Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ananda Aan Ali N.

NIM : 19.0.P.228

Prodi : S1 Keperawatan

Tugas individu kewarganegaraan

1. Judul Berita dan Sumbernya

 Judul : Pro dan Kontra Tak Pakai Masker di Denda


 Sumber : https://kapol.id/pro-dan-kontra-tak-pakai-masker-didenda/

2. Isi Pokok Berita

Gugus Tugas Percepatan Penangganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar) akan
mewajibkan pemakaian masker bagi masyarakat yang beraktivitas di ruang publik. Jika
mengindahkan aturan tersebut bisa dikenai denda Rp 100-150 ribu atau kerja sosial. Terkait
rencana tersebut sejumlah warga di Kabupaten Majalengka menanggapinya dengan pro dan
kontra.

“Kalau mengenai adanya denda yang tidak menggunakan masker di muka umum, saya
pribadi setuju karena ini demi kebaikkan bersama untuk mendisiplinkan warga dalam
memerangi wabah Covid-19 ini,” ungkap Adhim Mugni Mubarok warga Desa Cipeundeuy
Kecamatan Bantarujeg Kabupaten Majalengka, Sabtu (18/7/2020).

Menurut dia, saat ini masih banyak warga Majalengka yang tidak memakai masker saat ke
luar rumah.

Dan kondisi ini sangat menghawatirkan sekali.

“Saya lihat di jalanan masih banyak warga yang tidak menggunakan masker,” katanya.

Dikatakan Adim, dengan adanya denda tersebut setidaknya bisa membuat efek jera bagi
warga.

Meski kesadaran jauh lebih penting ketimbang hukuman.

“Semuanya harus sadar bahwa melawan Covid-19 ini tidak bisa sendiri-sendiri. Kalau tidak
disiplin sampai kapan pun usaha yang dilakukan pemerintah akan sia-sia,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Eki Kiyamudin, warga Kelurahan Majalengka Kulon yang
menyambut positif dengan adanya denda bagi warga yang tidak menggunakan masker.

“Bagus kata saya ada denda. Biar masyarakat itu sadar. Sebab jika tidak ada aturan seolah
olah kasus covid-19 ini sudah berakhir. Sanksi dibuat untuk kebaikan bersama agar tidak
tertular virus yang hingga kini belum ditemukan obat maupun vaksinnya,” tuturnya.

Pendapat berbeda diutarakan warga lainnya, Ibrahim Thalib.


Warga kelurahan Majalengka Wetan ini tidak sependapat dengan sanksi tersebut. Karena hal
itu sangat membebani warga yang tidak mampu.

“Bagaimana kalau kasus ini terjadi bagi warga miskin. Uang Rp 150 ribu itu besar dan sangat
berarti bagi warga tidak mampu, apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini, uang susah dicari,”
ujarnya.

Dia menyarankan, yang terpenting itu pemerintah harus membangun kesadaran di tengah
masyarakat, sebab sebagus apapun aturan kalau tidak ada kesadaran dalam hati aturan
tersebut hanya akan menimbulkan persoalan baru.

“Memang betul masker salah satu cara untuk mencegah penyebaran corona, tapi tidak harus
didenda, tapi pemerintah harus memberikan edukasi dengan cara lain atau memberikan
masker kepada masyarakat secara masif. Jangan sedikit-sedikit sanksi di tengah kesulitan
ekonomi seperti saat ini,”ujar mantan aktivis ini.

Seperti diketahui, Gubernur Jabar Ridwan Kamil belum lama ini menuturkan, keputusan
hukuman denda dikeluarkan seiring menurunnya kedisiplinan masyarakat menerapkan
protokol kesehatan saat berkegiatan di luar rumah.

“Kami akan mendisiplinkan (pakai masker), karena proses edukasi sudah dilakukan, proses
teguran sudah dilakukan, sudah masuk sesuai komitmen kami, yaitu tahap ketiga, yaitu
mendisiplinkan dengan denda,” katanya.

Kebijakan tersebut mulai berlaku pada Senin (27/7/2020).

Saat ini, pihaknya sedang mematangkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang akan menjadi
payung hukum dan pengecualian dari aturan tersebut.

“Pemberlakuan dendanya akan dimulai pada 27 Juli. Selama 14 hari, kami akan
memfinalisasi sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga, selama 14 hari, kami beri
kesempatan kantor dan institusi mewajibkan khayalak di institusinya menggunakan masker,”
ucapnya.

Menurutnya, pemberlakuan denda tersebut bertujuan meningkatkan kedisiplinan masyarakat


terapkan protokol kesehatan di ruang publik.

Sebab, kedisiplinan masyarakat amat penting dalam pencegahan penularan Covid-19.

3. Kaitannya dengan Materi Disintegrasi bangsa

 Suatu Kebijakan dari Pemerintah tentang Denda Jika Tidak Memakai Masker yang
menimbulkan Pro dan Kontra di kalangan masyarakat, dapat mengakibatkan perpecahan di
masyarakat yang kaitan nya dengan Disintegrasi bangsa.

4. Faktor Penyebab Kasus tersebut terjadi

 Banyak warga Majalengka yg tidak memakai masker saat ke luar rumah. Hal ini membuat
pemerintah mengambil kebijakan Denda jika tidak memakai masker.
5. Alternatif Penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai