Anda di halaman 1dari 9

JURNAL INOVTEK SERI TEKNIK SIPIL DAN APLIKASI (TEKLA),

VOL. 2, NO. 2, DESEMBER 2020 E-ISSN 2715-842X

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN JALAN


(STUDI KASUS : JALAN PAMBANG ± TELUK LANCAR STA 1+600 ±
STA 3+100)

M. Khairun Nizam1, Marhadi Sastra2


Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bengkalis, Jln. Bathin Alam, Sei. Alam Bengkalis Riau
Khairunnizam820@gmail.com1, marhadisastra@gmail.com2

Abstrak

Jalan merupakan prasarana utama yang sangat berpengaruh dalam bidang perekonomian di suatu daerah. Ruas jalan Pambang ± Teluk Lancar, Kecamatan
Bantan, Provinsi Riau, merupakan jalan penghubung utama ke beberapa desa diujung pulau Bengkalis.Kondisi jalan saat ini dalam keadaan rusak dan kurang
memadai untuk lalu lintas masyarakat. Oleh karena itu pemerintah daerah melalui dinas Pekerjaan Umum telah melakukan perencanaan jalan pada lokasi
tersebut, yang rencananya akan di lanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada tahun 2020.Dalam perancangan metode ini didapat tata cara
pelaksanaan pekerjaan secara umum dari awal hingga akhir pekerjaan berdasarkan spesifikasi yang telah disyaratkan. Kemudian lokasi quarry yang digunakan
adalah quarry yang sudah ada permanen di dekat lokasi pekerjaan dengan jarak ± 5 km dari lokasi pekerjaan. Untuk penempatan barak pekerja dan kantor
lapangan juga memakai yang sudah ada atau permanen di sekitaran lokasi quarry.

Kata kunci : Jalan, Metode pelaksanaan jalan, Alat kerja

Abstract

Roads are the main infrastructure that is very influential in the economic sector in an area. The Pambang - Teluk Lancar road section, Bantan District, Riau
Province, is the main connecting road to several villages at the end of the island of Bengkalis.The road condition is currently in a damaged condition and
inadequate for public traffic. Therefore, the local government through the Public Works office has carried out road planning at that location, which is planned
to be continued with the implementation of construction work in 2020.In designing this method, we get general procedures for the implementation of work
from the beginning to the end of the work based on the required specifications. Then the quarry location used is the existing permanent quarry near the work
location with a distance of ± 5 km from the work location. For the placement of workers' barracks and field offices, also use the existing or permanent ones
around the quarry location. This paper propose the specific of implementation work to determine of quarry location, material equipment and workers in
repairing this road.

Keywords:, equipment, material, method

Demikian juga dengan Jalan yang berada di


1. PENDAHULUAN jl Pambang ± Teluk Lancar merupakan salah
A. Latar Belakang satu akses utama yang menghubungkan Desa
Jalan merupakan fasilitas penting bagi Pambang dan Desa Teluk Lancar. Jalan yang
manusia agar dapat mencapai suatu daerah ada saat ini di beberapa segmen dalam keadaan
yang ingin dicapai. Jalan sebagai sistem rusak parah, selain itu pada lokasi tersebut juga
transportasi Nasional mempunyai peranan belum tersedia drainase dengan baik, sehingga
penting terutama dalam mendukung bidang sangat sulit untuk akses ke lokasi tersebut.
perekonomian masyarakat. Pembangunan jalan Oleh karena itu, Dinas Pekerjaan Umum
diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik Kabupaten Bengkalis sudah merencanakan
sehingga tercapainya hasil yang di inginkan pembangunan jalan dengan perencanaan jenis
sesuai dengan rencana baik secara kualitas dan perkerasan kaku dan prosesnya sudah melalui
kuantitas. proses pelelangan pekerjaan konstruksi dan
pekerjaan ini akan dilaksanakan.

81
JURNAL INOVTEK SERI TEKNIK SIPIL DAN APLIKASI (TEKLA),
VOL. 2, NO. 2, DESEMBER 2020 E-ISSN 2715-842X

2. METODE
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di pekerjaan jalan jalan
Pambang-Teluk Lancar yang berada di kecamatan
Bengkalis, Kabupaten Bengkalis. Dengan panjang
jalan yang didapat dari sumber Goole Maps
adalah sepanjang ± 1.5 km.
Gambar 1 Kondisi Jalan Saat Ini
Untuk menjamin kualitas pekerjaan ini
dibutuhkan metode pelaksanaan pekerjaan jalan
yang baik. Agar tercapainya target mutu, biaya,
dan waktu pelaksanaan sesuai dengan yang
direncanakan. Oleh karna itu penulis tertarik
mengangkat permasalahan ini dalam penelitian
dengan judul perancangan metode pelaksanaan
jalan dengan studi kasus dilokasi Pambang ±
Teluk Lancar.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini Gambar 2 Peta lokasi penelitian
adalah sebagai berikut : B. Alat
x Untuk mengetahui tahapan dari pelaksanaan
Adapun peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan jalan terhadap spesifikasi yang
telah disyaratkan mendukung penelitian ini yaitu alat tulis kantor,
meteran, kamera handphone, kamera drone,
x Untuk menentukan alat-alat kerja yang akan
digunakan dan penentuan tempat Quarry laptop.
pada lokasi pekerjaan C. Prosedur Penelitian
C. Defenisi metode pelaksanaan Adapun prosedur/tahapan yang harus
Kombinasi dan keterkaitan ketiga elemen dilaksanakan dalam melakukan dalam penelitian
secara interaktif membentuk kerangka gagasan ini antara lain:
dan konsep metode optimal yang diterapkan 1) Tahapan persiapan, tahapan persiapan ini
dalam pelaksanaan konstruksi. Konsep metode terdiri dari :
pelaksanaan mencakup pemilihan dan penetapan ‡ Menyiapkan materi yang berhubungan
yang berkaitan dengan keseluruhan segi pekerjaan dengan topik penelitian yang berkaitan
termasuk kebutuhan sarana dan prasarana yang dengan metode pelaksanaanpekerjaan jalan.
bersifat sementara sekalipun [1]. ‡ Menentukan latar belakang, ruang lingkup
Metode kerja beserta tahapanya harus dan batasan masalah, tujuan dan maanfaat
dituangkan sehingga dapat dibaca dengan baik penelitian.
oleh pelaksana pekerjaan. Tidak hanya ‡ Menyusun studi literatur yang berkaitan
berpegangan pada pengalaman yang telah dengan tujuan penelitian.
dimiliki, agar aspek-aspek manajemen waktu
dapat terlaksana dengan baik sebagai tolak ukur 2) Penentuan lokasi, penentuan lokasi
keberhasilan pelaksanaan pekerjaan sebagai aspek penting agar diperoleh data yang
pembangunan jalan yang dilaksanakan [2]. dibutuhkan merupakan hal yang perlu
dipertimbangkan. Studi kasus penelitian

82
JURNAL INOVTEK SERI TEKNIK SIPIL DAN APLIKASI (TEKLA),
VOL. 2, NO. 2, DESEMBER 2020 E-ISSN 2715-842X

ditetapkan di Jl Pambang ± Teluk Lancar STA


1+600 ± STA 3+100.

Gambar 3 Peta lokasi pekerjaan penelitian

3) Pengumpulan data, adapun data yang


dikumpulkan merupakan data primer, data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari lokasi Gambar 4 Flowchart Penelitian
penelitian, dalam hal ini didapat dengan
melakukan survei langsung di lapangan. Adapun 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
data-data yang diperoleh dari lapangan yaitu data A. Survei Foto Udara
kondisi eksisting dilapangan, dan lokasi Pelaksanaan survei foto udara dilaksanakan
penempatan quarry. pada hari kamis, 23 April 2020 dilokasi pekerjaan
4) Tahap perencanaan, pada tahap ini jalan Pambang ± Teluk Lancar, kecamatan Bantan.
merupakan tahap yang dilakukan untuk Pada saat pelaksanaan cuaca dalam kondisi cerah
mengetahui bagaimana metode pelaksanaan berawan. Survei foto udara dilaksanakan selama 5
pekerjaan jalan yang seharusnya diterapkan jam mulai dari persiapan alat dan hingga
dilapangan berdasarkan data yang didapat dari pengemasan alat selesai. Ketinggian terbang drone
lokasi penelitian. Pada perencanaan ini, metode ini pada saat survei adalah 150 m.
yang digunakan mengacu pada [3].
5) Tahap kesimpulan, pada tahap ini
merupakan tahap mendapatkan hasil tebal
perkerasan beton semen dengan metode Metode
Pelaksanaan Pekerjaan Jalan tersebut.

83
JURNAL INOVTEK SERI TEKNIK SIPIL DAN APLIKASI (TEKLA),
VOL. 2, NO. 2, DESEMBER 2020 E-ISSN 2715-842X

mencari tanah kosong untuk pembuatan quarry


tersebut. Sedangkan pada lokasi tersebut terdapat
tanah gambut dan permukaan tanahnya rendah.
Sedangkan untuk barak pekerja ditempatkan
menjadi satu dengan quarry karna di daerah
sekitar lokasi proyek tidak ada tanah kosong untuk
di dirikan barak pekerja tersebut.

Gambar 6 Kondisi Quarry

C. Penyiapan Badan Jalan


Penyiapan badan jalan pada pekerjaan
Gambar 5 Hasil survei foto udara pelebaran jalan meliputi pekerjaan pembersihan,
B. Divisi ±Divisi Pekerjaan pembentukan tanah dasar agar elevasinya sesuai
dengan yang ditujukkan gambar rencana atau
Dalam proses penyelesaian pekerjaan, semua
sesuai dengan petunjuk direksi pekerjaan, dan
divisi pekerjaan dilakukan berdasarkan pada
termasuk pekerjaan pemadatan tanah dasar. Pada
perencanaan yang mengacu pada [4], adalah
lokasi pekerjaan kondisi awal atau kondisi jalan
sebagai berikut :
lama adalah jalan beton dengan lebar 350 cm
1) Mobilisasi, lingkup kegiatan mobilisasi
dengan kondisi rusak di beberapa titik
yang diperlukan dalam pekerjaan ini berdasarkan
pada lokasi dan kondisi lapangan, juga
memperhatikan jenis dan volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan, sebagaimana disyaratkan di
bagian-bagian lain dari dokumen kontrak, dan
secara umum harus memenuhi ketentuan
sebagaimana disebutkan sebelumnya.
Tabel 1. Jenis Alat Berat yang digunakan
NO Nama Alat Berat Jumlah/Spesifikasi
1 Dump Truck 4 Unit / 3,5 Ton
Gambar 7 Kondisi jalan existing pada STA 01+250
2 Motor Grader 1 Unit / > 100 Hp
3 Vibro Roller 1 unit / 6-8 Ton
4 Excavator 1 Unit Pada bahu jalan yang akan digunakan untuk
5 Truck Mixer 4 Unit pelebaran jalan, ditumbuhi tanaman semak pada
2) Pembangunan Barak Pekerja, Kantor sebagian jalan. Kemudian juga terdapat beberapa
lapangan, dan Quarry, Untuk lokasi quarry pada pohon sawit di STA 02+050, sehingga dengan
pekerjaan ini digunakan quarry yang sudah ada kondisi loksi tersebut mempengaruhi alat berat
yang terletak di Kembung Luar dengan jarak ± 5 yang digunakan pada pekerjaan ini. Untuk
km dari lokasi proyek. Karena jika membuat pembersihan atau penumbangan pohon sawit yang
quarry baru yang dekat dengan lokasi proyek, berada di bahu jalan tersebut akan digunakan alat
membutuhkan dana yang tidak sedikit dan harus berat berupa Excavator.

84
JURNAL INOVTEK SERI TEKNIK SIPIL DAN APLIKASI (TEKLA),
VOL. 2, NO. 2, DESEMBER 2020 E-ISSN 2715-842X

yang digunakan pada pekerjaan ini adalah


Excavator.

Gambar 8 Profil Melintang Pemasangan Kayu


Gambangan

Gambar 7 Kondisi jalan existing pada STA 02+050 Metode pelaksanaan yang digunakan untuk
pemasangan kayu gambangan pada pekerjaan ini
Adapun alat berat yang digunakan pada divisi adalah dimulai pada saat penyiapan badan jalan
pekerjaan ini adalah Motor Grader dan Excavator. sudah memasuki STA 02+100, tanpa harus
Pekerjaan penyiapan badan jalan dilaksanakan menunggu selesai semuanya. Pemasangan kayu
dengan prosedur sebagai berikut : gambangan yang telah dipotong sesuai ukuran
x Pembersihan lokasi pekerjaan dari material dilakukan dengan cara manual menggunakan
yang dapat mengganggu pekerjaan seperti tenaga pekerja lapangan.
semak-semak, pepohonan, dan material
lainnya. E. Pemasangan Geotextile
x Pekerjaan galian yang baik diperlukan dengan Untuk pekerjaan pemasangan atau
menggunakan alat berat excavator untuk penggelelaran geotextile pada pekerjaan ini
membentuk tanah dasar sesuai Gambar atau penulis merencanakan dengan tidak menunggu
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan. pekerjaan penyiapan badan jalan dan pemaangan
Metode pelaksanaan pekerjaan penyiapan kayu gambangan selesai terlebih dahulu, tetapi
badan jalan yang dilakukan pada pekerjaan pekerjaan ini dilakukan ketika pekerjaan
penyiapan badan jalan ini adalah mengerjakan penyiapan badan jalan sedah selesai ± 500 m pada
atau menyiapkan badan jalan menggunakan alat jalan yang dikerjakan.
berat yang sudah ditentukan sebelumnya. Teknis Jenis Geotextile yang digunakan pada
kerja alat berat dimulai dari STA 01+600 dan pekerjaan ini adalah sesuai dengan perencanaan
hanya mengerjakan sisi sebelah timur karena pada direksi pekerjaan yakni Geotextile Separator Kelas
bagian barat badan jalan sudah dekat dengan 2 (Non Woven 250 gr). Adapun pada bagian
drainase. pekerjaan ini alat berat yang digunakan hanya
dump truck sebagai alat mobilisai geotextile ke
D. Pekerjaan Kayu Gambangan ‡10-12 cm lokasi pekerjaan. Sedangkan untuk proses
Penggunaan kayu gambangan pada pekerjaan pemasangan geotextile menggunakan cara manual
jalan ini adalah guna untuk menambah kekuatan dengan tenaga para pekerja buruh lapangan.
daya dukung tanah dasar dalam menerima beban Pekerjaan ini menggunakan geotextile jenis
lalu lintas dari jalan yang akan dibangun. Kayu non woven 250 gr dengan ukuran lebar 4 m atau
yang digunakan pada pekerjaan ini adalah kayu 400 cm dan panjang 1 roll adalah 100 m. Untuk
hutan jenis kayu mahang dan kayu kelat yang setiap sambungan pada geotextile itu dilakukan
didatangkan dari desa setempat, yakni Desa Teluk overlap geotextile sepanjang 50 cm, dikarenakan
Lancar, dengan kisaran diameter kayu yang lebar area yang akan digelar geotextile adalah 362
digunakan adalah 10-12 cm, dan panjang cm, maka geotextile tidak perlu di potong karna
potongan 362 cm. Sebelum pemasangan kayu saat pengelaran geotextile tidak boleh terlalu ketat.
gambangan di area yang akan dipasang dilakukan Sehingga total geotextile yang dibutuhkan
galian terlebih dahulu sedalam 10 cm dari batas penggelaran geotextil pada pekerjaan jalan ini
bawah perkerasan beton jalan lama. Alat berat

85
JURNAL INOVTEK SERI TEKNIK SIPIL DAN APLIKASI (TEKLA),
VOL. 2, NO. 2, DESEMBER 2020 E-ISSN 2715-842X

adalah ± 16 roll (Gulungan). Gambar pemasangan Persamaan yang digunakan adalah


geotextile dapat dilihat pada sketsa dibawah ini. = (P x L x T) x Koefisen padat
= (5.5 x 3.62 x 0.3) x 1.03
STA 01+600 STA03+100 = 6.15 m³ (Volume agregat dalam kondisi
362 cm 350 cm

gembur untuk satu section)


Roll 1 Roll 2 Roll 3 Roll 4 Roll 5 Roll 6
Kapasitas dump truck : 3 m³
50 cm

5m Arah Pekerjaan Maka = 3 m³ / 6.15 m³


Keterangan = 0.48
= Jalan Lama Jadi untuk kapasitas dump truck 3m³ itu
= Pengelaran Geotextil
dihamparkan untuk pemadatan sebanyak kurang
dari 1 section dengan total panjang adalah 2.64 m.
= Overlap Geotextile 50 cm
Sehingga jarak penuangan agregat untuk
Gambar 9 Sketsa Pengelaran Geotextile
penghamparan dan pemadatan di area yang sudah
digelar geotextile adalah 2.64 m.
Metode pelaksanaan penggelaran geotextile
pada pekerjaan ini dipasang atau digelerkan pada
penambahan badan jalan disamping kiri
perkerasan jalan lama. Pemasangan geotextile
dipasang terlebih dahulu yakni sisi kiri dari
perkerasan jalan lama mulai dari STA 01+600
hingga STA 03+100.
F. Lapis Pondasi Agregat Kelas B
Penghamparan dan Pemadatan
Pekerjaan ini meliputi pemasokan,
pengangkutan, penghamparan, dan pemadatan Gambar 10 Sketsa Pekerjaan Penuangan Agregat Kelas B
agregat di atas permukaan yang telah disiapkan
sebelumnya. Untuk pekerjaan ini dapat dilakukan Metode kerja yang digunakan pada
sebelum penggelaran geotextile selesai 100%. pelaksanaan pekerjaan jalan pada lokasi ini
Dimana ketika penggelaran grotextile sudah dengan menghamparkan dan memadatkan agregat
setengah penggelaran maka dapat dilanjutkan mulai dilakukan dari titik STA 01+600 hingga
dengan pekerjaan penghamparan dan pemadatan. STA terakhir 03+100, setelah penuangan base B
Alat berat yang digunakan pada bidang pekerjaan dilakukan kemudian dilakukan pekerjaan perataan
ini adalah Dump truck, Motor grader dan Tandem base B dengan menggunakan alat berat Motor
roller. greder kemudian di padatkan dengan Tandem
Untuk penuangan agregat dari Dump truck ke roller.
area yang sudah digelar geotextile itu jaraknya Setelah pemadatan selesai kemudian dilakukan
berdasarkan volume agregat dalam satu muatan pengecekan ketebalan apakah ketebalan base b
dump truck dan volume area pemadatan. Dimana tersebut sudah memenuhi syarat, pengecekan
untuk perhitungan tersebut dapat diselesaikan ketebalan menggunakan pengujian sand cone di
dengan cara : lokasi pekerjaan base b yang sudah di padatkan
Diketahui : menggunakan Tandem roller.
Kapasitas Dump truck : 3 m³
Lebar section (L) : 3.62 m G. Perkerasan Beton Semen (Rigid Pavement T=
Tinggi pemadatan (T) : 0.3 m 20 cm)
Panjang satu section (P) : 5.5 m Pada pekerjaan ini perkerasan yang digunakan
Koefisien padat agregat : 1.03 adalah perkerasan kaku beton semen (Rigid
Penyelesaian : Pavement) dengan ketebalan 20 cm. Untuk

86
JURNAL INOVTEK SERI TEKNIK SIPIL DAN APLIKASI (TEKLA),
VOL. 2, NO. 2, DESEMBER 2020 E-ISSN 2715-842X

pelaksanaan pekerjaan ini tidak menggunakan area yang belum di lakukan pengecoran atau area
pengecoran lantai kerja yang sudah di cor beton yang sudah siap dilalui.
Metode pelaksanaan pengecoran perkerasan Setelah beton agak mengering lalu diberi garis
beton semen ini dengan menggunakan Truck melintang jalan menggunakan alat grooving jalan
mixer metode yang digunakan pada saat beton secara manual. Pembuatan alur grooving
pengecoran beton semen ini menunggu pekerjaan pada jalan menggunakan sisir triplek secara
penghamparan dan pemdatan base B siap 100%. manual. Triplek dibentuk seperti sisir secara
Setelah selesai pengerjaan penghamparan dan manual dari bahan triplek yang keras.
pemadatan base B, kemudian dilanjutkan dengan :
x Pemasangan bekisting selebar 3 m dan
panjang 300 m
x Dipasang plastik pengalas dan dudukan
wiremesh
x Dilakukan pemasangan wiremesh, dimana
wiremesh sudah dirakit dari pabrik dengan
ukuran wiremesh 3 x 5.5 m
x Dilakukan pemasangan dowel dan tiebars
x Dilakukan pengecoran beton semen (rigid Gambar 12 Sketsa pekerjaan grooving beton
pevement)
Metode pengecoran pada pekerjaan ini dengan Tungggu beton mengeras lalu dilakukan
cara pengecoran zik zak, Untuk urutan pengecoran pemotongan sepanjang 5 m. Pemotongan
dimulai dari STA 03+100 hinggga STA 01+600, dilakukan diantara dowel dan tiebar. Pemotongan
Untuk area spasi sepanjang 100 m disetiap dilakukan untuk menghindari patahnya beton
pengecoran 300 m. Pengecoran area spasi ketika digunakan sebagai lalulintas, selain itu juga
dilakukan ketika pengecoran semua segmen dari jika terjadi keretakan beton disegmen tertentu
STA 03+100 hingga STA 01+600 telah selesai. tidak merambat pada segmen yang lain.
300 M 100 M 300 M
300 cm

4 5 1
300 cm

2 6 3

STA 01+600 STA 03+100


Keterangan Spasi Pengecoran

= Area Pengecoran
1,2,3,4,5,6 = Urutan Pengecoran
= Pengalihan Jalur Lalu Lintas Gambar 13 Sketsa pekerjaan grooving beton

Gambar 11 Sketsa Urutan Pengecoran Spasi dari pemotongan tersebut di tutup


menggunakan asphalt. Asphalt yang digunakan
Metode pengecoran seperti ini dilakukan agar dimaksudkan sebagai perekat antar beton.
beton yang sudah dilakukan pengecoran tidak
terganggu oleh aktifitaas kendaraan dilokasi H. Pembuatan Animasi
pekerjaan yang melalui jalan tersebut dan tidak Proses pembuatan animasi untuk pekerjaan ini
menerima beban lalu lintas selama masa menggunakan aplikasi Sketch up dan Lumion
perawatan beton tersebut, untuk kendaraan yang yang berisi gambaran pelaksanaan pekerjaan
akan melewati jalan ini diarahkan untuk melewati sesuai dengan metode yang direncanakan.

87
JURNAL INOVTEK SERI TEKNIK SIPIL DAN APLIKASI (TEKLA),
VOL. 2, NO. 2, DESEMBER 2020 E-ISSN 2715-842X

4. KESIMPULAN
Dari hasil penyusunan metode pelaksanaan ini
dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya
sebagai berikut :
a. Alat berat yang digunakan pada pekerjaan
jalan ini mengacu pada Rencana Kerja dan
Syarat (RKS) di proyek ini adalah Dump
truck, Motor grader, Tandem roller,
Excavator, dan Truck mixer. Kemudian
titik potensial yang direncanakan untuk
penempatan Quarry, Barak pekerja, dan
Kantor lapangan yang digunakan adalah
Gambar 14 Hasil Pembuatan Animasi yang sudah ada permanen dengan jarak ± 5
km dari STA 01+600 pekerjaan.
I. Perbandingan Metode Pelaksanaan b. Metode pelaksanaan pekerjaan jalan yang
Kontraktor dengan Perencanaan Penulis. direncanakan untuk item-item pekerjaan
Metode pelaksanaan pekerjaan jalan dari yang dimulai penyiapan badan jalan,
kontraktor adalah salah satu acuan dalam pemasangan kayu gambangan,
merencanakan metode pelaksanaan. Adapun penggelaran geotextile, dan penghamparan
persamaan diantara kedua metode ini adalah serta pemadatan agregat base B adalah
memiliki prosedur atau langkah-langkah kerja pekerjaan dimulai pada STA 01+600
dalam pelaksanaan pekerjaan dengan baik. Namun hingga STA 03+100, sedangkan untuk
metode pelaksanaan yang dirancang oleh penulis pengecoran beton di mulai pada STA
memiliki beberapa kelebihan yang tidak dimiliki 03+100-STA 01+600.
pada metode pelaksanaan pekerjaan kontraktor
pada pekerjaan jalan ini. Adapun kelebihan
tersebut adalah : UCAPAN TERIMA KASIH
x Metode rancangan penulis terdapat analisa
detail mengenai penentuan area untuk lokasi Terima kasih penulis ucapkan kepada rekan-
barak pekerjaan, gudang lapangan, dan rekan yang turut serta membantu menyelesaikan
kantor lapangan. Pada analisa ini penulis paper Metode Pelaksanaan Pekerjaan Jalan
melakukan survei foto udara menggunakan (Studi Kasus : Jalan Pambang ± Teluk Lancar)
pesawat drone sehingga didapatkan gambar
kondisi lapangan yang sebenarnya.
x Metode rancangan penulis memiliki
DAFTARPUSTAKA
gambaran tentang tahapan pekerjaan dan
urutan pelaksanaan pekerjaan yang dianalisa
berdasarkan kondisi real lokasi yang ada [1] Dipohusodo,Istimawan.1996. Manajemen
dilapangan kemudian digambarkan dalam Proyek & Konstruksi. Kanisius. Jogjakarta
bentuk sketsa untuk mempermudah [2] F. Aryani, 5DILH GDQ 6\DKUXGGLQ ³Analisa
memahami dalam pelaksanaan pekerjaan. penerapan manajemen waktu pada proyek
x Metode rancangan penulis digambarkan dan konstruksi jalan lingkungan lokasi
di buat dalam bentuk vidio animasi Kalimantan Barat ´ Jurnal elektonik laut.
menggunakan aplikasi perangkat lunak Sipil. Tambang (JeLAST), Vol.1 No.1, 2016.
Sketch up dan Lumion. Guna untuk [3] Spesifikasi Umum Pekerjaan Konstruksi
mendetailkan gambaran pelaksanaan Jalan dan Jembatan, Kementrian Pekerjaan
pekerjaan jalan agar mudah difahami.

88
JURNAL INOVTEK SERI TEKNIK SIPIL DAN APLIKASI (TEKLA),
VOL. 2, NO. 2, DESEMBER 2020 E-ISSN 2715-842X

Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat


Jenderal Bina Marga No.2/SE/Db, 2018.
[4] Perubahan ketiga atas peraturan menteri
pekerjaan umum nomor 07/PRT/M/2011
tentang standar dan pedoman pengadaan
pekerjaan konstruksi dan jasa konsultansi,
Menteri pekerjaan umum dan perumahan
rakyat republik Indonesia No.31/PRT/M,
2015.

89

Anda mungkin juga menyukai