: AACE International. Works Requirements: Drawings. Bandung:
Institut Teknologi Bandung.
Buku Pedomen Analisis Harga Satuan
Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umu Nunnally, S.W. (2007). Construction
(2008 dan 2013) : Kementerian Pekerjaan Methods and Management, 7th Edition.
Umum New Jersey : Pearson Education.Inc.

Badan Standarisasi Nasional (2012). Peurifoy, Robert L. (1989). Estimating


“Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Construction Cost, 4th Edition. United
untuk Struktur Bangunan Gedung (SNI States of America: McGraw-Hill Book
1726-2012)”, BSN, Jakarta, Indonesia Company.

Badan Standarisasi Nasional (2013). Soeharto, Iman. (2001). Manajemen Proyek


“Persyaratan Beton Struktural untuk Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Bangunan Gedung (SNI 2847:2013)”,
BSN, Jakarta, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai