e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 7 NOMOR 1 JUNI 2023
ABSTRAK
Pada proyek konstruksi terdapat berbagai hal yang dapat menyebabkan keterlambatan durasi proyek
yang disebabkan beberapa faktor seperti cuaca yang tidak menentu, perubahan desain, kesalahan dalam
perencanaan. Diperlukan analisis percepatan durasi dalam pelaksanaannya namun harus memperhatikan
efisiensi biaya dan mutu. Dalam penelitian ini akan menganalisis percepatan durasi penyelesaian proyek
pada Kantor Griya Galaxy Surabaya dengan menggunakan metode crashing melalui penambahan jam kerja
lembur dan mengganti beberapa item material yang lebih efisien dan meminimalisir biaya proyek agar lebih
ekonomis. Durasi normal proyek perencanaan adalah 240 hari, dengan menggunakan crashing dengan
penambahan jam kerja lembur 3 jam didapatkan hasil durasi 198 hari, maka durasi proyek yang bisa
dipangkas adalah 42 hari. Dilakukan juga upaya penggantian material dari yang semula menggunakan
pasangan dinding bata merah dan menggunakan plamir dinding, diganti dengan pemasangan dinding bata
ringan dan cat dasar wall sealer didapatkan hasil biaya Rp1.602.461.163,00 dari nilai biaya normal
Rp1.626.834.682,00 maka dapat menghemat biaya Rp24.461.163,00
1. PENDAHULUAN
Proyek konstruksi adalah suatu usaha untuk mendirikan bangunan dengan
serangkaian kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan
alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang
sasarannya telah di gariskan dengan jelas. Maka dibutuhkan perencanaan yang matang
agar sesuai dengan tujuan proyeksi konstruksi tersebut (Yulianto, 2021). Pengaruh cuaca,
perubahan desain dan kesalahan dalam pekerjaan adalah beberapa faktor yang dapat
mengakibatkan keterlambatan dalam suatu proyek konstruksi. Metode percepatan
(crashing) dapat dilakukan sebagai antisipasi terhadap keterlambatan proyek yang dapat
terjadi. Biaya adalah faktor yang harus diperhatikan dalam melakukan percepatan
(crashing) (Yulianto, 2021).
Dalam melaksanakan proyek kontruksi, pelaksana juga harus mengedepankan mutu.
Seiring dengan peningkatan mutu yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi seringkali
diikuti juga dengan peningkatan biaya mutu enerapan sistem manajemen mutu yang
efisien dan efektif diharapkan dapat mengurangi sebagian dari biaya mutu yang
dikeluarkan perusahaan dalam usaha pencapaian mutu dengan kata lain diharapkan dapat
menekan pengeluaran biaya mutu tersebut (Rizqy dkk, 2021).
Waktu, biaya dan kualitas produksi, perusahan harus bisa seefisien mungkin dalam
penggunaan waktu di setiap kegiatan atau aktifitas, sehingga biaya tidak melebihi dari
rencana semula dan tidak megurangi mutu. Karena cepat dan efektifnya pembangunan
suatu proyek sangat diperlukan. Oleh karena itu optimasi perlu dilakukan menggunakan
metode yang baik karena optimasi yang dilakukan dengan biaya yang terbatas. Tedapat
beberapa metode untuk percepatan penjadwalan, salah satunya adalah yang digunakan
untuk mengoptimasi biaya dan waktu dalam studi ini yaitu crashing program. Metode
43
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 7 NOMOR 1 JUNI 2023
2. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode crashing dengan
menambahkan jam lembur 3 jam dan penggantian beberapa item material yang lebih
efisien dan menghemat biaya. Tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
47
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 7 NOMOR 1 JUNI 2023
= 77.35 m² /hari
3.8. Perhitungan Crash Duration, Crash Cost dan Cost Slope pada pekerjaan
Pasangan Dinding Bata Ringan
a) Volume pekerjaan = 1266 m²
b) Harga satuan = Rp103.000,00/m²
c) Normal cost = Rp130.485.550,00
d) Durasi normal = 90 hari
e) Produktivitas normal /hari = 14.06 m² /hari
f) Produktivitas normal /jam = 1.75 m² /jam
g) Produktivitas jam lembur = 4.2 m² /3 jam
h) Produktivitas harian percepatan = 18.26 m² /hari
𝑎
i) Crash duration =d-(ℎ/8)
1266
= 90 - ( 18.26 / 8 )
= 90 - 9
= 81 Hari
𝑏
j) Upah normal /jam =(8)xf
= Rp12.875,00 x 1,75 m² /jam
= Rp22.531,00 /jam
k) Upah normal /hari =jx8
= Rp22.531,00 x 8
= Rp180.250,00 /hari
l) Upah 3 jam lembur /hari = (1.5 x j) + 2 x (2 x j)
= (1.5 x Rp22.531,00) + 2 x (2 x Rp22.531,00)
= (Rp33.796,00) + 2 x (Rp45.062,00)
= Rp33.796,00 + Rp90.124,00
= Rp123.920,00 /hari
m) Cost upah percepatan /hari = (c + l) / I
= (Rp130.485.550,00 + Rp123.920,00) / 81
= Rp130.609.470,00 / 81
= Rp1.612.462,00 /hari
n) Cost upah = (c+m)
= Rp130.485.550,00 + Rp1.612.462,00
= Rp132.098.012,00
o) Cost bahan = (a x e)
= 1266 m² x 14.06 m² /hari
= Rp17.237,00 /hari
p) Crash cost =n+o
= Rp132.098.012,00 + Rp17.237,00
= Rp132.115.249,00
q) Cost slope = (p - c) / (d - i)
= (Rp132.115.249,00 - Rp130.485.550,00) / (90
hari - 81 hari)
= (Rp1.629.699,00) / (9)
= Rp181.077,00 /hari
3.9. Perhitungan Crash Duration, Crash Cost dan Cost Slope pada Pekerjaan
Plesteran Instan Dinding
48
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 7 NOMOR 1 JUNI 2023
3.10. Perhitungan Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope Pada Pekerjaan
Acian Instan Dinding
a) Volume pekerjaan = 1785 m²
b) Harga satuan = Rp19.750,00 /m²
c) Normal cost = Rp35.264.613,00
d) Durasi normal = 48 hari
49
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 7 NOMOR 1 JUNI 2023
3.11. Perhitungan Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope Pada Pekerjaan
Wall Sealer
a) Volume pekerjaan = 1785 m²
b) Harga satuan = Rp25.000,00 /m²
c) Normal cost = Rp44.638.750,00
d) Durasi normal = 30 hari
e) Produktivitas normal /hari = 59.5 m² /hari
f) Produktivitas normal /jam = 7.4 m² /jam
g) Produktivitas jam lembur = 17.85 m² /3 jam
h) Produktivitas harian percepatan = 77.35 m² /hari
50
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 7 NOMOR 1 JUNI 2023
𝑎
i) Crash duration =d-(ℎ/8)
1785
= 30 - ( 77.35 / 8 )
= 30 - 3
= 27 hari
𝑏
j) Upah normal /jam =(8)xf
= Rp3.125,00 x 7.4 m² /jam
= Rp23.125,00 /jam
k) Upah normal /hari =jx8
= Rp23.125,00 x 8
= Rp185.000,00 /hari
l) Upah 3 jam lembur /hari = (1.5 x j) + 2 x (2 x j)
= (1.5 x Rp23.125,00) + 2 x (2 x Rp23.125,00)
= (Rp34.687,00) + 2 x (Rp46.250,00)
= Rp34.687,00 + Rp92.500,00
` = Rp127.187,00 /hari
m) Cost upah percepatan /hari = (c + l) / I
= (Rp44.638.750,00 + Rp127.187,00) / 30
= Rp44.511.563,00 / 30
= Rp1.483.718,00 /hari
n) Cost upah = (c + m)
= Rp44.638.750,00 + Rp1.483.718,00
= Rp46.122.468,00
o) Cost bahan = (a x e)
= 1785 m² x 59.5 m² /hari
= Rp106.207,00 /hari
p) Crash cost =n+o
= Rp46.122.468,00 + Rp106.207,00
= Rp46.228.675,00
q) Cost slope = (p - c) / (d - i)
= (Rp46.228.675,00 - Rp44.638.750,00) / (30 hari -
27 hari)
= (Rp1.589.925,00) / (3)
= Rp529.975,00 /hari
3.12. Perbandingan Durasi dan Harga Normal Dengan Hasil Durasi Setelah
Dipercepat dan Diganti Material
Jika dibandingkan dengan perencanaan awal, analisis menggunakan percepatan
proyek dan pergantian material dapat mempercepat waktu dan memperkecil biaya,
dengan perbandingan perhitngan Rencana Anggaran Biaya-nya sebagai berikut.
Perbandingan Biaya:
= Rencana Anggaran Biaya normal - Rencana Anggaran Biaya setelah crashing
= Rp1.626.834.682,00 – 1.602.373.519,00
= Rp24.461.163,00
Perbandingan Hari:
= Durasi normal - Durasi setelah crashing
= 240 hari - 198 hari
= 42 Hari
51
NAROTAMA JURNAL TEKNIK SIPIL
e-ISSN: 2460-3430
VOLUME 7 NOMOR 1 JUNI 2023
4. KESIMPULAN
Perencanaan Proyek Griya Galaxy Surabaya dalam kondisi normal direncanakan
selesai dalam durasi 240 hari kerja. Pada proses pembangunan Kantor Griya Galaxy
Surabaya terjadi keterlambatan diakibatkan karena cuaca yang tidak menentu sehingga
diperlukan percepatan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan Kantor Griya
Galaxy Surabaya dengan cara menambahkan jam kerja lembur 3 jam pada item pekerjaan
pemasangan dinding bata ringan dan pengecatan dasar dinding wall sealer agar
meminimalisir durasi waktu. Dari penelitian ini didapat hasil percepatan selama 42 hari
dari waktu normal 240 hari. Dengan demikian setelah dilakukan percepatan durasi waktu
pembangunan didapatkan hasil 198 hari. Agar dapat lebih meminimalisir durasi pekerjaan
Pembangunan Kantor Griya Galaxy Surabaya yang awal perencanaan menggunakan
pasangan dinding bata merah dan plamir dinding yang di rasa memerlukan waktu yang
lebih lama, maka dilakukannya pergantian material dari pemasangan dinding bata merah
menjadi pemasangan dinding bata ringan dan plamir dinding menjadi cat dasar wall
sealer agar dapat mempercepat durasi waktu pelaksanaan serta dapat meminimalisir
biaya-biaya. Dari hasil pergantian material pemasangan dinding bata merah menjadi
pemasangan dinding bata ringan dan plamir dinding menjadi cat dasar wall sealer
didapatkan hasil penghematan biaya hingga Rp24.461.163,00 yang awalnya biaya normal
sebesar Rp1.626.834.682,00 menjadi Rp1.602.373.519,00 setelah dilakukan crashing.
5. DAFTAR PUSTAKA
1. Ramadan, R. 2019. "Analisis Percepatan Waktu dan Biaya Dengan Metode
Crashing Program Pada Proyek Pembangunan Gedung Rawat Jalan RSUD
Kanjuruhan", e-Jurnal Crashing Program, page 1-6. Available at:
http://eprints.itn.ac.id/4266/9/JURNAL.pdf.
2. Rizqy, R.M., Martina, N. and Purwanto, H. 2021. "Perbandingan Metode
Konvensional Dengan Bim Terhadap Efisiensi Biaya, Mutu, Waktu”,
Construction and Material Journal, 3(1), page 15-24. Available at:
https://doi.org/10.32722/cmj.v3i1.3506.
3. Santoso, W. 2017. “Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing
Dengan Penambahan Jam Kerja Empat Jam dan Sistem Shift Kerja (Studi kasus:
Proyek Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi, Fakultas
Kedokteran Hewan UGM)”, Teknik Sipil Universitas Islam Indonesia [Preprint]
4. Wijanarko, B. dan Oetomo, W. 2019. "Analisis Percepatan Waktu Penyelesaian
Proyek Dengan Metode Crashing Dan Fast Tracking Pada Pelebaran Jalan Dan
Jembatan", Jurnal Penelitian, 1(1), pp. 1-20.
5. Yulianto, A.D. 2021. "Analisis Percepatan Proyek Dengan Penambahan Jam Kerja
Lembur (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Kos Ekslusif Chrisna)".
52