PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicar tentang integritas berarti berbicara tentang konsistensi antara dua hal, yaitu
pikiran dan tindakan, dalam bentuk pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan etis
melibatkan proses penalaran etis yang di dalamnya mengolaborasi kesadaran moral dan
kemampuan moral kognitif seseorang yang pad akhirnya diwujudkan di dalam proses tindakan
sebagai bentuk implementasi keputusan yang diambil.
Kesulitan analisa integritas dengan hanya menekankan perilaku etis adalah karena
meski tindakan etis yang dilakukan sama, tindakan etis itu dapat dilandasi oleh motif-motif
yang berbeda. Hal ini terkait dengan proses pengambilan keputusan etis yang didalamnya
kemampuan moral kognitif berperan. Menggunakan pendekatan teori perkembangan moral
kognitif, integritas harus dimaknai sebagai loyalitas kepada prinsip dan moral universal, dan
bukan kepada prinsip, dan nilai moral universal, dan bukan kepada prinsip dan nilai moral yang
dipegang pada taraf individu, organisasi ataupun masyarakat. Hal ini menjadikan integritas suatu
hal yang relatif tergantung pada lingkup peran seseorang. Hal ini disebabkan karena konsep ini
menekankan integritas sebagai kesesuaian tindakan seseorang dengan prinsip atau nilai trertentu
yang dipilihnya.
Seorang yang memiliki integritas bisa menjalankan sesuatu dengan baik, memperbaiki
kesalahan dan mampu mengubah dirinya. Upaya pengenalan diri sendiri perlu dilakukan untuk
mengetahui kondisi kehidupan. Seorang yang tidak mengetahui kondisi kehidupannya dan
kemampuannya tidak akan mungkin bisa mengubah hidupnya sendiri, tidak akan pula dapat
mengubah orang lain. Jika seseorang tidak memiliki integritas, maka yang ada dalam dirinya
hanya kebimbangan dan rasa tidak percaya diri. Meskipun tidak ada orang yang sempurna dalam
hidup ini, namun seseorang harus berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hidupnya. Jika
kita menilik kembali arti integritas di dalam kamus, kita akan menemukan bahwa integritas juga
merupakan misi atau tujuan bersama untuk tumbuh dan berkembang. Integritas diharapkan untuk
menimbulkan tujuan bersama untuk mencapai hal-hal yang dicita-citakan. Tanpa adanya
integritas maka orang akan malas melakukan apa yang menjadi tugasnya karena mereka
melakukan semua hal karena terpaksa, bukan keluar dari nurani mereka.
C. Tujuan
Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan integritas pribadi baik dari
fungsi, manfaat sampai pada tujuannya.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Integritas
Integritas menurut KBBI adalah mutu, sifat, dan keadan yang menggambarkan
kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan
kewibawaan dan kejujuran.
Integritas yaitu konsistensi atau keteguhan yang tidak bisa tergoyahkan dalam
menjunjung nilai-nilai keyakinan dan prinsip. Pengertian lain dari integritas adalah
konsep yang menunjukkan konsistensi atau keteguhan perbuatan dengan nilai-nilai
dan prinsip. Pada etika integritas bisa diartikan sebagai kebenaran dan kejujuran
perbuatan yang dilakukan seseorang.
Istilah integritas jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terkadang orang
masih awam atau tidak memahami arti kata ini, untuk itu istilah integritas memang
berhubungan dengan sikap seseorang, sifat yang melekat pada pribadi seseorang.
Penhertian menurut para Ahli:
1. Andreas Harefa
Pengertian integritas menurut Andreas Harefa adalah tiga kunci yang bisa
diamati, yaitu menunjukkan kejujuran, memenuhi komitmen dan mengajarkan
sesuatu dengan konsisten.
2. Ippho Santosa
Pengertian integritas menurut Ippho Santosa adalah sebagai menyatunya
pikiran, perkataan dan perbuatan untuk melahirkan reputasi dan kepercayaan.
3. Henry Cloud
Pengertian integritas menurut Henry Cloud adalah ketika berbicara tentang
integritas, maka tidak akan terlepas dari upaya untuk menjadi orang yang utuh
dan terpadu di setiap bagian diri yang berlainan, yang bekerja dengan baik dan
menjalankan fungsinya sesuai dengan apa yang telah dirancang sebelumnya.
Integritas sangat terkait dengan keutuhan dan keefektifan seseorang sebagai
insan manusian.
B. Fungsi Integritas
1. Cognitive functions of integrity
Yang mencakup kecerdasan moral dan self insight. Sedangkan self insight
itu sendiri mencakup self knowledge dan self reflection. Artinya, integritas
fungsinya memelihara moral dan akhlak seseosran yang selanjutnya mendorong
dia untuk mempunyai pengetahuan yang luas.
C. Tujuan Integritas
Tujuan integrasi adalah sebagai berikut:
Integritas adalah salah satu kunci untuk meraih keberhasilan atau kesuksesan
Integritas menjadikan manusia bisa memimpin dan dipimpin
Integritas membuat lahirny kepercayaan
Integritas bisa melahirkan prestasi
D. Manfaat Integritas
Manfaat dari integrtias adalah:
Manfaat Secara Fisik
Diri kita akan merasa fit, sehat dan bugar. Kita setiap saat merasa
siap melaksanaan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari
Manfaat Secara Intelektual
Dengan mental dan pengetahuan kita bisa memaksimalkan
kemampuan otak kita
Manfaat Secara Emosional
Diri menjadi lebih penuh motivasi, sadar diri, empati, simpati,
solidaritas tinggi, dan penuh kehangatan emosional dalam interaksi kerja
Manfaat Secara Spiritual
Membuat diri seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menilai
segala sesuatu termasuk pengalaman-pengalaman hidup, baik yang
menyenangkan atau yang tidak membuat senang seperti keberhasilan,
kegagalan, dan penderitaan.
Manfaat Secara Sosial
Kita akan mampu membuat berkembang suatu hubungan baik satu
sama lainya dalam lingkungan masyarakat, bisa bekerja sama untuk
menyelesaikan tugas atau kegiatan yang menuntut kekompakan dan kerja
sama yang baik, mempunyai kepekaan hati dan perasaan untuk selalu
memberi tempat untuk orang lain di dalam hati kita.
Integritas Pribadi saat ini menjadi barang yang mahal harganya, dan susah dicari.
Di jaman global dengan jargon kapitalismenya saat ini, masyarakat sudah terbius oleh
budaya konsumerisme dan hedonisme. Akibatnya tata nilai dan ukuran moral
masyarakat menyandarkan pada nilai ekonomi sebagai parameternya. Masyarakat
lebih memilih atau menghormati orang berduit daripada orang bermoral, keberhasilan
atau sukses seseorang ditentukan oleh seberapa banyak orang itu mempunyai uang
(kaya), bukan pada seberapa teguh orang memperjuangkan nilai nilai moral/agama
dalam kehidupannya. Maka banyak orang terpukau dan terperdaya oleh uang dan
kekuasaan, sehingga melupakan nilai-nilai kehidupan dan etos kerja yang selama ini
dijunjung tinggi sebagai tata nilai bersama.
Dalam suatu organisasi atau unit kerja, kepemimpinan (leadership) adalah hal
penting, dan untuk berhasil dalam memimpin suatu organisasi atau unit kerja, seorang
pemimpin harus mempunyai Integritas Pribadi. Kita tidak bisa berharap banyak, atau
dapat meraih keberhasilan -- baik untuk diri kita sendiri maupun untuk organisasai --
pada seorang pemimpin yang tidak mempunyai Integritas Pribadi. Mengapa ?, karena
seorang pemimpin adalah teladan, yang berdiri paling depan, penentu arah dan
kejijakan sebuah organisasi atau unit kerja, bagaimana itu bisa berlaku kalau
pemimpinnya seorang yang tidak mempunyai kecakapan moral, tidak jujur, seorang
penipu, seorang pencuri (koruptor), seorang yang tidak bermoral (asusila),pemalas,
atau tidak menutup kemungkinan seorang kriminal. Jadi, Integritas Pribadi adalah
kualitas/mutu kepribadian yang melekat pada orang yang senantiasa melambari setiap
tindakan dan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-harinya dengan nilai-nilai
moral dan etika. Kehormatan, martabat, harga diri, reputasi, dan kepercayaan adalah
buah dari kepribadian yang berintegritas, sebaliknya pribadi yang kehilangan
integritas sama halnya dengan kehilangan hati nurani. Untuk sebuah organisasi atau
unit kerja, kata kuncinya adalah keteladanan seorang pemimpin bila kita berbicara
mengenai Integritas Pribadi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Integritas menurut KBBI adalah mutu, sifat, dan keadan yang menggambarkan
kesatuan yang utuh, sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan
kewibawaan dan kejujuran. Integritas berfungsi sebagai Cognitive functions of integrity
dan Affective functions of integrity. Tujuan integrasi adalah salah satu kunci untuk
meraih keberhasilan atau kesuksesan. Integritas Pribadi berkaitan dengan nilai-nilai moral
dan etika yang berlaku normatif di tengah-tengah masyarakat. Orang yang mempunyai
Integritas Pribadi adalah orang yang berkepribadian utuh (Kamus Besar Bahasa Indonesia
: mutu, sifat, atau keaadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki
potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran), utuh dalam arti
dalam setiap tindakan dan perilakunya selalu merujuk pada nilai-nilai moral dan etika
dalam masyarakat. Ciri-ciri seseorang yang memiliki integritas adalah tidak suka
berbohong, selalu sabar, siap menerima perubahan, motivasi yang tinggi dan ketekunan.
B. Saran