0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
16 tayangan5 halaman
Beberapa dokumen menganalisis metode crashing program untuk mempercepat proyek konstruksi dengan menambah jam kerja atau tenaga kerja. Metode ini dapat mengurangi durasi proyek walupun dengan biaya tambahan. Salah satu kesimpulan utama adalah bahwa penambahan tenaga kerja cenderung lebih efisien dibandingkan penambahan jam kerja.
Beberapa dokumen menganalisis metode crashing program untuk mempercepat proyek konstruksi dengan menambah jam kerja atau tenaga kerja. Metode ini dapat mengurangi durasi proyek walupun dengan biaya tambahan. Salah satu kesimpulan utama adalah bahwa penambahan tenaga kerja cenderung lebih efisien dibandingkan penambahan jam kerja.
Beberapa dokumen menganalisis metode crashing program untuk mempercepat proyek konstruksi dengan menambah jam kerja atau tenaga kerja. Metode ini dapat mengurangi durasi proyek walupun dengan biaya tambahan. Salah satu kesimpulan utama adalah bahwa penambahan tenaga kerja cenderung lebih efisien dibandingkan penambahan jam kerja.
CRASH PROGRAM JALUR KRITIS DENGAN CARA OVERLAPPING (STUDY REVIEW) Sigma Teknika, Vol.2, No.1 : 14-19 Juli 2019 E-ISSN 2599-0616 P ISSN 2614-5979 Crash program dengan cara overlapping, iterasi 1 dilakukan pada kegiatan pekerjaan pondasi terhadap pekerjaan galian. Dengan memodifikasi hubungan antar aktifitas yang semula FS (Finish to Start) menjadi FS-1day, yang artinya pekerjaan pondasi dilakukan lebih cepat 1 hari. Dari iterasi 1 diperoleh percepatan waktu penyelesaian proyek dari 104 hari menjadi 96 hari. Crash program pada iterasi ke-2 dilakukan pada pekerjaan plester terhadap pekerjaan pasangan bata. Dari aktifitas ini dilakukan modifikasi dengan menggunakan hubungan yang semula FS to menjadi SS+6 days (start to start) setelah 6 hari kemudian. Dari kegiatan ini waktu penyelesaian proyek mengalami percepatan dari 96 hari ke 94 hari. Dari hasil itrasi #2 waktu penyelesaian proyek sudah sesuai dengan keinginan customers. Biaya yang timbul dari percepatan pada iterasi#1 tidak akan berpengaruh terhadap biaya dikarenakan tenaga kerja langsung yang digunakan sudah tentu berbeda. Sedangkan biaya yang timbul dari iterasi#2 besar kemungkinan akan berpengaruh dikarenakan tenaga kerja langsung yang terlibat dari pasangan bata dan plesteran adalah sumber daya yang sama.
2. ARUM PUTRI KHINASIH (2018)
EVALUASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODA CRASHING PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT UII TESIS PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Dari perhitungan percepatan waktu dan biaya proyek didapat hasil crash yang optimum adalah percepatan penambahan tenaga kerja dengan pengurangan durasi 39 hari (waktu penyelesaian proyek proyek menjadi 281 hari) dan biaya lebih kecil 0,3% dari total biaya proyek normal, sedangkan dengan penambahan jam kerja dengan pengurangan durasi 21 hari (waktu penyelesaian proyek proyek menjadi 299 hari) tetapi ada penambahan biaya lebih besar 0,2% dari total biaya proyek normal.
3. Budi Darmanto , Manlian R.Simanjuntak (2018)
KAJIAN METHODE CRASH PROGRAM DALAM PEMBANGUNAN PROYEK APARTEMEN Budi Darmanto 1), Manlian R.Simanjuntak.2) TECHNOPEX-2019 Institut Teknologi Indonesia ISSN: 2654-489X Dengan menggunakan metode lintasan kritis, proyek pembangunan gedung apartemen di Bekasi ini dapat diselesaikan lebih cepat. Penambahan jam kerja lembur dapat meningkatkan produksi pelaksanaan pekerjaan dan dapat mengoptimalkan waktu pelaksanaan proyek. Dibutuhkan biaya ektra untuk penambahan jam kerja lembur. Dengan methode crash program akan lebih efektif waktunya dan keterlambatan dapat di atasi walupun dengan adanya penambahan biaya
4. Yusuf Malifa, Ariestides K.T. Dundu, Grace Y. Malingkas (2019)
ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE CRASHING (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN RUSUN IAIN MANADO) Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.6 Juni 2019 (681-688) ISSN: 2337-6732 Jurnal Sipil Statik Vol.7 No.6 Juni 2019 (673-688) ISSN: 2337-6732 Dari crashing yang dilakukan dengan alternatif penambahan tenaga kerja pada proyek pembangunan Rumah Susun IAIN Manado dapat diambil kesimpulan bahwa terjadi percepatan durasi waktu sebesar 14 hari kalender dengan penambahan biaya langsung sebesar Rp 2.800.000 dan penurunan biaya tidak langsung sebesar Rp.48.347.484.
5. Riski Ramadan (2018)
ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE CRASHING PROGRAM PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT JALAN RSUD KANJURUHAN e-journal CRASHING PROGRAM Program Studi Teknik Sipil S1, ITNMALANG Dari perhitungan percepatan waktu dan biaya proyek dapat dibandingkan percepatan penambahan jam kerja (lembur) dengan pengurangan durasi 29 hari (waktu penyelesaian proyek proyek menjadi 254 hari) dan biaya 0,85% dari total biaya proyek normal, sedangkan dengan penambahan tenaga kerja dengan pengurangan durasi 52 hari (waktu penyelesaian proyek proyek menjadi 231 hari) tetapi ada penambahan biaya lebih besar 0,57% dari total biaya proyek normal. Sehingga hasil crash yang optimum adalah dengan penambahan tenaga kerja.
6. Wahyu Santoso (2017)
ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CRASHING DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA EMPAT JAM DAN SISTEM SHIFT KERJA (Studi kasus : Proyek Pembangunan Gedung Animal Health Care Prof. Soeparwi, Fakultas Kedokteran Hewan UGM, Yogyakarta) TUGAS AKHIR PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA dengan menerapkan sistem shift kerja (shift pagi dan shift malam) merupakan alternatif program crashing yang lebih efektif dan ekonomis, karena dengan menerapkan sistem shift kerja (shift pagi dan shift malam) durasi pekerjaan proyek lebih cepat jika dibandingkan dengan durasi proyek pada percepatan dengan alternatif penambahan jam kerja empat jamdan total anggaran biaya proyek lebih murah jika dibandingkan dengan total anggaran biaya proyek sesudah percepatan dengan alternatif penambahan jam kerja empat jam.
7. Fika Giri Aspia Ningrum (2017)
PENERAPAN METODE CRASHING DALAM PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN ALTERNATIF PENAMBAHAN JAM LEMBUR DAN SHIFT KERJA (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Hotel Grand Keisha, Yogyakarta) Fika Giri Aspia Ningrum1), Widi Hartono2), Sugiyarto3) e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/583 SAMPAI e-Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL/Juni 2017/591 Proyek Pembangunan Hotel Grand Keisha memiliki durasi normal pengerjaan selama 438 hari dengan biaya total sebesar Rp. 90.620.898.879,84. Untuk alternatif penambahan jam kerja diperlukan 7 kali crashing dengan durasi optimum sebesar 392 hari dengan total cost sebesar Rp. 89.608.042.107,30. Sedangkan untuk alternatif shift kerja dilakukan 8 kali crashing dengan durasi optimum sebesar 382 hari dengan total cost sebesar Rp. 89.380.406.703,40. Dari kedua kondisi tersebut, alternatif percepatan yang dipilih dalam upaya mempersingkat durasi proyek Pembangunan Hotel Grand Keisha adalah dengan menerapkan shift kerja. Setelah dilakukan percepatan dengan metode crashing untuk alternatif penambahan jam kerja menghasilkan pengurangan total cost sebesar Rp. 1.012.856.772,54 menjadi Rp. 89.608.042.107,30 dengan durasi waktu yang lebih singkat 46 hari menjadi 392 hari. Sementara untuk alternatif shift kerja terjadi pengurangan total cost sebesar Rp. 1.240.492.176,44 menjadi Rp. 89.380.406.703,40 dengan durasi waktu yang lebih singkat 56 hari menjadi 382 hari.