Anda di halaman 1dari 18

STIKES

PERTEMUAN 10
MITRA HUSADA KARANGANYAR

BAHASA INDONESIA
“MAMPU MENULIS KALIMAT EFEKTIF”

DOSEN PENGAMPU:
NUR ROHMAN, S.S., M.A.
1. PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai
struktur minimal subjek (s) dan predikat (p) dan
intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah
lengkap dengan makna, mempunyai kesatuan
bentuk, dan mengandung pokok pikiran.
Bhs Indonesia Mampu Menulis Kalimat Efektif

Terdapat beberapa unsur dari suatu Subjek


Unsur kalimat..Mari kita bahas satu per satu
Kalimat  Predikat
Objek
Pelengkap

Keterangan

For more click a


button above
Bhs Indonesia Mampu Menulis Kalimat Efektif

Subjek (S): bagian kalimat yang Subjek


Unsur menunjukkan pelaku, sosok (benda),
sesuatu hal, atau masalah yang menjadi Predikat
Kalimat pokok pembicaraan. Biasanya diisi
jenis kata/frasa benda (nominal), Objek
klausa, atau frasa verba.
Pelengkap
Contoh:
-Meja direktur besar Keterangan
-Ayahku sedang melukis
-Yang berbaju batik dosen saya
-Berjalan kaki menyehatkan badan For more click a
-Membangun jalan layang sangat button above

mahal
Bhs Indonesia Mampu Menulis Kalimat Efektif

Predikat (P): bagian kalimat yang Subjek


Unsur memberitahu melakukan (tindakan) apa
atau dalam keadaan bagaimana Predikat
Kalimat (pelaku). Dapat pula mengenai sifat,
situasi, status, ciri/jati diri S. P dapat Objek
berupa kata/frasa, sebagian besar
berkelas verba atau ajektiva, tetapi Pelengkap
dapat pula nomina/frasa nominal.
Keterangan
Contoh:
- Ibu sedang tidur siang
- Putrinya cantik jelita For more click a
- Kota Jakarta dalam keadaan aman button above

- Kucingku belang tiga


- Robby mahasiswa baru
Bhs Indonesia Mampu Menulis Kalimat Efektif

Objek (O): bagian kalimat yang Subjek


Unsur melengkapi P pada umumnya diisi
Kalimat oleh nomina/klausa Predikat
nominal/klausa terletak di belakang
P (apabila verba transitif) Objek

Contoh: Pelengkap
-Dina menimang anaknya
Keterangan
-Arsitek merancang bangunan
-Juru masak menggoreng ikan
For more click a
button above
Bhs Indonesia Mampu Menulis Kalimat Efektif

Pelengkap/komplemen: Subjek
Unsur Bagian kalimat yang melengkapi predikat,
umumnya terletak di belakang P (apabila Predikat
Kalimat berupa verba) dapat berupa nomina/frasa
nominal/klausa/frasa ajektival/frasa Objek
preposisional.
Pelengkap
Contoh:
- Ketua MPR//membacakan//pancasila Keterangan
S P O
- Banyak parpol//berlandaskan//pancasila
S P Pel For more click a
button above
Bhs Indonesia Mampu Menulis Kalimat Efektif

Keterangan: Subjek
Unsur Bagian kalimat yang menerangkan berbagai
hal tentang bagian kalimat yang lainnya. Predikat
Kalimat Dapat berfungsi menerangkan S,P,O, dan Pel.
Posisi ket dapat di tengah, di awal, atau di Objek
akhir kalimat (bersifat mana suka) berupa: ket
tempat, waktu, alat, tujuan. Cara, similatif Pelengkap
(seperti, bagaikan, laksana), penyebaban, dan
kesalingan (satu sama lain). Keterangan

Contoh:
Pelayan itu mengambilkan tuannya air minum For more click a
button above
dari kulkas (ket tempat)
Anita sekarang sedang belajar (ket. waktu)
Ririn memotong roti dengan pisau (ket. alat)
Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat


yang memiliki kemampuan
Pengertian untuk menimbulkan gagasan
Kalimat Efektif pada pikiran pendengar atau
pembaca seperti apa yang ada
dalam pikiran pembicara atau
penulis.
Persyaratan
Kalimat
Efektif
Kalimat efektif mempunyai
persyaratan yaitu
kesepadanan, keparalelan,
ketegasan, kehematan,
kecermatan, kepaduan, dan
kelogisan.
Kesepadanan
Ada kesepadanan atau keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa
yang dipakai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas, dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada di
depan subjek. Contoh: Bagi Bapak-bapak dimohon menempati kursi
bagian depan.(Tidak efektif)
2. Tidak terdapat subjek yang ganda.
Contoh: Soal itu saya kurang jelas. (Tidak efektif)
3. Kata penghubung intrakalimat tidak dipakai pada awal kalimat
tunggal. Contoh:
-Hujan lebat. Sehingga saya tidak dapat ke rumahmu. (Tidak efektif)
-Kakaknya mengendarai motor. Sedangkan adiknya memilih berjalan kaki.
(Tidak efektif)
4. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.
Contoh: Kolam renang yang terletak didepan pasar besar.
(Tidak efektif)
Keparelelan
Ada kesamaan bentuk kata yang digunakan
dalam kalimat itu.
Contoh:
Abu vulkanik itu disapu atau penyiraman
sampai bersih. (Tidak efektif)
 
Ketegasan/ Penekanan
Ada penonjolan pada ide pokok kalimat dengan cara:
1. Meletakkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat
Contoh : Kita diharapkan supaya selalu hidup bersih oleh dokter.
(Tidak efektif)
2. Membuat urutan kata yang runtut.
Contoh : Anak itu sejak siang, pagi, dan sore selalu menangis
karena ditinggal ibunya seharian. (Tidak efektif)
3. Melakukan pengulangan kata (repetisi)
Contoh : Proposalnya sudah saya periksa dan sudah saya revisi.
(Tidak efektif)
4. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan.
Contoh: Ibuku tidak galak dan kasar, tetapi keras dan banyak
bicara. (Tidak efektif)
5. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan)
Contoh : Anda yang harus mewakili. (Kurang efektif)
Kehematan
Hemat mempergunakan kata, frase, atau bentuk lain yang dianggap tidak
perlu.
Antara lain:
1. Menghilangkan pengulangan subjek. Ayah pusing melihat sikapmu, Ayah
pusing melihat perbuatannmu. (Tidak efektif)
2. Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
Contoh: Polisi mengenakan seragam warna coklat. (Tidak efektif)
Ibu memetik bunga mawar itu di taman. (Tidak efektif)
3. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat.
Contoh:
-Penjual bakso itu hanya bisa mendorong satu gerobaknya saja. (Tidak
efektif)
-Pekerjaan ini bisa diselesaikan satu hingga sampai dua hari. (Tidak efektif)
4. Tidak menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.
Contoh :Daftar nama-nama mahasiswa.
- Para Bapak-bapak. (Tidak efektif)
Kecermatan
Menyusun kalimat dengan memilih kata secara cermat
sehingga tidak menimbulkan tafsiran ganda.

Contoh :
1) Joko anak Pak Kolombus yang tampan itu sudah tamat
sekolahnya. (Tidak efektif)
2) Dia menerima uang sebanyak dua puluh lima ribuan.
(Tidak efektif)
Kepaduan
Ada kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga
informasi yang disampaikannya tidak terpecah-pecah. Hal
yang demikian dapat dilakukan dengan cara menghindari
kalimat yang panjang dan bertele-tele serta tidak
menyisipkan kata yang tidak perlu seperti dimana, yang
mana, dan sebagainya.

Contoh :
Marilah pertama-tama kita panjatkan puja dan puji syukur
kepada Tuhan YME yang mana telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kita semua dimana kita semua pada kesempatan
ini dalam keadaan sehat wal afiat dan baik-baik tidak kurang suatu
apa. (Tidak efektif)
Kelogisan
Ide yang terdapat dalam kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan sesuai dengan ejaan yang berlaku.

Contoh :
1) Waktu dan tempat kami persilahkan. (Tidak efektif)
2) Untuk mempersingkat waktu, kita teruskan acara ini.
(Tidak efektif)
TERIMA
KASIH .....!
By: NUR ROHMAN,SS,MA.

Anda mungkin juga menyukai