Anda di halaman 1dari 6

ISBN No.

978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PROYEK


FENDER JEMBATAN AMPERA DENGAN APLIKASI
METODE PERT DAN CPM
Sugandi Yahdin, Sisca Octarina, dan Palesa Hasanah

Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Sriwijaya

ABSTRAK

Tingginya tingkat penggunaan jembatan Ampera, baik di atas maupun di bawah jembatan tersebut,
menyebabkan jembatan Ampera kurang layak digunakan. PT. HUTAMA BUANA INTERNUSA ditunjuk
Kementrian Pekerjaan Umum untuk melaksanakan proyek fender jembatan Ampera. Metode yang
digunakan untuk menganalisis optimalisasi penjadwalan kegiatan proyek ini adalah PERT dan CPM
dengan bantuan Microsoft Project 2003. Dari metode PERT dan CPM diperoleh alternatif penjadwalan,
sehingga didapat biaya yang semula Rp. 14.972.214.425,00 dengan waktu 211 hari menjadi Rp.
14.783.058.080,00 dengan waktu 198 hari, dimana persentase percepatan waktu adalah 6,161% dan
persentase pengurangan biaya adalah 0,061%.

Kata kunci : Proyek, penjadwalan, PERT, CPM

1. PENDAHULUAN Penyelesaian permasalahan jaringan kerja


dapat dianalisis dengan PERT (Program
Jembatan merupakan salah satu bangunan Evaluation and Review Technique) dan
infrastruktur yang sangat penting dalam CPM (Critical Path Method). Metode ini
menghubungkan dua wilayah yang dipisahkan digunakan memperkirakan waktu yang
oleh perairan. Jembatan dapat menjadi icon dibutuhkan dalam melaksanakan setiap
suatu daerah, contohnya Jembatan Ampera yang
merupakan landmark dan kebanggaan
kegiatan, menentukan prioritas kegiatan
masyarakat Kota Palembang dimana fungsinya yang harus mendapat perhatian
menghubungkan wilayah Seberang Ulu dan pengawasan yang cermat, dan mengetahui
Seberang Ilir. dengan cepat kegiatan-kegiatan yang
tingkat kepekaannya tinggi terhadap
Tingkat frekuensi penggunaan Jembatan keterlambatan pelaksanaan.
Ampera semakin tinggi, dengan resiko yang
besar dapat terjadi karena menahan beban 2. TINJAUAN PUSTAKA
yang semakin bertambah. Lalu-lintas di atas 2.1. PERT
dan di bawah Jembatan Ampera turut serta
menyebabkan kerusakan jembatan, di PERT atau Project Evaluation and Review
antaranya beberapa waktu yang lalu tugboat Technique adalah sebuah model
penarik tongkang dari kapal King Fisher dan Management Science untuk perencanaan
Teratai yang merupakan kapal pemandu dan pengendalian sebuah proyek (Siswanto,
bermuatan batu split ratusan ton menabrak 2007). Teknik PERT (Project Evaluation and
tiang pelindung (fender) Jembatan Ampera Review Technique) adalah suatu metode
dan kebakaran hebat yang terjadi di yang bertujuan untuk mengurangi adanya
kawasan bawah Jembatan Ampera. penundaan, maupun gangguan produksi,
serta mengkoordinasikan berbagai bagian
Berdasarkan kondisi di atas, Kementrian suatu pekerjaan secara menyeluruh dan
Pekerja Umum menyelenggarakan suatu mempercepat selesainya proyek. Teknik ini
pekerjaan proyek Pemeliharaan Berkala memungkinkan dihasilkannya suatu
Jembatan dan Fender Jembatan Ampera. pekerjaan yang terkendali dan teratur,
Hal ini menyebabkan PT. HUTAMA BUANA karena jadwal dan anggaran dari suatu
INTERNUSA ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan telah ditentukan terlebih dahulu
pekerjaan proyek tersebut. Sulitnya sebelum dilaksanakan.
menyelesaikan proyek tepat waktu dan
biaya yang lebih besar dari rencana, juga 2.2. CPM
sulitnya menggunakan sumber daya Metode jalur kritis (Critical Path Method -
seefisien mungkin menjadi kendala dalam CPM), yakni metode untuk merencanakan
proyek . dan mengawasi proyek-proyek merupakan
sistem yang paling banyak dipergunakan

10
ISBN No. 978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012

diantara semua sistem lain yang memakai 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


prinsip pembentukan jaringan. Dengan
CPM, jumlah waktu yang dibutuhkan untuk 3.1. Interpretasi Data
menyelesaikan berbagai tahap suatu proyek Data yang menjadi objek penelitian ini
dianggap diketahui dengan pasti, demikian adalah data yang terdiri dari jenis kegiatan
pula hubungan antara sumber yang dan waktu kegiatan. Adapun proyek fender
digunakan dan waktu yang diperlukan untuk jembatan Ampera memiliki sembilan
menyelesaikan proyek (Siswanto, 2007). kegiatan, dimana kegiatan tersebut dimulai
dari tanggal 14 Maret 2011 sampai dengan
2.3. Jaringan Kerja 27 November 2011 dan daftar kegiatan
Network planning (jaringan kerja) pada disajikan dalam bentuk Tabel berikut.
prinsipnya adalah hubungan ketergantungan Tabel1. Daftar Kegiatan Proyek Fender Jembatan
antara bagian-bagian pekerjaan yang Ampera
digambarkan atau divisualisasikan dalam
Waktu Biaya
diagram network. Dengan demikian dapat No. Kegiatan
(hari) (Rp)
dikemukakan bagian-bagian pekerjaan yang
harus didahulukan, sehingga dapat dijadikan Beton mutu sedang
dasar untuk melakukan pekerjaan 1. dengan fc’ = 30 Mpa (K- 83 825.283.888,00
selanjutnya dan dapat dilihat pula bahwa 350)
2. Baja tulangan BJTD 32 81 928.152.494,00
suatu pekerjaan belum dapat dimulai apabila
kegiatan sebelumnya belum selesai Pengelasan pada baja
3. 69 141.660.041,00
mutu BJ-41
dikerjakan. Baja penghubung pipa
4. 46 106.588.860,00
(WF 200x100x6x9)
2.4. Penentuan Waktu dan Lintasan Kritis Pengadaan tiang
5. pancang baja diameter 122 9.992.786.265,00
Setelah network suatu proyek dapat 100 cm
digambarkan, langkah berikutnya adalah Pemancangan tiang
mengestimasi waktu masing-masing 6. pancang baja diameter 92 184.030.000,00
aktivitas, dan menganalisis seluruh diagram 100 cm
Pengerjaan pengeboran
network untuk menentukan waktu terjadinya 7. dasar sungai (free 92 189.156.348,00
masing-masing kejadian (event). Dalam boring)
mengestimasi dan menganalisis waktu ini, Pengerjaan
dapatkan satu atau beberapa lintasan 8. pengecetan/pemasangan 92 318.327.529,00
splash zone
tertentu dari kegiatan-kegiatan pada network Fender SV-1000H tipe
tersebut yang menentukan jangka waktu 9. V1 perlengkapan dan 36 2.286.229.000,00
penyelesaian seluruh proyek. Lintasan ini pemasangan
disebut lintasan kritis. Selain lintasan kritis Berdasarkan data kegiatan dari Tabel 1,
ini terdapat lintasan-lintasan lain yang diperoleh urutan pekerjaan pada tabel 2.
mempunyai jangka waktu yang lebih pendek Tabel 2. Urutan Kegiatan Proyek Fender Jembatan
daripada lintasan kritis. Ampera
Kegiatan
Dalam melakukan perhitungan penentuan N Kegi yang Waktu
Nama Kegiatan
o. atan Mendah (hari)
waktu ini digunakan tiga buah asumsi dasar, ului
yaitu sebagai berikut: 1. A Pengadaan tiang pancang 122
-
a. Proyek hanya memiliki satu initial event baja diameter 100 cm
dan satu terminal event. Pemancangan tiang
2. B 92
A pancang baja diameter 100
b. Saat tercepat terjadinya initial event cm
adalah hari awal 3. C Pengerjaan pengeboran 92
A, B
c. Saat paling lambat terjadinya terminal dasar sungai (free boring)
event adalah TL = TE untuk event ini. Pengerjaan
4. D 92
C pengecetan/pemasangan
splash zone
Adapun perhitungan yang harus dilakukan 5. E Baja penghubung pipa 46
D
terdiri atas dua cara, yaitu cara perhitungan (WF 200x100x6x9)
maju (forward computation) dan perhitungan 6. F Pengelasan pada baja 69
D,E
mutu BJ-41
mundur (backward computation). Dengan 7. G Baja tulangan BJTD 32 81
selesainya kedua perhitungan ini, barulah F
float dapat dihitung. 8. H
Beton mutu sedang
83
G dengan fc’ = 30 Mpa (K-
350)
Fender SV-1000H tipe V1
9. I 36
H perlengkapan dan
pemasangan

11
ISBN No. 978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012

3.2. Analisis Rumus Kegiatan A2


3.2.1. Rumus Expected Value Didahului oleh kegiatan A1.
Expected value dari model PERT tidak
dapat dipenuhi oleh distribusi Beta jika tidak Kegiatan A3
ada hubungan tertentu yang sifatnya Didahului oleh kegiatan A2 dan B1.
membatasi antara dan .
dimana, Seterusnya dengan cara yang sama,
waktu optimis perhitungan maju dilakukan sampai dengan
waktu pesimis kegiatan I
waktu yang paling mungkin
3.3.2. Perhitungan Mundur
Selanjutnya karakteristik hubungan tersebut Perhitungan mundur, perhitungan bergerak
membuat titik tengah atau mid range terletak dari kegiatan akhir menuju ke kegiatan awal
proyek. Perhitungan ini menghitung saat
pada sehingga expected value adalah
paling lambat dimulainya kegiatan ( dan
rata-rata aritmatik dari nilai tengah dan saat paling lambat diselesaikannya kegiatan
modus. Oleh karena itu, expected value
.
akan terletak pada bagian antara modus Kegiatan I2
dengan nilai tengah. Tidak ada kegiatan yang mendahului.

Expected value atau taksiran waktu Kegiatan I1


penyelesaian kegiatan, yang dinotasikan Mendahului kegiatan I2.
dengan , ditentukan sebagai berikut:
Jika, nilai tengah = , maka jarak Kegiatan H7
Mendahului kegiatan I2.
ke nilai tengah adalah: .
Sehingga jarak ke adalah:
Seterusnya dengan cara yang sama,
perhitungan mundur dilakukan sampai
dengan kegiatan A1.
Oleh karena itu, luas adalah luas ke
3.3.3. Total Float
ditambah dengan luas , yaitu:
Total float dari sebuah kegiatan adalah
= waktu tenggang dimana kegiatan itu dapat
ditunda tanpa mempengaruhi waktu
penyelesaian proyek. Dengan cara:

Tabel 3. Hasil Total Float


NO KEGIATAN D ES EF LS LF TF

1 A1 (1-2) 47 0 47 0 47 0

Jadi terbukti bahwa 2 A2 (2-3) 6 47 53 47 53 0

3 A3 (3-4) 16 53 69 53 69 0
3.3. Analisis Jaringan Kerja Proyek
3.3.1. Perhitungan Maju 4 B1 (2-5) 6 47 53 53 59 6

Perhitungan maju, perhitungan bergerak 5 C1 (2-6) 6 47 53 53 59 6


mulai dari kegiatan awal sampai kegiatan
akhir proyek. Perhitungan ini menghitung 6 B2 (5-7) 16 53 69 59 75 6
saat tercepat dimulainya kegiatan ( dan
7 C2 (6-8) 16 53 69 59 75 6
saat tercepat diselesaikannya kegiatan
. 8 D1 (6-9) 16 53 69 59 75 6
Kegiatan A1
Tidak didahului oleh kegiatan apapun. 9 A4 (4-10) 12 69 81 69 81 0

12
ISBN No. 978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012

Tabel Hasil Total Float (Lanjutan) Tabel Hasil Total Float (Lanjutan)

NO KEGIATAN D ES EF LS LF TF NO KEGIATAN D ES EF LS LF TF

10 B3 (7-11) 12 69 81 75 87 6 41 D7 (41-44) 7 122 129 122 129 0

11 C3 (8-12) 12 69 81 75 87 6 42 C8 (43-46) 4 129 133 129 133 0

12 D2 (9-13) 12 69 81 75 87 6 43 D8 (44-47) 4 129 133 129 133 0

13 E1 (9-14) 12 69 81 81 93 12 44 E3 (44-48) 4 129 133 129 133 0

14 F1 (15-16) 6 47 53 59 65 12 45 B8 (45-49) 12 129 141 133 145 4

15 F2 (16-17) 16 53 69 65 81 12 46 C9 (46-50) 12 133 145 133 145 0

16 G1 (15-18) 6 47 53 59 65 12 47 D9 (47-51) 12 133 145 133 145 0

17 G2 (18-19) 16 53 69 65 81 12 48 E4 (48-52) 12 133 145 133 145 0

18 G3 (19-20) 12 69 81 81 93 12 49 F5 (48-53) 12 133 145 133 145 0

19 A5 (10-21) 11 81 92 81 92 0 50 G5 (54-55) 12 133 145 133 145 0

20 B4 (11-22) 11 81 92 87 98 6 51 H3 (37-56) 12 133 145 133 145 0

21 C4 (12-23) 11 81 92 87 98 6 52 B9 (49-57) 6 141 147 145 151 4

22 D3 (13-24) 11 81 92 87 98 6 53 C10 (50- 6 145 151 145 151 0


58)
23 E2 (14-25) 11 81 92 93 104 12
54 D10 (51- 6 145 151 145 151 0
24 F3 (14-26) 11 81 92 93 104 12 59)

25 G4 (20-27) 11 81 92 93 104 12 55 E5 (52-60) 6 145 151 145 151 0

26 A6 (21-28) 12 92 104 92 104 0 56 F6 ( 53-61) 6 145 151 145 151 0

27 A7 (28-29) 12 104 116 104 116 0 57 G6 (55-62) 6 145 151 145 151 0

28 B5 (28-30) 12 104 116 104 116 0 58 F7 (61-63) 6 151 157 151 157 0

29 C5 (28-31) 12 104 116 104 116 0 59 G7 (62-64) 6 151 157 151 157 0

30 D4 (24-32) 6 92 98 98 104 6 60 H4 (62-65) 6 151 157 151 157 0

31 D5 (32-33) 12 98 110 104 116 6 61 G8 (64-66) 6 157 163 157 163 0

32 F4 (32-34) 12 98 110 104 116 6 62 H5 (65-67) 6 157 163 157 163 0

33 H1 (35-36) 12 92 104 104 116 12 63 G9 (66-68) 6 163 169 163 169 0

34 H2 (36-37) 17 104 121 116 133 12 64 H6 (67-69) 6 163 169 163 169 0

35 A8 (29-38) 6 116 122 127 133 11 65 H7 (69-70) 24 169 193 169 193 0

36 B6 (30-39) 6 116 122 116 122 0 66 I1 (69-71) 24 169 193 169 193 0

37 C6 (31-40) 6 116 122 116 122 0 67 12 (71-72) 12 193 205 193 205 0

38 D6 (33-41) 6 116 122 116 122 0

39 B7 (39-42) 7 122 129 122 129 0


Perhitungan selanjutnya dilakukan dengan
40 0
bantuan software Microsoft Project 2003.
C7 (40-43) 7 122 129 122 129
Langkah pertama adalah memasukkan data
ke dalam Microsoft Project 2003. Data yang
telah dimasukkan kemudian dijalankan.

13
ISBN No. 978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012

Sebelum menampilkan hasil dari software bahwa untuk ES, EF, LS, LF berupa data
Microsoft Project 2003, harus diketahui yang terdiri dari hari, tanggal, bulan, dan
terlebih dahulu waktu kerja dalam proyek ini. tahun.
Hanya hari minggu dan hari libur besar yang
tidak bekerja. Sehingga perlu diubah waktu
kegiatan di dalam software Microsoft Project PUSTAKA
2003. Karena dalam software ini
perhitungan waktu kerja untuk 1 minggu Adronafis, H. 2008. 14 Tiang untuk
adalah 5 hari. Jembatan Ampera.
http://www.wikimu.com/News/DisplayN
3.3.4. Lintasan Kritis ews.aspx?id=10680. Diakses
Lintasan kritis adalah lintasan yang berguna 26 September 2011.
untuk menentukan jangka waktu Dimyati, T. T. & Dimyati, A. 1992.
penyelesaian seluruh kegiatan proyek. Operations Research Model-Model
Kegiatan-kegiatan yang memiliki Pengambilan Keputusan. Bandung:
merupakan kegiatan yang tidak dapat Penerbit Sinar Baru.
ditunda pengerjaannya. Apabila hal ini Maharesi, R. 2002. “Penjadwalan Proyek
dilakukan akan mempengaruhi waktu dengan Menggabungkan Metode PERT
penyelesaian proyek dan kegiatan-kegiatan dan CPM”. Proceeding, Komputer, dan
inilah yang disebut lintasan kritis. Sistem Intelijen (KOMMIT 2002).
Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui Jakarta: Universitas Gunadarma.
A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, B6, D7, E3, F5, Salimi, A. 2006. “Penerapan Manajemen
G6, H4, H5, H6, I1, I2 adalah lintasan kritis Proyek pada Gedung Java Design
dari proyek fender jembatan Ampera. Centre Semarang”. Tesis Magister
Lintasan ini memiliki panjang 198 hari dan Teknik Program Pascasarjana.
membutuhkan biaya Rp. 14.783.058.080,00 Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
dengan: Sandyavitri, A. 2008. “Pengendalian
Persentase pengurangan waktu adalah Dampak Perubahan Desain Terhadap
Waktu dan Biaya Pekerjaan
Konstruksi”. Jurnal Teknik Sipil. Vol
9(1), 57 – 70.
Siswanto. 2007. Operations Research Jilid I.
Jakarta: Erlangga.
Persentase pengurangan biaya untuk Siswanto. 2007. Operations Research Jilid
kegiatan yang dipercepat adalah II. Jakarta: Erlangga.
Soeharto, I. 1999. Manajemen Proyek (Dari
Konseptual Sampai Operasional) Jilid I.
Jakarta: Erlangga.
Subagyo, P., Asri, M. & Handoko, T.H.
1999. Dasar-dasar Operation
Lintasan kritis ini merupakan lintasan
Research. Yogyakarta : Edisi kedua
terpanjang dalam diagram jaringan kerjanya
BPFE.
yang dapat dilihat pada lampiran 2.
Sudibyo, B. 2009. “Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan”. Peraturan Menteri
4. SIMPULAN Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun
2009. Jakarta.
1. Penjadwalan proyek fender jembatan Susilo, I. N. 1984. Matematika Untuk
Ampera dapat dilakukan dengan Pemrosesan Data. Jakarta: Erlangga.
pengefesienan waktu. Urutan pekerjaan Sutrisno, A. 1996. “Pengembangan Metode
dan perhitungan yang dilakukan dengan PERT pada Simulasi Jaringan Proyek”.
metode PERT dan CPM, diperoleh Skripsi Jurusan Matematika FMIPA
alternatif penjadwalan bagi PT. HUTAMA Universitas Sriwijaya (tidak
BUANA INTERNUSA dalam dipublikasikan)
melaksanakan proyek tersebut. Hal ini Taha, H. A. 1987. Operations Research An
dapat terlihat dari biaya yang semula Rp. Introduction (Fourth ed.). New York:
14.972.214.425,00 dengan waktu 211 Macmillan Publishing Company.
hari menjadi Rp. 14.783.058.080,00
dengan waktu 198 hari.
2. Dengan menggunakan software
Microsoft Project 2003 dapat dilihat

14
ISBN No. 978-602-98559-1-3 Prosiding SNSMAIP III-2012

Lampiran 1. Jaringan Kerja dengan Waktu Normal


A3 A4 10 A5 21 A6 28 A7 29 A8 38
3 4
12
12 11 12 104 104 116 116 6
53 53 16 69 69 81 81 92 92 122 133

A2
6 0
0 d2 0 d3 0 d4 0 d5 B5 0 d6 d7

12
30 B6 39 B7 42 d8 45 B8 49 B9 57
2 B1 B2 B3 11 B4 2
5 7 C5 6 7 0 12 6
2 129 129 129 133 141 145 147 151
12 11 116 116 122 122
47 47 6 16 12
53 59 69 75 81 87 92 98

A1 0 0 d12 d13 0 d14 0 d16 0 d17


C1 0 d9 d10 0 d11 0 0 d15 0 d18

47 6
6 C2 8 C3 12 C4 23 31 C6 C7 43
40 C8 46 C9 50 C10 58
16 12 11 7 6
1 53 59 69 75 81 87 92 98 6 4 12
110 116 122 122 129 129 133 133 145 145 151 151
0 0
d21
0 d20 0 0 d22 0 d23 0 d24 0 d25 0 d26 0 d27
0 d19
D1
16 32 D5 33 D8
9 D2 13 D3 24 D4 D6 41 D7 44 D9 D10
47 51 59
6 12 7 4 12 6
12 11 92 98 98 104 110 116 6 129 129 133 133 145 145 151 151
0 d1 69 75 81 81 122 122

0 d29 0 d30 0 d31 0 d32


E1 0 d28 E3
4
12 14 E2 25 E4
0 d35 48 52 E5 60
11 F4 6
81 93 92 104 133 133 12 145 145 151 151
d33 12

11 F3 0 d34 F5
12 0 0
15 F1 16 F2 17 26 34 0 d41 53 F6 61 F7 63
6 16
47 59 53 65 69 81 92 104 6 6
110 116 145 145 151 151 157 157

0 d38 0 d39 0 d40 0 0 0


G1 d42 d43 d44
6
18 G2 19 G3 20 G4 27 54 G5 55 G6 62 G7 64 G8 66 G9 68
16 12 11 12 6 6 6 6
53 65 69 81 81 93 92 104 133 133 145 145 151 151 157 157 163 163 169 169

d45 0 d46 0 d47 0 d48 0 d49 0 d50


H4
0 6
35 H1 36 H2 37 H3 56 H5 67 H6 69 H7 70
65
12 12 6 6 24
92 104 104 116 121 133 145 145 157 157 163 163 169 169 193 193

0 d51
24 I1

71

193 193

12 I2

72

205 205

Lampiran 2. Jaringan Kerja dengan Lintasan Kritis


A3 A4 10 A5 21 A6 28 A7 29 A8 38
3 4
12
12 10 11 97 97 109 109 6
53 53 16 69 69 76 76 86 86 115 115

A2
6 0
0 d2 0 d3 0 d4 0 d5 B5 0 d6 d7

12
30 B6 39 B7 42 d8 45 B8 49 B9 57
2 B1 B2 B3 11 B4 2
5 7 C5 6 7 0 12 6
2 122 126 122 126 134 138 140 144
12 11 109 109 115 115
47 47 6 16 12
52 53 62 69 74 81 85 92

A1 0 d10 d13 0 d14 0 d16 0 d17


C1 0 d9 0 d11 0 d12 0 0 d15 0 d18
47
6
6 C2 8 C3 12 C4 23 31 C6 C7 43
40 C8 46 C9 50 C10 58
16 12 11 7 6
1 52 53 62 69 74 81 85 92 6 4 12
109 109 115 115 122 122 126 126 138 138 144 144
0 0
0 d20 0 d21 0 d22 0 d23 0 d24 0 d25 0 d26 0 d27
0 d19
D1
16 32 D5 33 D8
9 D2 13 D3 24 D4 D6 41 D7 44 D9 D10
47 51 59
6 12 7 4 12 6
12 11 85 92 92 97 103 109 6 122 122 126 126 138 138 144 144
0 d1 62 69 74 81 115 115

0 d28 0 d29 0 d30 0 d31 0 d32


E1 E3
4
12 14 E2 25 E4
0 d35 48 52 E5 60
11 F4 6
74 81 85 97 126 126 12 138 138 144 144
0 d33 12

11 F3 0 d34 F5
12 0 0
15 F1 16 F2 17 26 34 0 d41 53 F6 61 F7 63
6 16
40 52 46 58 62 74 85 97 6 6
103 109 138 138 144 144 150 150

0 d38 0 d39 0 d40 0 0 0


G1 d42 d43 d44
6
18 G2 19 G3 20 G4 27 54 G5 55 G6 62 G7 64 G8 66 G9 68
16 12 11 12 6 6 6 6
46 58 62 74 74 86 85 97 126 126 145 145 138 138 150 150 156 156 162 162

d45 0 d46 0 d47 0 d48 0 d49 0 d50


H4
0 6
35 H1 36 H2 37 H3 56 H5 67 H6 69 H7 70
65
12 12 6 6 24
85 97 97 109 17 126 126 138 138 150 150 156 156 162 162 186 186

0 d51
24 I1

71

186 186

12 I2

72

198 198

15

Anda mungkin juga menyukai