Anda di halaman 1dari 9

Rancang Bangun Volume xx Nomor yy (2021) Halaman Artikel (xx-yy)

JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN


Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun

ANALISA KETELAMBATAN WAKTU PELAKSNAAN PEKERJAAN


DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD DAN PERT
METHOD
Agustinus A. Hutapea (1), Slamet Widodo (2), Faried Desembardi (3)
(1)
Mahasiswa Progam studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong
(2) (3)
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong

Abstrak
Pada setiap kegiatan proyek memiliki resiko keterlambatan waktu pekerjaan yang disebabkan gambar dan spesifikasi
yang tidak lengkap, adanya perubahan perencanaan selama proses pelaksanaan, manajerial yang buruk dalam organisasi
penyedia jasa, rencana kerja yang tidak tersusun dengan baik, dan kegagalan kontraktor merealisasikan pekerjaan.
Dengan Menggungganakan Critical Path Method dan Pert Method (CPM) dan Pert maka tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui waktu optimal pelaksanaan proyek perservasi Jalan susumuk – kumurkek dan mengetahui faktor
penyebab terjadinya keterlambatan waktu penyelesaian suatu proyek. Dengan adanya penelitian ini di harapkan dapat
bermanfaat untuk memberikan pemahaman tentang penggunaan metode yang tepat dan memberikan pemahaman
tentang manajemen pekerjaan yang tepat. Hasil penelitian penjadwalan penyelesaian proyek pekerjaan pembangunan
jalan susumuk – kumurkek dengan menggunakan metode CPM dan PERT. Dengan menggunakan metode CPM di
peroleh durasi penyelesaianya selama 243 hari. Sedangkan dengan menggunakan PERT diperoleh durasi
penyelesaianya selama 233 hari dan memiliki probabilitas selesai 75 persen. Untuk Probabilitas 100 persen jatuh pada
240 hari. Berdasarkan analisa pemecahan masalah dengan Diagram Tulang Ikan disimpulkan bahwa faktor terbesar
penyebab keterlambatan proyek adalah kurang sarana AMP yang dibutuhkan, dan hanya ada 1 AMP yang dapat
beroperasi untuk menangani semua proyek yang ada di Kabupaten Maibrat. sehingga keterlambatan tidak dapat
dihindarkan.

Keywords : CPM, PERT, Keterlambatan Waktu, Preservasi Jalan

1. Pendahuluan peralatan), karakteristik tempat (akses ke lokasi


Kegiatan proyek telah dikenal sejak lama. proyek) Manajerial (pengawasan proyek,
Dalam dunia modern saat ini proyek semakin perubahan desain, komunikasi antara konsultan
beraneka ragam , canggih dan kompleks. Jalan dan kontraktor, intensitas curah hujan dan
merupakan sarana transportasi darat yang sangat masalah non teknis yaitu palang memalang.
penting bagi masyarakat untuk berhubungan Pada penulisan skripsi ini mahasiswa akan
antara daerah yang satu ke daerah yang lain, melakukan analisa terhadap resiko keterlambatan
selain itu juga untuk memperlancar kagiatan waktu pada Proyek Preservasi Jalan Susumuk-
perekonomian, dan aktivitas sehari-hari. Kumurkek, proyek tersebut berlokasi di
Pada setiap kegiatan proyek memiliki resiko kabupaten Maybrat, mengapa mahasiswa
keterlambatan waktu pekerjaan yang disebabkan mengambil study kasus pada proyek yang
gambar dan spesifikasi yang tidak lengkap, terletak di kabupaten maybrat, dikarenakan
adanya perubahan perencanaan selama proses cukup banyak proyek yang terkendala mengenai
pelaksanaan, manajerial yang buruk dalam permasalahan non teknis, ditambah lagi intensitas
organisasi penyedia jasa, rencana kerja yang curah hujan yang cukup tinggi, serta schedule
tidak tersusun dengan baik, dan kegagalan pengambilan produk akhir dari AMP bertabrakan
kontraktor merealisasikan pekerjaan Praboyo dengan proyek lain, sehingga proyek tersebut
(1999), dan menurut Andi et al (2003) factor tidak berjalan dengan baik.
yang potensial mempengaruhi keterlambaran Dengan adanya perumusan masalah yang
proyek yaitu tenaga kerja (keahlian tenaga kerja, telah di utarakan di atas maka tujuan yang dapat
kedisiplinan tenaga kerja, motivasi kerja para diambil dari penelitian ini adalah : Pertama
pekerja, angka ketidak hadiran, ketersediaan Mengetahui waktu optimal pelaksanaan proyek
tenaga kerja, komunikasi antara tenaga kerja dan perservasi Jalan susumuk – kumurkek dengan
badan pembimbing), bahan (bahan pengiriman menggunakan Critical Part Method dan PERT
bahan, ketersediaan bahan, kualitas bahan), Method. Kedua Mengetahui faktor penyebab
peralatan (ketersediaan peralatan, kualitas
*
Corresponding author. Telp.: 081343351188
E-mail addresses: heang8551@gmail.com
Rancang Bangun Volume xx Nomor yy (2021) Halaman Artikel (xx-yy)

JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN


Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun
terjadinya
keterlambatan waktu penyelesaian suatu proyek. kepustakaan. Peneliti melakukan observasi pada
proyek preservasi jalan susumuk – kumurkek.
2. Metode Dari hasil observasi diperoleh data item
2.1. Lokasi Penelitian pekerjaan seperti pada Tabel 1.
Lokasi Penelitian ini terletak pada ruas Jalan
Susumuk- Kumurkek, Kabupaten Tabel 1. Item Pekerjaan
Maybrat ,Papua Barat. Berikut merupakan peta N
o Item Pekerjaan Satuan Vol Bobot
lokasi yang ditunjukkan pada Gambar 1.
DIVISI 1. UMUM
1 Mobilisasi Ls 1,00 2,99
DIVISI 2. DRAINASE
Galian untuk Selokan Drainase
2 Mᶟ 600,00 0,37
dan Saluran Air
3 Pasangan Batu dengan Mortar Mᶟ 280,00 4,94
DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH
4 Galian Biasa Mᶟ 1.371,23 0,92
5 Galian Batu Lunak Mᶟ 944,37 1,87
6 Galian Batu Mᶟ 1.000,00 2,28
7 Timbunan Biasa dari Galian Mᶟ 900,00 0,11
Timbunan Pilihan dari Sumber
8 Mᶟ 3.480,00 10,58
Galian
DIVISI 5. PEKERJAAN
BERBUTIR DAN PERKERASAN
Sumber : Google Earth 2017 BETON SEMEN
Gambar 1. Lokasi Penelitian 9
Semen untuk Lapis Tanah Kapur
Ton 163,05 5,03
Semen
2.2. Tahapan Penelitan 10
Lapis Pondasi Tanah Kapur
Mᶟ 1.481,00 4,38
Semen
Tahapan penelitian yang dilakukan dapat DIVISI 6. PEKERJAAN ASPAL
dilihat pada Gambar 2. 11 Lapis Perekat - Aspal Cair Liter 15.120,00 2,46
12 Lataston Lapis Aus (HRS-WC) Ton 2.768,22 53,03
13 Bahan Anti Pengelupasan M² 531,50 0,43
DIVISI 7. STRUKTUR
14 Pasangan batu Mᶟ 200,00 3,68
DIVISI 9. PEKERJAAN HARIAN
DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
15 Marka Jalan Termoplastik M² 1.657,80 3,73
Sumber : Olah data (2020)

3.2. Menentukan Durasi Proyek


Durasi proyek merupakan tahapan
menerjemahkan suatu perencanaan ke dalam
suatu diagram-diagram yang sesuai dengan skala
waktu. Durasi menentukan kapan kegiatan –
kegiatan akan dimulai, ditunda, dan diselesaikan,
sehingga pengendalian sumber-sumber daya akan
disesuaikan waktunya menurut kebutuhan yang
ditentukan. Dalam proyek, durasi sangat penting
dalam memproyeksikan keperluan tenaga kerja,
material, dan peralatan. Untuk Menentukan
durasi rencana yang akan dipakai maka terlebih
dahulu menghitung kapasitas produksi setelah
itu, dalam menentukan durasi pekerjaan yaitu
dengan cara nilai volume di bagi dengan nilai
dari kapasitas produksi. Salah satu contoh dalam
pekerjaan pada galian saluran dan drainase dari
Gambar 2. Diagram alir
mulai mengitung kapasitas produksi sampai
3. Analisa dan Pembahasan bagaimana mencari durasi pekerjaannya seperti
3.1. Pengumpulan Data yang di bawah ini :
Pengumpulan data dilakukan dengan
wawancara, riset lapangan/observasi, dan studi
*
Corresponding author. Telp.: 081343351188
E-mail addresses: heang8551@gmail.com
Rancang Bangun Volume xx Nomor yy (2021) Halaman Artikel (xx-yy)

JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN


Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun

Tabel 2. Menentukan durasi pekerjaan


durasi
kapasitas (volume /
Peralatan yang Produksi yang
No Uraian Pek. sat Vol produksi/ kapasitas Durasi (Hari)
dipakai menentukan
jam produksi
jam)
Devisi 1. Umum
1 Mobilisasi LS 1 12
2 Demobilisasi LS 1 12
Devisi 2.Dranaise
Galian Untuk M3 600 Excavator 60,63 10
1 Excavator 2
Saluran M3 600 Dump Truck 20,37 29
Pasangan Batu
2 M3 280 Concrete Mixer 2,49 112 Concrete Mixer 23
dengan Mortar
Devisi 3.Pekerjaan Tanah
1371,
M3 Excavator 50,52 27
23
1 Galian Biasa Excavator 7
1371,
M3 Dump Truck 23,52 58
23
944,3
M3 Jack Hammer 12,55 75
7
2 Galian Batu Lunak Jack Hammer 36
944,3
M3 Dump Truck 7,42 127
7
1.247
M3 Jack Hammer 13,56 92
,52
3 Galian Batu Jack Hammer 46
1.247
M3 Dump Truck 12,36 101
,52
M3 900 Excavator 37,89 24
M3 900 Dump Truck 7,93 113
Timbunan Biasa
4 M3 900 Motor Grader 369,94 2 Excavator 6
dari Galian
M3 900 Vibrator Roller 318,72 3
M3 900 Water Tank 142,29 6
M3 3885 Wheel Loader 117,58 33
M3 3885 Dump Truck 10,17 382
Timbunan Pilihan
5 M3 3885 Motor Grader 336 12 Dump Truck 76
dari Sumber Galian
M3 3885 Tandem 82,29 47
M3 3885 Water Tank 142,29 27
Devisi 5.Pekerjaan Berbutir
Semen Untuk
Lapis Pondasi
1 TON 163,05 Dump Truck 2,4 68 Dump Truck 22
Tanah Kapur
Semen
M3 1485 Wheel Loader 117,71 13
M3 1485 Dump Truck 14,69 101
M3 1485 Motor Grader 234,77 6
Lapis Pondasi
2 Tanah Kapur M3 1485 Vibrator Roller 93,38 16 Wheel Loader 7
Semen Pneumatic T
M3 1485 93,38 16
Roller
M3 1485 Water Tank 71,14 21
M3 1485 Pulvi Mixer 149,4 10
Devisi 6.Pekerjaan Aspal
Lapis Perekat - Liter 15.120 Asphalt Sprayer 4980 3 Asphalt
1 6
Aspal Cair Liter 15.120 Air Compressor 4980 3 Sprayer
2 Lataston Lapis Ton 2768,22 Wheel Loader 151,75 18 Aspal Finisher 16
AUS(HRS-WC) Ton 2768,22 AMP 49,8 56
Ton 2768,22 Genset 49,8 56
Ton 2768,22 Dump Truck 0,74 3741
Ton 2768,22 Asphalt 86,16 32
*
Corresponding author. Telp.: 081343351188
E-mail addresses: heang8551@gmail.com
Rancang Bangun Volume xx Nomor yy (2021) Halaman Artikel (xx-yy)

JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN


Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun

Finisher
Ton
2768,22 Tandem 88,61 31
Pneumatic T
M2 2768,22 131,92 21
Roller
Bahan Anti
3 kg 531,5 32 16
Pengelupas
Devisi 7. Struktur
Concrete Concrete
1 Pasangan Batu M3 1,465 137 24
200 Mixer Mixer
M3 200 Water Tank 711,43 0,28
Devisi 9.Pekerjaan Harian Dan Pekerjaan Lain-Lain

Marka Jalan 1657,


1 M2 Compresor 13,33 124,37 Compresor 18
Termoplastik 8

Sumber : Olah data (2020)


*nilai Kapasitas Produksi, dan jumlah tenaga diambil pada lampiran Analisa Harga Satuan

Diagram jaringan merupakan jaringan kerja


yang berisi lintasan kegiatan dan urutan kegiatan
3.3. Menetukan Aktiftas yang didahului yang akan dilakukan selama penyelenggaraan
Kegaiatan Pembangunan Jalan Susumuk – proyek. Melalui diagram jaringan dapat diketahui
Kumurkek ini dibagi dalam beberapa kegiatan yang lintasan kerja mana yang termasuk dalam jalur
dirincikan sebagai berikut : kritis. Diagram jaringan pada metode CPM
Tabel 3. Kegiatan Pembangunan Jalan digambarkan dengan menggunakan anak panah
Susumuk – Kumurkek sebagai simbol dari kegiatan yang dilaksanakan
WAKTU
N KOD
AKTIFITAS
(Minggu) dalam proyek preservasi jalan susumuk – kumurkek,
AKTIFITAS TERDAHUL
O E
U RENC.
REA
L
sedangkan pada metode PERT menggunakan
Devisi 1. Umum lingkaran (node) sebagai simbol kegiatan.
1 A Mobilisasi - 12 12
B Demobilisasi P 12 12 Diagram jaringan merupakan jaringan kerja
Devisi 2. Drainase
Galian untuk saluran
yang berisi lintasan kegiatan dan urutan kegiatan
C E, F, G, H 2 2
2 air yang akan dilakukan selama penyelenggaraan
Pasangan batu
D
dengen mortar
C 23 25 proyek. Melalui diagram jaringan dapat diketahui
3 Devisi 3. Pekerjaan tanah
E Galian biasa A 7 7
lintasan kerja mana yang termasuk dalam jalur kritis.
F Galian batu lunak A 36 36 Berdasarkan tabel tersebut, peneliti menggambarkan
G Galian batu A 46 36
H
Timbunan biasa dari
A 6 6
diagram jaringan kerja proyek perservasi jalan
galian
Timbunan pilihan
susumuk – kumurkek pada Gambar 3.
I D, O 76 70
dari sumber galian
Devisi 5. Pekerjaan berbutir
spesifikasi khusus interem
lapis pondasi tanah kapur
semen
4 Semen untuk lapis
J pondasi tanah kapur I 22 22
semen
Lapis pondasi tanah
K I 7 7
kapur semen
Devisi 6. Pekerasan aspal
Lapis Perekat -
L J, K 6 6
Aspal Cair
5 Lataston Lapis Aus
M L 16 13
(HRS WC)
N
Bahan Anti
L 16 13
Gambar 3. Diagram Jaringan Kerja Proyek
Pengelupas
6
Devisi 7. Struktur
O Pasangan Batu C 24 27
3.5. Menentukan Jalur Kritis
Devisi 9. Pekerjaan harian Pada gambar diagram jaringan kerja di atas
dan pekerjaan lain – lain
7
Marka Jalan Termo
terdapat beberapa jalur kegiatan / aktifitas yang
P M, N 18 18
Plastik dilakukan, diketahui jalur kritis adalah sebagai
Sumber : Olah data (2020)
berikut:
3.4. Diagram Jaringan A–G–C–O–I–J–L–M–P –B
(12+46+2+24+76+22+6+16+18+12= 234)
*
Corresponding author. Telp.: 081343351188
E-mail addresses: heang8551@gmail.com
Rancang Bangun Volume xx Nomor yy (2021) Halaman Artikel (xx-yy)

JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN


Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun
N
CPM Dapat di
AKTIFITAS SLA
O. R ES LS EF LF
CK lihat pada
Devisi 1. Umum
1
Tabel 4. Di bawah ini
A Mobilisasi 0 0 12 12 0
1 2
1 23
B Demobilisasi 222 222 234 0
2 4
Devisi 2. Drainase
Galian Untuk Tabel 4. Perhitungan dengan Metode Jalur
C 2 58 58 60 60 0
2 Saluran Air Kritis (Perencanaan)
Pasangan Batu 2
D 60 61 83 84 1 Sumber : Olah data (2020
Dengen Mortar 3
Devisi 3. Pekerjaan tanah • Perhitungan Metode Jalur Kritis realisasi
E Galian biasa 7 12 51 19 58 39
3
F Galian batu lunak 12 22 48 58 10
6
4
G Galian batu 12 12 58 58 0
3 6
Timbunan biasa
H 6 12 52 18 58 40
dari galian
Timbunan pilihan
7 16
I dari sumber 84 84 160 0
6 0
galian
Devisi 5. Pekerjaan berbutir spesifikasi khusus interem lapis
pondasi tanah kapur semen
Semen Untuk
Lapis Pondasi 2 18
J 160 160 182 0
4 Tanah Kapur 2 2
Semen
Lapis Pondasi
16
K Tanah Kapur 7 160 175 182 15
7
Semen
Devisi 6. Pekerasan aspal
Lapis Perekat - 18
L 6 182 182 188 0
Aspal Cair 8
5 Lataston Lapis 1 20
M
Aus (HRS WC) 6
188 188
4
204 0 Gambar 5. Diagram Jaringan kritis durasi realisasi
Bahan Anti 1 20
N 188 188 204 0
Pengelupas 6 4
Devisi 7. Struktur Perhitungan jalur kritis pada realita dengan
6
O Pasangan Batu
2
4
60 60 84 84 0 menggunakan metode jalur kritis (Critical Path
Devisi 9. Pekerjaan harian dan pekerjaan lain – lain Method). Didapat jalur kritis terletak pada kegiatan
7
P
Marka Jalan
Termo Plastik
1
8
204 204
22
2
222 0 kegiatan A – G – C – O – I – J – L – M – P – B.
Pada proyek preservasi jalan susumuk – Jalur kritis yang dihasilkan masih tetap sama dengan
jalur kritis pada perencanaan, artinya bahwa
kumurkek , peneliti menggunakan metode jalur kritis
progress durasi realita di lapangan tidak merubah
(CPM). Penggunaan CPM dinilai dapat menentukan
jalur kritis yang telah direncanakan. Total durasi
waktu penyelesaian yang cenderung efektif atau pekerjaan pada durasi realita dihitung dengan
tidak dapat diganggu dalam pengerjaan. Dalam menjumlahkan lama durasi kerja yang berada pada
proyek preservasi jalan susumuk – kumurkek, jalur jalur kritis :
kritisnya (panah tebal), dengan waktu penyelesaian = 12+46+2+27+79+22+6+19+18+12
proyek paling lama yaitu 234 hari. perhitungan tersebut ditujukan untuk
 Perhitungan Metode Jalur Kritis perencanaan mengetahui seberapa besar ketidak pastian sebuah
proyek. Berikut adalah hasil pengolahan dengan
Gambar 4. Diagram Jaringan kritis durasi PERT :
rencana = 243 hari

Perhitungan jalur kritis pada perencanaan Didapat total pekerjaan pembangunan jalan
susumuk – kumurkek dengan menghitung data
dengan menggunakan Critical Path Method. Jalur
realita memakan waktu selama 243 hari.
kritis terletak pada kegiatan A – G – C – O – I – J –
L – M – P – B. Total durasi pekerjaan dihitung 3.6. Perhitungan Metode PERT
dengan menjumlahkan lama durasi kerja yang PERT memiliki kesamaan dengan perhitungan
berada pada jalur kritis : jalur kritis pada CPM, dimana sama-sama
(12+46+2+24+76+22+6+16+18+12= 234 hari mengitung jalur kritis, namun dalam PERT terdapat
tiga estimasi waktu yang menjadi unsurnya. Tiga
Didapat total pekerjaan pembangunan jalan
unsur waktu tersebut adalah a (waktu optimis), R
susumuk – kumurkek dengan menghitung data (waktu realistis), b (waktu pesimis), dimana
perencanaan memakan waktu selama 234 hari. penentuan waktu optimis dan pesimis didasarkan
*
Corresponding author. Telp.: 081343351188
E-mail addresses: heang8551@gmail.com
Rancang Bangun Volume xx Nomor yy (2021) Halaman Artikel (xx-yy)

JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN


Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun
pada ditujukan
pengalaman untuk
pekerjaan sebelumnya. Setelah itu dilakukan sebuah mengetahui seberapa besar ketidak pastian sebuah
perhitungan te (durasi optimal). Selain itu dalam proyek. Berikut adalah hasil pengolahan dengan
PERT juga ditentukan sebuah S (deviasi standar) PERT :
dan V(te) (varians). Kedua hal perhitungan tersebut

Tabel 6. Perhitungan dengan PERT


PERT
N te
KODE AKTIFITAS
O O R P a 4m b te (bulat S V(te) ES LS EF LF SLACK
)
1 DEVISI 1. UMUM
1 1
Mobilisasi 12 13 48 13 11,83 12 0,50 0,25 0 12 12 0
A 0 0 0
1 1 22 23
Demobilisasi 12 13 48 13 11,83 12 0,50 0,25 234 0
B 0 0 2 222 4
2 DEVISI 2. DRAINASE
Galian Untuk
1 2 3 1 8 3 2,00 2 0,33 0,11 60 60 0
C Saluran Air 58 58
Pasangan Batu 2 2
23 24 92 24 23,00 23 0,33 0,11 83 84 1
D Dengen Mortar 2 2 60 61
3 DEVISI 3. PEKERJAAN TANAH
E Galian Biasa 6 7 8 6 28 8 7,00 7 0,33 0,11 12 51 19 58 39
3 3
Galian Batu Lunak 36 38 144 38 36,00 36 0,67 0,44 48 58 10
F 4 4 12 22
4 4
Galian Batu 46 47 184 47 45,83 46 0,50 0,25 58 58 0
G 4 4 12 12
Timbunan Biasa
4 6 7 4 24 7 5,83 6 0,50 0,25 18 58 40
H Dari Galian 12 52
Timbunan Pilihan 7 7 16
76 78 304 78 76,00 76 0,67 0,44 160 0
I dari Sumber Galian 4 4 84 84 0

4 DEVISI 5. PEKERJAAN BERBUTIR SPESIFIKASI KHUSUS INTEREM LAPIS PONDASI TANAH KAPUR SEMEN
Semen Untuk Lapis
2 2 18
Pondasi Tanah 22 23 88 23 22,00 22 0,33 0,11 16 182 0
1 1 2
J Kapur Semen 0 160
Lapis Pondasi 16 18
6 7 8 6 28 8 7,00 7 0,33 0,11 167 15
K Tanah Kapur Semen 0 175 2
5 DEVISI 6. PEKERASAN ASPAL
Lapis Perekat - 18 18
5 6 7 5 24 7 6,00 6 0,33 0,11 188 0
L Aspal Cair 2 182 8
Lataston Lapis Aus 1 1 18 20
16 17 64 17 15,83 16 0,50 0,25 204 0
M (HRS WC) 4 4 8 188 4
Bahan Anti 1 1 18 20
16 17 64 17 15,83 16 0,50 0,25 204 0
N Pengelupas 4 4 8 188 4
6 DEVISI 7. STRUKTUR
2 2
Pasangan Batu 24 25 96 25 23,83 24 0,50 0,25 84 84 0
O 2 2 60 60
7 DEVISI 9. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN - LAIN
Marka Jalan Termo 1 1 20 22
18 19 72 19 17,83 18 0,50 0,25 222 0
P Plastik 6 6 4 204 2
sumber : Olah data (2020)

Dari perhitungan di atas telah diketahui bahwa ΣV(TE) = (TE)-A + (TE)-G + (TE)-C + (TE)-O
jalur kritis pada PERT berada pada A – G – C – O – + (TE)-I + (TE)-L + (TE)-J +
I – J – L – M – P – B: (TE)-M + (TE)-P + (TE)-B
Te= 11,83+45,83+2+23,83+76+22+6+15,83 = 0,25 + 0,25 + 0,11 + 0,25 +0,44 +
+17,83 +11,83 0,11 + 0,11 + 0,25 + 0,25 + 0,25
= 232,98 = 2,27
= 233 Diperoleh ΣV(TE) = 2,27 maka standar deviasi
Dengan total Te pada jalur kritis A – G – C – O S = √(2,27) = 1,51. Selanjutnya kita dapat
– I – J – L – M – P – B didapat waktu 233 hari dan menghitung ketidakpastian apabila diukur sesuai
memeliki rentang waktu sebesar : dengan waktu perencanaan sebesar 234 hari. Berikut
*
Corresponding author. Telp.: 081343351188
E-mail addresses: heang8551@gmail.com
Rancang Bangun Volume xx Nomor yy (2021) Halaman Artikel (xx-yy)

JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN


Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun
adalah hasil
perhitunganya :
T =( 3,89 X 1,51 )+ 233
T −TE
z= T =239,8739=240 hari
√σ 2 Dari hasil pengamatan menunjukan bahwa tidak
234−233 1 semua aktifitas dapat dilaksanakan dan diselesaikan
z= = =0,662251=0,66 sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Adanya
√ 2,27 1,51
faktor-faktor penyebab keterlambatan penyelesaian
pekerjaan membuat proyek tersebut tidak dapat
diselasaikan pada jadwal yang telah direncanakan.
Pada bab ini akan membahas Perbandingan
perhitungan dari kedua metode yang dipakai, dan
mengggambarkan faktor – faktor penyebab
keterlambatan proyek dalam diagram ikan.
3.7. Perbandingan perhitungan Metode Jalur
Kritis (CPM) dan PERT
Menurut data rekaman proyek, pekerjaan
pembangunan jalan susumuk – kumurkek ini
memakan waktu sebesar 243 hari. Artinya bila
dibandingkan dengan waktu yang diperoleh melalui
metode Jalur Kritis dan PERT, maka proyek ini
digolongkan terlambat.
Melihat hasil yang ditunjukan pada metode
Jalur Kritis proyek pekerjaan pembangunan jalan
susumuk – kumurkek memiliki keterlambatan
sebesar 243 – 234 = 10 hari. Sedangkan bila dilihat
pada PERT, proyek ini memiliki tingkat
keterlambatan yang melebihin 99 persen yaitu 240
– 233 hari = 7 hari (240 hari adalah probabalitas
proyek selesai 99 persen).
Hasil pengolahan dengan menggunakan PERT
dapat merujuk kita sebagai pelaksana proyek untuk
dapat merencanakan jadwal proyek dan
mengoptimalisasikan. Jika proyek pembangunan
jalan susumuk – kumurkek tersebut direncanakan
Sumber :Tabel Statika dalam Dannyanti, E., & Sudaryanto, B (2011) dengan metode PERT, maka kita dapat mengetahui
jalur kritis pada setiap pekerjaan, waktu selesainya,
Gambar 6. Tabel Sebaran Peluang Kumulatif rentang waktu serta tingkat kemungkinan proyek
Normal Z selesai yang dihitung dalam satuan persen. Menurut
Dengan menggunakan table Apendix Distribusi hasil wawancara dengan Direktur PT. Papua Indah,
Normal komulatif dengan nilai Z = 0,66 maka bahwa selama pelaksanaan proyek tidak ada metode
diperoleh hasil 0,7454. Ini menunjukan bahwa yang digunakan untuk merencanakan dan
kemungkinan proyek untuk selesai pada jangka mengendalikan jadwal proyek. Artinya bahwa jika
waktu sesuai perencanaan adalah sebesar 75 persen. proyek tersebut dilakukan dengan menggunakan
Apabila dihitung kita mencari probabilitas 99 persen metode Jalur Kritis dan PERT, maka setiap kegiatan
dengan nilai pada table Apendix Distribusi Normal yang dilakukan akan dapat di kontrol dengan dua
0,99 atau sama dengan Z = 3,89 maka penyelesaian metode tersebut.
proyek jatuh pada : 3.8. Diagram Tulang Ikan
T −TE Dalam mengendalikan proyek tidak tidak
z=
√σ 2 tertutup kemungkinan bila kita mengendalikan dari
segi durasi pelaksanaan dan biaya yang di keluarkan,
T −233 tetapi terdapat faktor-faktor penyebab
3,89=
1,51
*
Corresponding author. Telp.: 081343351188
E-mail addresses: heang8551@gmail.com
Rancang Bangun Volume xx Nomor yy (2021) Halaman Artikel (xx-yy)

JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN


Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun

keterlambatanya. Faktor-faktor tersebut diuraikan kurangnya pengawasan dan komunikasi, dana


kedalam salah satu alat kualitas yang berfungsi untuk pembelian material yang terlambat yang
sebagai alat pemecahan masalah yaitu Diagram disebabkan kurang komunikasi, material rusak
Tulang Ikan. Pada bahasan ini digunakan diagram yang disebabkan penataan tempat yang tidak
Tulang Ikan sebagai alat analisis faktor penyebab tepat dan terlambatnya mobilasasi material.
keterlambatan proyek. Berikut adalah Diagram
 Metode
Tulang Ikan dari faktor penyebab keterlambatan
Pada sisi metode terdapat penyebab berupa
proyek :
metode pengerjaan tidak tepat yang disebabkan
Dari analisis keterlambatan penyelesaian tenaga kerja yang tidak ahli, desain yang
proyek dengan Diagram Tulang Ikan telah berubah-ubah yang disebabkan perencanaan
disimpulkan bahwa terdapat empat faktor penyebab tidak cukup kuat, instruksi kerja tidak tepat
utama. Berikut adalah faktor-faktor penyebab yang disebabkan manajemen mandor yang
keterlambatan penyelesaian proyek : kurang baik dan jadwal kontrol tidak teratur
 Manusia yang disebabkan kurangnya pengawasan
Pada sisi manusia terdapat penyebab seperti manajer proyek dan mandor.
tenaga kerja yang kurang ahli yang disebabkan  Mesin
kurang adanya briefieng yang jelas, kekurangan Pada sisi mesin terdapat penyebab berupa
tenaga kerja yang disebabkan kurang adanya peralatan hilang yang disebabkan kurangnya
follow kepada pemborong dan tenaga kerja pengawasan, terdapat peralatan rusak yang
absen yang disebabkan oleh gaji yang tidak disebabkan tenaga kerja kurang ahli dalam
turun sepenuhnya atau terlambat. melaksanakan pekerjaan, penggunaan peralatan
 Material yang tidak tepat yang disebabkan kurangnya
Yaitu terdapat spesifikasi material yang tidak komunikasi dan peralatan yang tidak lengkap
tepat pada perencanaan yang disebabkan oleh yang disebabkan ketidak siapan perencanaan.

Gambar 7. Diagram Tulang ikan

3.9. Hasil Kuesioner dari tiga narasumber  Manusia,


Pengamatan dilakukan pada tiga narasumber  Material,
dan diberikan 14 pertanyaan seputar faktor-faktor  Metode dan,
penyebab keterlambatan mengenai :  Mesin( Alat yang dipergunakan).
*
Corresponding author. Telp.: 081343351188
E-mail addresses: heang8551@gmail.com
Rancang Bangun Volume xx Nomor yy (2021) Halaman Artikel (xx-yy)

JURNAL TEKNIK SIPIL : RANCANG BANGUN


Website: http://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/rancangbangun
Tabel 1. Hasil Ruko
Rekapitulasi (Jl.
Kuesioner Pasar Lama No. 20 Glodok).
Dannyanti, E. (2010). Optimalisasi pelaksanaan
proyek dengan metode PERT dan CPM.
Jurnal Universitas Diponegoro.
Dannyanti, E., & Sudaryanto, B. (2011).
Optimalisasi Pelaksanaan Proyek Dengan
Metode PERT dan CPM (Studi Kasus Twin
Tower Building Pasca Sarjana Undip)
(Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
DIPONEGORO).
Dipohusodo, I. (1995). Manajemen Proyek &
Konstruksi, Jilid 1. Kanisius.
Hansen, S. (2015). Manajemen kontrak konstruksi.
Gramedia Pustaka Utama.
Sumber : Data Kuesioner (2020) Ismael, I. (2013). Keterlambatan Proyek Konstruksi
Dari rekapitulasi hasil yang didapat dari tiga Gedung Faktor Penyebab dan Tindakan
narasumber yaitu pihak kontraktor memberi Pencegahannya. Jurnal Momentum, 14(1).
Penilaian B (baik) dan nilai CB (cukup Baik), Karunia, M. N. (2016). ANALISIS RISIKO
Sedangkan Pihak konsultan memberikan nilai CB KETERLAMBATAN WAKTU PADA PROYEK
(cukup Baik) dan TB (Tidak Baik), Pihak Dinas PU (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN JALAN
sama seperti Pihak Konsultan. Dari tiga narasumber TOL TRANS SUMATERA BAKAUHENI-
tidak ada satupun nilai SB (Sangat Baik), dan STB TERBANGGI BESAR (Paket II Sidomulyo-
(Sangat Tidak Baik). Kotabaru Sta. 39+ 400-Sta. 80+ 000) dan
Rekapitulasi nilai terbesar pada Frekuensi CB (Paket III Kotabaru-Metro Sta 80+ 000–Sta.
(Cukup Baik) dan nilai terkecil pada Frekuensi TB 109+ 000))
(Tidak Baik). Pristianto, H., Amri, I., & Rusdi, A. (2014).
Pedoman Penulisan Tugas Akhir Fakultas
4. Kesimpulan Teknik Universitas Muhammadiyah Sorong
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang dilakukan 2014.
pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat
diambil dalam penelitian ini adalah :
Penjadwalan penyelesaian proyek pekerjaan
pembangunan jalan susumuk – kumurkek dengan
menggunakan metode Jalur Kritis dan PERT.
Dengan menggunakan metode CPM di peroleh
durasi penyelesaianya selama 243 hari. Sedangkan
dengan menggunakan PERT diperoleh durasi
penyelesaianya selama 233 hari dan memiliki
probabilitas selesai 75 persen. Untuk Probabilitas
100 persen jatuh pada 240 hari.
Berdasarkan analisa pemecahan masalah
dengan Diagram Tulang Ikan disimpulkan bahwa
faktor terbesar penyebab keterlambatan proyek
adalah kurang sarana AMP yang dibutuhkan, dan
hanya ada 1 AMP yang dapat beroperasi untuk
menangani semua proyek yang ada di Kabupaten
Maibrat. sehingga keterlambatan tidak dapat
dihindarkan.
5. Referensi
Caesaron, D., & Thio, A. (2017). Analisa
Penjadwalan Waktu dengan Metode Jalur
Kritis dan PERT pada Proyek Pembangunan
*
Corresponding author. Telp.: 081343351188
E-mail addresses: heang8551@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai